NovelToon NovelToon
Rindu Yang Kusimpan

Rindu Yang Kusimpan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Sephta Syani

Kiki seorang gadis desa yang sederhana memiliki kemauan untuk merubah hidupnya. Ia memutuskan pergi ke ibu kota dengan hanya berbekal tekadnya yang kuat.
Ibu kota dalam bayangannya adalah sebuah tempat yang mampu mengabulkan mimpi setiap orang nyatanya membuatnya harus berkali-kali menelan kekecewaan apalagi semenjak ia dipertemukan dengan seorang lelaki bernama Rio.
Apa yang terjadi dengan kehidupan Kiki dan Rio? apakah keinginginan Kiki akan terwujud?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sephta Syani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 6

" apakah dia seistimewa itu hingga juragan begitu tertarik padanya?" Jafar mulai menyelidik.

" kau tak perlu tahu. Tugasmu hanya menyelidikinya dan jika ia dalam bahaya kau bantu dia. Aku tak mau dia terluka. Namun kau jangan mempermudah dia. Biarkan saja semua mengalir sesuai dengan keadaannya. aku memintamu melindungi dia saat dalam bahaya hanya karena tak ingin dia terluka. Aku ingin dia kembali dan mencari ku nanti.

***

Kiki sudah selesai mengemas semua barang yang akan ia bawa. Ia pergi melihat sang ibu yang nampak masih berkemas.

" Kiki bantu ya bu." segera Kiki masuk kedalam kamar sang ibu.

" Tak apa nak, kau juga pasti lelah. Sebentar lagi selesai. " ujarnya sambil tersenyum pada Kiki

" tidak apa bu, sama Sekali Kiki tak merasa lelah"

" baiklah sayang. "

Akhirnya mereka berbincang bahkan diselingi canda tawa sambil berkemas. keduanya nampak tak memiliki beban namun siapa tau dalam hati masing- masing tersimpan kesedihan karena harus meninggalkan rumah kenangan itu. Menjelang malam mereka sudah selesai. Kiki pun kembali ke kamarnya dan bersiap tidur.

Malam yang panjang itu terasa sangat singkat bagi Kiki dan ibunya. Pagi yang sudah kembali menyapa menemani keheningan dirumah itu. Kiki nampak sudah berdandan rapi. Tas- tas yang akan ia bawa sudah siap di teras rumah. Begitupun dengan ibunya nampak sudah rapi dan menata tas bawaannya bersama milik Kiki. Rupanya mereka tengah menuju kendaraan yang akan membawa mereka ke kota ***.

Seseorang nampak memperhatikan mereka dari kejauhan. Juragan Marta yang telah kembali dari kota *** mendapat laporan dari Baron jika Kiki berangkat hari itu. Ia tentu saja tak melewatkan momen tersebut. Dia menyaksikan Kiki pergi walau dari kejauhan.

Kendaraan yang Kiki tunggu sudah sampai. Sang sopir membereskan semua tas milik Kiki dan Ibunya. Sementara Kiki dan sang ibu nampak berpelukan menatap rumah mereka yang sebentar lagi akan ditinggalkan dan mungkin saat kembali rumah itu sudah menjadi milik juragan Marta atau mungkin bisa jadi sudah rata dengan tanah.

Sang ibu nampak menitikkan air mata. Seberapa kuat pun ia menahan tetap saja air matanya jatuh. Kiki nampak juga tak kuasa menahan haru. Ia semakin kencang memeluk sang ibu.

" nona semua sudah beres. Kita bisa berangkat sekarang? " tanya sang sopir membuyarkan kesedihan ibu dan anak itu.

" baik pak, sebentar. "

" ayo bu kita pergi, insya alloh berkah senantiasa mengikuti kita dan aku yakin ayah juga akan selalu ikut dalam hati kita. "

" baiklah nak, mari kita pergi. "

" bismillahirrahmanirrahim... "

Akhirnya Kiki melangkah masuk kedalam mobil di ikuti oleh sang ibu, mobil yang membawa mereka pun melaju memecah jalanan Desa menuju ke Kota*** dengan tekad kuat dari Kiki.

***

Perjalanan yang terasa lama dan panjang itu akhirnya membuahkan hasil. Kiki melihat kini jalanan yang dia lalui sangat ramai. Di kiri kanan jalan nampak lampu lampu dan taman menghiasi. Gedung- gedung tinggi nampak banyak berjajar di sepanjang jalan. Suasana yang terasa baru bagi Kiki dan ibunya. Kiki dan sang ibu nampak menatap keluar jendela. Hingga tanpa terasa mobil yang mereka tumpangi kini masuk ke sebuah komplek perumahan yang meskipun sederhana nampak sangat asri. Pak Sopir nampak melihat kertas alamat yang di berikan Kiki. Akhirnya mobil itupun berbelok ke sebuah rumah sederhana di ujung jalan tersebut dan berhenti disana.

Kiki dan sang ibu turun dari mobil. Sang sopir segera menurunkan semua bawaan mereka. Setelah selesai kiki memberikan ongkos perjalanan mereka dan sopir pun segera melajukan kembali mobilnya.

Kiki nampak sedikit ragu sebelum melangkah masuk ke halaman rumah itu.

Kiki menatap sang ibu yang nampak seperti berpikir. Ia tahu sang ibu pasti memikirkan berbagai kemungkinan. Namun ia tetap berusaha tenang dan tegar.

" bismillah.... Insya alloh Tuhan selalu membantu hambanya yang berusaha." ucap Kiki dalam hati. Ia menyadari bahwa mulai sekarang hidupnya tak akan mudah.

1
RITA SEPHYANI
terima kasih kak atas apresiasinya.
Irma Yulyanti
Di tunggu updatenya kak... 💪
Maria Fernanda Gutierrez Zafra
Duh, jleb banget!
RITA SEPHYANI: terima kasih, mohon dukungannya
total 1 replies
_Sebx_
Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!
RITA SEPHYANI: terima kasih apresiasinya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!