NovelToon NovelToon
A.Z.R.A Starlight

A.Z.R.A Starlight

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Nikahmuda / Teen School/College / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Idola sekolah / Persahabatan
Popularitas:558
Nilai: 5
Nama Author: FZR

ini karya kelima author, mohong dukungan nya ya....
****************

Namira dan ketiga anak nya merupakan keluarga yang sangat harmonis dan termasuk keluarga berada, namun juga memiliki banyak musuh.

Namira dan Zaidan Alghifari di karuniai tiga orang anak yang sangat kuat dan hebat, namun semua tidak ada yang tau bahwa tiga anak tersebut merupakan anak anak mereka karna mereka tidak ingin musuh mereka mengincar anak anak mereka meskipun itu sangat mustahil dan lambat laun pasti musuh mereka akan mengetahui nya.

Meskipun putri sulung mereka berjarak satu tahun dengan kedua putra mereka, namun mereka meletakkan dalam satu kelas yang sama agar bisa saling menjaga dan melindungi dan itu atas permintaan kedua putra mereka yang ingin selalu berada di dekat sang kakak.

meskipun tanpa suami, Namira dan ketiga anak nya tetap bisa hidup dengan baik hingga namira menikah dengan pria baik.

semoga suka ya, terima kasih dan selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AZRA SL 06 ^^Namira dan Zafran kawin^^

        Dari pukul tiga dini hari hingga pagi ini, seluruh penghuni mansion sangat sibuk karna hari ini merupakan hari perkawinan Namira dan Zafran. Acara akad di laksanakan di mansion Namira atas permintaan Namira sendiri.

     Namira sudah selesai di rias sejak selesai sholat subuh tadi dan acara nya akan di mulai pukul 09.00 nanti. Aqizah dan si kembar memang sengaja belum bersiap karna mereka masih membantu para maid menata persiapan mereka, sudah siap sebenar nya hanya saja mereka mengecek nya kembali takut ada yang kurang dan butuh penataan kembali.

"sudah neng aa dedek, kalian bersiap saja sana sisa nya biar nenek yang urus, ini sudah jam delapan loh" ucap bik Rati.

"baik nek, terima kasih ya nek" ucap ketiga nya.

"iya"

     Mereka pun naik ke lantai dua namun bukan pergi ke kamar mereka melainkan pergi ke kamar sang bunda untuk melihat keadaan nya.

tok tok tok

"masuk"

"kalian belum bersiap?" tanya Namira.

"iya bunda sebentar lagi, kita mau lihat bunda dulu" jawab Aqizah.

"bunda tidak apa apa, hanya gugup saja"

"bunda butuh sesuatu?" tanya Zayyan.

"tidak, semua sudah nenek siapkan di sini tadi"

"ya sudah kalo begitu, kalo bunda butuh bantuan atau sesuatu panggil kami ya, kami mau bersiap dulu" ucap Aqizah.

"iya, cepat bersiap"

      Aqizah dan Zayyan pun keluar dari kamar sang bunda kecuali Rayyan yang masih diam di tempat sambil terus menatap bunda nya dengan intens.

"dedek kenapa hm?" tanya Namira namun Rayyan tetap diam.

"Rayyan sayang, coba ke sini deket bunda" pinta Namira.

    Rayyan pun mendekati sang bunda dan duduk bersimpuh lalu meletakkan kepala nya di pangkuan Namira. Namira pun tersenyum melihat putra bungsu nya yang kembali bermanja pada nya setelah sekian lama tidak bermanja, dan ia tau betul kalo Rayyan bermanja seperti ini pada nya berarti ada yang mengganjal di hati nya, tidak hanya Rayyan saja Aqizah dan Zayyan juga akan seperti ini bila ada yang mengganjal di hati mereka.

"ada apa sayang hm? Coba bilang sama bunda, apa kamu gak setuju sama keputusan bunda hm?" tanya Namira sambil mengusap surai hitam Rayyan.

"gak kok bunda, Ray cuma takut bunda gak akan merhatiin kita lagi nanti, maaf bunda" jawab Rayyan yang tidak berani menatap bunda nya.

