NovelToon NovelToon
Musuh Satu Atap

Musuh Satu Atap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Beni Candra Winata terpaksa menikah dengan seorang gadis, bernama Viola Karin. Mereka dijodohkan sejak lama, padahal keduanya saling bermusuhan sejak SMP.

Bagaimana kisah mereka?
Mari kita simak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10 Kali

Ternyata Remon mengantarkan Viola ke kantornya, mereka sedang terlibat kerjasama perusahaan. Jadi, keduanya sengaja bertemu untuk membahas masalah ini.

Viola tahu kalau Beni mengikutinya, ia memang sengaja membuat suaminya kesal karena diabaikan. Awalnya Remon juga menolak ketika diminta Viola untuk menjemputnya, lantaran Viola sudah berkeluarga.

"Remon, lo bisa pelajari berkas kerjasama kita." Viola meletakkan berkas itu di atas meja.

"Bisa tidak ketika di kantor pakai bahasa formal? Aku, kamu, gitu?" tanya Remon, menatap Viola sambil tersenyum.

"Gue usahain, lagian kita hanya berdua. Tidak ada orang lain," jawab Viola.

Memang sulit merubah gadis bar-bar menjadi lugu, Remon sudah seringkali memperingatkan Viola. Namun, masih saja pakai bahasa yang tidak jelas menurutnya.

Setelah berdiskusi soal pekerjaan, Remon berpamitan pergi ke kantornya. Sedangkan Viola kembali fokus dengan pekerjaannya, ia mulai menatap layar laptop.

Baru beberapa hari tidak ke kantor, rasanya menjadi asing. Viola tidak bisa fokus bekerja, pikirannya tertuju ke Beni yang menurutnya menyebalkan.

"Viola, kamu sudah bekerja lagi? Kenapa tidak bilang Papa?" tanya Papa Aldi, terkejut melihat putrinya sudah kembali bekerja.

"Viola suntuk di rumah terus, Pa. Beni juga sudah kerja," jawab Viola.

Papa Aldi menggelengkan kepalanya, beliau merasa bingung mendapati pengantin baru gila kerja. Seharusnya Viola dan Beni pergi untuk bulan madu, bukan sibuk mengurus perusahaan masing-masing.

Wajah Papa Aldi memerah seperti menahan amarah, beliau langsung keluar dari ruang kerja Viola. Papa Aldi mengambil ponselnya dari dalam saku, untuk menelpon Papa Winata. Keduanya akan mengadakan pertemuan keluarga, rencananya makan malam di restoran.

Melihat Papa Aldi masuk ke dalam ruangannya, Viola tersenyum lebar. Ia berpura-pura bahagia atas pernikahannya.

"Nanti malam ajak Beni ke restoran teratai," ujar Papa Aldi.

"Sepertinya tidak bisa, Pa. Soalnya Beni mau datang ke pesta pernikahan temannya," kata Viola, mengigit bibir bawahnya.

"Apa? Kamu tidak ikut?" tanya Papa Aldi lagi.

"Tentu saja ikut, Pa. Beni tidak mungkin meninggalkan istrinya sendiri di rumah," balas Viola, tersenyum lembut.

Jawaban Viola membuat Papa Aldi lega, beliau kemudian pergi dari kantor Viola. Masih banyak pekerjaan di kantornya sendiri yang harus diselesaikan hari ini juga.

Viola bisa bernapas lega, akhirnya Papa Aldi tidak banyak bertanya. Ia segera memberitahukan hal ini ke Beni, agar suaminya berpikir jika ada sesuatu.

Siang ini Beni justru mengajak Viola makan bersama, ia juga akan membelikan gaun untuk istrinya itu. Ia akan menjemput Viola di kantornya, sekitar jam dua belas siang menunggu istirahat.

Beni ternyata orang yang sangat disiplin masalah pekerjaan, jam kerja baginya sangat singkat sehingga memanfaatkan waktu luang untuk mengurus hal lain.

Waktu terus berjalan, kini Viola dan Beni sudah duduk bersama di sebuah restoran yang letaknya tidak jauh dari kantor mereka. Keduanya terlihat canggung, tidak ada pembicaraan sama sekali. Kebetulan suasana restoran begitu ramai, mereka memilih duduk di sudut ruangan agar lebih leluasa.

"Ben, lo mau makan apa?" tanya Viola, memecah keheningan.

"Apa saja yang penting bukan racun," jawab Beni acuh.

"Lo benar-benar minta ditonjok, Ben. Gue tanya serius!" bentak Viola, merasa dipermainkan.

"Bisa bicara pelan tidak? Kita dilihatin orang banyak," ujar Beni, mulai membuka buku menu.

Viola menatap kesal Beni, tanpa meminta persetujuan suaminya ia memesan sop iga kesukaannya. Tidak peduli Beni mau makan atau tidak. Keduanya terlihat canggung, duduk saling berjauhan dan tidak ada obrolan.

Setelah pesanan datang, Viola dan Beni fokus dengan piring masing-masing. Keduanya makan begitu lahap. Mereka juga tidak sadar, kalau ada orang yang memperhatikan dari kejauhan.

"Ben, lo yang bayar. Gue tunggu di luar," ucap Viola, ketika sudah selesai makan.

