NovelToon NovelToon
Menikahi Lelaki Tunanetra

Menikahi Lelaki Tunanetra

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Mafia / CEO
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: alfajry

Kanazya Laurels, wanita yang hidup sendiri dari kecil. Ayahnya meninggal setelah ditinggal ibunya pergi.

Dia bertemu dengan seorang pria penjual bunga yang sangat tampan hingga membuatnya terpesona. Tetapi lelaki itu ternyata tunanetra.

Tak disangka, Kana setuju menikah dengan Krishan lantaran ia terhimpit dan butuh tempat tinggal. Tetapi pesona Krishan yang luar biasa itu, membuatnya jatuh cinta.

Masalah terus berdatangan saat Kana menyadari bahwa lelaki buta yang ia nikahi bukanlah orang sembarangan.

Siapa sebenarnya Krishan? Bagaimana cara dirinya melindungi istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfajry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kana Meets her Mom

Acara selesai, Kana dan Krishan kembali ke rumah mereka. Barang-barang Kana sudah disana, Marry membantunya menyusun di kamarnya.

"Jia, kau kemarlah dan istirahat. Aku akan ke kamarku juga istirahat. Selamat malam". Ucap Krishan lalu berjalan dengan tongkat menuju kamarnya.

Kana masih diam di tempatnya, baru beberapa jam acara pernikahan, perasaannya sudah aneh. Dia juga sedikit canggung pada pria itu.

"Nyonya, apa ada sesuatu?" Tanya Marry yang melihat Kana masih diam di tempatnya.

"Nyonya?" Dia tidak terbiasa dengan panggilan itu. "Panggil saja saya Jia."

"Maaf, Nyonya. Saya menyesuaikan saja. Jika ada sesuatu yang Nyonya perlukan, panggil saja saya." Ucapnya lalu menundukkan kepala dan pergi.

Kana terperangah. Krishan, bukankah dia hanya penjual bunga saja? Kana mulai berpikir.

Dia masuk dan mendapati semua barang-barangnya telah ada di dalam, tersusun dengan rapi. Dia menghempaskan tubuhnya, walau tidak banyak tamu, tetap hari ini adalah hari yang melelahkannya.

~

"Selamat pagi". Sapa Krishan yang sudah duduk dengan pakaian rapi, di taman kecil tengah rumahnya dengan sarapan dan kopi di atas mejanya.

"Kau tahu aku datang?" Tanya Kana dengan heran, padahal dia tidak bersuara.

"Tentu saja, aku mengenal harum tubuhmu". Ucapnya sambil merapikan lengan kemejanya.

"Aku akan buka toko, kau bekerja?"

"Ya, sebentar lagi."

Krishan menggeser sebuah kartu di atas meja, "ini, ambillah untuk keperluanmu. Aku akan mentansfer setiap bulan dan jika kau merasa ini belum cukup, katakan saja padaku." Ucapnya lalu berdiri dari tempatnya.

"Pinnya tanggal pernikahan kita. Aku akan pergi, kau sarapanlah." Krishan berjalan tanpa tongkat, dia sudah mengenal rumahnya sendiri.

"Hati-hati." Ucap Kana dan mendapat senyum menawan dari Krishan.

Ah, Kana meleleh. Suaminya amat tampan dan mempesona, sayang sekali dia dan Krishan seperti terhalang satu tembok padahal status mereka adalah suami istri.

Kana membersihkan diri dan berangkat kerja.

Dia singgah ke ATM untuk mengecek saldo yang diberikan Krishan padanya.

Kana terbelalak, dia melihat tiga digit angka di depan enam angka nol.

Dia langsung mengeluarkan kartunya, "Se-seratus juta?" Kana masih tidak percaya dengan deretan angka di dalam kartu yang ia pegang.

Kana memasukkan lagi kartunya, siapa tahu dia salah lihat, pikirnya.

Angka itu masih sama. Jantungnya berdegub kencang sebab belum pernah melihat deretan angka yang begitu banyak.

Kana dengan cepat menuju toko bunga milik Krishan. Dia ingin bertanya mengapa Krishan sekaya itu. Bukankan Krishan sendiri yang mengatakan dirinya bangkrut dan seluruh kekayaannya terkuras habis? Lalu, apakah dengan berjualan bunga bisa menghasilkan uang sebanyak itu?

Kana tiba di depan toko suaminya, dia melihat beberapa perempuan paruh baya membeli bunga sambil bercengkrama dengan Krishan. Dia menunggu, sampai orang-orang itu pergi.

"Jia, kau datang?" Krishan tersenyum, dia menghentikan aktifitasnya.

"Krish, aku..." Kana menghentikan ucapannya. Bagaimana pun, bukankah tidak sopan jika dia langsung bertanya pendapatan Krishan di hari pertamanya menjadi istri?

"Ya? Ada apa?"

Kana memilih tidak mengatakannya. "Tidak ada, aku hanya singgah sebentar sebelum bekerja. Apa ada yang bisa kubantu?"

"Tidak, pergilah. Nanti kau terlambat." Ucapnya.

Kana mengangguk. "Baiklah, aku berangkat."

"Jia.." Panggil Krishan, menghentikan langkah Kana.

"Hm?"

"Bisa kau mendekat?" Pintanya dan Kana benar-benar mendekat.

"Ya?"

Krishan menyentuh pipi Kana. "Tidak ada, hanya ingin menghirup aroma parfummu." Ucapnya dengan senyum lebar. Terlihat kebahagiaan disana, membuat Kana meleleh.

Cup

Kana mencium pipi Krishan. "Aku pergi." Ucapnya lalu beranjak, tanpa menoleh ke belakang, dimana Krishan menyentuh pipinya dan tersenyum senang.