"sayang, sini liat bunda"

"kalian adalah anak anak bunda yang sangat berharga bagi bunda jadi gak mungkin bunda gak merhatiin kalian lagi, kalo emang bunda kayak gitu tolong tegur bunda ya"

"terima kasih bunda, maaf kalo selama ini dedek belum bisa jadi anak yang baik dan bahagiain bunda"

"sama sama sayang, dedek adalah anak bunda yang baik dan sudah banyak bahagiain bunda. Sudah sana gih siap siap"

"baik bunda"

"oh ya, tolong panggilkan neng Aqiz ya, bunda mau ngomong sesuatu"

"siap bunda, laksanakan"

      Rayyan pun keluar dari kamar Namira lalu ia pergi ke kamar sang kakak dan memberitahukan untuk menemui bunda karna ada yang ingin bunda bicarakan, setelah itu Rayyan pun pergi ke kamar nya untuk mandi dan bersiap.

     Aqizah pun melihat penampilan nya sekali lagi di depan cermin, setelah di rasa tidak ada yang kurang dari ujung rambut sampe ujung kaki, ia pun pergi untuk menemui bunda nya di kamar nya.

Tok tok tok

"bunda, ini neng"

"masuk aja neng"

    Aqizah pun masuk dan duduk di samping bunda nya yang duduk di tepi ranjang.

"cantik nya putri bunda ini"

"terima kasih bunda, ada apa bun?"

"kamu udah nemuin siapa yang menyuruh mereka waktu itu?"

"bunda tau?"

"bunda tau semua nya sayang, kalian selalu dalam pengawasan bunda"

"sudah bun, aa yang nemuin"

"siapa?"

"saingan bisnis aa sama dedek bun, dia iri karna banyak yang bekerja sama dengan aa tapi dia tidak dan dia juga gak terima di kalahkan sama aa saat tender dulu"

"kalian udah balas mereka?"

"udah bun sedikit, cuma menurunkan saham perusahaan nya saja hehehe"

"kenapa gak di hajar aja langsung?"

"males bun, lagian kita masih mau main main dulu"

"ya sudah, yang penting kalian harus hati hati ya, musuh ayah banyak dan bisa saja musuh ayah menggunakan segala cara untuk menjatuhkan kita"

"siap bunda"

Tok tok tok

"maaf nyonya, keluarga mempelai pria nya sudah datang"

"baik bik, terima kasih"

"kalo gitu neng turun dulu ya bun mau nyambut mereka, bunda gak papa kan"

"iya gak papa, sana gih"

     Aqizah pun keluar dari kamar sang bunda dan turun ke bawah, adek kembar nya juga sudah bersiap untuk menyambut mereka.

    Keluarga mempelai pria pun memberikan seserahan, Aqizah dan si kembar dengan di bantu oleh beberapa maid meletakkan seserahan tersebut di kamar tamu untuk sementara dan nanti akan di pindahkan ke kamar Namira.

     Semua para tamu pun sudah berkumpul begitu juga dengan Alva cs dan kedua sahabat Aqizah serta keluarga kedua Aqizah. Izan pun langsung menghampiri Aqizah dan ikut bersama nya.

   Acara ijab qobul nya pun di mulai karna pak penghulu nya sudah datang, Zafran pun duduk berhadapan dengan pak penghulu dengan meja di antara mereka.

     Zafran mengucapkan nya dengan lantang dan dalam satu kali tarikan nafas hingga kata sah pun menggema dan sampai ke telinga Namira yang masih berada di kamar dengan di temani oleh Aqizah, Izan dan bik Rati.

"selamat nak, kamu sudah jadi milik tuan Zafran" ucap bik Rati.

"selamat bunda, bunda sudah jadi istri lagi" ucap Aqizah sambil tersenyum namun air mata nya mengalir membasahi pipi nya.

"jangan menangis sayang" ucap Namira sambil mengusap air mata putri sulung nya.

"sudah yuk nak, waktu nya turun"

Bik Rati pun menuntun Namira sedangkan Aqizah membawa bagian gaun Namira sambil menggendong Izan. Suara langkah terdengar menggema membuat para tamu melihat ke asal suara tersebut.

Zafran melihat Namira yang bak bidadari pun tidak berkedip, tidak hanya Zafran bahkan Alva cs dan si kembar pun juga terpana akan kecantikan Namira dan Aqizah.

Alva hanya menatap Aqizah dan hanya Aqizah lah yang selalu menarik perhatian nya sejak awal padahal di luar sana banyak yang lebih menarik dan banyak juga yang ingin menjadi pacar nya, namun ia hanya tertarik oleh Aqizah seorang.

"sudah, jangan di tatap in terus adek gue, gue tau adek gue cantik" ucap Zenkai.

