TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
BAB 1-147
Keyna dibuat bingung dengan apa yang ia alami saat ini, dimana ia harus menikah dengan seorang lelaki yang baru saja ia temui. Keyna akui semua ini terjadi karena kecerobohannya, tapi ia tidak pernah berpikir akan dilamar secara tiba-tiba oleh lelaki tersebut.
Selama pernikahan tersebut, Keyna selalu di manja layaknya seorang putri, tapi ia tidak tau jika lelaki yang menjadi suaminya adalah seorang mafia yang kejam.
Bagaimana kelanjutan ceritanya? Apakah Keyna akan mencintai lelaki tersebut? dan Mengapa lelaki tersebut ingin menikah dengan Keyna yang baru saja ia temui?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tertabrak
Seharusnya hari ini Devan senang karena senjata yang ia minta akan datang, yakin ternyata harapannya harus pupus karena pengkhianatan dari kliennya.
Ya, saat ini Devan sedang menuju ke markas karena Mike mengabari jika Louis kliennya telah berkhianat dan membawa semua uang dan senjata yang akan Devan minta.
Saat Devan menuruni tangga Mama Vanka terus melihatnya dan Devan pun menuju Mama Vanka yang sedang berada di ruang tamu.
"Kenapa, Ma? apa ada yang salah sama Devan?" tanya Devan.
"Ga ada kok anak Mama Vanka yang ganteng banget," ucap Mama Vanka.
"Mama mau apa bilang aja ke Devan?" tanya Devan, yang mengerti dengan gerak-gerik Mama Vanka saat ini.
"Kamu tau aja, Dev," ucap Mama Vanka.
"Ya, gimana Devan gak tau orang gerak-gerik Mama tuh keliatan banget," ucap Devan.
"Hehehe, gini Van. ?ama cuma mau kasih tau ke kamu aja kalau Mama sudah siapin baju buat pernikahan kamu, jadi sekarang tinggal kamu kenalin calon kamu sama Mama biar calon istri kamu nyobain gaun yang Mama pesenin. Ngomong-ngomong kamu sama siapa sih? apa jangan-jangan calon istri kamu itu Keyna?" tanya Mama Vanka.
"Devan ngikut Mama aja yang penting Mama suka nanti Devan akan bilang ke Keyna kalau gitu Devan pergi dulu, Ma," ucap Devan.
"Tunggu dulu, jadi beneran kamu sama Keyna?" tanya Mama Vanka dan diangguki Devan.
"Keyna yang waktu itu ketemu di supermarket kan?" tanya Mama Vanka lagi.
"Iya, Ma. Udah ya Devan pergi dulu," pamit dengan dan pergi.
Saat di dalam mobil, Devan pun menghubungi Keyna dan memberitahukan mengenai gaun pernikahan yang sudah di siapkan Mama Vanka dan setelah mengatakan hal itu, Devan langsung memutuskan sambungan telepon tersebut.
"Berani-beraninya Louis khianatin kepercayaan saya," ucap Devan saat menuju ke markas.
"Tuan," sapa Mike.
Sedangkan, Devan terus berjalan tanpa tersenyum bahkan melirik ke arah Mike dan untungnya Mike paham jika saat ini Devan sedang marah besar atas tindakan Louis.
"Bagaimana bisa dia melakukannya? apa kalian tidak ada yang curiga dengan gerak gerik, Louis?" tanya Devan, dengan nada dinginnya kepada semua orang yang yang membuat semua orang di ruangan tersebut diam membeku karena ketakutan.
"Apa kalian tidak punya mulut untuk berbicara atau kalian tidak punya telinga untuk mendengar?" tanya Devan dengan anda dinginnya.
"Maafkan saya Tuan, saya lalai dalam mengawasi Mr. Louis," ucap Johnny anak buahnya.
"Bagaimana bisa kau lalai dalam tugasmu, aku tidak butuh orang tidak bisa melakukan tugas dengan baik alias tidak becus," ucap Devan.
"Maafkan saya Tuan, saya menyesal, saya meminta maaf Tuan," ucap Johnny.
