AKU BUKAN CEWEK MATRE

Adel membalut tubuhnya dengan selimut, berjalan keluar dari kamar. Dia mengamati apartemen. Baru kali dia melihat tempat tinggal yang mewah. Biasanya hanya rumah papan di kampung.

Saat dia ingin masuk kembali ke dalam rumah, langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya.

"Akhirnya kau bangun juga! Menyusahkan!" ucap Daniel dengan suara tinggi.

Mata Adel melotot melihat siapa yang berada dihadapannya saat ini. Dia tidak percaya bisa berada dalam satu atap dengan atasannya itu. Adel berusaha mengingat apa yang terjadi dengannya kemarin. Dia hanya mengingat saat sang bos mengajaknya ke pesta, setelah itu dia tidak ingat apa-apa lagi.

"Bapak? Kenapa aku bisa ada di sini? Apa yang Bapak lakukan denganku!" ucap Adel dengan suara sinis.

"Kau tak mengingatnya?" tanya Daniel.

"Jika aku ingat, tidak mungkin bertanya," jawab Adel ketus.

"Berani kau bicara begitu? Kau lupa siapa aku? Syukur aku mau membawa kamu ke apartemen milikku, jika aku tinggalkan saja di jalan, kau bisa apa?"

"Akan aku tuntut Bapak dengan nominal dua miliar!" balas Adel.

"Dasar matre! Apa kepalamu itu isinya hanya uang, duit dan cuan saja?" tanya Daniel dengan suara yang masih tinggi.

Adel menunduk, dan baru menyadari jika dia saat ini tidak menggunakan pakaian dalam. Pasti bos nya itu telah melakukan sesuatu pada dirinya.

"Lupakan itu! Sekarang Bapak harus jujur, apa yang Bapak lakukan pada saya, kenapa saya hanya pakai kemeja dan tidak memakai dalaman?" tanya Adel sambil menunduk karena sebenarnya dia malu menanyakan itu.

"Menurut kamu, apa yang telah aku lakukan?" Daniel balik bertanya.

Adel terdiam dan nampak berpikir. Dari cerita novel online karya mama Reni yang sering dia baca, jika sang wanita memakai baju kemeja pria berarti mereka habis bermain kuda-kudaan. Gadis itu lalu menggelengkan kepalanya, takut berpikir terlalu jauh.

Daniel yang melihat tingkah sang karyawan tampak tersenyum. Dia senang melihat gadis itu menjadi berpikir, tampak sangat lucu.

"Jangan bilang Bapak telah memperkosa aku?" tanya Adel dengan suara pelan karena masih ragu dengan pikirannya.

Seperti cerita novel karya mama reni yang berjudul SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA, sang wanita mengatakan bagian inti tubuhnya sakit setelah melakukan hubungan pertama kali, tapi dia tidak merasakan sakit tapi geli karena tanpa pakaian dalam.

"Menurut kamu?" Kembali Daniel menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lagi.

"Bapak, aku ini bertanya, kenapa Bapak menjawab dengan pertanyaan lagi. Dari raut wajah Bapak, mungkin saja melakukan itu. Lihatlah, di usia yang telah lebih dari 30 tahun tapi Bapak masih jomblo, mungkin saja karena kesepian dan ingin menyalurkan hasrat, Bapak lalu memerkosa saya. Buktinya pakaian dalam saya sudah lepas dan hilang entah kemana," ucap Adel.

Tanpa menjawab ucapan Adel, sang bos berjalan ke dapur. Hal itu mampu membuat Adel jadi mengomel. Dia masih belum mendapat jawaban atas pertanyaannya, pria itu telah pergi.

Daniel muncul dari dapur dengan membawa sesuatu di tangannya. Benda itu terbungkus koran. Tiba-tiba dia melempar ke lantai, dekat Adel.

"Tuh milikmu, tambah kerjakan saja kamu ini," gerutu Daniel

Adel menunduk dan mengutipnya. Saat membuka, dia menjadi malu. Wajahnya memerah melihat isinya yang ternyata pakaian dalam miliknya. Beruntung tidak yang sobek dia gunakan.

"Jadi benar Bapak telah memperkosaku? Bapak harus tanggung jawab, atau akan aku tuntut dengan uang lima miliar," ucap Adel.

Dalam hati gadis itu, lumayan juga jika dapat uang lima miliar. Dia bisa bangun rumah, pergi jalan-jalan dan beli baju serta tas bermerek. Bukan seperti yang sering dia gunakan, barang yang obral di pasar malam.

"Benar-benar ya, kamu! Uang saja yang ada di kepalamu itu. Apa kau tidak dapat merasakan atau mengingat yang terjadi semalam?" tanya Daniel lagi.

"Aku sebenarnya tidak merasakan apa-apa. Menurut novel online yang aku baca, kita akan merasakan sakit jika pertama melakukan, apa lagi jika di paksa," jawab Adel dengan lugu.

Daniel memandangi wajah Adel mendengar jawaban dari gadis itu. Jadi dia belum pernah melakukan dengan siapa pun, artinya masih perawan. Zaman sekarang sangat sulit mencari wanita yang masih menjaga kehormatannya.

"Jadi kamu belum pernah melakukan itu dengan pria manapun?" tanya Daniel karena rasa ingin tahunya.

"Bapak kira aku wanita murahan! Aku menjaga kehormatanku hanya untuk suamiku nanti," jawab Adel dengan suara ketus.

"Bagus kalau begitu. Tunggu lah sebentar lagi. Aku sudah pesankan baju dan pakaian dalam untukmu yang jauh lebih bagus dari milikmu," ucap Daniel.

Kembali wajah Adel memrah menahan malu mendengar ucapan sang bos. Dia lalu masuk ke kamar. Setengah jam kemudian, Daniel mengetuk pintu kamar gadis itu, dia memberikan baju lengkap dengan pakaian dalam.

Adel masuk ke kamar mandi dan melihat gaun pestanya berserakan di lantai. Mengingat baju itu di beli dengan harga mahal, dia lalu mencucinya. Kemarin Daniel mengatakan baju itu untuknya, ucap Adel dalam hatinya.

Setelah berpakaian rapi, Adel lalu keluar dari kamar. Dia melihat Daniel yang sedang berkutat dengan laptop di depannya. Sepertinya sedang mengerjakan sesuatu.

"Maaf, Pak. Saya pamit. Maaf telah merepotkan Bapak. Baju pesta kemarin saya bawa. Bapak juga tidak mungkin memakainya," ucap Adel.

"Ambil saja. Ini bayaran karena kamu telah menemani saya kemarin." Daniel menyodorkan selembar cek kepada Adel.

Adel tercengang melihat nominal yang tertera. Bukankah Pak Daniel kemarin berkata akan membayarnya dua juta, tapi kenapa angka yang tertera sepuluh juta, pikir Adel dalam hatinya.

"Kenapa di sini tertera sepuluh juta, apa sebenarnya Bapak memang telah memperkosaku, sehingga membayarku segini agar aku tutup mulut?" tanya Adel dengan wajah bertanya.

Mendengar pertanyaan Adel, sang bos tampak gusar. Dia langsung berdiri dari duduknya.

"Kamu pikir aku mau melakukan itu dengan wanita yang tidak sadar, apa enaknya?" Daniel bertanya dengan suara lantang.

Hal itu mampu membuat Adel ketakutan. Dalam hatinya bertanya, kenapa jadi sang bos yang marah, bukankah yang seharusnya marah dirinya?

...----------------...