NovelToon NovelToon
END

END

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni / Romansa / Tamat
Popularitas:27.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tomoe

Adena, gadis ceria yang menyukai seorang Melviano Gavin Wajendra.Pria tampan dengan sejuta prestasi.Pria yang ia sukai sejak bangku SMP.

Ia kira,cinta pertamanya akan sirna ketika ia menginjak bangku SMA. Namun, nyatanya takdir mempertemukan mereka kembali sebagai teman satu kelas bahkan menjadi tablemate.

Cinta monyetnya kini makin berkembang bahkan sampai suatu hari ia menyatakan perasaannya pada pria itu.

Namun sayang seribu sayang ia harus mendapatkan penolakan keras dari pria yang ia sukai.

Apalagi ketika munculnya kedatangan gadis yang disukai Gavin.Hal itu mampu membuat Adena makin dilanda kesusahan mendapatkan hati pria itu.

Apakah Adena dapat bertahan dengan perkataan pedas Gavin dan tetap memperjuangkan cintanya?

Semoga saja ia bertahan...

Ya.

Semoga saja Adena mampu bertahan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tomoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[ T U J U H ]

"Silahkan dicatat soalnya dibuku catatan terus langsung kerjakan di papan."ucap pak Etno yang baru saja selesai menjelaskan materi dan menulis beberapa hal dipapan tulis agar murid muridnya memasukkam kedalam buku catatan.

Adena yang sedaritadi mengetuk ngetuk dagunya mencoba memahami rumus yang berada dipapan langsung mem-foto papan tulis karena belum sempat menyelesaikan catatannya lalu setelah itu membalikkan kertas bukunya--sengaja meninggalkan 3-4 lembar kosong untuk menyempurnakan catatan yang ia belum sempat masukan. Ia langsung saja memasang baik baik pendengarannya agar tak salah mencatat soal yang diberikan gurunya.

"Suatu pabrik kertas berbahan dasar kayu memproduksi kertas melalui dua tahap. Tahap pertama menggunakan mesin I yang menghasilkan bahan kertas setengah jadi. Tahap kedua dengan menggunakan mesin II yang menghasilkan kertas. Dalam produksinya, mesin I menghasilkan bahan setengah jadi dengan mengikuti fungsi f(x)\=0,9x - 1 dan mesin II mengikuti dungsi g(x)\=0,02x ² - 2,5x , dengan x merupakan banyak bahan dasar kayu dalam satuan ton. Jika bahan dasar kayu yang tersedia untuk suatu produksi sebesar 200 ton, berapakah kertas yang dihasilkan?"

"Dikerjakan baik baik, pak ijin ke toilet."

Setelah kepergian sang guru, kelas pun langsung riuh penuh dengan *******,ucapan para murid yang sibuk mengerjakan soal tersebut. Adena yang lumayan mengerti mencoba mengerjakannya dulu namun sayangnya tiba tiba saja otaknya benar benar buntung, ia mencoba menoleh menatap Gavin yang lagi sibuk mengerjakan. Ingin rasanya Adena meminta tolong namun rasanya hati nuraninya seperti berbisik agar tak meminta tolong cowok itu.

Berkat Adena yang terus terusan menoleh menatapnya, Gavin yang awalnya serius mengerjakan soalnya pun merasa ditatap. Ia pun lantas menoleh dan Adena pun tertangkap basah tengah menatap buku catatannya dengan pandangan ragu.

"Kenapa?"akhirnya Gavin bersuara melihat kegelisahan Adena.

Adena yang ditanyai pun segera menunjukkan senyum canggungnya lalu menarik buku catatannya." Ah nggak ada apa apa hehe, gih lanjutin lagi."

Mendengar ucapan Adena, ia pun kembali sibuk pada urusannya karena sebentar lagi waktunya pulang dan dirinya tak mau ditahan oleh pak Etno karena belum selesai mengerjakan soal tersebut.

Adena yang melihat respon acuh Gavin membuat dirinya menunduk sedih, sayangnya hari ini Rafael ijin tak masuk sekolah karena sakit alhasil Adena kini tengah keringat dingin dengan wajah pucatnya kala netranya melihat guru paruh baya itu baru saja masuk ke kelasnya.

°•°•°

Disaat seluruh murid sudah berbondong bondong keluar, Adena kini dengan beberapa teman sekelasnya tengah sibuk menyelesaikan soal matematika karena ada yang salah mengerjakannya alhasil mendapatkan hasil akhir yang salah dan juga ada yang tak selesai mengerjakannya.

