AKU BUKAN CEWEK MATRE
Adelia berlari ke jalan mencari bantuan untuk membawa ibunya ke rumah sakit. Tidak ada satu orang tetangga pun yang mengacuhkan. Semua berkata sibuk.
Cukup lama sudah Adel mencari mobil yang bisa membawa ibunya, tapi hasil tetap sama. Gadis itu tidak bisa menahan tangisnya. Dia takut kehilangan ibu. Keluarga satu-satunya yang dia miliki. Ayah pergi selamanya saat dia masih sekolah dasar.
Dari kejauhan Adel melihat ada becak, dia berlari dan menghentikan tukang becak itu. Adel meminta tolong untuk di bawa ke rumah sakit. Beruntung Bapak itu mau menolongnya.
Adel naik ke becak sepeda itu menuju rumahnya. Setelah sampai rumah, Adel dan bapak tukang becak itu mengangkat tubuh ibunya ke atas becak. Sepanjang perjalanan air mata Adel jatuh membasahi pipi.
"Ya, Tuhan. Apakah begini nasib orang miskin. Tidak ada yang sudi menolong. Coba saja yang meminta bantuan orang berada, semua berlomba-lomba ingin membantu," gumam Adel pada dirinya sendiri.
Hampir satu jam perjalanan barulah mereka sampai di rumah sakit. Maklum saja, tenaga bapak tua itu tidak bisa untuk melajukan becak. Dengan bantuan bapak itu, dia kembali mengangkat tubuh ibunya menuju IGD.
Adel memberi uang untuk sang Bapak. Namun, pria tua itu tidak mau menerimanya.
"Simpan saja, Nak. Kamu lebih membutuhkan itu. Bapak ikhlas menolong," ucap bapak tua itu. Adelia tidak bisa berkata-kata. Dia sangat terharu dengan kebaikan bapak tua itu. Hanya ucapan terima kasih yang bisa dia katakan.
"Semoga Tuhan memberikan kesehatan dan dimurahkan rezekimu, Pak," doa Adel setelah bapak itu pergi.
Adel menunggu dokter yang sedang memeriksa kesehatan sang ibu. Tidak berapa lama, dokter itu keluar.
"Siapa keluarga pasien atas nama Bu Asih?" tanya Dokter itu.
"Saya, Dok," jawab Adel.
"Ibu Anda menderita menderita komplikasi dan harus segera di operasi agar tidak menjalar lagi ke bagian tubuh lainnya," ucap Dokter itu.
"Sakit apa Itu, Dok?" tanya Adelia.
"Komplikasi adalah penyakit yang muncul sebagai efek domino dari penyakit tertentu yang terjadi pada tubuh. Hal ini lantaran setiap organ dalam tubuh saling berhubungan, jika satu di antaranya terkena penyakit dan mengalami penurunan kinerja, akhirnya dapat mempengaruhi kinerja organ lainnya. Harus segera di operasi agar organ tubuh yang masih sehat tidak tertukar," jawab Dokter itu.
"Baiklah, Dok. Jadi apa yang harus saya lakukan?" Kembali Adelia bertanya. Dia tampak sangat gugup. Kuatir dengan keadaan ibunya.
"Pergilah ke administrasi, tanya apa yang harus kamu lakukan sebagai prosedur operasi," ujar Dokter itu.
Dokter itu lalu pergi dari hadapan Adelia, dia pamit karena akan melakukan operasi pasien lainnya. Gadis itu berjalan cepat menuju administrasi. Dia mendaftarkan ibunya untuk di operasi.
"Sebagai persyaratan Mbak harus membayar uang muka sebesar tiga juta," ucap wanita yang berada di balik meja pendaftaran itu.
"Mbak, apa tidak bisa di operasi jika saya belum memberikan uang muka?" tanya Adelia.
"Tidak bisa, Mbak. Itu memang persyaratan rumah sakit ini," jawab wanita itu.
Adel menarik rambutnya frustrasi. Dari mana dia mendapatkan uang sebanyak tiga juta dalam waktu dekat. Selama ini Adel hanya bekerja di sebuah mini market. Dengan hanya mengandalkan ijazah SMU, pekerjaan itu yang dapat dia lakukan.
Uang gaji Adel selama ini hanya cukup untuk makan dan bayar kontrakan. Bahkan, terkadang mereka kekurangan uang untuk belanja kebutuhan dapur.
