NovelToon NovelToon
Ranjang Balas Dendam

Ranjang Balas Dendam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Duniahiburan / Patahhati / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:28M
Nilai: 4.9
Nama Author: To Raja

"Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada Leora.

'Angkasa, kau tidak tahu saja, kalau dendammu mengarah pada orang yang salah. Sayang sekali kau tidak akan percaya kalau aku menjelaskannya.' Gumam Leora memandangi Angkasa sambil menahan isakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7. Kembali Di Ancam

"Suamimu tidak ikut kemari?" Tanya Tetua ketika ia dan Leora sudah duduk bersama di taman belakang rumah.

"Dia punya banyak kerjaan hari ini. Besok pun aku harus kembali pagi-pagi supaya bisa membantunya menyelesaikan pekerjaannya." Jawab Leora.

"Di bekerja keras," komentar Tetua.

"Anak muda memang harus bekerja keras. Mereka punya banyak tanggung jawab!" Ucap Leora sambil mengembangkan senyumnya.

"Siapa yang sedang berbicara?" Ucap Tetua mengejek Leora karena dari dulu Liona memang tidak pernah mau bekerja.

"Hehe Kakek, semenjak menikah aku berubah banyak. Aku bukan Liona yang dulu lagi, kakek tahu?" Ucap Leora mengejek dirinya sendiri.

"Benar, kakek percaya semua cucu kakek akan menjadi orang yang berguna. Lihat kakakmu, dua hari lagi ia akan berangkat ke Paris. Katanya dia mendapat pekerjaan besar di sana." Ucap tetua dengan bangga.

"Kakak memang yang terhebat." Ucap Leora sambil mengepalkan tangannya di bawah meja.

'Sialan! Seandainya kakiku sudah sembuh, aku akan mengikat Liona dan menggantikannya pergi ke Paris. Pemotretan bulan ini akan dilakukan oleh fotografer idamanku!' Gumam Leora dalam hati.

"Kau benar, dari dulu kakakmu memang paling bisa diandalkan. Kakek selalu bangga dibuatnya.

Calon suami kakakmu juga sudah berpamitan pada kakek, dia akan melakukan syuting untuk film barunya, mereka berdua pasangan yang paling serasi." Lagi Tetua memuji.

'Astaga, kupingku hampir meledak karena panas mendengar omongan kakek.' gerutu Leora dalam hati.

"Kakek benar, apakah mereka akan segera menikah?" Tanya Leora yang sangat penasaran.

"Katanya, setelah mereka menyelesaikan proyek baru mereka, mereka akan segera bertunangan." Cerita Tetua dengan senyum lebar menghiasi wajahnya hingga menorehkan luka yang sangat dalam di hati Leora.

"Aku mendoakan mereka." Ucap Leora penuh pemaksaan.

Setelah berbincang-bincang dengan tetua, Leora pergi ke dapur bersama Bibi Kira membantu ibunya memasak.

"Apa yang akan kita masak Bu?" Tanya Leora.

"Makanan kesukaan putri bungsuku." Jawab Anasta sambil tersenyum.

'Heu! Makanan kesukaan Liona lagi. Hah!' Gerutu Leora dalam hati, tapi ia tetap membantu ibunya.

Setelah makan malam siap, semua orang berkumpul di meja makan.

Dentingan piring dan sendok saling beradu, tapi Leora merasa ingin muntah melihat makanan di piringnya.

"Adik, makanlah lebih banyak." Ucap Liona menambahkan makanan kesukaan Liona pada piring Leora.

"Ibu ingat, Liona sangat suka ikan asam. Jadi hari ini Ibu memasak banyak karena Liona kembali ke rumah." Ucap Anasta juga menaruh sepotong ikan di piring Leora.

"Makanlah Dik," kata Liona sambil tersenyum.

Ia tahu kalau Leora sama sekali tidak menyukai ikan asam. Jadi ia sangat bersemangat untuk membuat Leora mempermalukan dirinya sendiri di depan semua orang.

