NovelToon NovelToon
Oh My God, Aku Punya Harem

Oh My God, Aku Punya Harem

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Sistem
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

lili ada gadis lugu yang Bahkan tidak pernah punya pacar. tapi bagaimana Ketika tiba di hari kiamat dia mendapatkan sebuah sistem yang membuatnya gila.

bukan sistem untuk mengumpulkan bahan atau sebuah ruang angkasa tapi sistem untuk mengumpulkan para pria.

ajaibnya setiap kali ke pria yang bergabung, apa yang di makan atau menghancurkan sesuatu, barang itu akan langsung dilipatgandakan di dalam ruangan khusus.

Lily sang gadis lugu tiba-tiba menjadi sosok yang penting disebut tempat perlindungan.

tapi pertanyaannya Apakah lili sanggup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

Pertempuran tidak berlangsung lama karena dalam ruangan ini cuman ada sedikit zombie. Apalagi ada seorang pria yang sudah membangkitkan kemampuannya.

Pertarungan itu mungkin bisa dikatakan sebagai ajang pamer untuk pria ini.

Lili bahkan tidak sempat bertindak, dia sudah dipaksa untuk menjadi seorang penonton.

Tapi tidak apa-apa ,tidak satu orang pun yang mengatakan jika dirimu pengecut. setiap orang punya mental yang sama saat ini.

Iri dan cemburu pada pria yang membangkitkan kemampuan api termasuk dengan Lili sendiri.

Kapan ya aku punya kemampuan?

Setelah pertempuran selesai, suasana di dalam tempat yang mereka sembunyikan mulai tenang.

Semua orang duduk kelelahan, sebagian besar dengan napas yang terengah-engah. Ada darah dan keringat yang mengotori pakaian mereka, namun mereka merasa sedikit lebih aman, sedikit lebih kuat.

Beberapa orang sudah mulai berbicara tentang apa yang barusan terjadi.

Sementara Lili duduk di sudut ruangan, dia mencoba untuk menenangkan dirinya.

Pikiran-pikirannya berputar. Mereka berhasil mengalahkan zombie, tetapi mereka masih harus menghadapi kenyataan yang jauh lebih berat. kelaparan, kekurangan air dan kebutuhan untuk terus bertahan hidup.

Hal ini pasti akan berlangsung lama.

Di sebelah Lili mendengar pembicaraan penuh rasa pemer yang kentara.

Pria yang membangkitkan kemampuan api itu, kini berdiri dengan sedikit bangga. "Kemampuan Itu... itu rasanya luar biasa," ujarnya, suaranya penuh dengan kebanggaan. "Aku tidak tahu bagaimana bisa begitu, tetapi saat aku hampir digigit, aku merasa seakan tubuhku dipenuhi dengan sesuatu yang panas. Tanpa bisa mengendalikannya, aku melemparkannya ke zombie itu... dan lihat, dia terbakar."

Hahahaha...

Semua orang mendengarkan dengan seksama, berusaha memahami apa yang telah terjadi pada pria Rupanya ini kebangkitan karena kondisi darurat.

Bisa di coba hem.

"Apakah kamu bisa mengontrolnya sekarang?" tanya seorang wanita dengan penasaran.

Pria itu mengangguk pelan. "Aku rasa... aku bisa. Tapi aku harus berhati-hati.Sepertinya masih lemah tapi aku yakin aku pasti bisa meningkatkan nya.Hei Ini bukan kekuatan yang bisa disalahgunakan."

Mereka semua terdiam, merenung tentang apa yang baru saja terjadi. Namun, saat itu juga mereka mulai menyadari sesuatu yang lebih mengkhawatirkan.

Mereka mulai menghitung jumlah mereka.

Dua belas orang.

Itu saja. Setengah dari mereka yang sebelumnya berjumlah dua puluh lima kini telah hilang. Sebagian besar terbunuh, sebagian lagi mungkin sudah berubah menjadi zombie.

Segera suasana hening lagi.

"Harus bertahan,” Lili berbisik dalam hati. “Kita harus bertahan, apapun yang terjadi.”

Segera setelah itu, mereka memutuskan untuk memeriksa kembali tempat itu, terutama rak rak di toko yang mungkin masih menyimpan makanan. Lili, yang merasa tubuhnya mulai lemas karena rasa lapar, memutuskan untuk mencari makanan juga. Namun, sebelum itu, dia harus menemukan ransel terlebih dahulu.

Dia memutuskan untuk naik ke lantai tiga, tempat di mana dia ingat ada beberapa ransel yang mungkin bisa digunakan untuk membawa barang-barang penting.Setelah mencari beberapa saat, dia menemukan ransel . Tanpa banyak berpikir, dia mengangkatnya dan segera turun kembali.

Dengan hati-hati, Lili bergerak menuju area peralatan dapur dan rak tempat mereka biasanya menyimpan persediaan makanan. Rak itu terlihat kosong, beberapa kotak makanan kaleng berserakan di sana, namun hampir semuanya sudah kosong atau rusak.

Sudah empat puluh tujuh hari, jadi ada banyak orang yang sudah menjarah barang-barang itu.