Adena kini tengah terduduk memegang kepalanya terasa pening bahkan kini ia air matanha tengah mengucur hanya karena belum mendapatkan hasil akhir yang benar dari satu soal yang diberikan oleh gurunya.

Di pintu pak Etno tengah berdiri bersandar menatap kelima murid IPA 4 tengah tertunduk mengerjakan soal yang ia berikan. Melirik sekilaa pada jam yang kini sudah menunjukkan pukuk 14.30 membuat dirinya merasa kasihan karena sudah setengah jam kelima muridnya tak kunjung selesai mengerjakan satu soal darinya.

"Udah setengah jam lewat, tapi kalian belum selesai selesai juga. Itu dijadikan tugas rumah, ingat nanti dikumpulkam saat jam mata pelajaran saya. Silahkan, kalian boleh pulang."

Kelimanya pun kini bernafas lega lalu segera beranjak keluar dari ruang kelas dengan menunduk takut kala pak Etno menggeleng gelengkan kepala menatap mereka yang satu persatu keluar dari kelas.

°°°

Dengan langkah cepat Adena menuruni tangga dengan tangan yang memegang pegangan case biola .

"Mau kemana kamu?"tanya Xion.

Adena yang sibuk mengubrak abrik kulkas pun menoleh lalu segera meraih selai cokelat lalu menyimpan di meja makan.

"Ikut les."

Pria paruh baya itu pun mengerutkan dahi bingung. "Les apa?"

"Biola yah."

"Ngapain les biola? Nggak jelas. Nggak usah pergi, ayah larang kamu ikut les les yang nggak jelas itu."

Adena yang tadinya semangat untuk mengikuti hari pertama les biola pun segera menundukan pandangannya mendengar respon sang ayah.

Padahal ia sudah susah payah mencari hal hal yang dapat merilekskan pikirannya dan tak membuat dirinya terlalu jatuh depresi. Namun, semangatnya tiba tiba redup ketika mendengar larangan tersebut. Dirinya yang semangat mengunyah roti pun segera meletakkannya kembali lalu menunduk tak berani menatap wajah tak bersahabat ayahnya.

"Kamu itu buang buang uang tau nggak? Lebih baik baca baca buku pelajaran, itu lebih baik daripada harus ke les les musik nggak jelas itu."

"Tapi aku perlu hiburan--"

"Halah hiburan nggak jelas. Kamu itu masih muda, banyak banyak belajar sana. Fokus sama pendidikan bukannya main keluyuran sana sini nggak jelas. Noh nonton tv, itu juga hiburan nggak perlu keluar ke tempat lain."

"Tapi yah--"

"Nggak ada tapi tapian, anak muda jaman sekarang kalau orang tua lagi ngomong kerjaannya ngebantah terus yang ada."

"Saya larang kamu ikut hal hal begituan, dirumah aja---belajar sana."

Adena pun segera mengambil case biola -nya lalu segera menuju ke kamarnya meninggalkan sang ayah yang sudah sibuk dengan pekerjaannya.

Brak

Ia pun melempar case biola ke lantai lalu segera menduduk dirinya bersandar pada pintu dan menatap ke arah tempat tidur dengan tatapan kosongnya. Beberapa menit kemudian ia segera mencari pil lalu memasukkan kedalam mulutnya.

Ini sudah ke sekian kalinya bahkan jutaan kalinya--- dirinya mendapati sikap ayahnya yang sama sekali tak menssuport apa yang ingin dirinya lakukan.

Perlahan ia pun mulai menangis tanpa mengeluarkan suara isakan, setengah jam pun ia habiskan hanya untuk menangis tanpa mengeluarkan isakan tersebut lalu perlahan lahan ia membaringkan tubuhnya ke atas ranjang dengan matanya yang membengkak.

°°°

Kayla yang baru saja selesai dari dapur membantu pembantunya yang ingin menyuguhkan minuman ke temannya kini melihat ayahnya tengah mencium secara kasar bibir ibunya.

"Aaaarrrgghhh!!!"teriaknya membuat Rey yang asik ******* bibir istrinya langsung terperanjat kaget terdorong ke belakang karena Nabila yang mendorongnya.

"Bisa nggak sih begitu begituan di kamar!! Mual tau nggak?!! Iiiyyyuuuhh~"ucap Kayla dengan tampang jijiknya melihat ayah dan ibunya yang tak berani menatap dirinya.

"Nggak banget deh,ck!"decihnya lalu segera melangkah meninggalkan ayah dan ibunya yang tengah malu tertangkal basa oleh sang anak.

