Alze adalah seorang seorang suami yang berprofesi sebagai pemanen sawit, ia bekerja demi kebutuhan sang istri, karena istrinya bergaya elit, karena istrinya adalah wanita sosialita, jadi uang yang ia cari habis untuk kebutuhan gaya elit sang istri.
Tapi balasan apa yang ia dapat? Istrinya malah selingkuh dan mendapatkan pria lain yang lebih kaya dengan terang-terangan meminta cerai di depan Alze yang baru saja pulang bekerja.
Alze frustasi, dan ia pun duduk termenung di depan rumahnya, siapa sangka tengah malam, ada cahaya menghampiri dan ia pun mendapatkan sistem.
Sistem itu menawarkan misi dan hadiahnya ada di pikiran Alze, apa yang di hayalkan Alze dan mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
...☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️...
...Happy Reading...
...❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹...
Akhirnya, Alze berhasil menangkap Pak Rudi, dan ia langsung mengikat kaki Pak Rudi dengan tali yang telah disiapkan. "Hey Alze! Apa-apaan ini! Kenapa kau menangkapku!" teriak Rudi terlihat marah dan panik, sambil berusaha untuk melepaskan diri.
"Pak, saya disuruh ibu untuk menangkap Anda," kata Alze dengan nada yang tegas, sambil menahan Pak Rudi agar tidak melarikan diri. "Lepaskan aku! Lepaskan aku sekarang juga! Kalau kau tidak mau masuk penjara! Cepat lepaskan aku!" teriak Rudi menekan, sambil mengancam Alze.
"Tidak mungkin, Pak," kata Alze dengan senyum. "Anda yang ditangkap karena ketahuan selingkuh! Ibu sudah tidak bisa menahan diri lagi untuk mengetahui kebenaran tentang perselingkuhan Anda," kata Alze dengan nada yang mantap.
Pak Rudi terlihat semakin marah dan panik, "Kau tidak tahu apa-apa! Ini semua tidak benar! Lepaskan aku sekarang juga!" teriaknya lagi. Tapi Alze tidak peduli, ia tetap menahan Pak Rudi sampai ibu itu datang.
Ibu itu akhirnya datang, dan ia terlihat sangat marah dan kecewa. "Rudi, apa yang kamu lakukan? Kamu selingkuh dengan tetangga kita sendiri?" kata ibu itu dengan nada yang keras.
"A-anu, Sa-sayang, ini... ini tidak seperti yang kamu pikirkan kok, Tadi itu... Nina minta tolong sama aku buat benerin... benerin..." Rudi sedang berpikir keras, mencoba untuk mencari alasan yang masuk akal untuk membela dirinya. Namun, sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, sebuah tamparan keras melayang di pipinya.
Plakkkk!
Buk Beti sangat-sangat marah kepada suaminya yang ketahuan selingkuh, tapi malah beralasan dengan tidak masuk akal. "Kamu pikir aku bodoh? Kamu pikir aku tidak tahu apa yang terjadi?" kata Buk Beti dengan nada yang keras dan marah.
Rudi terpekik kesakitan, sambil memegang pipinya yang merah. "Sa-sayang, aku... aku tidak bermaksud seperti itu," kata Rudi, mencoba untuk meminta maaf. Namun, Buk Beti tidak mau mendengarkan.
"Kamu tidak bermaksud seperti itu? Kamu tidak bermaksud untuk berselingkuh dengan tetangga kita sendiri? Kamu tidak bermaksud untuk menghancurkan keluarga kita?" kata Buk Beti dengan nada yang penuh dengan kemarahan dan kesedihan.
Saat itu Nina ingin melarikan diri, tapi Alze langsung menangkap Nina dan menariknya kembali. "Jangan kabur dulu, masalahnya belum selesai," kata Alze dengan nada yang tegas.
"Lepaskan aku! Lepaskan aku!" teriak Nina, sambil berusaha untuk melepaskan diri dari genggaman Alze. Namun, Alze tidak melepaskannya, malah menarik Nina untuk kembali ke rumah dan mendorongnya hingga terjatuh di dekat Rudi.
Para tetangga yang mendengar pertengkaran itu, mereka segera keluar dari rumah dan mendekati ke arah datangnya suara itu. "Ada apa? Ada apa?" tanya para warga yang datang berkerumun, sambil melihat adegan yang tidak biasa di depan rumah Rudi.
Rudi yang masih terikat, menundukkan kepala, tidak bisa menyangkal lagi tentang perselingkuhannya dengan Nina. Buk Beti yang masih marah, menatap Rudi dengan mata yang penuh dengan kemarahan dan kesedihan.
"Apa yang terjadi di sini?" tanya salah satu warga, sambil melihat Nina yang terjatuh di dekat Rudi.
"Rudi dan Nina selingkuh!" kata Alze dengan nada yang lantang, sambil menatap Rudi dan Nina dengan mata yang tajam.
Kerumunan warga semakin besar, dan mereka semua membicarakan tentang perselingkuhan Rudi dan Nina.
"Cepat panggilkan suami Nina, biar dia tahu kalau istrinya selingkuh!" kata Buk Beti geram, sambil menatap Rudi dan Nina dengan mata yang penuh dengan kemarahan. Seorang warga berlari ke tempat sebuah warung kopi, tempat biasa untuk nongkrong, untuk memanggil suami Nina.
Setelah dipanggil, suami Nina pun pulang dengan tergesa-gesa, terlihat khawatir dan penasaran tentang apa yang terjadi. Saat ia melihat rumah mereka sudah penuh dengan warga, ia langsung merasa ada yang tidak beres.
Pak RT dan RW, yang sudah mengetahui tentang perselingkuhan Rudi dan Nina, membawa keduanya keluar dari rumah dan memaksa mereka berlutut di teras rumah, sambil dikelilingi oleh para warga yang penuh antusias.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...