NovelToon NovelToon
Mahram Untuk Azira

Mahram Untuk Azira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengantin Pengganti / Pengganti / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lili Hernawati

Azira membenci Ayahnya karena tega meninggalkan Ibu, dan dia bahkan lebih membenci istri kedua Ayahnya sebab jika bukan karena wanita itu, Ibu tidak akan pernah menginjak dunia malam. Tidak, sejujurnya Azira membenci Ayah dan keluarga Ayahnya yang bahagia serta harmonis. Pernah memandang rendah Azira dan Ibunya yang miskin, mereka bahkan tanpa ragu membunuh Ibunya.

Azira sangat membenci mereka semua!

Karena kebencian inilah dia terpaksa memasuki keluarga Ayah, menghancurkan kehidupan bahagia putri terkasih Ayah dan merebut calon suaminya, Azira melakukan semua itu.

Dia pikir balas dendamnya telah selesai setelah melihat keluarga Ayahnya hancur, dan dia pun siap dihancurkan oleh suami paksaan nya. Namun, siapa sangka bila suami paksaan nya tidak hanya tidak menghancurkannya namun juga menyediakan rumah untuknya kembali?

Apa ini?

Apakah ini hanya penyamaran sang suami untuk membalas dendam kepadanya karena telah merebut posisi wanita yang dicintai?

Atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Hernawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1.7

Aku dengan patuh langsung mengikuti langkahnya yang ringan dan pasti. Ia membawaku ke sebuah pintu yang memang tidak terlalu jauh dari ruang utama tempat ku berdiri tadi. Bahkan kamar yang akan ku tempati nanti sepertinya begitu dekat dengan dapur.

Cklak

"Ini adalah kamar mu, Azira." Ucapnya seraya mempersilakan aku masuk ke dalam.

Menginjakkan kakiku ke kamar yang akan ku tempati di rumah ini, aku sebenarnya dibuat takjub dengan apa yang ada di dalam.

Kamar ini lebih luas dari kamarku bersama Ibu dulu, mungkin setengah kali lipat dari milikku dulu. Di dalam kamar ini ada satu lemari besar dengan satu ranjang ukuran dua orang yang pasti terasa empuk dan nyaman. Jelas saja, baik lemari maupun ranjang ini membutuhkan banyak uang untuk mendapatkannya.

Melihat ke samping kanan ada jendela besar yang ditutupi tirai transparan yang juga terlihat mahal dan berkelas. Tidak hanya itu saja, di samping jendela besar tersebut ada meja rias yang sudah dipenuhi dengan berbagai macam make up yang masih tersegel rapi belum pernah dibuka. Sepertinya barang-barang ini baru diletakkan tidak lama setelah Ayah merencanakan kedatanganku.

Orang-orang kaya sepertinya begitu bebas menempatkan uang mereka dimana saja, pantas jika mereka tidak ingin Ibuku masuk ke dalam rumah ini dan wajar saja mereka menuduh Ibuku dengan pandangan rendah bahwa ia datang ke sini karena hanya ingin menikmati harta ini.

Fakta bahwa Ibuku sesungguhnya adalah orang kampung yang miskin dan tidak punya kekayaan apapun telah diketahui oleh keluarga Ayah. Keluarganya saja-

Tidak, lupakan!

Jangan terlalu banyak berpikir. Azira, hanya nikmati saja waktu mu di sini. Ya, mari nikmati sebelum kau menghancurkan kehidupan harmonis mereka.

"Jika kau butuh sesuatu kau hanya perlu memanggil mbok Yem untuk keperluan mu. Sebelum aku pergi, apakah kamu punya pertanyaan?"

Aku menggelengkan kepalaku melihatnya. Untuk saat ini aku bisa mencari tahu secara perlahan dan tidak perlu merepotkan dia ataupun anggota keluarga yang lainnya.

"Baiklah, jika kamu tidak punya pertanyaan maka aku akan keluar. Azira, istirahat lah dengan baik."