Gavin yang muncul dengan keadaan shirtless mengerutkan kening melihat ayah dan ibunya yang terlihat canggung."Mah."

"Ah iya sayang? Kenapa?"

"Ada telfon dari tante Lora."ucapnya menunjuk handphone ibunya yang bergetar menunjuk nama kontak si penelfon.

Nabila pun langsung berjalan menuju meja pantry lalu pergi ke kolam renang. Rey pun segera menuju ke ruang kerjanya dengan kikuk membuat Gavin lagi lagi mengernyitkan kening bingung namun segera pergi menuju ruang latihannya setelah mengambil sekotak susu berukuran jumbo.

Baru saja selesai meminum susunya, Gavin kini tengah tertunduk dengan memuntahkan susu dan makanan kedalam tong sampah yang disediakan di ruang latihannya. Ternyata kini ia tengah berlatih bela diri dengan tangan kanan ayahnya yang bertugas mengurus urusan organisasi dunia mafia. Ayahnya jago bela diri namun tak sejago dan seahli tangan kanannya itu,Rey sama sekali tak ahli yang melibatkan fisik---ia lebih suka bermain main dengan berbagai alat alat yang dapat membuat nyawa manusia sekejap melayang.

Pria berotot itu kini tengah berdiri dengan berkacak pinggang sambil menatap datar anak bosnya yang masih terkapar di lantai.

"Lebih baik kita hentikan latihan ini saja tuan muda."

Gavin yang mendengar pun menggelengkan kepalanya dengan lemas lalu berusaha bangkit berdiri dengan sempoyongan dan tak sengaja menggigit bibirnya sampai berdarah .

"Lan-lanjutkan."

Bugh

Dengan sekali tendangan Gavin terlempar di atas matras dan benar benar pingsan , alhasil Astor sang tangan kanan Rey pun langsung menggendong anak bosnya lalu menelfon dokter kepercayaan bosnya.

Nabila dan Rey yang melihat Gavin digendong oleh Astor dengan tubuh babak belur cuman bisa menggeleng dengan raut wajah khawatir--- Gavin begitu terobsesi ingin menyamai kemampuan bela dirinya dengan Astor, entah itu untuk apa juga mereka tak tahu. Sudah biasa mereka melihat anaknya keluar dari ruang bela diri dengan babak belur. Awalnya Nabila dan Rey hampir saja menuntut Astor namun saat mendengar penuturan dari Gavin sendiri membuat mereka marah namun apalah daya, Gavin dan Rey itu satu paket ---sama sama keras kepala ,ouh tidak tidak---menurut ,Nabila anaknya itu seperti setan jika sudah terobsesi dengan satu hal bahkan lebih mengerikan daripada suaminya sendiri.

°°°

1
Maya
⅝ .a
jenny ayu
👍👍👍
Dewi Khanza
buat adena pergi ninggalin gavin thor,,, buat apa suka sama cowok gk tau diri udah tau nora gk mau masih aja di paksa,,,
enjouecollectif
Tuh kan bersambung :( aku nungguinnya kaya nunggu doi yang turun dari langit #Ea sehari berasa seribu tahun~
flower bean
lanjut author sayang 🤣
booksand peonies
Keren kak 🤩🤩 Semangat terus...
Cakrabirawa Tarihoran
next lanjut pliss up up
Prasetya Wibowo
Aku pengen bisa buat cerita kaya kamu Thor. Kamu selalu bikin orang-orang bahagia karena karyamu dibaca orang lain :)
SecretFruity
Fix ceritanya bikin aku kecanduan buat terus baca huah
Respati Wijaya
Huft kok udah abis aja? Yok di next bab lanjutannya yok..
Dewi Khanza
buat adena menjahui gavin thor biar gavin merasa kehilangan
SquigglyMunchkin
Ceritanya menarik, tinggalkan jejak dulu ^^
Dewa Yunani
Sumpah! Sampai lupa waktu bacanya!
Winda Utami
Yo ayo thor! aku selalu mendukungmu dalam doa hehehe
Gadis Sandman
Semangat kak..., ditunggu lagi up terbarunya😊💪🙏
yohan: Terimakasih
total 1 replies
Dewi Khanza
buat adena jangan ngejar2 davin thor
Selamat Saint
Kok ya aku digantung sih…? Lanjut ga thor?! Lanjut ya? Haha
DavidTheDancer
Lanjut dong Thor! Aku mah nangis kalau cerita ini gak lanjut :(
yohan: lanjut kok ceritanya
bersabar ya🤗
total 1 replies
Riri Dwi
nunggu up nya lama,munculnya sedikit🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!