Gairah Anak Majikan

⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘

Mia tersenyum setelah menyampaikan apa yang dia pikirkan, dia kembali menghela nafas nya. Berpikir kalau dirinya memang harus menyiapkan diri nya dengan pernikahan terpaksa ini, akan ada akhir dari cerita pernikahan mereka tapi yang jelas dia ngak ingin rugi dan pasti nya dia harus menerima konsekuensi kedepan nya

Segala atribut untuk pesta pernikahan sudah berada di halaman panti ,disana sudah didesain dan di hias secantik mungkin . Ngak mewah tapi terlihat cantik dan elegan ,sederhana seperti keinginan Mia . Tapi tetap terlihat besar menurut Mia ,pak Rano pasti nya ngak akan membiarkan pernikahan anak nya biasa saja.

Miia sudah berada di kamar nya ,memakai gaun yang cantik . Gaun pernikahan sederhana yang Dia pilih sendiri,dia ingin menjadi kan pernikahan ini sebagai pengingat dirinya yang sudah pernah menikah karena dia ngak akan tau kedepan nya akan bisa menikah lagi atau tidak jika sudah bercerai dengan Daniel

Ceklek

"Sayang.....pikirkan lagi ,kita bisa membatalkan nya sekarang " ucap Saras yang tiba tiba masuk kedalam kamar Mia,dia baru saja sampai bersama dengan anak nya yang masih berusia setahun.

Saras dan zidan sudah menikah selama lima tahun, tapi mama nya zidan meminta Saras untuk tidak hamil lebih dulu sehingga selama ini Saras bekerja dan ikut membantu keperluan di rumah dan panti. Mama mertua zidan ngak ingin Saras nanti nya meminta uang pada keluarga mereka untuk urusan panti seperti yang selama ini dilakukan oleh anak nya, zidan sebelum menikahi Saras selalu membantu untuk urusan keuangan di panti karena itu lah Saras menerima zidan sebagai suami nya

Tapi setelah menikah, sifat Zidan mulai terlihat. Zidan ngak akan memberikan uang buat panti lagi, semua uang yang selama ini zidan kasih ke panti sekarang diberikan untuk Saras sebagai nafkah nya dan Saras harus pandai pandai mengatur keuangan hingga akhirnya dia memilih untuk ikut bekerja dan dari sana lah sebagian uang diberikan ke panti

Saras tidak tau apa kah hidup nya akan seperti ini selama nya hingga akhirnya dia dinyatakan hamil, saat itu lah kehidupan nya semakin di uji. Zidan lebih percaya dengan apa yang dikatakan oleh ibu nya, bahkan ibu nya menjelek jelekan Saras,dia terima saja padahal selama ini zidan tau betul siapa Saras.

Setahun ini kehidupan Saras tidak lah baik,sehingga tubuh nya sedikit lebih kurus dari biasa nya. Zidan juga sering main tangan ,dia ngak pernah mau mendengarkan apa pun yang dikatakan oleh Saras dan lebih membela ibu nya padahal jelas jelas ibu nya yang bersalah dan menuduh Saras .

"Mia.....pikirkan lagi ,jangan sampai kau menyesal" ucap Saras dengan pelan ,dia masih menggendong putra kesayangan nya .

Saras bertahan karena anak nya, kalau saja dia belum memiliki anak mungkin dia akan melakukan seperti apa yang dikatakan oleh Mia. Dia akan pergi begitu saja tanpa perduli apa pun yang dikatakan orang lain ,tapi kini dia memilih Zain. Anak nya yang tidak bersalah, dia takut jika nanti nya zain tidak memiliki kasih sayang dari ayah nya.

"Kak Saras sudah datang " ucap Mia tanpa perduli apa yang di katakan oleh kakak nya tadi ,dia tersenyum ke arah Zain.

"Hai sayang nya aunty,makin berisi aja kamu ya . Mama mu yang malah kuyusan hi hi hi " sapa Mia pada bayi mungil nan gemuk didepan nya ini, dia melihat dengan jelas perubahan tubuh kedua nya.

"Mia.....kau dengar kan apa yang kakak ucapkan ? Jangan sampai menyesal dek " ucap Saras lagi dengan nada melemah ,dia ngak mau nasib Mia sama seperti nya atau bahkan lebih dari itu.

"Aku ngak apa apa kak ,kakak ngak usah khawatir . Sini Zain nya ,aku mau peyuuuuk" jawab Mia dan mengalihkan pembicaraan mereka ke arah lainnya, dia merasa merindukan keponakan nya ini.

Dari begitu banyak kakak kakak di panti, Mia hanya dekat dengan Saras. Sehingga apa pun yang berhubungan dengan Saras ,pasti Mia suka. Termasuk Zain yang wajah nya sangat mirip sekali dengan Saras.

"Mia.....kakak takut kamu seperti aaakkh" ucap Saras tapi kemudian tangan Zain menggenggam bahu Saras dengan kuat ,membuat Saras meringis karena bahu nya yang sakit.

"Kak.....kenapa ? " tanya Mia dengan nada khawatir

"Nggghhh....ngak apa apa kok,hanya terkejut saja . Ini Zain ngak bisa diam dari tadi " jawab Saras sambil tersenyum, dia ngak mau nanti nya Mia mengetahui apa yang terjadi

Mia berdiri dari duduk nya, dia berdiri tepat di depan Saras dan meraih lengan Saras dengan cepat membuat Saras ngak bisa menghindar lagi . Dari awal kedatangan Saras, Mia sudah curiga . Kakak nya itu ngak pernah memakai pakaian yang tertutup seperti ini, kaos lengan panjang dengan menutupi leher nya. Belum lagi celana panjang dan kaos kaki yang tidak pernah dia gunakan saat menghadiri pesta ,Mia sudah yakin kalau apa yang dikatakan oleh Saras kemarin mengenai teman nya itu adalah kehidupan yang selama ini di alami oleh Saras

"Mia ....mia....kamu mau apa ?" tanya Saras, dia berusaha menarik kaos nya di bagian tangan nya saat Mia akan menyibakan nya dan melihat tanda memar di sana.

"Ini kenapa kak ? Apa kak zidan memukul mu ?" tanya Mia dengan rasa geram di hati nya, dia menatap tajam pada sang kakak .

Saras hanya bisa menghela nafas nya dengan kasar,air mata sudah meleleh di pipi nya . Tangisan dalam diam ,membuat Mia ikut menangis . Dia menarik tubuh kakak nya dan memeluk nya dengan erat ,Zain berada di tengah tengah mereka.

"Apa karena ini kakak ingin aku membatalkan pernikahan ?"tanya Mia dengan setengah berbisik, dia juga sudah terisak .

Mia yakin kalau bukan hanya tangan Saras saja yang lebam dan terluka seperti ini ,pasti seluruh tubuh Saras juga mengalami hal yang sama . Dia merasa sedih dan ingin sekali membalas perbuatan Zidan ,tapi saat ini adalah pesta pernikahan nya . Dia akan membalas nya lain waktu, begitu lah yang dia pikirkan saat ini .

"Aku sudah membuat kontrak pernikahan kak ,Pak Daniel itu ngak bisa naf su sama aku jadi kakak ngak usah khawatir " bisik Mia dan membuat Saras langsung melepaskan pelukan nya, dia menatap mia dengan tajam hingga membuat Mia terkekeh kecil.

Zain yang ada di gendongan Saras pun ikut tertawa saat melihat Mia tertawa kecil, dia menghapus air mata Saras dan Mia yang masih mengalir di sudut mata mereka secara bergantian membuat kedua nya tertawa

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