Aku mengangguk dan memperhatikannya menutup pintu kamarku. Setelah pintu tertutup rapat, aku akhirnya menghela nafas lelah dan menjatuhkan diriku di empuknya kasur ini. Ah, begitu nyaman dan empuk.

Menatap langit-langit kamarku sekarang, aku dibawa kembali ke masa-masa dimana musim hujan datang. Pernah hujan deras di sertai angin memandikan rumah kecilku bersama Ibu. Karena kedinginan kami terkadang berbagi selimut yang begitu kotor dan tipis.

Meski sudah begitu mata kami tetap saja tidak bisa terpejam karena takut jika rumah itu sewaktu-waktu akan roboh dan menimpa kami. Bahkan kamar kecil kami yang begitu bersejarah seringkali menjadi becek karena atap rumah kami yang sudah bolong-bolong dimakan usia.

Waktu itu aku selalu berpikir bahwa kapan hari itu datang, hari dimana saat hujan deras dan berangin datang aku tidak takut terpejam dan kamarku tetap terasa hangat?

Dan.. ternyata hari itu datang..di sini aku tidak akan takut dengan hujan dan badai. Di sini hangat dan aku tidak akan takut lagi kamar ini akan runtuh karena rumah ini sangat kuat dan kokoh..

Aku tidak takut..tapi hatiku rasanya sungguh sangat kosong.

Di sini aku hanya sendirian berjuang membalas rasa sakit yang Ibuku rasakan. Aku berjuang dengan rasa dingin yang mereka lemparkan kepadaku..tapi aku harus kuat walaupun aku sendiri juga ikut sakit karenanya.

Berjuang, aku bisa memperjuangkannya...ah, aku mulai mengantuk.

Berat, kelopak mataku terasa berat dan begitu sulit untuk terus berdiri kokoh. Sepertinya aku benar-benar lelah karena dari semalam aku tidak bisa tidur sama sekali melihat jasad Ibuku terkapar dingin di depan ku.

Ah, ngantuk sekali rasanya...lelah..dan semuanya tiba-tiba menjadi gelap.

...*****...

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum?" Seseorang memberikan salam dari luar.

Aku mengernyit terganggu dan perlahan membuka mataku terbangun dari tidur siangku.

"Assalamualaikum?" Suara itu datang lagi memasuki pendengaranku.

Menggosok kedua mataku dengan rasa kantuk yang masih belum terpuaskan, aku kemudian dengan malas bangun dari posisi tidurku.

"Sebentar.." Ucapku memintanya sang pengetuk untuk lebih bersabar lagi.

Berjalan ke arah kamar mandi dengan tergesa-gesa, sejenak aku tidak bisa menahan ekspresi terkejut ketika membuka pintu kamar mandi di kamarku.

"Bahkan kamar mandi orang-orang kaya begitu mahal." Gumamku takjub seraya menyalakan air untuk membasuh wajah mengantuk ku.

Setelah selesai aku dengan gerakan asal-asalan menggosoknya dengan handuk putih kecil yang terlipat rapi di sebuah rak kecil.

"Siapa?" Tanyaku seraya membuka pintu untuk sang pengetuk.

Membuka pintu kamarku sudah ku dapati seorang gadis yang terlihat seumuran denganku. Ia cantik dan bersih sangat serasi dengan pakaiannya yang panjang dan tertutup.

Aku akui jika gadis ini terlihat lebih menggambarkan pakaian yang ia gunakan dibandingkan dengan wanita pembunuh nan keras kepala yang bernama Safa itu. Dibandingkan dengan dia, gadis ini terlihat jauh lebih murni dan polos, yah dia lebih terlihat nyaman daripada bibi Safa yang terlihat kejam dan sinis.

Gadis ini tentu lebih unggul dibandingkan wanita pembunuh itu.

"Apa aku boleh masuk ke dalam?" Tanyanya begitu sopan dan hati-hati.

"Boleh." Ucapku membolehkan seraya memberikannya jalan untuk masuk ke dalam kamarku.

