NovelToon NovelToon
YOTH: The Mystery Laboratory

YOTH: The Mystery Laboratory

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Konflik etika / Perperangan / Robot AI
Popularitas:464
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

seorang remaja laki-laki yang berumur 15 tahun bernama Zamir pergi ke pulau kecil bersama keluarganya dan tinggal dengan kakeknya karena ayahnya dialih kerjakan ke pulau itu.

kakek Zamir bernama kakek Bahram. Kakek Bahram adalah oramg yang suka dengan petualangan, dan punya berbagai pengalaman semasa hidupnya.

Saat kakeknya sedang membereskan beberapa catatan lama. Ada selembar catatan yang menuliskan tempat yang belum kakek Bahram ketahui tentang pulau ini. jadi kakek Bahram mengajak cucunya Zamir untuk ikut menyelidiknya.

Akankah mereka menemukan tempat tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendakian Gunung

Saat teman-temanku sudah mulai berdatangan satu-persatu, kakek dan aku juga sudah siap untuk pergi.

"kalian bisa menitip kunci motor kalian di rumah kakek dulu, disimpan dilemari kecil yang nanti kuncinya kakek simpan." kakek berkata, mereka mengangguk, setuju agar kunci motor mereka dititip dan motor mereka diparkirkan disini dulu.

Setelah mengemasi barang ke bagasi mobil dan semua orang sudah di dalam, kakek langsung tancap gas melesat ke jalanan. Aku duduk di sebelah kakek.

"kamu pernah ngendaki gunung gak Zamir?" Eron bertanya, mendekatkan kepalanya ke kursiku, dia duduk didepanku.

"ngak, ini pertama kalinya aku ngendaki gunung, apalagi nanti kita sampai berkemah." Aku menjawabnya.

"oh ya, kenapa kita perginya sampai menginap? Bukannya saat siang seharian kita juga bisa menjelajahi gunungnya?" tanya Eron lagi.

"itu bagian yang sedikit rumitnya dari petunjuk itu, arah ke pos En-Ther 1 hanya bisa ada jika malam hari." kakek yang menjawabnya.

"itu kan cuman pos, kenapa mengaksesnya jadi bisa sampai susah begitu?" tanya Elysia.

"ada kemungkinan dulunya mungkin tempat itu sengaja dirahasiakan. Untuk tempat sembunyi saat perang atau mungkin memang ada sesuatu penting yang pernah ada disana dulunya." Naurah yang menjawabnya.

Tidak lama kemudian, kami sampai ke kaki gunungnya, kami turun dari mobil. Aku menolong teman-temanku mengambil barang-barang mereka dari bagasi mobil, kami semua membawa ransel.

Di parkirannya cukup sepi, karena ini memang tidak umum dikunjungi oleh orang-orang.

"Zamir, kamu jaga di belakang ya." kakek berkata.

"eh, kenapa aku?" aku bertanya, aku yang tidak lihai soal pegunungan ini malah yang disuruh jaga paling belakangnya.

"kakek soalnya yang bakalan nuntun jalannya, jadi yang jaga siapa lagi?" kakek menjelaskan, akhirnya aku mengangguk.

"kamu juga jangan sampai ketinggalan, masa yang jaga paling belakang malah yang ketinggalan." kakek mengingatkan, aku mengangguk.

Setelah itu kami memulai perjalanan, hutan lebat terlihat mengelilingi kami dengan pepohonan yang cukup padat.

"moga-mogahan kita ngak nemu hewan bahaya ya." Eron berkata, menjejeriku, karena masih sore hari barisannya tidak apa sedikit pindah-pindah asal aku tetap di paling belakang.

"iya." aku menjawab singkat, tidak mau dia malah melanjutkan berkata macam-macam.

Untung saja tanjakan gunung ini tidak terlalu sulit dilalui, masih ramah untuk kami yang baru menaiki gunung.

"suara hewan disini ada yang baru kita pelajarin tadi Rah." Elysia berkata.

"jangkrik?" Naurah bertanya.

"iya."

"kalau jangkrik mah dari rumah kita juga ada suaranya." Naurah berkata, tertawa kecil.

"ya... Maksudku kan lebih kedenger gitu." Elysia menjelaskan.

"oh ya kek, kakek kan punya petanya, ngapain kita harus melacak lagi posisi En-ther 1-nya?" aku bertanya, sedikit keras agar kakek yang didepan mendengar.

"kakek ngak nyatet posisinya, lagi pula dulunya kakek ngira disana ngak ada yang penting." kakek menjelaskannya.

Kami terus berjalan, sore hari mulai ke malam, sudah sedikit lebih gelap, kakek dan aku menyalakan senter.

Karena belum terlalu gelap kakek menyuruh agar yang lain tidak menyalakan senter dulu agar lebih hemat batrai.

"udaranya mulai sejuk juga." Naurah berkata.