...♡♥︎♡♥︎...

Kana berdiri di belakang kasir, dia mencatat pesanan orang-orang dan menggantungkannya di jendala kecil penghubung dapur.

Sejak tadi, Kana melihat ke arah perempuan paruh baya yang terlihat anggun membelakangi dirinya. Wanita itu seperti tengah bersedih. Dia duduk menopang dagu, sesekali Kana melihat bahu wanita itu terguncang, seperti tengah menangis.

Seorang laki-laki datang, membuyarkan lamunan Kana.

"Halo, aku pesan segelas kopi dan makanan itu".

Lelaki itu menunjuk satu gambar makanan favorit di toko

.

"Sebentar, akan saya siapkan. Silakan duduk." Ucap Kana dengan senyuman.

Laki-laki itu duduk di dekat kasir, dia terlihat sibuk dengan laptopnya.

Kana mengambil nampan dan membawakan segelas kopi menuju meja lelaki itu.

Namun, pada saat Kana mendekat, lelaki itu tiba-tiba berdiri dan melangkah ke Kana tanpa melihat, membuat kopi panas itu tumpah ke baju Kana.

Kana meringis, mengibaskan bajunya yang lengket ke tubuhnya karena air kopi yang panas.

"Maaf, maafkan aku." Ucapnya lalu mengikuti Kana berlari ke arah toilet, memebersihkan pakaiannya yang kotor dan juga kulitnya yang memerah.

Kana keluar dan mendapati lelaki itu menunggu dengan cemas.

"Ah, apa kau terluka? Aku akan membawamu ke dokter dan membiayai pengobatannya." Tutur lelaki itu dengan khawatir.

"saya tidak apa. Anda tidak perlu khawatir."

"Tetap saja aku merasa tidak enak. Mari ku antar ke dokter"

Kana tersenyum. "Tidak perlu, pak. Saya akan mengganti seragam. Permisi". Ucap Kana sopan. Lelaki itu termangu, dia melihat gadis yang amat cantik di hadapannya.

Setelah mengganti seragam, Kana terus memegang perutnya yang terasa perih.

Lelaki itu masih menunggu Kana. Dia memegang sebuah salep di tangannya.

"Ini, salep untuk luka perih. Aku berharap kau memaafkanku karena kesalahanku. Aku benar-benar merasa bersalah." Ucapnya sembari memberikan salep itu padanya.

"Saya sudah maafkan, pak. Anda tidak perlu cemas". Ucapnya mengambil salep itu.

"Jika terjadi apa-apa, ku harap kau menghubungiku. Aku Bastian". Ucapnya mengulurkan tangan, mengajak gadis di depannya untuk berkenalan.

"Kana".

"Baiklah. Aku permisi, tapi ingat kau harus menghubungiku. Ini kartu namaku."

Kana menerima kartu namanya dan menyimpan tanpa melihatnya. Dia kembali bekerja.

Tak lama, seorang wanita berpenampilan mewah datang ke arah meja dimana wanita yang tengah bersedih tadi duduk.

Wanita mewah itu tiba-tiba menjambak wanita yang tengah bersedih tadi hingga ia terjatuh. Pertengkaran terjadi, membuat suasana kafe menjadi ramai. Banyak orang yang melihat adegan itu hingga beberapa kali wanita yang bersedih itu mendapat tamparan keras.

Wanita mewah itu memaki dengan sumpah serapah yang ia lontarkan. Sepertinya, dia marah karena suaminya mempunyai hubungan dengan wanita yang ia tampar itu.

"Jangan sesekali kau menghubungi suamiku lagi!" Bentak wanita mewah itu. Dia lalu pergi setelah merasa puas dengan siksaan yang ia berikan kepada wanita yang bahkan tidak melawan dan hanya menangis.

Kana dengan segera menghampiri wanita itu, dia membantunya duduk lagi di kursi. Dengan cepat Kana membereskan barang-barang yang berserakan di lantai.

"Apa anda baik-baik saja?" Tanya Kana. Wanita itu menangkup kedua tangannya di wajah, dia menangis dan pasti merasa malu.

"Saya akan membuatkan anda teh". Ucap Kana, lalu wanita itu menahannya.

"Tidak perlu, saya akan pergi."

Kana terperangah mendengar suara wanita itu. Dia menunduk, melihat rupa wanita yang tengah memasukkan barangnya ke dalam tas.

"Ibu..." Gumam Kana, wanita itu langsung menoleh dan ikut membelalakkan mata saat melihat gadis yang menolongnya.

TBC

1
Anna Nurhasanah
direpeti means dicerewetin...
Herni Marianty
Luar biasa
Herni Marianty
Lumayan
Paytren Nury Cahyono
Aku rela nonton iklan sampai habis thor
Paytren Nury Cahyono
😍😍😍
Rahmi Mamimima
keren bgt critanya
Rahmi Mamimima
ganasss juga si kana
Rahmi Mamimima
🤣lgsg di ulti
Rahmi Mamimima
kereenn
Rahmi Mamimima
ksian kana
Rahmi Mamimima
🤣🤣 suamimu trllu galak
Rahmi Mamimima
🤣
nah loohh .. bini' mu sdh angkat bicara
Rahmi Mamimima
🤣
Rahmi Mamimima
eh 🤣🤣
Rahmi Mamimima
si kana juga aneh . jelas2 ada supir d depan mata bisa2nya malah milik taksi
Rahmi Mamimima
di repeti itu apa sih?aq g tau
Rahmi Mamimima
Luar biasa
Rahmi Mamimima
yg d gibahin suaminya sendiri 🤣
Rahmi Mamimima
🤣🤣 ide bagus
Wulan Sari
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!