Menikahi Lelaki Tunanetra
Kanazya menuang minuman ke dalam gelas kecil miliknya. Dia menghabiskan isinya dalam sekali teguk. Matanya memicing melihat seorang lelaki yang tiba-tiba duduk disebelahnya.
"Sendirian saja, Nona?"
Kana tersenyum tipis. Saat akan meraih botol minumannya, lelaki itu tiba-tiba mengambilnya dengan cepat.
"Biar aku saja". Ucapnya kemudian menuangkan isi botol ke gelas Kana dan juga gelasnya.
Dia mengangkat gelas kecil miliknya. "Tos, untuk kesendirian kita malam ini". Dengan malas Kana mengangkat gelasnya menyambut gelas lelaki itu.
"Siapa namamu, Nona?"
Belum Kana menjawab, seseorang menyela dari belakang mereka.
"Permisi, dia milikku."
Lelaki itu menoleh ke belakang, seorang wanita dengan pakaian yang sangat terbuka tersenyum padanya.
Lelaki itu melihat Kana dan perempuan itu secara bergantian. Mendengar ucapan perempuan dibelakangnya membuat pria itu berpikir hal aneh tentang keduanya, apalagi gadis disebelahnya tidak menyangkal ucapan wanita itu. Tanpa berkata apa-apa, dia berlalu pergi dengan raut wajah yang merasa jijik dengan keduanya.
Alana terkekeh, lelaki itu pasti mengira mereka punya hubungan gila. Dia lalu duduk di sebelah Kana dan menuang minumannya.
Kana menyalakan rokok. Menghembuskan asap dengan perlahan, pikirannya ikut melayang bersamaan asap yang keluar dari mulutnya.
"Kau kacau sekali".
Kana tidak menjawab. Dia menghisap rokoknya lebih dalam.
"Si Brengsek itu, jangan beri kesempatan lagi!". Alana merebut rokok dari tangan Kana dan mengesapnya.
"Kau selalu saja sulit diberitahu." Omel Alana pada sahabatnya yang sudah berulang kali diselingkuhi kekasihnya.
Kana mengambil rokoknya dari Alana. "Ini yang terakhir". Tuturnya lalu menghisap rokok dan langsung memadamkan apinya.
"Terakhir apanya! Yang kemarin-kemarin juga kau bilang begitu!" Pekik Alana.
Kana bergerak dari kursinya tak memperdulikan ocehan sahabatnya.
"Kau mau kemana? Hei!"
"Cari pria tampan." Jawabnya sembari memakai jeketnya yang ia letakkan di sandaran kursinya. "Dia yang bayar". Katanya pada bartender.
"Apa? Hei, kau ini! Tidak bicara padaku, sekali bicara malah suruh aku bayar!" Omelan Alana tidak didengarkan Kana yang hanya melambaikan tangan tanpa menoleh lagi pada Alana.
Dia keluar dari Bar. Berjalan santai menikmati similir angin malam yang menerpa wajahnya.
Kana mengecek ponselnya. Melihat jam yang baru pukul 9 malam dan tidak ada notifikasi dari seseorang yang dia tunggu permintaan maafnya sejak tadi.
Dia menghembuskan napasnya perlahan. Terlalu dini untuk pulang ke rumah. Kana mengusulkan dirinya berjalan sedikit jauh untuk menenangkan perasaannya yang tak kunjung membaik.
Pagi tadi, dia menghampiri kekasihnya, Noah, di kontrakannya. Dia masuk karena memiliki kunci yang Noah dengan sengaja berikan.
Namun dia terhenti saat melihat sepatu perempuan yang dia yakin bukan miliknya tersusun di atas rak sepatu.
Baru kakinya melangkah, dia mendengar suara mendesah perempuan dari dalam kamar Noah.
Debaran jantung Kana bergetar lebih keras saat dia melihat pergerakan sensitif dari celah pintu yang tidak tertutup rapat.
Tangan Kana bergetar. Dia menahan tangisnya yang akan pecah dan menendang dengan keras pintu itu hingga terbuka lebar. Kana berdiri dengan wajah marah yang akan meledak.
Noah dan perempuan itu terperanjat. Mereka terduduk dan tergesa menyelimuti tubuh yang telanjang.
Begitu saja, Kana memilih pergi tanpa kata. Mau berkata apapun sudah percuma. Pria itu sudah berulangkali selingkuh. Sejauh ini Kana hanya memergokinya mengobrol ria via sosial media. Hari ini, Noah memperjelasnya dengan hubungan diatas ranjang.
Kana menendang kaleng kosong di depannya saat teringat lagi kejadian buruk itu. Ingin sekali dia membakar kenangan itu, tapi terlalu sulit karena sakit hati yang amat dalam membuatnya terus terpikirkan.
Kana terhenti, matanya tertuju pada seorang pria dengan wajah tampan sempurna hingga membuat Kana terperangah.
Pria itu memakai kemeja putih lengan panjang dengan kacamata hitam duduk diantara bunga-bunga depan teras tokonya.
Kana melihat kiri dan kanan, memastikan ia tidak salah jalan. Dia mengenal jalan ini, tetapi baru tahu ada toko bunga disana. Dan malam-malam begini, masih buka.
Melihat pria yang tengah menghirup aroma bunga, Kana tertarik menggodanya.
"Selamat malam, apa masih buka?"
