NovelToon NovelToon
KETOAS ALAY DAN BAD BOY

KETOAS ALAY DAN BAD BOY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Ketos / Balas Dendam
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayinos SIANIPAR

KETOS ALAY yang sedang mengincar murid baru disekolahnya, namu sitaf pria itu sangat dingin dan cuek, namun apakah dengan kealayannya dia bisa mendapatkan cinta Pria itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 3

Pulang sekolah pun tiba. Farel bukannya langsung pulang, melainkan menunggu seseorang di parkiran. Tumben banget nih anak mau menunggu seseorang, padahal biasanya Refan pun ditinggalkan.

"Farel, lo enggak pulang?" sapa Nifa pada Farel yang tidak sengaja melihat Farel masih di gerbang sekolah dengan motor besar miliknya.

"Gue sengaja menunggu lo di sini untuk minta maaf soal tadi," ujar Farel menatap Hanifa dengan tatapan dingin. Jujur, Farel memang anak bandel, tetapi untuk melukai perempuan, boleh dikatakan dia baru kali ini memukul perempuan.

"Enggak, Nifa masih kesal sama Farel," ucap Nifa dengan gaya kekanak-kanakannya. Farel mendengarkannya malah jijik. Nih orang memang semenjijikkan ini kah?

"Bodo amat, pokoknya gue sudah minta maaf sama lo," ujar Farel padanya dengan kesal dan menghidupkan motornya.

"Ih, Farel, lo enggak mau bujuk gue?" tanya Hanifa sedih dan merasa kesal.

"Ogah," ucap Farel malas dan menancapkan gasnya pergi.

"Lo cuek banget sih!" kesal wanita itu pada pria itu, yang semakin lama semakin jauh.

"Sampai kapan pun, lo dan gue enggak bakalan menyatu," batin Farel kesal.

"Gue enggak percaya, gue yakin lo pasti bakalan jatuh hati sama gue, lihat saja Farel!" ujar Hanifa seakan-akan gadis itu mendengarkan isi hati pria itu.

"Bodo amat!" Farel pun semakin jauh dari gadis tersebut dan tak peduli keadaannya.

Plis Beri Aku Kesempatan

Pagi yang cerah, di mana Nifa harus direpotkan oleh semua tugasnya yang harus mengatur acara Hari Guru dari awal sampai akhir. Benar-benar meriah Hari Guru sekarang ini, papan-papan bunga yang tertera, teratak dan pentas yang disusun rapi, lapangan yang didekor seperti taman cinta.

"Sarah, lo sebagai MC saat acara nanti sama Rendi kan?" tanya Hanifa memastikan tugasnya kepada anggota-anggotanya. Dan Sarah adalah salah satu anggota Hanifa.

"Enggak, Nif, Silvi sama Rendi katanya," ujar Sarah menjawab Hanifa.

"Oh," ucap Nifa singkat. Hanifa sepertinya tidak mau mempermasalahkan hal ini, kenapa tiba-tiba job desk-nya berubah.

"Lo enggak apa-apa kan?" tanya Sarah lembut, dan Nifa tersenyum tulus mengartikan tidak apa-apa.

"Seksi konsumsi sudah diatur kan?" tanya Hanifa lagi-lagi kepada Sarah.

"Sudah kok," jawab Sarah dengan lembut. Sarah merupakan Wakil Ketua OSIS harus bisa meng-handle hal-hal yang Hanifa kerjakan.

"Seksi kebersihan?" tanya Hanifa lagi memastikan.

"Sudah."

"Seksi keamanan?"

"Sudah."

"Persembahan dari kelas sepuluh ada berapa trip?"

"Kayaknya ada dua kali trip."

"Kalau kelas sebelasnya?"

"Tiga kali."

"Kelas dua belasnya?"

"Tiga kali."

"Games guru?"

"Tebak lagu, main bola balok, sama perpindahan bangku dan lomba menyanyi."

"Setelah itu kita ngapain?"

"Kita akhiri acara," jawab Sarah menjelaskan. Hanifa sangat terbantu dengan adanya Sarah. Dia sangat bersyukur punya sahabat seperti Sarah, hal yang harus disyukuri yaitu punya teman seperti Sarah.

Acara upacara telah selesai, kini tinggal memberi hadiah pada guru-guru, baru acara pesta dimulai.

"Farel, lo sudah makan enggak?" tanya Hanifa pada Farel dengan centil. Hanifa, saat-saat sibuk dia malah mencari perhatian Farel. Dasar cewek gila.

"Bukan urusan lo," ujar Farel ketus kepadanya.

"Nanti lo sakit bagaimana?" ujar Hanifa yang terlalu lebay dan alay. Farel bukannya mendengar ucapan Nifa malah pergi meninggalkan Nifa.

"Farel, tunggu!" teriak gadis itu pada Farel. Sungguh hal-hal begini yang sangat dibenci Farel. Rasanya dia ingin sekali memaki wanita itu.

"Farel, berhenti dong!" Nifa pun sedikit berlari untuk menyamakan langkahnya dengan langkah Farel yang panjang.

"Lo kenapa sih cuek banget?" teriak Nifa.

"Beri gue harapan sedikit, please!" ujar Hanifa memohon.

Andai pandangan orang tidak membuat Farel risih, mungkin saja Farel tidak menggubris perempuan alay yang mengejar-ngejarnya itu. Farel tidak habis pikir lagi untuk bagaimana lagi, dia bingung. Farel menarik tangan gadis itu dengan kesal. Ketika Farel melihat tempat itu sepi, Farel menghempaskan tubuh mungil gadis tersebut.

"Apa perlu gue kasar pada lo?" ujar Farel kesal pada gadis itu. Farel mulai menghentikan langkahnya dan menatap gadis yang sangat menyebalkan itu.