"eh g...gak kok"

"heleh"

Aqizah yang sudah duduk sedari tadi hanya tersenyum malu sambil menatap Izan yang duduk anteng di pangkuan nya, ia duduk di antara si kembar dan Zavier yang saat ini telah menjadi abang tiri nya.

Setelah pemasangan cincin, Namira pun mencium tangan Zafran sebagai bakti pada suami nya kemudian Zafran mencium kening Namira dan melafalkan doa doa baik. Setelah itu bersalaman dengan para tamu yang memberikan selamat pada mereka.

...****************...

...****************...

Setelah acara resepsi yang di laksanakan di hotel milik keluarga Zenandra selesai dan setelah para tamu pulang, mereka semua pun menginap di hotel tersebut sedangkan bu Liza sekeluarga pulang ke rumah kecuali Izan yang masih ingin bersama Aqizah.

"sayang, ada yang mau mas omongin sama kamu" ucap Zafran.

"boleh, mau ngomong apa?" tanya Namira.

"mas boleh gak naruh pengawal bayangan buat anak anak mu, cuma buat jaga jaga aja"

"terserah mas aja gimana baik nya, mereka juga kan sudah jadi anak anak mas juga"

"terima kasih sayang, kalo mas tambahin marga mas gimana?"

"eemm emang gak papa?"

"gak papa, seperti yang kamu bilang tadi mereka juga anak anak mas, keluarga mas juga udah setuju"

"ya udah, tapi jangan publis mereka ya, aku gak mau mereka kenapa napa apalagi banyak musuh yang mengincar mereka"

"iya, anak anak mas juga gak mas publiskan kok karna mas juga punya banyak musuh. Tapi kalo sahabat mas gak papa kan, mereka sahabat mas dari kecil kok"

"iya gak papa"

Tiba tiba Zafran memeluk Namira dari samping dan membisikkan sesuatu dan meniup niup telinga Namira hingga Namira merasa geli dan malu di buat nya namun ia juga mengangguk mengiyakan permintaan suami nya.

Zafran yang mendapatkan lampu hijau pun langsung menggendong istri nya dan membaringkan nya di kasur yang telah bertabur mawar merah. Ia pun memulai aksi nya hingga terjadilah apa yang seharus nya terjadi saat malam pertama.

Di kamar Aqizah, Izan memeluk lutut nya karna merasa takut sedangkan Aqizah masih berada di kamar mandi hingga tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamar nya dan membuat nya terkejut serta bertambah takut.

Tok tok tok

"neng, ini bang Zen"

Aqizah yang baru keluar kamar mandi pun heran melihat Izan yang memeluk lutut nya, namun ia segera membukakan pintu untuk abang nya.

"ini susu nya buat Izan seperti yang kamu minta"

"terima kasih bang"

"ya udah, abang ke kamar dulu ya, selamat malam"

"selamat malam"

Aqizah pun menghampiri Izan dan meletakkan gelas susu nya di atas nakas, lalu ia memeluk Izan untuk memberikan ketenangan.

"kamu kenapa hm?"

"Izan takut kak, akhil akhil ini Izan mimpi mami papi datang dan mukulin Izan lagi"

"tenang ya, kan ada kakak di sini. Kakak akan selalu melindungi Izan dan gak akan pernah ninggalin Izan"

"terima kasih kak"

"sama sama, sekarang Izan minum susu dulu biar cepet besar habis itu tidur ya"

"baik kak"

Izan pun meminum susu nya kemudian memposisikan diri nya untuk tidur begitu juga dengan Aqizah, mereka tidur sambil berpelukan dan Aqizah dapat merasakan bahwa Izan masih takut atau takut diri nya meninggalkan nya dari pelukan Izan.

(jangan takut Izan, jika orang tuamu kembali datang sebelum orang tuamu berubah maka kakak yang akan selalu melindungimu dari mereka dan tidak akan kakak izinkan mereka menemuimu) batin Aqizah sambil mengusap surai hitam Izan lalu ia ikut menyusul ke dalam mimpi.

......................

1
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
lanjut thor jangan lupa juga istirahat
zafa_love me 2005: terima kasih atas dukungan nya/Smile//Smile/
total 1 replies
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
bagus banget ceritanya
Zavier & Arlangga (20 Tahun)
Lanjut Thor
zafa_love me 2005: siap, terima kasih sudah membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!