Kakak readers tersayang, tolong jangan di boomlike ya! Budayakan kasih like setelah membaca. Terima kasih 🙏🏻
Saat dia dicampakkan oleh kekasihnya, dia bertemu dengan seorang lelaki yang kemudian menjadi suami sirinya.
"Dengar! Meski kita sudah menikah, tapi kamu jangan berharap banyak padaku, karena aku sudah memiliki seseorang yang aku cintai," Dave Sky Pradipta
"Aku tidak keberatan jika kamu menceraikanku sekarang juga. Lagipula pernikahan kita hanya siri," Sevia Kireina Dzakiya
Pernikahan yang awalnya dijalani tanpa cinta, tetapi saling menguntungkan untuk keduanya, mampu menumbuhkan benih-benih cinta tanpa disadari oleh Sevia dan Dave.
Sampai pada saat cinta semakin berkembang dalam pernikahan rahasia mereka. Keduanya sepakat untuk mengungkapkan perasaan di hari yang telah di tentukan. Namun ternyata, hari itu adalah awal dari perpisahan yang tidak mereka harapkan. Sementara tanpa Sevia ketahui, dia telah mengandung anaknya Dave. Mungkinkah cinta dapat menyatukan mereka kembali ataukah hanya menjadi sebuah kenangan yang tak akan terlupakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon thatya0316, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Setan ganteng
Mendengar suara orang bertengkar di kontrakannya, Joni dan beberapa penghuni kontrakan lainnya langsung berlari ke arah keributan itu. Mereka berusaha melerai Dave dan Andika yang melanjutkan adu jotos karena merasa belum puas meluapkan kekesalannya.
"Hentikan!!!" teriak Joni saat melihat Andika sudah babak belur oleh Dave. Memang, pria bermata biru itu sudah terlatih ilmu bela diri, sehingga sedikit pun tidak mengalami luka di tubuhnya. Berbeda dengan Andika yang hanya tahu ilmu tawuran, sering kali kecolongan oleh pukulan Dave.
Beberapa orang memegang Dave dan yang lainnya menolong Andika. Dengan kilatan amarah di matanya, Dave pun mengancam Andika.
"Dengar, brengsekk!!! Sekali lagi kamu kurang ajar pada istriku, bukan hanya badanmu yang aku remukan. Senjata sakti kamu akan aku buat lumpuh hingga tidak bisa digunakan lagi!!!" Dave marah benar-benar marah dengan apa yang dilihatnya. Meskipun dia belum mencintai Sevia, tapi dia tidak suka miliknya disentuh orang lain.
"Memangnya kenapa kalian bisa berantem di kontrakan Sevia? Lalu Sevia ada di mana?" tanya Joni dengan celingukan mencari keberadaan Sevia.
"Dia tidur!" ucap Andika datar.
"Apa? Dia tidur dan tidak terganggu dengan suara keributan yang kalian buat?" Joni langsung menggelengkan kepalanya, merasa tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
Mendengar Sevia yang sedang tidur, Joni pun berniat untuk membangunkan anak kontrakannya itu. Namun, langkah kakinya tertahan saat Dave mencegahnya.
"Stop!!! Tidak ada yang boleh masuk ke kontrakan!!" Dave langsung berusaha melepaskan diri saat melihat Joni akan masuk ke kontrakan istrinya.
"Baiklah kalau memang tidak diijinkan, tapi jelaskan kenapa kalian bisa berantem!!!" suruh Joni.
"Dia sudah menerobos masuk ke kontrakan Sevia dan berlaku tidak senonoh padanya," tuduh Dave
"Itu tidak benar, Om! Aku hanya ada perlu sama Via, karena mamaku di kampung menelpon." Andika pun beralibi, "dia saja yang salah paham, datang-datang langsung menyerang aku," lanjutnya.
"Kamu bilang aku berbohong? Aku punya buktinya dengan apa yang aku katakan!" tegas Dave.
"Cih! Bukti apa yang kamu punya? Coba kasih lihat sama aku!" Andika tersenyum miring karena yakin Dave tidak akan bisa memberikan bukti apapun dan Om Joni tentu saja akan lebih percaya sama dia.
Sial! Mana mungkin aku memperlihatkan aib gadis lemah itu. Bagaimanapun, sekarang dia sudah jadi istriku. Hanya ada satu cara agar si brengsekk ini tidak bisa mengelak lagi, batin Dave.
Dave membuka masker yang sedari tadi di pakainya, membuat Andika sangat terkejut dengan apa yang dia lihat.
"Mr. Dave Sky?" Andika langsung diam mematung melihat atasannya ada di depan matanya. Orang yang tadi telah memukulinya, ternyata Direktur Engineering baru di perusahaan tempatnya bekerja.
"Kenapa? Apa kamu mau bilang, kalau aku berbohong?" Tantang Dave saat melihat Andika seperti sangat terkejut melihatnya.