"ya, untungnya aku bawa jaket untuk malamnya, kalian bawa juga kan?" Elysia bertanya ke aku, Eron, dan Naurah, kami mengangguk.

Hari makin gelap, kakek mengizinkan yang lainnya menghidupkan senter juga, kami sekalian istirahat, sudah satu jam lebih kami jalan.

Tapi karena jalannya santai, jadi kami bisa tahan lebih lama.

Kami semua minum, dan juga memperhatikan sekitar dulu.

"kalian nanti kalau makan makanan ringan jangan dibuang sembarangan ya." kakek berkata, kami mengangguk.

"oke, Naurah, Zamir, kita sholat magrib dulu, sudah waktunya." kakek berkata.

"kalian bisa nunggu kan?" kakek bertanya ke Eron dan Elysia, mereka mengangguk.

kami wudhu dari air yang kami bawa. Lalu sholat pakai sajadah dan karpet juga, kakek imamnya.

Setelah itu kami memakan bekal kami masing-masing. Kami duduk membentuk lingkaran, dengan lentera yang kakek taruh di tengahnya.

Saat sudah selesai makan, kami berkemas. Lalu memakai jaket masing-masing, udara sudah dingin.

Kami melanjutkan perjalanan, sekarang baru ketemu jalan yang benar-benar terjal. Kakek dulu yang naik, lalu Eron dibantu kakek. Eron membantu Elysia dan Naurah naik, tapi Naurah tadi sempat tergelincir sedikit, aku menahannya sebelum jatuh.

"makasih." Naurah berkata, aku mengangguk, lalu Eron membantunya lagi kembali naik, kakek sejak tadi hanya mengawasi dari atas tanjakannya, membiarkan kami berusaha sendiri.

Kemudian aku yang terakhir naik, dibantu Eron.

"kira hampir sampai ke petunjuk dimananya En-Ther 1." kakek berkata.

Beberapa saat kemudian kami melihat ada batu berbentuk kotak, sudah seperti lantai batu yang tebal.

"nah, ini dia." kakek berkata, mengsenter bagian atas batu besar itu.

Di pinggir batu itu, ada dua batu balok kecil dengan suda sumbu. Seperti sitem koordinat, karena di bawah batu itu ada lubang untuk bergeser.

"jika kita di siang hari, sumbu ini akan menunjukkan area lain, yaitu En-Ther 2." kakek menjelaskan.

"bagaimana bisa orang zaman dulu membuat ini?" gumamku, tapi ternyata Naurah mendengarnya.

"zaman dulu memang walau teknologi terbatas infrastrukturnya memang terancang baik." Naurah berkata.

"iya, dan kemungkinan juga ada sistem seperti termometer rumit di bawah batu ini, yang dimana saat malam yang dingin dia akan mendeteksinya. Tapi ada kemungkinan juga punya sistem lain yang tidak kita ketahui." Elysia menambahkan.

"tapi keren juga ya, mereka masih sempat-sempatnya mengukir batu ini jadi berbentuk yang cukup bagus." Eron berkata.

Kakek yang sejak tadi menandakan area En-Ther 1 di petanya akhirnya selesai.

"Naurah, Zamir, ini sudah waktu sholat isya, kakian mau langsung sholat di dekat sini atau nanti saja saat sudah di tenda?" kakek bertanya.

"sepertinya lebih baik sekarang, agar nanti bisa fokusnya ke hal lain, bagaimana denganmu Naurah?"

"aku ikut saja, kalau kalian bagaimana? Apa mau meunggunya disini?" Naurah bertanya ke Eron dan Elysia.

"kami tidak masalah, kalau kalian mau melakukannya sekarang, kami juga masih mau mengamati batu ini." Eron berkata, Elysia mengangguk setuju.

Aku, kakek, dan Naurah akhirnya sholat isya.

Setelah selesai, kami langsung melanjutkan perjalanan lagi mengikuti kakek ke En-Ther 1.

Sampai akhirnya 1 jam berlalu.

"sebenarnya En-Ther 1 sudah dekat, tapi kakek rasa sebaiknya kita mendirikan tendanya disini, areanya cukup bagus." kakek berkata, menunjuk halaman kecil yang cukup untuk kami mendirikan tenda. Kami mengangguk.

Kami membantu kakek mendirikan tenda, dan aku harus jujur, mendirikannya tidak terlalu mudah. Untungnya kami punya kakek yang pandai melakukannya.

"oke, malam ini yang berjaganya dari urutan Zamir, Eron, Elysia, Naurah, baru kakek. Zamir, Eron, dan kakek bisa berjaga 2 jam perorang, jadi Naurah dan Elysia tinggal berjaga 1 jam, agar jamnya pas." kakek berkata.

"kalian bisa santai sekarang, kalian mau tidur dulu atau melakukan hal lain terserah kalian, kakek mau bersantai dulu dalam tenda." kakek berkata.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!