Perjalanan Sang Malaikat

Hari berganti dengan cepat, matahari yang selalu muncul dipagi hari mulai terlihat, sembari membawa kehangatan dan juga semangat yang selalu ia berikan.

Dipagi hari yang tenang serta angin dan juga cahaya mentari yang menyinari dibalik bukit, memperlihatkan sebuah tempat dengan jalur sepanjang sungai yang berada dikaki gunung. Rumah kayu sederhana berada di sebrang sungai, berdiri sendiri. Serta halaman yang lumayan lebar memotong sedikit petak tanah dari hutan.

Kriikk!

Cit... Cit... Cit...

Wuuusshhh!

Suara hembusan angin serta jangkrik dan serangga lain terdengar bernyanyi menyambut alunan burung diatas pohon. Masuk kedalam hutan yang rimbun, namun terlihat lebih bersih dan terawat. Disana terletak sebuah danau kecil dikelilingi pepohonan bambu serta teratai yang tumbuh diatas nya.

"Lima puluh dua... Lima puluh tiga... Lima puluh empat..."ditempat inilah dua pemuda menjalani latihan sederhana, pemuda rambut pirang itu memantau tenang. Sedangkan yang lain melakukan gerakan yang disebut Push-up.

Shi Jian dan zabarin, setelah membulatkan tekad untuk menjadi rekan mengubah dunia kotor ini menjadi surga. Kini Melakukan latihan sederhana demi meningkatkan fisik nya, Shi Jian dengan pengalaman yang luar biasa banyak. Mengajarkan semua yang ia tahu tentang struktur tubuh manusia kepada zabarin. Struktur otot dan setiap sisi bagian tubuh yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai kondisi, supaya penggunaan energi dan tenaga lebih efektif dan simpel.

"Sembilan puluh delapan... Sembilan puluh sembilan... Seratus!"hitungan ke seratus telah dicapai oleh zabarin pada percobaan pertama, tidak mengherankan walau ia hanya pemula. Karena fisik merupakan keunggulan yang diberikan langit untuk nya.

"Ayo! Jangan bersantai-santai!. Sekarang lari keliling hutan sebanyak seratus putaran... Jangan berhenti sebelum hitungan ke seratus, dan jangan melakukan kecurangan dengan mengambil jalan pintas!."teriak Shi Jian dari jauh, mengomandoi zabarin yang terduduk ditanah.

"Hah... Hah... A-Apakah akan langsung dilanjutkan? Tidak kah aku harus istirahat dulu?"tanya zabarin menghembuskan nafas cepat, paru-parunya memompa oksigen lebih cepat dan banyak.

"Yang lelah itu tangan mu, tidak untuk kaki mu... Kalau ingin berkembang, kau harus menyiksa kedua tangan dan kaki mu!"balas Shi Jian tegas, tidak bisa ditolak sama sekali.

Mendengar itu, zabarin kemudian bangkit sambil berkata"yosh! Aku ingin berkembang lebih kuat daripada ini. Akan ku lakukan!"teriak nya dan kemudian berlari menjauh dari Shi Jian, kembali ke rumah sebelum akhirnya menyusuri pinggir hutan yang besar ini.

"Kau bisa zabarin! Aku akan ikut dengan mu!"balas Shi Jian mulai mengikuti zabarin, waspada kalau-kalau pemuda itu melakukan kecurangan pada hari pertama nya latihan.

"Hah?!"zabarin menghembuskan nafas nya sembari menoleh kebelakang, dimana Shi Jian dengan cepat menyusul nya."Kau tidak bisa melewati ku Jian!. Kau harus lebih cepat dari lari semacam itu!"seru zabarin sambil menertawai Shi Jian yang walaupun cepat, masih jauh jarak dengan nya.

Ia merasa sedikit unggul, dan mulai menaikkan kecepatan larinya. Melompat menyebrang parit kecil yang menghalang, serta menghindari Medan yang sulit dilewati, dan juga mengelak dari beberapa juntai daun dan batang pohon tumbang yang menghalang.

"Hah... Hah..."nafas nya seirama dengan langkah kaki nya, menyiratkan senyum tipis karena sedikit unggul dari Shi Jian.

Sreeek!

Ia kemudian melompati semak daun sebagai salah satu rintangan, namun. Saat melompat itulah dia begitu terkejut, jantung nya seolah berhenti saat melihat apa yang ada disampingnya.