Aku tidak tahu siapa gadis ini dan tidak baik langsung melarangnya masuk. Pasalnya rumah ini bukan rumahku dan aku juga belum mengenal dengan baik medan tempurku sekarang.

Bertanya-tanya, wajah gadis sedikit familiar untukku tapi aku tidak yakin pernah melihatnya di suatu tempat. Aku mengatakan hal ini karena jangkauan ku keluar dulu hanya sebatas komplek miskin dan kotor itu saja, oleh karena itu sangat tidak mungkin gadis ini ke tempat itu, kan?

Mereka orang kaya dan berwibawa jadi apa alasannya gadis ini tersesat ke tempat sesat itu?

"Apakah aku boleh duduk di sini?" Tanyanya lagi seraya menunjuk kursi meja rias ku.

"Ya, boleh." Ucapku mengiyakan lagi seraya mendudukkan diriku di atas ranjang empuk yang baru saja ku tiduri.

Selimutnya masih belum ku rapikan dan agak berantakan. Tapi aku tidak merasa malu.

"Terimakasih." Ucapnya berterima kasih seraya mendudukkan dirinya di kursi itu.

Gadis ini begitu sopan dan lembut, aku semakin yakin jika aku dan dia tidak pernah bertemu sebelumnya. Tapi ini sangat aneh bukan, kami tidak saling mengenal tapi sikapnya sangat hangat. Normalnya orang asing tidak akan seperti ini dan normalnya anggota keluarga ini tidak akan bersikap terlalu hangat di depan anak yang tidak diinginkan seperti ku.

1
Sky Blue
Ngak d labjutnkn sni aja kx😭
Nona QueenRa
padahal udah nungguin
Qhii
muncul² malah promo novel lain di apk lain pula...ini kelanjitan novdl ini gimn dahh
hernawatilili10: Ini remake Azira, tamatnya ya di sana
total 1 replies
hernawatilili10
Pizo, yah😶‍🌫️
Resa Muhamad Faisal: cus langsung k paijo,,mksh kkk
total 1 replies
Arya Al-Qomari@AJK
es krim merk hati merah 👉 Walls ya thorrr 😁😁
Arya Al-Qomari@AJK
q malah masih dendam sama bibi Safa. harusnya azira bisa melaporkan bibi Safa thd perbuatannya yg jahat pada ibu azira dg dalih perdagangan manusia n seret juga si mucikari nyonya bara.
Arya Al-Qomari@AJK
sikap orang tua yg begini nih yang membuat anak menyimpan kebencian dan dendam
Arya Al-Qomari@AJK
memangnya kelas 3 masih menjabat jadi ketua OSIS ya? bukannya biasanya anggotanya kebanyakan kelas 2 n adapun anggota kelas 1 hanya sedikit
hernawatilili10: Biasanya purna setelah beberapa bulan naik kelas
hernawatilili10: Purna osis
total 2 replies
Arya Al-Qomari@AJK
pembalasan untuk bibi Safa belum kelihatan hilalnya selain suaminya (yang kemungkinan selingkuh)
Arya Al-Qomari@AJK
oh ternyata Amara sepupunya Nabil toh Makanya sikap Nabil ke azira (saat di restoran) munafik selaki.
Mely Yahya
bagus ceritanya...
Suila Cantik
kok g nyambung lagi ya kayak muhasabah cinta
Serenarara: Ubur-ubur makan pepaya
Coba baca novel berjudul Poppen ya.
total 1 replies
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Nona QueenRa
Thor kapan mau up? udah lama banget nih
hernawatilili10: Hem, lanjut di Paijo enggak sih?
total 1 replies
Nona QueenRa
ayo Thor dari kemarin2 aku nungguin kamu up😭
Nurseh@_P
good job Abah
Yeni Wahyu Widiasih
ini gk ada lanjutanx gitu ?
Whifa Fauziah
ka kpan up lagi🙏🙏
Rohmaniyah Nurzen
kapan ni dilanjut
Rianie Sofyan
ini kpn kak lanjutnya??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!