"Ti-tidak! Apa yang dikatakannya memang benar." Dengan menundukkan kepala, terpaksa Andika pun mengakui kebenaran ucapan Dave.
"Sudah! Sekarang kalian berbaikan dan kamu Andika, tidak boleh masuk ke kontrakan Sevia tanpa seijin yang punya karena sekarang Sevia sudah menikah." Joni pun menengahi perselisihan di antara dua pemuda tampan yang ada di depannya.
"Om, jangan bercanda! Kapan Via menikah? Kenapa aku tidak tahu?" tanya Andika.
"Seminggu yang lalu, kamu tidak tahu karena sudah seminggu ini kamu tidak pulang ke kontrakan," jelas Joni.
Andika langsung terdiam mendengar mantan kekasihnya ternyata sudah menikah. Jauh di sudut hatinya, dia merasa tidak rela melepaskan Sevia bersama lelaki lain. Andika tahu kalau dirinya adalah cinta pertama Sevia meskipun bukan sebagai pacar pertamanya.
Aku yakin, kalau Sevia masih mencintaiku. Baiklah Dave! Aku memang tidak bisa melawanmu secara langsung, tapi aku akan menghancurkan pernikahanmu dengan mantan pacarku, batin Andika.
Setelah keduanya berdamai, Andika pun langsung menuju ke kontrakannya. Memang, seminggu ini dia tidak pulang ke kontrakan melainkan menginap di tempat saudaranya. Dia tidak mau melihat mata Sevia yang sembab karena menangisinya. Dia juga tidak mau kalau nanti Sevia terus merengek karena tidak bisa menerima keputusannya. Walau bagaimanapun, Andika sebenarnya merasa berat jika harus melepaskan Sevia. Apalagi, selama ini Sevia sudah banyak berkorban untuknya.
Andika menghembuskan napasnya kasar, rasanya dia tidak bisa menerima kalau ternyata Sevia sudah menikah dengan laki-laki lain.
Berbeda dengan Dave yang langsung masuk ke kontrakan istrinya. Dilihatnya ada jejak air mata di sudut mata Sevia yang membuatnya menjadi tanda tanya.
"Apa dia tidur karena kelelahan menangis? Kenapa dia menjadi wanita yang cengeng? Hatinya sangat rapuh, seperti ranting yang mudah patah," gumam Dave.
Dave mencari kertas dan pensil, tapi dia hanya menemukan sebuah buku Diary dan pulpen yang tergeletak tidak jauh dari tempat tidur Sevia.
Perlahan Dave membukanya dan mulai membaca curahan hati gadis yang sedang tertidur pulas itu. Dave terkikik geli saat membaca tulisan Sevia yang mencurahkan tentang kerinduannya pada Andika. Namun, saat dia membaca tentang kerinduan gadis itu pada orang tuanya, yang meskipun masih ada tapi mereka seolah tidak peduli pada Sevia. Dave langsung terenyuh hatinya. Dia merasa memiliki nasib yang sama dengan Sevia. Hidup tanpa kasih sayang orang tua.
Meskipun Dave memiliki segala kemewahan tapi satu hal yang tidak pernah dia miliki seumur hidupnya, kasih sayang orang tuanya. Papanya meninggal saat dia masih dalam kandungan karena sebuah kecelakaan dan mamanya meninggal saat melahirkannya.
Pria bermata biru itu terus menatap lekat pada istri yang baru dinikahinya seminggu yang lalu. Ada rasa yang tidak bisa dia jabarkan saat menatap dalam Sevia. Hanya satu hal yang Dave tahu, dia ingin menjaga Sevia.
Perlahan Sevia mulai membuka matanya, menatap lurus ke langit-langit kamar. Dia mulai meregangkan tangan dan kakinya, menciptakan gerakan yang sensual. Membuat Dave menelan ludahnya kasar dengan apa yang dilakukan gadis di depannya itu.
"Apa tidurmu nyenyak?" tanya Dave untuk menetralkan perasaannya.
Sevia langsung terperanjat saat melihat sudah ada seseorang di depannya. "Hah? Kenapa setannya ganteng seperti bule itu? Kamu lewat lubang kunci ya, bisa masuk ke kamar ku?"
Dave langsung mendekat ke arah Sevia yang masih seperti orang linglung saat melihatnya. Entah setan dari mana yang membisikkannya, perlahan Dave menyapu bibir Sevia dengan bibirnya. Membersihkan sisa-sisa Andika yang menurutnya menempel pada Sevia.
Sementara Sevia yang masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya, menganggap semuanya seperti mimpi. Dia membiarkan Dave melakukan sesuka hatinya.
Dave yang sudah terbakar gairah akhirnya angkat suara sebelum dia melanjutkan aksi nakalnya. "Sevia, aku meminta hak sebagai suami malam ini. Apa kamu sudah siap untuk memberikannya padaku?"
...~Bersambung~...