"Terima kasih Kak." Jawab Leora lalu ia mulai memaksa dirinya untuk memakan ikan asam.

'Rasain kamu Kak, aku rela Kakak memakan semua makanan kesukaanku, yang penting setelah makan, kakak bisa sakit perut dan muntah-muntah!' Gumam Liona memandangi Leora.

"Sayang, tolong ambilkan aku udang." Ucap Liona dengan manja pada pria di sampingnya.

"Baik sayang." Jawab Radit mengambil sepotong udang dan meletakkan udang itu di bawah piring Liona.

'Dasar dua orang menjijikkan! Membuatku semakin tidak bernafsu makan.' Gumam Leora dalam hati.

Tentu saja, siapa yang bisa tahan melihat orang yang telah melukainya bersama kekasih yang telah mengkhianatinya bermesraan di depannya?

"Ibu, aku merasa sedikit pusing. Aku izin dulu ke kamar." Ucap Leora langsung memundurkan kursi rodanya lalu ia meninggalkan ruang makan.

"Leora, tolong nanti kamu antarkan obat untuk adikmu." Ucap Anasta pada Liona.

"Baik Bu." Jawab Liona.

Setelah makan malam, Liona langsung mengambil obat yang diberikan oleh Anasta dan berjalan ke kamar Leora.

Begitu membuka pintu kamar, ia langsung mendengar seseorang yang sedang muntah.

Begitu ia memasuki kamar mandi, didapatinya Leora sedang duduk di lantai sambil menyandarkan kepalanya ke dinding.

"Halo Kakak." Katanya menyapa Leora.

Dengan tatapan kebencian, Leora memandangi adiknya.

"Hei, Kakak tidak perlu menatapku seperti itu. Ini Aku bawakan obat yang diberikan oleh ibu." Ucap Liona meletakkan sekotak obat di atas meja.

"Apa Kakak perlu bantuan ku?" Tanya Liona saat melihat kursi roda Leora cukup jauh dari tempat Leora duduk.

"Katakan saja apa maumu! Tidak perlu berbasa-basi seolah-olah kau benar-benar baik padaku!" Ucap Leora.

"Hah, padahal aku benar-benar bermaksud baik. Tapi kalau kakak menolaknya maka aku akan mengatakan sebuah permintaanku.

Tolong Kakak daftarkan nama-nama orang yang akan kutemui nanti di Paris.

Kalau perlu semua detail-detail orang itu Kakak tuliskan juga.

Kakak tidak mau 'kan, kalau sampai reputasi Kakak jadi tercemar di Paris karena aku mengacaukannya." Ucap Liona sembari tersenyum.

"Kau mengacaukannya atau tidak, itu bukan urusanku!" Ucap Leora berusaha meraih kursi rodanya.

"Oh,,," Liona menarik kursi roda itu hingga semakin menjauh dari Leora.

"Kalau kakak tidak mau melakukannya, aku masih memiliki 1 dosis obat untuk diberikan pada kakak." Kata Liona membuat Leora begitu marah pada adiknya.

"Kau! Belum puas kau membuatku menderita sampai seperti ini? Penderitaan apalagi yang kau inginkan terjadi padaku?!" Bentak Leora dengan airmata sudah membanjiri pipinya.

"Oh, ayolah Kak, tidak perlu menangis seperti itu. Bukankah Kakak bahagia menikah dengan si culun itu? Dia bahkan bisa membelikan Kakak alat mekap yang mahal-mahal." Ucap Liona yang sebenarnya merasa kesal saat melihat wajah Leora masih secantik dulu.

Padahal ia berharap, setelah kakaknya menikah dengan pria miskin, Leora akan semakin jelek dan semakin depresi.

"Kau masih berani berpikir seperti itu? Apa kau tahu seberapa menderitanya aku menikah dengan orang yang telah kau aniaya semasa sekolahmu?