"Mau lo apa sih?" ujar Farel yang tidak habis pikir lagi harus bagaimana menghadapi wanita alay dihadapannya.

"Jawab!" Pria itu mencengkeram tangannya dengan keras. Kesabarannya mulai habis.

"Ah, sakit!" ujar Hanifa menangis kesakitan.

"Lemah lo, cuma dicengkeram tangan lo saja sakit, histeris lo berlebihan," ujar Farel kesal dan menghempaskan tubuh mungil Hanifa.

"Tapi tangan gue beneran sakit," ujar Hanifah. Kali ini dia bukan alay, tapi itu benar-benar yang dia rasakan.

"Cuma dicengkeram doang," ujar Farel yang mencengkeram tangan gadis itu lagi. Farel sengaja menunjukkan wajah seramnya ke gadis itu, agar gadis itu takut kepadanya dan tidak mengganggunya lagi.

"Lepaskan!" teriak Hanifa dan mulai menangis sesenggukan.

"Kalau gue cengkeram lebih keras bagaimana?" Farel pun malah menggenggam tangannya dengan sangat keras, hingga cairan merah keluar dari tangan gadis tersebut. Hanifa semakin menangis sejadi-jadinya, dan mulai melihat cairan yang keluar dari pergelangan tangannya yang dicengkeram Farel.

"Aaauuuu!" teriak Nifa dengan nada tekanan agar suaranya tidak terlalu kuat. Sedangkan Farel langsung melepaskan genggamannya ketika dia sadar kalau yang dilakukannya memang benar-benar berbahaya.

"Maaf," ujar pria itu tersadar dan melepaskan cengkeramannya.

"Lo enggak salah kok, enggak apa-apa," ucap gadis itu dan pergi meninggalkan Farel.

"Ah, sial, kenapa sih gue harus buat dia luka lagi? Bodoh, bodoh, bodoh!" ujar Farel kesal dalam hatinya.

Nifa pun mengambil tisu agar dapat menghapus darah yang ada di tangannya.

"Tangan lo kenapa, Nif?" tanya Agung heran.

"Tangan gue enggak apa-apa kok," ujar Hanifah sambil menghapus darah yang ada di tangannya.

"Sini biar gue obati," ujar Agung dan membawa alat-alat P3K-nya. Yah, Agung juga anak PMR, anggota Sarah.

"Enggak usah, gue bisa sendiri. Lo bukannya harus di lapangan, Gung?" tanya Hanifa heran, karena semuanya harusnya sesuai job desk-nya.

"Gue digantiin Sarah," ujar Agung memberi penjelasan kepada Hanifa. Hanifa pun mengangguk-anggukkan kepalanya menandakan mengerti.

"Sini biar gue obati, enggak usah ngeyel deh, lo itu tabiatnya ngeyel ya," ujar Agung kesal melihat gadis dihadapannya.

"Gung, please lo jangan beginiin gue lagi," ujar Hanifa tidak enak.

"Tapi gue cuma mau bantu lo saja kok," ujar Agung memastikan Hanifa tanpa ada keinginan lainnya.

"Biar gue saja yang bantu dia, mending lo pergi," tiba-tiba Farel datang membawa P3K.

"Oke kalau begitu," ujar Agung paham. Agung paham betul kalau Hanifa sangat senang kalau yang dekat dengannya itu adalah Farel. Dia pun segera pergi tanpa berpikir lama.

"Gue bantu lo cuma karena gue merasa bersalah," ujar Farel menjelaskan, agar gadis ini tidak berpikir aneh-aneh seperti awal mula dia membela gadis alay ini.

"Memangnya cuma bantuin buat plaster saja langsung gue maafin?" ujar Hanifa kesal.

"Terus mau lo apa?" Tatapan mata yang tajam dan dingin tidak membuat Nifa takut padanya.

"Gue mau lo beri gue kesempatan untuk buat lo suka sama gue dalam 20 hari," ujar Hanifa memohon. Bahkan Hanifa sudah dilukai, tetapi tetap saja gadis ini memohon hal itu. Dasar gadis bodoh. Harusnya lo itu lari, Hanifa, lari. Tuh pria pasti penyakit mental. Kocak.

"Terlalu lama," jawab Farel menolak.

"17," ujar Hanifa negosiasi.

"Terlalu lama," tolak Farel lagi-lagi.

"Bagaimana 10 hari saja?"

"Bagaimana 15 hari saja, ya ya ya?" mohon Hanifa lagi.

"Hm," ucap Farel sambil mengobati tangannya Nifa.

"Yeah!" Tanpa sengaja Nifa memeluk Farel, bukannya dibalas melainkan didorong Farel.

"Modus lo," ujar Farel kesal ke gadis itu.

sinis.

1
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
Petrichor_petc 🌧️🍃
aku suka💓
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
Blue Angel
hadiiir kak
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍🥰
Elisabeth Ratna Susanti
like 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
keren 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
seru part ini good job Thor ♥️
Avalee
Emang bodoh, lagian lu jadi cowok kasar bgt, tabok nih? 👊🏻
Avalee
Lucu bgt confess langsung dong 😍😍
Avalee
Awas, ntar falling in love nyahoo lu wkkkk
Avalee
Muak bgt ama ulerrr, tukang nikung lagi 🫵🏻😌
Blue Angel
hadiiir Kaka
Heldawati Sianipar
kisah sendiri ini ya?
Heldawati Sianipar
sangat bagus dan tidak bosan untuk membaca Bu ya
SONIYA SIANIPAR
luar biasa
SONIYA SIANIPAR
keren
Blue Angel
salam kak
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!