Warning!!!
Disarankan agar cerita menyambung, silahkan baca novelku sebelumnya berjudul Broken Heart!!!
Bertahun tahun mencintai orang yang sama, namun ternyata orang itu menikahi orang lain, dia berusaha untuk bisa membuat rasa cintanya layu
Namun apalah daya, rasa cinta itu tetap ada. Walaupun sekeras apapun dia berusaha melupakannya tetap saja rasa cinta tidak hilang
Hingga akhirnya sebuah fakta yang membuatnya berubah pikiran.
follow igku: Anaputri8711
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
warung
"Maaf jika menunggu waktu yang lama, selamat menikmati semoga anda suka" tutur Zea seraya meletakkan mangkuk yang berisi penuh dengan mie beserta toping yang di minta oleh Zavier
Zavier mulai mencicipi mie instan namun penuh toping itu, tak lupa dengan membaca doa, Saat telah sampai di lidahnya
Matanya langsung reflek terpejam karena menurutnya rasanya begitu lezat
"Masya Allah lezat sekali mengapa hanya sekedar mie instan begitu lezat seperti ini?" Tanya Zavier
"Bagaimana rasanya tuan?" Tanya Riko
"Nikmat sekali, bahkan aku tidak pernah mencoba sedikitpun rasa mie instan seperti ini, rasanya begitu kompleks, dengan beberapa tambahan padahal aku juga bisa membuatnya, tetapi ini begitu lezat sampai sampai aku merasa kagum dengan rasanya yang tetap sederhana." penjelasan Zavier membuat mata Riko berbinar
"Saya boleh mencobanya tuan?" Tanya Riko
"Tidak bisa, aku lapar jika ingin kau bisa pesan lagi, aku sangat menyukainya" tolak Zavier mentah mentah sedangkan Riko hanya bisa pasrah saja, walaupun dirinya heran.
Karena sebelumnya Zavier tidak pernah segan segan untuk memberikan makanannya jika Riko memintanya, namun kali ini Zavier menolak bahkan dia menjauh sedikit, karena takut di minta oleh Riko.
"Astaga tuan saya tidak akan memintanya jangan seperti anak kecil" celetuk Riko
"Tidak perduli, kau tadi ingin meminta, aku tidak mau memberikannya" Riko menepuk dahinya melihat kelakuan random Zavier.
"Kak, Maaf aku pesan yang sama dengan Zavier"
"Apa itu?" Tanya Zea
"Mie instan dengan toping yang sama" ucap Riko
"Baiklah tunggu sebentar," Zea menulis bahan bahan yang akan di gunakan sambil memulai untuk memasak
Setelah 3 menit memasak akhirnya masakanpun selesai
Saat Riko ikut mencobanya
"Masya Allah bahkan rasanya begitu membuat takjub, seharusnya ini berada di restoran bukan di warung biasa"
"Bukankah kau sering datang kemari? Mengapa kau baru mencobanya?" Tanya Zavier
"Aku jika datang dalam posisi sudah kenyang tuan, jadi aku tidak membeli makanan yang di buat di warung ini, aku tidak menyangka bahwa rasanya begitu nikmat, pantas saja lihat ini sudah mulai ramai" celetuk Riko
"Benar juga"
"Hei tuan Zavier mengapa anda berada di sini?" Tanya seseorang
"Memangnya kenapa saya datang kesini,salah ya?" sahut Zavier
"Bukan seperti itu tuan, heran saja tuan jarang sekali makan di luar,"
"Ohh, saya hanya ingin mencoba hal baru saja, rupanya disini begitu banyak yang singgah disini untuk sekedar makan atau bahkan berbincang disini" cetus Zavier
"Betul tuan Zavier, disini kami ada yang hanya sekedar untuk meminum kopi atau bahkan ada yang ingin makan mie jika ada yang merasakan bosan karena memakan yang berada di kantin, walaupun tidak setiap hari kami berada disini.....
"Mungkin karena kebetulan saja kita bertemu tuan " ucap orang itu kepada Zavier.
Zavier hanya menganggukan kepalanya.
"Baiklah tuan silahkan makan masakan disini yang begitu lezat, dan semoga tuan suka dengan masakannya, apalagi rasa kopinya nikmat sekali sampai sampai membuat kita berpikir ini adalah kopi restoran "
Entah mengapa ada rasa cemburu dari hati Zavier yang terbesit saat mendengar pujian dari karyawannya
Akhirnya dengan cepat Zavier makan dan kembali ke kantor untuk melanjutkan tugasnya.