Kau tahu bagaimana penderitaanku? Kau tidak akan pernah tahu!" Ucap Leora sambil menahan sesaknya karena kemarahannya pada Liona.

"Ahh, jadi dia balas dendam? Syukurlah bukan aku yang menikah dengannya. Tapi, Kakak masih harus menuruti semua keinginanku! Kalau tidak, satu dosis obat yang kupunya akan berakhir di tubuh kakak!

Kakak sadar bukan, Kakak sudah lumpuh, jadi tidak ada jalan bagi kakak untuk melawanku!" Ucap Liona sebelum Gadis itu pergi meninggalkan Leora.

"Hiks,, hiks,," Leora tetap diam di tempatnya sambil menangis dengan keras.

"Ya Tuhan, mengapa cobaan yang kau berikan begitu berat? Kapan kebahagiaan dariMu turun padaku? Ataukah sudah habis di masa laluku?" Isaknya.

"Nya? Nyonya?" Tiba-tiba terdengar suara Bibi kira memasuki kamar Leora.

"Ya ampun Nyonya!" Teriak Bibi Kira saat melihat keadaan Leora.

Ia langsung mendekati Leora dan membantu perempuan itu naik ke kursi roda.

"Apa yang terjadi Nyonya?" Tanya Bibi Kira saat melihat Leora tidak berhenti menangis.

"Bibi, Tolong bawakan aku pena dan kertas." Ucap Leora yang masih terisak di atas kursi rodanya.

"Baik Nyonya." Jawab Bibi Kira sembari mendorong kursi roda Leora keluar dari kamar mandi.

"Terima kasih Bibi," ucap Leora masih menangis saat ia menerima kertas dan pena dari Bibi Kira.

Ia kemudian mulai menulis semua informasi yang dibutuhkan oleh Liona.

"Nya, Tolong jangan membuat saya takut." Ucap Bibi Kira saat bulu kuduknya berdiri melihat Leora menangis sambil menulis.

"Aku baik-baik saja Bi, Bibi tidak perlu kuwatir!" Jawab Leora sambil terisak dengan tangan terus menulis.

1
Trisna
hyper+hyper
keras berbagai macam gaya
Trisna
Kasihan mama mu Liora....
kau bahagia dengan angkasa bapak mu menghancurkan leluargamu
Trisna
penasaran gimana yah nanti ending keluarga Leora ini
bapaknya sendiri memasukkan baby sugar di dalam rumahnya.
dan saking pintarnya istrinya percaya aja kalau Luna jalang itu adalah anak angkat Bambang tua bangke.
kurasa hanya Leora yang waras
dan ibunya terlalu polos mau aja di begoin sama suaminya
Trisna
aku benci Liona dan gue lebih benci lagi ayahnya Si Bambang tua bangke itu
Firgi Septia
leora ini bodoh apa adeknya jahat sama dia belum bertobat dia tetap bantu
Trisna
Astaga Bambang juga pemain wanita.
bagaimana dengan istrinya
venny
🤍
Nitnot
Luar biasa
Anonymous
mulutnya kan gak lumpuh knapa gak bilang
" sarmila"
Luar biasa
" sarmila"
sain yg berbahagia
anggara yg mnderita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
" sarmila"
jrng koment.mungkin bisa d bilng ga juga
tpi kli like ttp ku tekan.
semngat n sukses selalu
krya2 nya bnr2 bagus.sampe berniat ttus baca tiap judul2 nya
linda defianti
Luar biasa
Murniyati
hhhhhh.... asisten kudu ngalahhh
Murniyati
kejang3 dahntu kel Radit hhhh
Murniyati
hhhhhhhh... sukurinn lhoo Radit bangkrut dahh
Murniyati
keren hiks hiks
Murniyati
ikutan marathon hati kiii
Murniyati
seruuuu
Murniyati
hhhhhh duo asisten koplakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!