NovelToon NovelToon
San Set For Anci

San Set For Anci

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:904
Nilai: 5
Nama Author: little ky

Anne Ciara atau Anci, harus merelakan semua kebahagiaannya karena harus bertunangan dengan cowok yang menjadi sumber luka dalam hidupnya. Tak ada pilihan selain menerima.
Namun suatu hari, seseorang mengulurkan tangannya untuk membantu Anci lepas dari Jerrel Sentosa, tunangannya.
Apakah Anci akan menyambut uluran tangan itu, atau Anci memilih tetep bersama tunangannya?

" Jadi cewek gue.. Lo bakalan terbebas dari Jerrel. " Sankara Pradipta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little ky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SSFA 25

Hari berlalu begitu cepat, tak terasa sudah hampir satu minggu berjalan. Selama itu pula, tidak ada kontak fisik antara San dan Anci. Keduanya hanya saling mengirim pesan, atau bertelepon. Terkadang saat di kampus, mereka hanya akan saling memandang dari jauh tanpa bertegur sapa.

Anci terpaksa memendam rindu pada pria pujaan hatinya demi berjalan lancar rencana San untuk menyelamatkannya dan keluarga. Anci sabar-sabarkan dirinya, dan dia pun menahan sekuat tenaga untuk tidak berlari menghampiri dan memeluk San.

Perubahan yang cukup mencolok bagi kedua sahabat Anci ini akhirnya membuat keduanya mencari tempat sepi untuk menanyai Anci perihal tidak adanya kontak antara Anci dan San. Mereka pikir hubungan keduanya sudah berakhir karena bagaimana pun status Anci adalah tunangan Jerrel, adik sepupu San sendiri.

" Lo nggak putus kan sama kak... " Intan tengok kanan kiri, saat dipastikan sudah sepi dia berbisik, " Kak San? " Anci menggeleng.

" Lhah?? Kok kalian pada diem-dieman bae kalau masih jalan? " suara Intan terdengar kencang.

" Heh! Mulut lo kalau ngomong nggak usah segala pakai toa ya, Tan.. Kenapa nggak sekalian lo teriak? Biar semua denger. " Anci pelototi Intan. Sahabatnya ini memang bermulut besar, alias main nyablak aja itu mulut.

" Hehehe.. Peace Anci. Jangan marah. Oke. " Intan cengegesan.

" Eh.. Eh.. Ci. Itu bukannya kak San. " Cynthia tunjuk sisi kanan taman yang ada di depan fakultas desain.

Anci mengangguk, " Sementara kita berdua LDR an dulu sampai status gue sama Jerrel selesai. Cuma gimana mau selesai, tuh orang aja kagak ada nongol sama sekali. Udah hampir dua minggu gue kagak ketemu dia. " terang Anci bersama helaan nafas lelah yang meluncur dari bibirnya.

" Kangen lo. " Cynthia toel dagu Anci.

" Dih.. Najis. " Cynthia dan Intan tergelak bersama. Renyah sekali tawa mereka, Anci jadi sebal kan.

Anci abaikan saja dua sahabatnya yang tidak ada belas kasihan padanya yang sedang merana ini. Daripada melihat Intan dan Cynthia yang berujung Anci kesal, lebih baik dia curi-curi pandang ke arah San.

Tumben sekali itu cowok nongkrong di area fakultas desain. Biasanya kalau pengen lihat wajah San, Anci harus pergi ke kantin yang ada di bagian dekat fakultas bisnis. Agak lumayan jauh sih, tapi yang penting rasa rindunya terbayar sedikit.

" Biasa aja kali mata lo, Ci.. Keluar juga tuh bola mata kalau lo lihatnya sampai segitunya. " Cynthia menggoda Anci yang terlihat jelas tengah menahan sesuatu.

" Diem deh!! Kagak bisa kasih saran nggak usah banyak emeng deh kalian. " Anci berujar dengan kesal.

" Gue ada info nih. Tapi nggak gratis ya. " Anci putar bola matanya malas. Intan, memang nggak bisa kalau nggak ada timbal baliknya.

" Apa mau lo? " Intan bisikan niatnya. Merasa tak berat, Anci pun mengangguk setuju.

" Cuma gue mintain nomornya. Masalah lo bisa kagak sama tuh cowok, bukan urusan gue ya. "

" Beres dah. " intan setuju.

Akhirnya Intan ceritakan apa yang sempat dia dengar di toilet kampus kemarin siang. Toilet di bagian fakultas desain kebetulan sekali penuh siang kemarin. Alhasil Intan yang udah kebelet pun pergi ke toilet yang ada di fakultas kedokteran yang jaraknya tak jauh dari fakultas desain.

Di sana, Intan dengar ada anak fakultas kedokteran yang sedang menggosip kan teman mereka yang dicurigai tengah hamil. Intan awalnya cuek saja, tapi begitu nama itu disebut oleh mahasiswi itu, mau tak mau Intan dengarkan saja semuanya sampai selesai.

" Pantes lo lama amat ke toiletnya. Nguping lo!! " sentak Cynthia tetiba kesal. Dia nunggu lama banget siang kemarin itu, yang ditunggu malah asyik nguping gosip.