"Hem," sahut Beni.

Viola berjalan menuju tempat parkir, ia menunggu Beni di sana sambil duduk di kursi yang disediakan. Cukup lama Viola menunggu Beni yang tak kunjung keluar, ingin rasanya ia menyusul ke dalam. Terpaksa Viola menghubungi Beni melalui ponselnya.

"Apa lo gak bisa sabar?" tanya Beni, menatap Viola dingin.

"Ben, gue banyak pekerjaan," balas Viola.

Beni mengajak Viola pergi ke butik langgananya lebih dulu, untuk membeli gaun yang sudah dijanjikan. Butik tersebut hanya menjual gaun limited edition, tidak sembarangan orang bisa membeli karena harganya sangat mahal.

Sebenarnya Viola terkejut diajak ke butik itu, tetapi berusaha menahan diri. Di depan Beni, ia terlihat cuek dan tidak menunjukkan ketertarikannya pada gaun yang ada di dalam butik.

"Selamat datang, Tuan, Nyonya. Ada yang bisa kami bantu?" tanya seorang pelayan butik dengan sopan.

"Carikan dia gaun pesta," pinta Beni.

"Baik, Tuan. Mari ikut saya," ujar pelayan itu.

Beni dan Viola berjalan menuju ke lantai atas, di sana banyak gaun pilihan yang bahan dan kualitasnya bagus. Sesekali Viola melirik ke arah gaun yang terpajang di patung, dalam hatinya sangat kagum dan ingin membeli.

Pelayan wanita tadi meminta Beni menunggu di sofa, sedangkan Viola diminta mencoba gaun yang ternyata sudah Beni pesan melalui aplikasi di ponselnya.

"Nyonya, ini gaun pilihan Tuan Beni. Silahkan Anda coba dulu." Pelayan memberikan sebuah gaun berwarna merah marun.

Gaun itu terlihat cocok dengan kulit putih Viola, tetapi Beni menyuruhnya untuk ganti gaun lain yang lebih terang. Tak terasa sudah ada sepuluh gaun yang dicoba Viola, tetapi tidak ada yang cocok di mata suaminya.

Berhubung sudah lelah, akhirnya Viola memilih sendiri gaun berwarna putih tulang. Ketika dicoba tubuh Viola terlihat seksi, lekuk tubuhnya begitu memikat orang yang melihat.

"Lo mau goda gue!" seru Beni.

"Lo pikir gue gak capek apa! Dari tadi gak ada yang cocok!" Viola melemparkan sebuah gaun ke muka Beni.

Kemauan Beni harus dituruti, kalau tidak akan mengancam menghancurkan perusahaan orang tua Viola. Sebenarnya niatnya baik, karena gaun yang dicoba Viola tadi menurutnya kurang bahan dan terlalu terbuka.

Gaun yang diinginkan Beni, tertutup dan terlihat elegan ketika dipandang. Akhirnya Beni berdiri dari duduknya, lalu mengambil sebuah gaun berwarna perak. Ia memberikan ke Viola, memintanya untuk mencoba lagi.

"Oke! Gue coba pilihan lo, kalau masih gak cocok pakai aja sendiri!" Viola berkata tegas, ia merasa lelah dipermainkan Beni.

Kali ini pilihan Beni sudah tepat, Viola terlihat cantik dan lekuk tubuhnya tidak begitu terlihat. Namun, gaun itu terlihat elegan walaupun tidak terbuka seperti gaun lainnya

Beni juga meminta setelan jas yang senada dengan gaun Viola, malam ini ia ingin terlihat seperti pasangan suami istri.

"Nanti malam lo harus mulai bersandiwara, menjadi istri yang baik," ucap Beni, tersenyum licik.

1
MukaCegil😚🔪
up terus yaaa Thor
pєkαᴰᴼᴺᴳ: InsyaAllah kk😍
total 1 replies
partini
semoga di jabah mati beneran
pєkαᴰᴼᴺᴳ: siap kk 🤗
total 3 replies
MukaCegil😚🔪
kutunggu up mu yaaaa Thor loveyou...hehhehee
pєkαᴰᴼᴺᴳ: makasih kk😍
ditunggu ya, baru review
total 1 replies
🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴
Penasaran sama kisah Ben dan Vio..
ᄂ⃟ᙚRisa Virgo Always Beau
Viola sama Beni menikah karena perjodohan dari kedua orang tua masing-masing
pєkαᴰᴼᴺᴳ: terpaksa kk🤭
total 1 replies
🍁𝓪𝓹❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
lama² juga bakal tumbuh benih² cinta di hati kalian berdua🙈🙈🙈🙈
musuh jadi cinta😍😍😍🥳🥳🥳🥳
pєkαᴰᴼᴺᴳ: Sepertinya butuh perjuangan🤭
total 1 replies
🍌 ᷢ ͩ❤️⃟Wᵃf⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀ᶫᶦᵃ
mampir kaka, ceritanya lumayan seru. moga endingnya memuaskan. tapi aneh juga ya, padahal dah punya pacar. tapi kenapa gk nikah sama pacarnya aja, mau di bawa kemana rumah tangganya nanti. kalau cowoknya kayak gitu
pєkαᴰᴼᴺᴳ: mudah2an mereka cerai ya😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!