"Baiklah, Mbak. Saya akan mengusahakan secepatnya. Saya pergi dulu. Ini nomor ponsel saya. Siapa tahu nanti dibutuhkan," ucap Adel.
Adel dengan langkah pelan meninggalkan rumah sakit. Dia memikirkan, dari mana uang dia dapatkan. Meminjam pada atasannya itu tidak mungkin. Bos nya pelit dan tamak.
Namun, Adel tidak putus asa. Dia mencoba meminta pinjaman pada seluruh tetangga. Tidak ada satu orang pun yang bersedia memberikan pinjaman.
Gadis itu tetap mencoba meminjam pada atasannya, seperti dugaan, sang majikan tidak mau memberikan. Adel tidak tahu lagi meski kemana mencari uang.
Dua jam telah berlalu. Pinjaman seratus ribu saja tidak dia dapatkan. Adelia duduk di taman, air matanya tidak dapat lagi di bendung.
"Ibu, maafkan aku anakmu ini. Aku belum bisa mendapatkan pinjaman untuk operasi kamu, Bu. Kemana lagi aku akan mencarinya?" tanya Adelia pada dirinya sendiri.
Adel memegang ponselnya. Layarnya telah retak dan buram. Paling jika terjual hanya dapat uang tiga ratus ribu rupiah. Dia juga butuh untuk komunikasi. Saat sedang memikirkan hal itu, ponselnya berdering.
Adel mengangkatnya dan terdengar suara seorang wanita. Meminta Adel segera ke rumah sakit. Gadis itu langsung berdiri dari duduknya dan berlari mencari tukang ojek.
Setengah jam perjalanan, dia sampai di rumah sakit. Adel langsung menuju ruang IGD. Tampak seorang dokter keluar dari ruangan. Gadis itu langsung menghampiri.
"Keluarga pasien atas nama Bu Asih?" tanya Dokter itu saat melihat Adel.
"Iya, Dok. Bagaimana keadaan ibu saya?" tanya Adel dengan suara gemetar.
"Maafkan kami, ibu Anda telah pergi. Semoga Anda bisa ikhlas menerima semua ini," ucap Dokter.
Adelia tidak tahu apa yang dokter itu katakan lagi. Semua terasa gelap baginya. Suaminya seakan mau runtuh. Rasanya semua seperti mimpi buruk. Gadis itu berlari masuk ke tempat ibunya terbaring. Jenazahnya telah ditutupi kain putih.
**
Adelia merasa kesepian dalam pemakaman ibunya. Tidak ada banyak orang yang datang karena mereka miskin. Hanya saja, Adelia masih berterima kasih untuk beberapa tetangga yang memilih datang ke pemakaman. Mereka bahkan memberikan beberapa bunga segar untuk diletakkan di atas makam ibunya.
Adelia duduk di samping makam, menatap tanah kuning yang menutupi tubuh ibunya yang sudah tidak bernyawa. Ia merenung tentang semua kenangan indah yang pernah mereka lalui bersama. Adelia ingin sekali memeluk ibunya, tapi ia harus puas dengan hanya menatap makamnya saja. Harapan Adelia yang terakhir adalah bisa mendengar ibunya berkata-kata padanya sekali lagi.
Tetapi dunia tidaklah sempurna seperti yang diinginkan Adelia. Dia harus menghadapi kenyataan bahwa ibunya telah tiada. Dia harus belajar hidup tanpa kehadiran ibunya.
Adelia berdiri di samping kuburan ibunya, memandang sekeliling pemakaman yang sepi. Dia tidak tahu harus berbuat apa selanjutnya. Gadis itu hanya merasa berat hatinya karena kehilangan sosok ibunya yang sangat dicintainya.
"Selamat jalan, Ibu. Mulai hari ini aku berjanji akan mencari uang yang banyak, akan ku taklukan dunia dengan uangku. Tidak akan ada yang boleh menghina dan meremehkan aku. Aku harus menjadi orang sukses," ucap Adelia pada dirinya sendiri.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
semoga ceritanya berkembang dengan menarik ya mam,,,
2023-10-26
0
Kendarsih Keken
aq hadir mam langsung taf fav 💙💙
2023-10-12
0
Valencia Attara
baru awal cerita tp sdh bikin sesak😥 n membenci sekaligus😞😞 akan sikap para manusia yg tak peduli dgn kesusahan sesama😞😞
real banget🥺🥺
2023-10-12
0