" Ada faedahnya ya gue nguping.. Soalnya tuh cewek yang hamil katanya dua bulan lalu sempet jadi ceweknya Jerrel. "

" Serius? " Cynthia yang kaget. Kalau Anci, wajahnya masih aja lempeng.

" Siapa tadi nama ceweknya, Tan? " tanya Anci lupa-lupa ingat.

" Rayna.. " Anci catat nama itu di dalam otaknya. Nanti dia akan cari tahu detailnya sendiri.

" Makasih ya.. Ntar gue kasih nomer WA tuh cowok ke elo. " Intan senang bukan main.

Sejujurnya, apa yang dikatakan Intan bukan sesuatu yang bisa membantu Anci lepas dari Jerrel. Karena selama ini Jerrel juga sudah sering berselingkuh. Mana kalau selingkuh pasti ngotel lagi.

Tapi nggak ada salahnya Anci simpan informasi ini. Siapa tahu, suatu saat nanti dia bisa manfaatkan saat posisinya terdesak. Tidak ada yang tahu kan, apa yang akan terjadi di masa depan.

****

Anggap saja dia gila, mencintai seorang gadis yang sudah diikat tali pertunangan. Lebih gilanya lagi, yang mengikat gadis ini adalah sepupunya sendiri. Lebih gilanya lagi, saking dia tidak ingin kehilangan, dia bahkan sampai mengambil mahkota gadis ini dan menjadikannya sebagai wanita yang hanya menjadi miliknya.

Dunianya sekarang ini hanya berpusat pada gadis yang sudah bukan gadis ini. Kecantikannya, kepribadiannya, kesabaran, ketegaran dan ketulusan yang dimilikinya sungguh mampu membuat cowok ini tak mampu berpaling lagi.

Seperti sekarang, dia bahkan rela nongkrong di tempat yang ramai. Sesuatu yang bukan ciri khasnya, tapi hanya dengan cara seperti ini dia bisa melihat dari dekat, pujaan hatinya. Sungguh, Anne Ciara telah mampu menaklukan dunia Sankara Pradipta.

" Kenapa lah kita musti pindah tempat tongkrongan begini? Emangnya cewek fakultas desain cantik-cantik ya? " lamunan San buyar karena celetukan Bagas.

" Tau tuh, si bos minta kita nongkrong disini. " jawab Bintang memang nyatanya begitu.

" Lhahhh.. Tumben, bos. " San hanya melirik saja, enggan berkomentar.

" Tumben apaan sih? Lupa lo pada, adeknya bos kuliah fakultas desain. " Aldo sebisa mungkin mencari alasan untuk menutupi kebucinan San.

Bagas dan Bintang serempak tepuk jidat, " Kita lupa, bro.. Ya nggak. " Bintang mengiyakan.

San sama sekali tidak terganggu obrolan teman-temannya. Ditemani sebatang rokok yang dihisapnya, San memandangi arah dimana Anci tengah berada.

" San.. Gue pengen ngomong. " Pandu secara tiba-tiba mendekat, sembari berbisik lirih agar tak didengar lainnya.

" Soal? " tatapan San tetap fokus ke arah dimana Anci berada.

" Jerrel. "

San hembuskan asap rokoknya tinggi-tinggi, sembari mengkode Pandu melanjutkan ucapannya.

" Lo tahu nggak, Jerrel... " Pandu dekatkan bibirnya ke telinga San, " buntingin cewek kedokteran. " San mengangguk.

Pandu cukup surprise, tapi tak heran jika San sampai tahu. Secara jaringan informasi cowok satu ini sungguh diluar nalar satu circlenya.

" Trus? " San bertanya, karena Pandu tak kunjung melanjutkan ucapannya.

" Gue tahu lo ada hubungan sama Anci, tunangan Jerrel. "

Hoho..

San yang sejak tadi tak mengalihkan pandangannya dari Anci langsung menoleh, menatap tajam Pandu.

" Santai, bro.. Aman dah sama gue. " Pandu ngeri juga ditatap setajam itu.

" Darimana lo tahu? "

" Gue ikutin lo pas malam balapan itu. Gue pikir lo bakalan ngamuk soal mereka ganti taruhan. nggak tahunya lo antar tuh cewek balik. " San mengangguk, tak ada gunanya lagi dia berbohong toh Pandu sudah tahu.

" Gue bakalan bantu lo pisahin Jerrel sama Anci. Gue pegang rahasia Jerrel yang gue yakin bisa bikin mereka pisah. Tapi.. "

" Tapi... " San ulangi kata terakhir Pandu.

" Gue mau Rayna.. Tuh cewek harus jadi milik gue. " San terlihat tidak terkejut sama sekali.

" Lo.. Tahu? " San mengangguk.

" Biar orang gue yang urus. Sekarang lo kasih tahu gue. Rahasia Jerrel yang lo pegang!! "

Kalau ini adalah hal yang penting, justru semakin membantu San melancarkan rencananya. Misal pun informasi yang Pandu katakan nanti tidak begitu penting, tapi dengan kemampuan orang-orang San, dia yakin mereka bisa menggali informasi itu agar menjadi penting untuk San.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!