"Kau terlalu lambat zabarin!"ucap Shi Jian melemparkan senyuman sinis nya, membalas ejekan zabarin tadi. Waktu terasa lambat ia rasakan, wajah pemuda itu. Dengan senyuman sinis nya begitu menjengkelkan!.

Tap! Mendarat dengan sempurna ditanah, namun Shi Jian yang lebih dulu mendarat langsung start lebih dahulu dan meninggalkan zabarin dibelakang."hoi, hoi, hoi... Kau bercanda kan! Bagaimana bisa kau berlari secepat itu!."teriak zabarin saat menyadari Shi Jian sudah meninggalkan nya cukup jauh.

Kecepatan yang Shi Jian tunjukkan begitu mengerikan, ia tidak mungkin bisa mengejar kecepatan itu. Dia seperti sedang mengendarai seekor kuda, padahal Shi Jian hanya berlari!.

Beberapa jam telah lewat, waktu siang telah datang dan matahari mulai meninggi. Saat Shi Jian berlari disampingnya sembari terus meninggalkan nya dengan kecepatan tinggi. Ia mulai kehabisan tenaga untuk berlari, dan hanya bisa berjalan untuk menyelesaikan putaran nya.

"Ayolah zabarin... Apa cuma segini kemampuan mu?"itulah kata yang selalu terucap dimulut Shi Jian, saat pemuda itu dengan santai nya melewati ia sehabis meninggalkan nya setiap satu putaran. Ia tertinggal belasan putaran dari Shi Jian. Belasan kali pula pemuda itu mengucapakan hal yang sama, membuat nya sangat jengkel.

Beberapa menit kemudian, zabarin sudah sampai pada putaran ke sembilan puluh sembilan, saat matahari sudah berada dipuncak tertinggi nya. Sedikit lagi ia menyelesaikan putaran terakhir. Didepannya kini sudah terlihat gazebo yang ada dipinggir sungai.

"Hah... Hah... Hah..."nafas nya mulai berat dan sedikit lagi akan hilang, seperti orang yang sesak nafas. Keringat bercucuran dari dahi nya, begitu juga badan nya. Sampai membasahi baju-baju yang ia kenakan.

"Ayo... Ayo... Zabarin, sedikit lagi ayo!"teriak Shi Jian menyemangati dari atas gazebo, dengan pose santai nya bersorak untuk dirinya yang akan kehilangan nafas terakhir. Pemuda itu, lama kelamaan semakin membuat nya kesal.

"Hik... Hik... Hik..."bukan lagi hembusan nafas, melainkan tarikan nafas pencabut nyawa yang terdengar. Kaki nya gemetaran sedari tadi, sedangkan Shi Jian bersantai diatas gazebo sembari terus melihat nya tanpa sedikitpun niat untuk membantu.

Brukk! Beberapa menit berusaha keras dengan seluruh upaya dan tenaga yang ia miliki, ia akhirnya tiba di gazebo itu. Menjatuhkan tubuh diatas nya sembari mengatur nafas yang semakin berat, bahkan tidak memiliki tenaga lagi untuk membalas Shi Jian yang dari tadi sudah menyelesaikan putaran nya itu.

Semilir angin terasa sangat jelas ia rasakan, membawa perasaan menenangkan dan sejuk di tubuhnya yang penuh keringat dan rasa sakit. Seratus putaran mengelilingi hutan yang sekiranya memiliki luas 110² meter bukan lah hal yang mudah, apalagi untuk pemula sepertinya.

"Haha... Kau masih jauh dari kata cukup untuk menandingi ku!"ucap shi Jian saat zabarin sudah mengatur nafasnya dengan baik, zabarin menoleh kearah pemuda itu yang bersender ditiang gazebo.

"Tapi... Untuk itulah aku berlatih kan?"balas zabarin kemudian, Shi Jian mengangguk membenarkan. Ya, tujuan Shi Jian melatih zabarin adalah untuk menjadi kuat. Kalau bisa, lebih kuat dari Shi Jian itu sendiri.

Beberapa saat suasana tampak hening, hanya suara riakan air sungai serta hembusan angin sepoi-sepoi membuat rasa lelah zabarin menghilang. Ia kemudian bangkit dan duduk ditiang yang bersebrangan dengan Shi Jian.

"Jian!. Apakah kecepatan lari mu itu ada sangkut paut nya dengan energi alam yang kau ceritakan tadi malam?"tanya zabarin saat suasana santai itu, tadi malam. Shi Jian sudah memberitahukan ia semuanya, tentang kekuatan yang lebih besar daripada kekuatan fisik, yang memanfaatkan energi alam untuk masuk kedalam tubuh.

