NovelToon NovelToon
Pertukaran Jiwa: CEO Kejam Menjadi Istri Teraniaya

Pertukaran Jiwa: CEO Kejam Menjadi Istri Teraniaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Rachel sering mendapatkan siksaan dan fitnah keji dari keluarga Salvador. Aiden yang merupakan suami Rachel turut ambil dalam kesengsaraan yang menimpanya.

Suatu hari ketika keduanya bertengkar hebat di bawah guyuran hujan badai, sebuah papan reklame tumbang menimpa mobil mereka. Begitu keduanya tersadar, jiwa mereka tertukar.

Jiwa Aiden yang terperangkap dalam tubuh Rachel membuatnya tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada sang istri selama tiga tahun ini. Begitu juga dengan Rachel, jadi mengetahui rahasia yang selama ini disembunyikan oleh suaminya.

Ikuti keseruan kisah mereka yang bikin kalian kesal, tertawa, tegang, dan penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Bab 24

Rachel tidak pernah benar-benar memikirkan alasan di balik pertukaran jiwa yang ia alami. Rasanya seperti sesuatu yang terlalu absurd untuk dicerna, seolah ia sedang terjebak dalam mimpi panjang yang tak kunjung usai. Setiap kali mencoba memikirkan penyebabnya, pikirannya malah dipenuhi tanda tanya tanpa jawaban.

“Aku tidak tahu dan tidak pernah berpikir akan hal itu,” ucap Rachel, suaranya datar namun ada sedikit nada lelah.

Aiden mengernyit, matanya memandang jauh seperti sedang mencoba memecahkan teka-teki rumit. “Aku yakin pasti ada sesuatu kenapa sampai tubuh kita tertukar.” Ia mencondongkan tubuh, jemarinya mengetuk pelan meja seolah ritme ketukan itu bisa membantunya berpikir.

Rachel tersenyum miring. “Hebat juga kamu bisa berpikir seperti itu,” balasnya sambil melirik jam di pergelangan tangan. Jarum jam sudah merangkak ke tengah hari. “Sudah waktunya makan siang.”

Aiden pun ikut bangkit dari kursinya. Saat berjalan keluar, ia tiba-tiba meraih tangan Rachel.

Rachel mengerjap. “Kenapa kamu gandeng tangan aku?”

“Biar tidak ada yang jelalatan,” jawab Aiden enteng, bibirnya sedikit terangkat membentuk senyum.

Rachel hanya tersenyum tipis. Ada rasa aneh di dadanya, seperti nostalgia yang datang tiba-tiba mengingatkan pada masa ketika hubungan mereka masih hangat dan penuh perhatian.

Mereka menuju sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari gedung perkantoran. Awalnya Aiden mengajak makan di kantin perusahaan, tetapi Rachel lebih tertarik pada hidangan Timur Tengah. Aroma rempah yang menggoda segera menyambut mereka begitu pintu restoran terbuka, membuat perut bergejolak menuntut perhatian.

Tak lama, meja mereka dipenuhi aneka hidangan berwarna-warni. Aiden menyantap makanannya dengan lahap, begitu pula Rachel. Sendok dan garpu beradu dengan piring, diselingi percakapan ringan, sehingga dua sosok pria tiba-tiba menghampiri.

“Rachel?” tanya pria berkacamata sambil memiringkan kepala, ekspresinya antara ragu dan yakin. “Kamu Rachel Foster, kan?”

Rachel, yang tidak mengenali wajah itu, otomatis melirik ke arah Aiden. Sang suami hanya menggerakkan bibirnya tanpa suara, "Xavier Smith, teman."

“Oh, Xavier,” jawab Rachel akhirnya, berusaha terdengar akrab.

“Ke mana saja kamu? Sudah lama sekali tidak dengar kabar,” sambung pria satunya, berambut gondrong dan berwajah ramah.

Kali ini Rachel kembali melirik Aiden, yang kembali memberi petunjuk tanpa suara, "Thomas Casillas, teman."

“Aku sibuk,” jawab Rachel singkat.

Tatapan kedua pria itu bergeser pada Aiden, jelas ingin tahu siapa pria yang duduk bersamanya.

“Halo. Kenalkan, aku Aiden, suaminya Rachel,” ujar Aiden dengan senyum ramah.

“Apa?! Kamu sudah menikah?” seru Xavier dan Thomas hampir bersamaan, membuat beberapa pengunjung menoleh.

“Iya. Sudah cukup lama kami menikah,” jawab Rachel datar.

“Kenapa kita nggak diundang? Jahat banget kamu,” canda Thomas sambil mendorong pelan bahu Rachel, menunjukkan hubungan lama mereka yang cukup dekat.

Rachel memelototkan mata, merasa tidak nyaman diperlakukan seperti itu.

