Annette seorang bangsawan miskin yang tinggal jauh dari kekaisaran. Hidupnya terbilang sederhana akan tetapi penuh kebahagiaan. Hingga suatu hari masalah muncul di hidupnya.
Utusan kekaisaran tiba-tiba datang kerumahnya dan mengatakan jika dirinya telah menikah dengan kaisar dengan cara yang tidak diduga.
"Aku tidak mau! Aku mau cerai!"
Bagaimanakah kelanjutannya? Apakah Annette bisa bercerai atau tidak? Ayo pantengin terus ceritanya di "KAISAR AYO BERCERAI!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Buku
Ruangan hening menambahkan ketegangan di hati Annete, di tambah pria yang ada di depannya ini tidak mengatakan satu katapun padanya. Saat ini wanita itu hanya bisa meremas gaun sederhananya untuk merendam ketakutannya.
“Hahaha,” tiba-tiba saja pria itu tertawa dengan begitu keras hingga suaranya menggema di ruangan tersebut.
“Kau bilang akan membayarnya? Kompensasi? Apa kau yakin dengan hal itu, bahkan jika kau menjual semua yang ada pada dirimu saat ini maka tidak akan bisa membayarnya,” ujar Aldrich.
“Saya memang tidak bisa untuk membayarnya dengan harta tapi tentunya saya bisa membayarnya dengan sesuatu yang bernilai sama di mata Anda yang mulia,” tawar Annete.
“Ternyata begitu, kau sudah menyiapkan semuanya dari sebelumnya,” ujar pria tersebut.
“Saya akan membayar kompensasi itu dengan melaksanakan apapun yang Anda perintahkan pada saya,” tekan Annete.
“Huh, baiklah jika begitu keputusanmu, maka ayo lakukan sesuatu yang sangat berguna untukku,” ujar pria itu dengan penuh teka-teki.
“Baiklah karena aku melihat tekadmu yang sangat kuat di tambah tampaknya seperti katamu, menikah denganmu tidak akan berguna jadi aku akan meminta satu permintaan dan jika kau berhasil melakukannya maka aku akan menyetujui perceraian ini,” lanjutnya.
Lagi-lagi pria itu terdiam lalu berjalan ke arah mejanya dan mengambil sebuah buku yang ada di atas mejanya. Buku tersebut terlihat begitu tebal dan juga berat di mata Annete.
“BUGH,”
Annete benar-benar terkejut saat tiba-tiba pria itu melempar buku tersebut yang saat ini tepat berada di hadapannya.
“Apa ini?” gumam Annete dengan melihat buku tersebut dengan begitu curiga.
“Itu adalah semua laporan mengenai kejahatan yang belum terselesaikan hingga saat ini di kekaisaran, aku tidak memiliki waktu untuk menyelesaikannya. Jadi, bagaimana jika kau menyelesaikan semuanya maka jika kau berhasil kita akan bercerai seperti apa yang kau katakan,” jelas Aldrich dengan tersenyum miring.
Sebenarnya itu bukanlah sesuatu yang mungkin dilakukan mengingat bahkan penyidik di kekaisaran pun tidak bisa mengungkap semua kejahatan ini. Sekarang pria gila itu justru meminta Annete melakukan hal tersebut.
“Jika kau kalah maka kau akan tetap menjadi permaisuri dan harus menuruti semua perkataanku seumur hidupmu,” ujar pria tersebut.
Annete tampak terdiam menatap tidak percaya pada apa yang baru saja di katakan oleh pria tersebut.
“Baiklah saya akan melakukannya,” jawab Annete dengan yakin. Bahkan manik mata birunya jelas menunjukkan tekat yang sangat besar.
Sedangkan Aldrich yang kali ini terdiam tanpa bisa mengatakan satu hal pun. Siapa menyangka bahwa wanita ini akan menyetujui permintaan gilanya.
‘Dasar bodoh,’ batin Aldrich.
“Jika begitu yang kau inginkan maka…” Aldrich mengambil sebuah kertas dari atas mejanya lantas menuliskan sesuatu di sana.
“Ini adalah surat perjanjiannya, lakukan tugasmu dengan benar jika ingin perceraian,” ujar Aldrich lalu melempar kertas tersebut kearah Annete.
Setelahnya Annete dengan segera dipinta untuk keluar dari tempat tersebut.