Tidak ada yang tersisa banyak.

Sialan.

Jelas sudah ada beberapa penyintas yang masuk ke dalam tempat ini.

Lili membuka rak lainnya, menelusuri setiap sudut dengan cermat.Hatinya mulai cemas, namun dia berusaha tenang. “Harus ada sesuatu yang bisa kita makan,” pikirnya yang sudah hampir putus asa.

Kami sudah menempuh begitu banyak resiko untuk bisa datang di sini. Namun para kenyataannya kedatangan mereka adalah hal yang sia-sia tidak ada makanan sama sekali.

Dia berhenti sejenak dan memeriksa sebuah kotak kecil di sudut bawah rak. Ketika membuka tutupnya, dia melihat beberapa bungkus mie instan.

Astaga akhirnya.

“Ini dia,” gumamnya, merasa sedikit lega. Dia mengambil beberapa bungkus, memasukkannya ke dalam ransel sebanyak mungkin dan bergegas pergi. Meskipun tidak baik tapi Lili berharap itu bisa cukup untuk bertahan hidup selama beberapa hari ke depan.

Saat dia kembali ke tempat berkumpul, dia tidak berkata apa-apa.

Semua orang tampaknya mulai menyadari betapa terbatasnya persediaan mereka, dan bagaimana mereka harus lebih berhati-hati dalam menghemat makanan yang akan mereka konsumsi.

Lili duduk di pojok, membuka ranselnya dan mulai mengatur mie instan itu. Mata melihat ke beberapa orang dia khawatir orang-orang ini akan berpikir terhadap instan yang saat ini dia pegang.

Tapi sebenarnya tidak begitu semua orang mendapatkan beberapa hal dan semua orang berpikir akan ada yang mencurinya.

Pada kenyataannya semua orang sedang dalam kondisi berjaga-jaga.

Segera ada harapan dalam hati lili,meskipun sedikit, tapi dengan ini fia mungkin masih bisa bertahan lebih lama lagi.

Namun, di balik itu, Lili tak bisa menahan kekhawatirannya. Mereka mungkin bisa bertahan untuk beberapa waktu lagi, tapi jika mereka tidak menemukan lebih banyak persediaan makanan, pertarungan ini akan menjadi lebih sulit.

Dan tak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Lili menatap ransel kecil yang ada di tangannya dengan kesal.

 Sebuah benda yang begitu sederhana, namun terasa begitu terbatas. Dia merasa begitu terperangkap dalam kenyataan bahwa barang-barang yang bisa membantunya bertahan hidup makanan, air, peralatan semuanya harus dimasukkan dalam ransel yang hampir tak muat.

 Pikiran tentang ruang angkasa yang sering muncul dalam novel-novel zombie kembali mengganggunya. Betapa mudahnya rasanya jika dia bisa menyimpan semua barang-barang itu di dalam ruang angkasa yang tak terlihat, hanya dengan berpikir.

"Kenapa aku tidak punya kemampuan itu?" gumamnya pelan, merasa cemas. "Kenapa aku tidak bisa menyimpan lebih banyak? Seharusnya ada ruang angkasa di tubuhku. Aku pasti bisa bertahan lebih lama."

lili tahu itu hanya sekadar keinginan kosong, tapi semakin dia berpikir tentang itu, semakin dia merasa frustasi. Seandainya dia memiliki kemampuan seperti itu, dia bisa dengan mudah membawa lebih banyak makanan, air, bahkan barang-barang penting lain yang bisa membantu mereka semua bertahan. Sebuah ruang angkasa pribadi, tempat segala sesuatu bisa disimpan tanpa terbatas.

Namun kenyataannya berbeda.

Dia tidak mendapatkan apapun dari dewa transmigrasi. saat ini dia hanya punya sebuah ransel punggung yang tidak bisa menampung begitu banyak barang.

Ransel kecil itu terasa semakin berat di tangannya. Dan di dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini, semua barang yang ada di dalamnya menjadi begitu berharga dan terbatas.

Lili menutup matanya sejenak, mencoba menenangkan diri.

Berpikir positif, dia coba meyakinkan dirinya bahwa setidaknya dia masih bisa bertahan. "Aku masih punya mie instan ini. Aku masih punya kesempatan," bisiknya pada diri sendiri. "Aku bisa menghadapinya. Aku harus bisa."

Dengan napas dalam, dia menyusun kembali isi ransel itu dengan hati-hati, memastikan bahwa semuanya yang penting bisa masuk. Lalu memeluk nya dengan keras tanpa ada niat untuk mengkonsumsi mie instan itu.

Dia akan makan tapi tidak sekarang.

Lili khawatir akan menjadi sasaran perampokan. saat ini semua orang dalam kondisi lapar dan semua orang menginginkan makanan lebih daripada apapun.

Karena itu Lili tetap merasakan keinginan untuk memiliki kemampuan luar angkasa .

Sebuah keinginan yang semakin mengganggu setiap kali dia melihat ransel kecil yang penuh sesak itu.

Tiba-tiba saja, dia mendengar suara kecil tapi terdengar sangat dekat.

Bip..bip...ha..rem.