Pria itu tersentak, lalu dengan ramah tersenyum pada Kana, tetapi dia tidak berdiri menyambut.
"Selamat malam, Nona." Sambutnya dengan suara berat yang terdengar seksi di telinga Kana.
"Mencari bunga jenis apa? Disebelah kanan sana ada Anggrek, didepan saya ada mawar, lili, Krisan, dan disebelah kiri saya Anyelir."
Pria itu menunjuk-nunjuk arah bunga yang ia sebut namanya dengan tidak tepat.
Kana mengerutkan dahi. Kenapa penjual bunga tidak tahu jenis-jenis bunga.
"Salah. Disebelah kirimu adalah mawar, di depannya ada daisy dan di ujung ada tulip."
Pria itu terdiam sejenak. "Ah, maafkan saya."
"Tidak apa-apa. Sejak kapan toko ini buka?" Tanya Kana sambil mengambil setangkai mawar.
"Baru 2 hari lalu, Nona."
"Pantas saja". Ucapnya sambil menghirup aroma mawar.
"Tom Ford Lavender"
"Apa?" Kana tidak mengerti ucapan pria itu.
"Parfummu."
"Oh, benarkah? Aku tidak tahu. Hanya membeli karena suka wanginya". Kana menciumi lengannya yang ia semprotkan parfum.
Pria itu tersenyum dan tampak sangat menawan.
"Jadi, mau beli bunga apa?"
Kana duduk dengan santai di depan pria itu. "Aku tidak suka bunga sekarang. Itu mengingatkanku pada pria brengsek yang selalu memberikanku ini." Katanya sambil menunjuk mawar di tangannya.
"Jadi?"
"Aku hanya penasaran saja, karena tidak pernah melihat toko bunga disini dan penjaganya pria tampan pula." Kana menyilangkan kakinya hingga pahanya sedikit tersingkap karena rok pendek yang ia pakai.
"Apa aku tampan?"
"Tentu saja. Apa kaca dirumahmu retak?"
Pria itu tertawa renyah. Dia lalu membuka kaca matanya. "Aku tidak tahu karena tidak bisa melihatnya".
"Begitukah?" Ucap Kana tidak peduli lalu menaruh lagi bunga mawar yang sejak tadi ia genggam.
"H'em. Aku buta."
"Ya, ya, memang lelaki zaman sekarang banyak yang buta. Lihatlah, Kurang apa diriku sampai dia selingkuh." Curhatnya pada pria yang baru ditemuinya itu.
"Pacarmu selingkuh?"
"Ya, dan lucunya, perempuan itu tidak lebih menarik dariku. Bodoh sekali dia memilih perempuan yang lebih rendah sebagai selingkuhan". Oceh Kana yang membuat pria itu tersenyum.
"Memang begitu, laki-laki yang selingkuh sudah pasti memilih perempuan rendahan untuk dijadikan selingkuhan. Karena tidak ada perempuan kelas atas yang melakukan hal rendah seperti perselingkuhan."
Ucapan pria itu membuat Kana mengangguk pasti. "Kau sangat benar!"
"Bisa minta tolong? Ambilkan tanaman yang menggantung disitu". Pria itu menunjuk ke dinding yang di atasnya tergantung sebuah pot putih.
Kana berdiri dan mengambilnya. "Ini?"
Pria itu berdehem tetapi wajahnya tidak mengarah ke arah yang tepat membuat Kana mengerutkan alisnya.
"Itu bunga lili, bagus untuk membangkitkan suasana hati yang baik." Ucapnya sambil tersenyum menatap ke depan.
"Terus?"
"Ambillah. Jangan lupa disiram. Dia akan sangat cantik jika tumbuh ditangan yang tepat." Pria itu lalu berdiri dan berjalan dengan perlahan meraba sekelilingnya.
Kana tertegun, pria itu ternyata benar-benar buta.
"Aku akan tutup. Apa masih ada hal lain?"
"Ah, iya." Kana tergagap. Dia masih mencerna keadaan lelaki itu.
"Oh, berapa harganya?" Kana mengangkat sedikit pot di tangannya.
"Itu gratis untuk perempuan yang sedang patah hati. Asal kau menjaganya dengan baik." Pria itu tersenyum lalu masuk ke dalam toko dan mulai berberes, mengambil tongkatnya lalu keluar lagi.
Pria itu mengunci pintu toko, dan berjalan perlahan dengan tongkatnya.
"Kau masih disana?" Pria itu berhenti di depan Kana.
"Ah, kau tahu?"
"Harummu masih disini"
Kana tertawa. "Kau mau pulang? Apa mau aku antar?"
"Tidak, aku bisa sendiri". Ucapnya lalu berjalan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Lia Liya
sambil nunggu update sepupuku canduku.. aku baca ini dulu ahh
2024-01-24
1
Pandagabut🐼
awalnya aku baca novelmu ttg manusia serigala, ternyata menarik dan penyusunan kata sangat bagus. penggambaran latarnya jg mampu membuat pembaca berfantasi. sayangnya blm update lagi. jadi aku cari2 bacaan novel lain di profil karyamu. dan ternyata tidak mengecewakan 🥰🥰🥰
2023-10-31
3
ummi rama
aduuuch maaf thor aq mampir lg krn blm bs move on dari tuan krishan dan jia.... 😊
2023-10-08
1