NovelToon NovelToon
Blow Me

Blow Me

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:369
Nilai: 5
Nama Author: nadhi-faa

Cinta yang di nanti selama delapan tahun ternyata berakhir begitu saja. Harsa percaya akan ucapan yang dijanjikan Gus abid kepadanya, namun tak kala gadis itu mendengar pernikahan pria yang dia cintai dengan putri pemilik pesantren besar.

Disitulah dia merasa hancur, kecewa, sekaligus tak berdaya.

Menyaksikan pernikahan yang diimpikan itu ternyata, mempelai wanitanya bukan dirinya.

menanggung rasa cemburu yang tak semestinya, membuat harsya ingin segera keluar dari pesantren.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadhi-faa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Kamar harsa, jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, namun gadis yang sudah menggunakan piyama biru muda yang dipadukan dengan jilbab bergo warna caramel itu masih belum bisa tidur.

Sedangkan Axel masih sibuk dengan laptopnya, pria itu membelakangi harsa, namun dia tahu gerak gerik istrinya yang belum tidur.

"apa perlu ku temani?"

Harsa yang sedang memeluk guling itu mengernyit dahinya, sambil menatap bahu suaminya.

"tidak."

"tidurlah. jika kau tidak sedang menungguku."

percaya diri sekali, aku tidak bisa tidur karena ada bapak-bapak di kamar ku.

jelas harsa yang hanya berani dalam batin.

harsa membalik tubuhnya, menunggui suaminya, berharap dengan tidak melihat punggung suaminya, dia bisa tidur tanpa berpikir jika di kamarnya ada seorang pria.

namun bukannya malah tidur, dia semakin menjadi gelisah dan tenang.

tidur, tidurlah, tidur, anggap saja dia adalah boneka beruang besar penjaga kamar...

gumam harsa.

Jarum jam begitu cepat bergerak, axel menutup laptopnya.

dia menoleh, melihat tubuh istri kecilnya yang memunggunginya, axel menghela nafas pelan, ketika gadis itu tak memberikan tempat di pinggir ranjang, dan meluangkan ruang di ranjang dekat dinding.

Axel mendekat, niat hati mengangkat harsa sedikit untuk memberikan ruang untuknya, namun ternyata gadis itu belum tidur.

Harsa melebarkan matanya, gadis itu terkejut ketika sebuah tangan menyentuhnya.

"sedang apa?."

tanya spontan dengan mata melotot khas orang yang terkejut, dia sebenarnya hampir tidur, namun karna waspada jadi dia mudah bangun.

Harsa tak sengaja mencekal lengan kokoh axel yang sedang bertumpu di kasur dekat pinggangnya, bukanya segera menegakkan tubuh, axel masih dengan posisi semula. matanya menelisik wajah gadis tanpa make up itu.

bulu mata lentik, alis rapi, mata almond yang indah. kini pandangan axel turun ke hidung mungil harsa tidak terlalu mancung namun begitu pas pada wajah bulat gadis itu, pandangannya turun kebawah, terhenti pada bibir bawah harsa, yang volumenya lebih padat dari bibir atasnya, apalagi terdapat belahan di bagian tengah.

menggoda...

Harsa menatap jangkung pria didepan naik turun, gadis itu segera mendorong dada suaminya.

Dan barulah Axel sadar, dengan santai dia menegakkan tubuhnya setelah terhipnotis oleh wajah gadis didekatnya itu.

Ruang kamar berukuran tiga meter persegi itu seketika menjadi pengap. Axel kepanasan namun dia tetap berekpresi tenang.

"geser sedikit tubuhmu."

bukan segera menggeser tubuhnya, dan memberikan tempat pada suaminya, harsa yang sudah duduk itu menatap axel.

"aku tidak bisa tidur, jika berbagi ranjang dengan seorang pria. "

pernyataan harsa membuat pria bertubuh lebih besar dari istrinya itu menyunggingkan senyum tipis. namun karena harsa tak memandang jadi dia tidak tahu bagaimana ekspresi suaminya itu.

Bagi axel kata-kata harsa bagaikan penolakan secara terang-terangan.

"kenapa?."

pertanyaan axel membuat harsa kesal, apakah penjelasan harsa tadi kurang jelas.

"tentu karna kita dua orang asing yang tidak saling kenal."

jelas harsa.

Axel menatap tajam gadis yang menunduk itu namun cukup memiliki keberanian dalam mengutarakan apa saja dalam pikirannya. jelas axel paham jika istrinya itu tidak nyaman dengannya.

Baru kali ini dalam hidup ada seorang wanita yang tidak nyaman dengannya. bahkan pernikahan pertamanya dia tidak perlu se repot ini dalam urusan wanita. elise, begitu tahu mana tanggung jawabnya sebagai istri.

"tapi kita sudah menikah. tapi tenang saja, aku tidak tertarik dengan tubuh, jadi tidak perlu yang dikhawatirkan."

jelas axel dengan tenang.

Harsa melebarkan mata-nya, dia merasa jengkel dengan kata pria yang begitu gamblang, namun dalah hati harsa sedikit lega.

syukurlah, aku tidak perlu melakukan tanggung jawab ku..

gadis itu segera menggeser tubuhnya ke dekat dinding, meletakkan guling dan beberapa bantal.

Lalu dia memposisikan tidur dengan tenang.

Axel menghela nafas pelan, dia mengucapkan kata dimana tidak sesuai dengan isi pikirannya.

tidak tertarik? bahkan sejak melihat gadis itu muncul di hadapannya, pikirannya tak henti pada belahan bibir istrinya itu.

Axel diam-diam melirik punggung gadis yang membelakangi-nya.

jejeran guling dan bantal itu seolah sebagai batas wilayah diantara mereka berdua.

Harsa yang menggunakan piyama satin itu tentu membentuk lekuk tubuhnya, dan itu membuat axel tidak bisa tidur.

dia sudah menduda selama lima tahun, namun akhirnya pernikahan tidak mengubah apapun selain statusnya dia tetap akan berpuasa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!