Diandra Aksara adalah seorang putri dari pemilik Tara Bumi Grup yang kaya dan terpandang, karena sibuk mengurus bisnisnya di luar negeri, Diandra mengambil alih tanggung jawab yang diberikan oleh ayahnya untuk mengurus kediaman dan juga perusahaan milik keluarga mereka.
Dibawah tekanan dan iri hati sang ibu tiri dan juga saudari tirinya, Diandra berusaha menjalankan tugas yang diberikan oleh ayahnya dengan baik meskipun sebenarnya ia kerapkali menghadapi rintangan dan juga bahaya yang diciptakan oleh dua orang yang sangat membencinya.
Namun kehidupan Diandra yang penuh rintangan dan juga bahaya pelan pelan sirna ketika ia bertemu dan mengenal Abimana Narendra, Seorang CEO yang dikenal jujur,berani, dan juga tajir melintir.
Penasaran dengan ceritanya? Ikuti terus kisahnya hanya di novel Gadis Kecil Kesayangan Sang CEO.
noted🚨🚨🚨
dilarang baca lompat dan komentar jelek.
Yang suka boleh like, yang tidak suka, semoga suka.
Ingat dosa ditanggung pembaca☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Perjalanan menuju ke panti asuhan kasih bunda bisa dibilang tidak menghabiskan banyak waktu, sebelum pergi kesana, Diandra terlebih dahulu mampir ke mall untuk membeli satu troli penuh cemilan dan es krim untuk dibagi bagikan ke anak anak panti asuhan.
Setelah mendapatkan semua yang ingin ia beli, Diandra akhirnya mengendarai mobilnya menuju ke panti asuhan kasih bunda.
Sementara itu di tempat lain tampaklah sebuah mobil Mercedes-Benz S-Class berwarna hitam yang juga sedang menuju ke panti asuhan kasih bunda, mobil itu adalah milik Abimana Narendra, CEO dari Santara Corp yang menaungi sejumlah mall mall besar yang ada di kota.
Abimana Narendra atau akrab disapa dengan Abi, memang sering mengunjungi panti asuhan kasih bunda lantaran sebelum ia menjadi seorang CEO yang sukses dan kaya seperti sekarang, Abi adalah anak yang dulu pernah tinggal di panti asuhan itu.
Jika bukan karena bantuan Bu Rina, pengasuh utama dari panti asuhan itu yang selalu mengusahakan biaya untuk pendidikan Abi sampai menjadi seorang sarjana, Abi mungkin belum menjadi seorang CEO seperti sekarang.
Oleh karena itu ia tidak akan pernah lupa atas semua jasa jasa yang telah diberikan oleh Bu Rina kepadanya, dan Abi akan sebisa mungkin mengupayakan yang terbaik untuk kehidupan anak anak yang ada di panti asuhan itu.
Panti Asuhan Kasih Bunda berdiri di ujung jalan kecil yang jarang dilalui orang banyak. Bangunannya sederhana, dengan cat tembok yang mulai memudar seiring berjalannya waktu, namun bangunan itu selalu bersih dan dirawat dengan baik. Di halaman depannya, ada beberapa ayunan tua yang digantung di pohon mangga besar.
Ayunan ayunan itulah yang menjadi tempat favorit anak-anak panti asuhan untuk bermain atau sekadar menghabiskan waktu di sore hari.
Dari luar, panti itu mungkin terlihat biasa saja. Tapi bagi siapa pun yang pernah tinggal di dalamnya, tempat itu lebih dari sekadar atap untuk berteduh. Ia adalah rumah bagi anak-anak yang tak pernah merasakan pelukan orang tua, tempat di mana tawa dan tangis tumbuh bersama dalam satu ruang yang hangat.
Diandra tiba di panti asuhan Kasih Bunda sebelum kedatangan Abi. Kedatangan Diandra rupa rupanya membuat Bu Rina dan juga anak anak yang ada di panti merasa sangat senang. Bagi mereka, Diandra tidak hanya seorang donatur yang selalu menyumbang dana untuk melengkapi fasilitas yang ada disana, tetapi juga malaikat cantik tak bersayap yang memiliki hati yang bersih dan juga baik.
Bahkan beberapa anak terlihat tidak malu malu untuk mendekati Diandra dan juga mengajaknya bermain.
"Ibu, aku membawakan beberapa cemilan dan juga es krim untuk anak anak disini. Santi, tolong keluarkan semua yang kita beli dan bagikan kepada anak anak." ucap Rina kepada Bu Rina dan juga Santi.
"Baik nona" ucap Santi yang segera kembali ke mobil untuk mengambil semua barang yang diminta oleh Diandra.
"Diandra, sebenarnya kau tidak perlu melakukan hal ini nak. Uang yang kamu kasih Minggu lalu masih ada dan sangat cukup untuk membeli cemilan dan juga es krim untuk anak anak disini." ucap Bu Rina dengan ramah.
"Tidak apa apa Bu, ibu bisa menggunakan uang itu untuk kebutuhan anak anak yang lain. Apa yang aku bawakan untuk anak anak hari ini adalah bentuk rasa syukur ku atas kepulangan ayah dari luar negeri. Aku ingin membagikan kebahagiaan yang aku rasakan bersama anak anak yang ada disini." ucap Diandra yang selalu membuat Bu Rina merasakan ketulusan Diandra.
Ganbatte Kudasai Ne🌹✍️📚