NovelToon NovelToon
Jantung Hati Sang Pemimpin

Jantung Hati Sang Pemimpin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Dua orang sahabat dekat. Letnan satu Raden Erlangga Sabda Langit terpaksa harus menjadi presiden dalam usia muda karena sang ayah yang merupakan presiden sebelumnya, tutup usia. Rakyat mulai resah sebab presiden belum memiliki pasangan hidup.


Disisi lain presiden muda tetap ingin mengabdi pada bangsa dan negara. Sebab desakan para pejabat negara, ia harus mencari pendamping. Sahabat dekatnya pun sampai harus terkena imbas permasalahan hingga menjadi ajudan resmi utama kepresidenan.


Nasib seorang ajudan pun tak kalah miris. Letnan dua Ningrat Lugas Musadiq pun di tuntut memiliki pendamping disaat dirinya dan sang presiden masih ingin menikmati masa muda, apalagi kedua perwira muda memang begitu terkenal akan banyak hitam dan putih nya.


Harap perhatian, sebagian besar cerita keluar dari kenyataan. Harap bijaksana dalam membaca. SKIP bagi yang tidak tahan konflik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Clear tanpa masalah.

Bang Lugas meletakkan dua buah gelas kosong di atas meja, lalu mengambil selembar tisu dan merobeknya menjadi beberapa bagian kecil. "Ini bukan judi kartu atau dadu," katanya, suaranya tenang namun penuh otoritas. "Ini adalah permainan kejujuran. Kita akan bermain 'Siapa yang Berbohong'."

Bang Erlang menatapnya dengan alis terangkat. Bendot dan Nindy saling pandang. Mereka penasaran sekaligus waspada.

"Aturannya sederhana saja." lanjut Bang Lugas. "Saya akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang kejadian malam tadi. Kalian berdua harus menjawab jujur. Setiap kali ada yang berbohong, saya akan tau. Dan jika saya tau, kalian akan kehilangan kesempatan untuk menyelesaikan masalah ini dengan damai."

"Bagaimana kau bisa tau kami berbohong?" tanya Bendot, nada suaranya meremehkan.

Bang Lugas hanya tersenyum tipis. "Itu rahasia saya. Sekarang, pertanyaan pertama... Nindy, apakah benar kamu memenangkan uang itu murni dari keberuntungan?"

Nindy terdiam sejenak, sorot matanya bertemu dengan Bang Lugas. Ia mencoba membaca ekspresi pria di depannya, namun Bang Lugas tetap tenang. "Iya." jawab Nindy mantap. "Saya beruntung malam tadi."

Bang Lugas mengangguk pelan, lalu menoleh ke Bendot. "Bendot, apakah kamu yakin Nindy melakukan kecurangan?"

Reno menggebrak meja pelan. "Tentu saja..!!! Dia tiba-tiba menang besar setelah aku meninggalkannya sebentar untuk ke toilet..!! Itu tidak masuk akal..!!"

Bang Lugas kembali mengangguk. "Baik. Sekarang, pertanyaan kedua. Nindy, apakah kamu pernah melihat Bendot bermain judi sebelumnya?"

Nindy mengernyitkan dahi. "Tidak. Malam tadi pertama kalinya."

Bang Lugas beralih ke Bendot. "Bendot, apakah kamu pernah melihat Nindy bermain judi sebelumnya?"

Bendot terdiam. Ia menatap Nindy dengan tatapan aneh, seolah baru menyadari sesuatu. "Tidak... tidak pernah."

Suasana semakin tegang. Bang Erlang memperhatikan interaksi mereka dengan seksama, mulai memahami arah permainan Bang Lugas.

"Pertanyaan terakhir," kata Bang Lugas, suaranya sedikit lebih rendah. "Nindy, apakah kamu tahu kenapa Bendot sangat marah padamu? Lebih dari sekadar uang yang hilang?"

Nindy menunduk, bibirnya bergetar. Ia menggenggam erat tangannya di bawah meja. "Sayaa.. Saya tidak tau."

Bang Lugas tersenyum tipis. "Bendot, apakah kamu tau kenapa Nindy tidak mau mengakui sesuatu yang mungkin dia tau?"

Bendot menatap Nindy, lalu kembali ke Bang Lugas. Ada kilatan di matanya. "Dia... dia mungkin tau kalau aku... aku sebenarnya tidak punya uang sebanyak itu untuk dipertaruhkan."

Nindy mengangkat kepalanya, matanya membulat besar. "Apa maksudmu?"

"Uang itu... uang itu bukan milikku sepenuhnya," kata Bendot, suaranya melemah. "Itu uang pinjaman dari bosku. Kalau hilang, aku bisa dalam masalah besar."

Nindy terdiam, wajahnya pucat. Bang Lugas menatap Nindy dengan tatapan menuntut. "Nindy, apakah kamu tau tentang masalah uang pinjaman ini?"

Nindy akhirnya menghela napas panjang, kekalahannya terpampang jelas di wajahnya. "Aku... aku mendengarnya saat dia menelepon seseorang sebelum kami bermain. Aku tidak sengaja mendengarnya."

Bang Lugas mengangguk puas. "Nah, itu dia. Bendot, kamu marah karena merasa ditipu dan terancam dengan hutangmu. Nindy, kamu tidak jujur karena tidak ingin memperkeruh suasana, atau mungkin merasa tidak enak hati karena tau uang itu bukan milik Bendot sepenuhnya."