Lili terdiam sejenak, mendengar suara itu lagi, kali ini terdengar lebih jelas dan lebih dekat. "Sistem Harem. Kumpulkan Harem, dapatkan hadiah," bisikan itu mengalir ke dalam pikirannya, seolah datang dari dalam dirinya sendiri.

Ehh apa ini?"

Lili melihat ke sana kembali dan menyaksikan semua orang berbicara seperti tadi .Tapi tidak satupun di antara mereka yang memiliki reaksi berlebihan.

Sepertinya hanya dirinya saja yang bisa mendengar suara itu.

Lili menjadi bersemangat dan berpikir mungkin dia akan mendapatkan sebuah anugerah yang terlambat.

Mungkinkah...uu.. mungkinkah itu?

Semoga saja sistem luar angkasa dengan pertanian dan air ajaib .

Seperti sebuah panggilan yang tak bisa ditolak, Lili seolah olah mendapatkan sebuah pilihan yang diberikan tanpa diberi banyak ruang untuk berpikir.

Tanpa bertanya lebih lanjut, Lili segera menjawab, "Ya," .

("pengikatan akan dilakukan, hitungan mundur dimulai , ....)

Segera ada suara hitungan mundur di dalam benaknya.

Perlahan namun pasti ada sesuatu perubahan dalam dirinya .

Anehnya Lili baru sadar dan juga ada masalah di sini.

Sistem apa yang sedang mengikat diri?

Tadi Lili merasa ada sesuatu yang mendesak dalam dirinya, sebuah dorongan untuk menerima apa yang terdengar seperti tawaran luar biasa.

jadi dia hanya mengucapkan kata ya, dengan sempurna.

Dia pikir apapun ini,pasti adalah hal bagus. Lebih baik memilikinya daripada tidak sama sekali.

(BIP selamat tuan rumah pengikatan sudah berhasil. sistem harem sudah online")

 Dia merasa kebingungannya menghilang seketika, tergerak oleh keinginan untuk melangkah maju. Kekuatan baru, hadiah, semuanya terasa begitu menggoda, meskipun dia tidak tahu apa yang dimaksud dengan "Harem" atau hadiah apa yang akan datang.

Namun, setelah beberapa detik berlalu, rasa tidak nyaman mulai merayap ke dalam hatinya.

Kok seperti sedang di tipu sih.

Ketika suara itu tidak terdengar lagi, Lili mulai berpikir lebih jernih, menyadari apa yang baru saja dia setujui. Sesuatu yang terasa tidak biasa.

Apa maksud dari "Sistem Harem"? Apa yang harus dia lakukan untuk "mengumpulkan harem"? Pikiran itu membingungkannya. Lili merasa penyesalan mulai merayap, mengingatkan dirinya sendiri untuk lebih hati-hati, lebih bertanya, sebelum mengambil keputusan yang besar.

"Apa yang baru saja aku lakukan?" pikirnya dalam hati, menyesali keputusannya yang terburu-buru.

"Seharusnya aku bertanya dulu kenapa harus langsung ya sih?"

 "Bagaimana jika ini malah membawa masalah lebih besar daripada yang aku bayangkan?"

Lili meremas tangannya, mencoba mengalihkan perasaan cemas yang datang. Namun, semakin lama dia berpikir, semakin dia merasa bahwa keputusan yang dia ambil itu bisa menjadi kesalahan besar.

"Harem apa? Jangan jangan...

Ahh nggak mungkin kan.

Lili segera merinding.

Dia terlalu ceroboh dan terburu buru.

Tapi sekarang, dia sudah terjebak dalam sistem yang tidak dia pahami sepenuhnya.

"Ya Tuhan semoga aja bukan sesuatu yang aku pikirkan??"

Pliss...

Lili hanya bisa berharap bahwa apa pun yang terjadi berikutnya, dia bisa menghadapinya. Tetapi penyesalan itu tetap ada, menggantung di dalam dirinya seperti bayangan yang tak bisa dihindari.

Tapi semuanya sudah terlanjur.Sekarang dia hanya harus tau, sistem Harem macam apa yang dia dapatkan.

1
Afriatus Sadiyah
ceritaanya bagus..👍👍 autornya semangat...💪💪
samsuryati
ok
yanthi
niat hati tuh pingin Tek kumpulin banyak biar bisa maraton, tp keppo, JD g bisa
thor Doble up ya /Grin/
Rani Muthiawadi
kocak bgt
Rani Muthiawadi
cepet lili cari pasangan
Rani Muthiawadi
hhhhh
Rani Muthiawadi
,hadir
Rani Muthiawadi
ya woy
Rani Muthiawadi
ikut deg" an
Rahmat Rahmat
tegang
Rani Muthiawadi
tetap semangat thor
Rani Muthiawadi
semangat thor
yanthi
Tek tunggu Doble nya ya thor
samsuryati: oke tapi nggak sekarang ya say.
total 1 replies
yanthi
bisa jadi rekomendasi ini cerita
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Dewiendahsetiowati: ok deh
samsuryati: makasih tetep dukung aku ya paling tidak komen terus dan beri ide berharga dalam novel ini ,yang kita bentuk bersama-sama.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!