"Tuan, ini ada rekaman saat Mr. Louis membawa semua apa yang diminta oleh Tuan," ucap Mike dengan memberikan tablet tersebut pada Devan.
"Untuk saat ini aku sedang berbaik hati, tapi jika hal seperti ini terulang lagi. Maka, akan aku pastikan kalian semua yang ada disini hancur termasuk keluarga kalian," ucap Devan lalu pergi meninggalkan markas menuju ke kantor.
***
"Pagi, Ma," sapa Keyna dan mencium pipi Papa Erwin dan Mama Bella.
"Kamu kok udah bangun sih, Key? mana kamu pagi kayak gini udah rapi, bukannya kamu hari ini gak ada pemotretan ya?" tanya Mama Bella.
"Iya sih, sebenarnya Keyna gak ada pemotretan hari ini, tapi tiba-tiba Sisy batalin pemotretan dia dan Keyna jadi penggantinya, Ma. Makanya hari ini Keyna udah bangun padahal nih ya Keyna pengen istirahat gitu di kamar," ucap Keyna.
"Kamu nih Key bukannya memperbaiki diri sebelum jadi istri malah kelakuannya tetep aja," ucap Mama Bella.
"Mama kok bahas itu sih. Oh iya Ma, Keyna mau tanya deh, dari kemarin nih ya Keyna udah penasaran banget loh," ucap Keyna.
"Tanya apa emangnya, Key?" tanya Mama Bella.
"Kenapa kemarin Mama gak nanyain tentang pekerjaannya Devan nanti kalau ternyata dia pengemis atau gak pembunuh bayaran gimana?" tanya Keyna.
"Oh soal itu, Mama udah gak peduli masalah itu Key mau Devan pekerja kantoran, dokter, polisi, buruh ataupun Devan pengangguran Mama atau bahkan Devan pengemis sama pembunuh bayaran Mama udah gak mempermasalahkan itu yang penting kamu segera nikah Key, Hahaha," ucap Mama Bella.
"Astaga Mama jahat banget sama anak sendiri," ucap Keyna.
"Hehehe, Mama cuma bercanda kok. Udah sana kamu berangkat nanti kamu telat loh," ucap Mama Bella.
"Iya Mama ku sayang, Keyna berangkat dulu ya," pamit Keyna.
Saat Keyna sedang menuju ke hotel tempatnya untuk pemotretan tiba-tiba handphone nya berdering, namun Keyna mengabaikannya lalu tak lama setelah itu Keyna pun sampai di hotel dan lagi-lagi handphone nya berdering barulah Keyna melihat siapa yang menelepon nya dari tadi.
Keyna dibuat bingung lantaran ia tidak mengetahui siapa yang menelponnya, Keyna berfikir jika yang menelponnya adalah seorang penipu.
Saat akan memasukkan handphone nya ke dalam tas, lagi-lagi handphone nya berdering dan Lea pun kembali melihat handphone nya dan nomor asing tersebut yang kembali menelponnya.
'Siapa sih yang nelpon daritadi? apa jangan-jangan orang iseng kali ya,' ucap Keyna dalam hati.
Keyna yang merasa terganggu pun akhirnya mengangkat sambungan telepon tersebut, "Halo siapa ya?" tanya Keyna.
"Apa kau melupakan calon suamimu sendiri?" tanya Devan.
Ya, Devan adalah orang yang sedari tadi menghubungi Keyna, namun tidak diangkat oleh Keyna.
"Bagaimana bisa kamu dapat nomor ku?" tanya Keyna.
"Aku ini calon suamimu, jadi wajar kalau aku punya nomor mu dan kamu itu calon istriku, tapi bagaimana bisa kamu tidak tau nomorku?" tanya Devan.
"Ah itu maaf aku lupa meminta nomormu," ucap Keyna.
"Huh, aku hanya ingin memberitahukan kalau semua persiapan untuk pernikahan kita sudah selesai tinggal hari H saja dan untuk gaun kamu tidak perlu khawatir karena sudah di siapkan oleh Mama ku kamu tinggal pakai aja, cuma itu yang ingin aku kasih tau," ucap Devan.