Bang Erlang menatap Bang Lugas dengan kagum. Permainan sederhana itu berhasil mengungkap akar permasalahan yang sebenarnya.

"Jadi, bagaimana sekarang?" tanya Nindy lirih.

Bang Lugas tersenyum. "Begini saja. Nindy, kamu kembalikan setengah dari uang yang kamu menangkan. Sisanya, anggap saja pelajaran untuk Bendot agar tidak bermain judi dengan uang pinjaman tersebut. Dan Bendot, kamu minta maaf pada Nindy karena sudah main tangan, belajar untuk legowo karena setiap tindakan kita di dunia selalu memiliki konsekuensinya sendiri."

Bendot dan Nindy saling pandang, Nindy mengangguk pelan. Solusi Bang Lugas mungkin memang tidak sempurna, tapi terdengar adil bagi keduanya.

"Bagaimana kalau saya tidak mau??" kata Bendot masih belum puas dengan keputusan tersebut.

"Tidak apa-apa. Itu hak dari keserakahan mu. Tapi kamu sudah menganiaya wanita, babak belur dan ada bukti nyata dan kami sebagai saksi. Kantor polisi.. Menunggu." tambah Bang Lugas.

Nindy menunduk menyimpan wajahnya. Entah apa yang ada dalam pikiran nya saat ini.

"Bagaimana, deal atau tidak??? Saya mau pulang nih." Desak Bang Erlang.

Mau tidak mau, Bendot mengulurkan tangan pada Nindy tanda damai.

Setelah memastikan keduanya benar berdamai dengan syarat yang ada, Bang Lugas dan Bang Erlang kembali ke mobil. Malam sudah semakin larut.

"Luar biasa, Gas," puji Bang Erlang. "Saya tidak menyangka kamu bisa menyelesaikan masalah serumit itu dengan cara seperti itu. Kamu memang pantas jadi ajudan ku..!!"

Bang Lugas hanya tersenyum. "Pengalaman. Dunia malam itu penuh drama, tapi juga penuh pelajaran."

Namun, senyum Bang Lugas memudar saat ia mengingat kembali misi utama mereka. Dia melirik Bang Erlang. "Tapi, misi utama kita belum selesai. Dan saya masih belum menemukan 'betina' yang kita butuhkan." Pikirannya kembali melayang pada sosok Bebi, gadis blak-blakan dengan permintaan anehnya. Entah kenapa, wajahnya terus membayangi.

"Bagaimana denganmu? Sudah dapat target?" tanya Bang Lugas lagi, mencoba mengalihkan pikirannya.

Bang Erlang menggeleng. "Justru itu. Setelah melihat drama tadi, saya jadi berpikir ulang. Apakah benar cara ini yang terbaik?"

Bang Lugas menghela napas. "Kita tidak punya pilihan, Lang. Deadline semakin dekat."

Mobil melaju dalam keheningan, membawa dua prajurit yang sedang dalam misi paling aneh sepanjang karier mereka, dengan pertanyaan-pertanyaan baru yang terkungkung dalam benak mereka.

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya minta di buang ke laut
Maysuri
nah gitu dong bang tegas am nadin,walau bagai mn pun yg halal itu lebih berhak atas dr mu....semangat mbak nara.,....💪💪💪
Maysuri
sebenarnya km itu seorang prajurit loh bang d mn ketegasanmu,
Jero Rina
muak kali lihat Nadine yg tak tahu diri
Nabil abshor
mana ada kata serakah untuk ikatan suami istri. semua yg ada didiri kamu dan suamimu adalah hak milik mutlak kalian berdua. jika ad yg mengganggu hantam saja,g usah sungkan².
Nabil abshor
wkwkskwkk,,,,, aku baru mau komen gt,eeeh udh keduluan si anne,,,,
dyah EkaPratiwi
kurang tegas ini bang lugas kasian dena
dyah EkaPratiwi
ang minta di sleding si nadine
Maysuri
itu engk serakah nadhin,tp itu hak km kpk karna km adalah istrinya bang lugas yg sah....semangat mbak nara...💪💪
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya g bisa jaga perasaan, padahal kesalahan sendiri
Maysuri
nadin kamu calon" pelakor....🤭🤭🤭semangat mbak nara....
Maysuri
loh" .....jangan egois km nadin.mending d akui loh sempat engk malu km🤔🤔
Jero Rina
Nadine kampret.. di kasih hati minta jantung
Nabil abshor
😌😌😌 entahlah aku hrus jengkel atau kasian sm km nadine,,,,
Lendra malayu
aduhhh,,, kok ada Nadine nongol,, bakal runyam nihh,, gas thoorrr 💪😍
dyah EkaPratiwi
kemaren kemana aja Nadine sekarang kondisinya sudah berbeda
Maysuri
loh".... nadin kmn aj km....dah kayak jelangkung aj,dateng engk d undang pergi engk d anter 😊😊
dyah EkaPratiwi
Nadine knp menghindar dr bang lugas
Maysuri
polosnya lah cah ayu dena....
Nabil abshor
weeeesssss weeeeesssss,,,, pepet trusss weesssss bang,,,, 😌😌😌👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!