“Keluarlah maka Gabriel akan mengantarkan ke tempat tinggal mu mulai sekarang,” ujar pria tersebut yang kembali duduk di kursinya dan mengerjakan berkas-berkas yang menumpuk di sana.
“Baik yang mulia, terimakasih untuk kemurahan hati Anda,” ujar Annete lalu pergi dari ruangan tersebut dengan membawa buku dan juga kertas perjanjian mereka.
Sesampainya di luar ruangan Annete hampir saja kehilangan keseimbangannya karena rasa khawatir yang menguap begitu saja.
“Apa Anda baik-baik saja nona?” tanya Gabriel yang memang berdiri di sana sejak tadi.
“Akh, aku baik-baik saja. Tampaknya ini hanya kelelahan akibat perjalanan yang jauh,” jelas Annete.
Gabriel tahu jika wanita ini sedang berbohong, akan tetapi ia lebih fokus pada buku yang begitu ia kenali.
“Maaf jika pertanyaan saya tidak sopan, tapi apa yang akan Anda lakukan dengan buku itu?” tanya Gabriel dengan penuh kecurigaan.
Annete yang mendengar hal tersebut menatap Gabriel dengan mata birunya.
“Ini adalah kompensasi dari perceraian ini, jika saya bisa menyelesaikan semua kasus yang ada di dalamnya maka yang mulia akan setuju untuk bercerai dengan saya,” jelas Annete tanpa ada yang ia tutupi sedikitpun.
Mendengar hal tersebut Gabriel mengusap wajahnya dengan begitu kasar.
“Ada apa?” tanya Annete.
“Tampaknya akan sangat susah bagi Anda untuk bercerai nona,” peringat Gabriel.
“Yang ada pada buku itu adalah kasus-kasus yang memang tidak terpecahkan oleh tim penyidik istana. Itu bukan hanya kasus biasa akan tetapi kasus dimana Anda tidak akan menemukan titik terang sama sekali. Di tambah dengan penjahat yang bahkan sangat berbahaya nantinya. Dengan itu semua maka bukankah Anda sama saja dengan menggali kuburan Anda sendiri?” jelas Gabriel.
Mendengar hal tersebut Annete terdiam sejenak lalu tersenyum tanpa beban sedikitpun.
“Huh, aku mengerti dengan apa yang kau katakan dan segala resikonya tapi…mencoba dan berusaha lebih baik dari pada hanya diam menerima saja,” ujar Annete dengan penuh semangat.
“Ternyata begitu, Anda benar-benar seseorang yang sangat berani,” puji Gabriel.
“Hmm ya.. begitulah,”
“Baiklah jika begitu memang keputusan Anda maka saya akan mengantar Anda keruangan yang akan Anda tinggali nona,” ujar Gabriel.
Mendengar hal tersebut Annete mengangguk setuju. Hingga kini akhirnya Annete telah tiba di sebuah kamar yang sangat besar menurut Annete.
“Ini adalah tempat tinggal Anda sementara, saya tidak membawa Anda ke kamar permaisuri karena saat ini karena pernikahan Anda dan juga kaisar yang masih menjadi rahasia,” jelas Gabriel yang merasa tidak enak saat memberikan kamar yang cukup sederhana pada istri sah kaisar. Tapi mau bagaimana lagi, ini semua adalah perintah dari kaisar yang harus ia patuhi.
‘Ini bahkan tiga kali lebih besar dari kamarku sebelumnya, benar-benar luar biasa,’ batin Annete tanpa mendengarkan apa yang di katakan oleh pria itu.
Sedangkan disisi lain Gabriel menjadi lebih bersalah lagi saat tidak mendapatkan jawaban apapun dari Annete.
“Baiklah nona jika begitu saya akan pamit terlebih dahulu, jika ada sesuatu yang akan Anda butuhkan maka Anda bisa mengatakannya kepada pelayan,” ujar Gabriel lalu berlalu pergi.
“Hmm ya terimakasih banyak Tuan Gabriel, kamar ini sangat luar biasa. Saya sangat menyukainya,” ucap Annete sebelum Gabriel benar-benar meninggalkan tempat tersebut.
‘Tampaknya pemikiranku salah, wanita ini tidak bisa di tebak dengan mudah,’ pikir Gabriel dengan berjalan keluar.