Aiden mengamati interaksi itu sambil mengerutkan kening. Ia tahu Xavier dan Thomas adalah teman lamanya sejak kecil hingga kuliah, meski jurusan yang diambil berbeda. Wajar jika mereka punya kedekatan seperti itu, tetapi tetap saja ada sesuatu yang membuat Rachel saat ini tidak sreg.

“Kayaknya banyak orang yang akan patah hati. Primadona kampus, tahu-tahu sudah menikah,” goda Xavier sambil tersenyum.

Rachel menoleh tajam pada Aiden, baru tahu fakta itu.

“Dulu, kita menikah tidak dihadiri banyak tamu undangan. Hanya dua keluarga saja,” jelas Aiden tenang.

Sebenarnya, pesta pernikahan mereka digelar mewah, tetapi tamu undangannya terbatas pada kalangan atas. Aiden memang tidak menyukai keramaian dan terlalu banyak orang di sekitarnya.

“Setidaknya kabarin kita, dong. Xavier udah lama nyari kamu sejak kamu tiba-tiba hilang,” ujar Thomas dengan nada sedikit sedih.

Rachel menatap mereka berdua. Ada ketulusan dalam tatapan kedua pria itu sesuatu yang jarang ia temukan dalam hidupnya.

“Ponsel aku hilang. Eh, maksudnya ponsel Rachel hilang dan semua akunnya diretas, jadi dia kehilangan semua kontak teman-temannya,” jelas Aiden, mengulang cerita lama yang memang pernah terjadi.

“Kalau gitu kasih nomor baru kamu yang bisa dihubungi,” pinta Thomas.

Mau tak mau, Rachel memberikan nomor ponselnya, meski berharap mereka tidak akan merepotkannya di kemudian hari.

“Kita sudah selesai makan,” kata Rachel sambil meraih tasnya. “Kita pergi duluan, masih ada pekerjaan.”

“Jangan lupa hubungi kami kalau ada apa-apa. Kami siap membantu,” ujar Thomas tulus.

“Oke.” Rachel dan Aiden pun meninggalkan restoran itu.

Thomas masih menatap punggung mereka yang semakin menjauh. “Kenapa aku merasa Rachel banyak berubah, ya?” gumamnya.

“Aku juga merasakan hal yang sama,” sahut Xavier pelan. Lalu alisnya mengernyit, matanya berbinar seolah baru menyadari sesuatu. “Yang bikin aku bertanya-tanya… sejak kapan Rachel kidal?”

Thomas memutar ulang memori makan siang barusan, lalu mengangguk cepat. “Benar! Dia makan pakai tangan kiri.”

“Bukan cuma itu. Sorot mata, nada bicara, bahkan cara dia menghela napas juga berbeda sekali.”

Mereka saling berpandangan.

“Apa sudah terjadi sesuatu pada Rachel selama lima tahun ini?” ujar Xavier, nada suaranya merendah, tapi sarat rasa penasaran.

1
Cindy
lanjut kak
Hasanah Purwokerto
Makin seru nih...
Kira" ada aura" cemburu dr Aiden asli ga ya,,,
Secara Aiden br tau klo Rachel primadona kampus.
Sweet Girl
Kapok ... sogok terus Sampek masuk ke kerongkongannya.
Sweet Girl
Sopo iku...???
Sweet Girl
Wes Kono... rame rame kencing di celana...
Sweet Girl
Mbahmu Dewe....
Ita rahmawati
mungkin 2 sahabat ini akn tau kenyataan kalo mereka tertukar dn bisa membantu mereka utk kembali ketubuh masing²
Esther Lestari
ada yang sampai detail mengamati...semoga dua sahabat ini tidak berniat jahat
Sweet Girl
klo cambuk apa bukan "cetar", Tor... bunyinya...?
Noor hidayati
semoga dua orang sahabat rachel kedepannya akan membantu rachel
Sweet Girl
Hati hati... terbakar...
Ratih Tupperware Denpasar
nah kini muncul dua sahabat yg tahu persis gmn rachel sebenernya. apa pertukaran jiwa mereka akan terbongkar?
partini
apa bakal ketahuan jiwa mereka tertukar
Sweet Girl
Bwahahaha kamu Ndak tau... klo mereka mau ke Salon....🤪🤪🤪🤪
Sweet Girl
Karena sekarang mereka akan selalu menyusun strategi...
Sweet Girl
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sweet Girl
Kenapaaa... kaget ya... lihat Rachel bisa melawan....?
Sweet Girl
Makanya sekarang kamu ditukar roh mu sama Rachel, biar kamu tau kebenarannya.
pelajari tuuuu muka-muka penjilat.
Sweet Girl
😲
Sweet Girl
Kasihan Rachel jadi kambing hitam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!