"Tapi...," ucapan Keyna terhenti lantaran Devan terlebih dahulu mematikan panggilan tersebut.
"Apa-apaan dia, aku aja belum selesai bicara udah di putus dulu panggilannya," gumam Keyna.
"Keyna cepetan ih, kamu udah hampir telat loh," ucap Kikan.
"Oh iya Kan," ucap Keyna lalu beranjak menuju tempat pemotretan.
"Wah Key, kamu tetep aja cantik walau dandanan natural kayak gini pokoknya terbaiklah kamu deh," ucap Jordan.
"Bisa aja kamu Dan," ucap Keyna.
"Yaudah yuk kita mulai pemotretan nya," ajak Jordan lalu mereka pun melakukan kegiatan pemotretan.
Setelah selesai pemotretan, Keyna pun menuju ke ruang make up nya, "Key, kamu tau gak kenapa Sisy ngebatalin pemotretan ini?" tanya Dina salah satu staf di pemotretan tersebut.
"Karena ini pemotretan iklan yang gak terkenal kan," jawab Keyna.
"Itu salah satu alasannya, tapi ada alasan lain," ucap Dina.
"Emang apa alasan lainnya, Na? karena setauku itu deh alasan Sisy. Kan emang biasanya Sisy ngebatalin atau nolak karena bayarannya rendah atau gak karena pemotretan nya dari brand yang gak terkenal," jawab Kikan.
"Salah besar kamu Kan, jadi nih ya si Sisy ngebatalin pemotretan nya karena dia tuh sekarang lagi liburan ke Inggris," ucap Dina.
"Kamu serius Na, masa ke Inggris sih bukannya kita masih belum boleh ngambil liburan ya," ucap Keyna.
"Nah ini nih yang perlu kalian tau kalau si Sisy ke inggris sama Paul," ucap Dina.
"Tunggu dulu deh Na, maksud kamu Sisy ke Inggris bareng Paul anaknya Mr. David?" tanya Kikan.
"Iya Kan, aku tuh gak bohong," ucap Dina.
"Wah makanya Sisy bisa liburan ke luar negeri, orang liburannya bareng anak bos," ucap Kikan.
"Makanya Kan, aku itu juga pengen liburan, kasihan nih badan," ucap Dina.
"Oh iya, ini udah selesai kan ya pemotretan nya, aku mau pulang soalnya ini udah sore," ucap Keyna.
"Iya, aku juga mau pulang. Aku bareng ke parkiran ya Key," ucap Kikan dan diangguki oleh Lea.
"Na, aku pulang dulu ya semangat kerjanya," pamit Keyna.
"Makasih ya," ucap Dina.
Beberapa saat kemudian, Keyna pun sudah berada di mobilnya dan ia segera mengendarai mobilnya menuju rumahnya.
Namun, saat di tengah jalan Keyna melihat seekor kucing yang sepertinya kelaparan di pinggir jalan, karena tidak tega akhirnya Keyna pun menghampirinya dan saat akan menghampiri kucing tersebut tiba-tiba saja sebuah mobil melaju dengan cepat ke arahnya, Keyna pun berusaha untuk lari.
Namun, karena Keyna menggunakan sepatu hak tinggi sehingga menyulitkannya berlari ditambah juga mobil tersebut yang melaju dengan kencang dan Keyna pun tidak bisa menghindarinya hingga akhirnya Keyna pasrah apalagi saat Keyna merasakan tubuhnya berguling dan itu sangat menyakitkan bagi Keyna.
Meskipun begitu, Keyna juga berpikir jika ini hanyalah pemikirannya saja karena yang ia pikirkan jika ia telah tertabrak oleh mobil tersebut.
Keyna berfikir ini mungkin hari terakhirnya di dunia ini 'Papa, Mama, Kak Kelvin, kak Anggi maafin Keyna karena Keyna udah ngerepotin kalian,' ucap Keyna dalam hati dan mulai meneteskan air matanya.
.
.
.
Tbc.