Bahkan penjelasan shi Jian yang mengatakan, bahkan energi itu bisa membuat seseorang terbang atau menghancurkan gunung dengan kibasan tangan. Itu sesuatu yang luar biasa!.

"Bisa iya, bisa juga tidak!"balas Shi Jian.

"Maksudnya?"tanya zabarin tidak paham.

"Aku tidak menggunakan energi alam untuk melatih fisik ku, karena itu percuma... Tidak bisa meningkatkan fisik. Tapi bisa juga dibilang iya, karena tubuh ku sudah dipenuhi oleh energi alam tanpa bisa aku batasi, itu menyebar secara otomatis dimanapun dan kapanpun!"jawab Shi Jian membuat zabarin mengerti, seperti biasa. Penjelasan pemuda itu selalu simpel dan mudah dimengerti. Walaupun ada yang harus melewati banyak jejak labirin seperti kemarin.

"Apakah aku bisa memiliki kemampuan tubuh seperti itu?"seru zabarin mempertanyakan, jika ia memiliki kemampuan tubuh seperti Shi Jian. Ia bisa menjadi lebih kuat, dimanapun dan kapanpun bahkan saat ia tidur.

"Aku masih belum yakin. Seperti yang ku jelaskan semalam, pemilik darah emas merupakan sosok mahkluk yang diciptakan berbeda dari mahkluk apapun, tentu kau berbeda dariku dan siapapun didunia ini... Jadi, mungkin akan sulit untuk mu mendapatkan kemampuan seperti ku, karena sejatinya dasar kita berbeda!"ucap shi Jian membuat zabarin menunduk kan wajah nya, sedikit kecewa dengan dirinya sendiri.

"Hehe... Jadi, aku diciptakan sebagai mahkluk berbeda untuk berjuang tanpa kekuatan yang seharusnya didapatkan setiap mahkluk didunia ini!"ucap zabarin sedikit tertawa dibalik luka yang tiba-tiba muncul.

"Aku tidak bilang mustahil tau... Aku hanya bilang itu akan sulit"seru Shi Jian membuat zabarin menoleh,"karena kau diciptakan berbeda, pasti ada sesuatu dari langit inginkan... Seperti, langit ingin menjadikan mu pencipta... Bukan pengguna!"balas Shi Jian lagi, yang seperti biasa membuat nya bingung diawal.

"Kau selalu menjelaskan hal ribet diawal, tidak bisakah langsung ke intinya?"tanya zabarin tidak sabar.

"Haha... Santai lah kawan, yang ku maksud adalah. Langit ingin kau menciptakan kekuatan mu sendiri dengan mutlak... Dunia ini terlahir dari kekuatan yang langit turun kan, dan itu dilatih oleh mahkluk pertama kala itu... Dan dia saat ini menjadi legenda para dewa, mungkin langit ingin kau menjadi seperti itu. Dan menciptakan jalur kekuatan mu sendiri untuk pengikut mu dimasa depan!"seru Shi Jian, walaupun itu hanya sebatas teori. Namun karena kecerdasan yang ia miliki, ia bisa membaca maksud dari langit lebih awal daripada ciptaan yang langit ciptakan untuk takdir itu.

"Bagaimana cara menciptakan kekuatan seperti itu?"tanya zabarin, namun kali ini Shi Jian mengangkat bahu nya.

"Jangan tanya aku... Aku adalah pengguna dari kekuatan awal mula, bukan pencipta nya!. Jadi pikirkan lah sendiri untuk menjadi pencipta aliran kekuatan baru!"balas Shi Jian santai, seolah itu tidak menjadi masalah berat untuk nya.

Sedang zabarin termenung dengan ucapan itu, pikirkan sendiri jalan menciptakan kekuatan itu. Siapapun orang yang menciptakan kekuatan awal mula saat itu pastilah orang yang sangat hebat, dan saat ini ia harus menjadi seperti itu. Tapi, apakah ia sanggup melakukannya?.

Hembusan angin menerpa wajah nya yang suram, memikirkan bagaimana jalan yang tepat untuk menjadi pencipta kekuatan baru. Semakin paham tentang dunia ini, ia semakin sadar betapa rumit dan berliku nya jalan yang akan ia ambil kedepannya. Tapi, satu yang ingin ia pertahankan adalah. Kedamaian ini, dimana alam akan berjalan sesuai takdir nya dengan tenang.