Saat baru tiba, justru di kejutkan oleh orang yang Zavier kenal.
"Ada apa?" Tanya Zavier dingin,
"Kamu kenapa ketus sekali saat bertemu denganku, aku kan calon istrimu" Ya dia adalah Sonya yang ingin bergelayut manja kepada Zavier, sayangnya Zavier tidak menyukainya.
"Maaf aku tahu kau adalah calon istriku tetapi kau tidak bisa bergelayut manja kepadaku karena kita belum sah secara agama dan Negara" Tegas Zavier, hal tersebut membuat Sonya kesal kepadanya.
"Kita kan sebentar lagi menikah masa kamu tidak mau bermanja denganku?" Sonya kesal
"Tidak bisa Sonya kita belum halal" Zavier memperingati kepada Sonya.
"Ya sudah aku minta uang untuk aku berbelanja" Zavier mengangkat alisnya sebelah
"Tidak bisa kita belum menikah, jika ingin meminta setelah menikah nanti" tolak Zavier
"Ih kamu kenapa apa apa menolak apa apa menolak? Memangnya kamu berniat menikahiku tidak sih?" rengek Sonya dengan kaki yang terhentak hentak
Zavier merasa risih dengan Sonya yang sangat manja dan sangat memaksa kehendaknya.
Menikah saja belum mengapa begitu memaksa bagaimana jika nanti sudah menikah,? pasti lebih banyak permintaannya.
Menurutnya Sonya begitu banyak menuntut, jika tidak di berikan wanita itu akan merengek layaknya seorang anak kecil, padahal dirinya sudah dewasa.
"Saya tidak memiliki banyak waktu saya harus mengerjakan banyak pekerjaan, mohon untuk kerjasamanya, jangan membuat saya marah" tutur Zavier dengan tegas
Sonya bukanya memahami, dia justru malah kesal dan kembali menghetak hetakan kakinya, karena kesal dengan Zavier.
Akhirnya Sonya pergi dan Zavier hanya bisa beristigfar, karena melihat kelakuan kekanak kanakan dari Sonya.
"Ayo masuk" ajak Zavier,
"Mengapa calon istri anda begitu banyak menuntut tuan?" Tanya Riko, saat mereka sudah berdua di ruangan Zavier.
"Aku pun tidak mengerti Ko, karena aku di jodohkan oleh kakekku dengan dirinya, Sebenarnya aku tidak mau karena sudah ada perempuan pujaan hatiku, yang telah menjadi penghuni hatiku" tutur Zavier
"Wah siapa itu tuan?" Zavier menatap ke arah Riko karena sejak tadi Zavier fokus kepada laptopnya
"Dia adalah perempuan sederhana, karena ke sederhanaannya aku menyukainya" Zavier menatap kosong ke arah Riko
"Siapa tuan?" Tanya Riko lagi
"Gadis pemilik warung tadi adalah perempuan yang aku cintai" ucap Zavier tanpa sadar dan dia tersenyum manis saat menceritakan gadis itu
"Apa?!" pekik Riko
"Kau ini kenapa?" Zavier tersadar dan bertanya dengan nada cemburu, karena merasa bahwa mungkin saja Riko jatuh cinta juga kepada Zea.
"Betul kau tuan?"
"Apakah wajahku terlihat bercanda?" tanya Zavier, Riko menggelengkan kepalanya
"Kau kenapa bertanya seperti itu?" dengan nada cemburunya
"Hahahaha tuan cemburu, tidak tuan aku baru menyadarinya, mengapa tuan tadi hanya menatap kosong ke arahnya, sedangkan aku sudah memanggil manggil tuan hingga aku lelah," celetuk Riko
Zavier sedikit malu dan menundukkan kepalanya
"Jadi perempuan itulah yang berhasil mencuri hati seseorang yang berhati es batu ini?" celetuk Riko, Zavier hanya bisa tersenyum saat mengingatnya.
"Bagaimana bisa kau jatuh cinta padanya bukankah kau baru saja bertemu tadi?" Tanya Riko penasaran
"Sebelumnya, aku pernah bertemu dengannya dan aku bercerita dengannya, rupanya aku merasa nyaman dengannya bahkan aku yang tidak pernah bercerita tentang apapun hidupku, aku reflek bercerita panjang lebar tentang hidupku, padahal aku baru bertemu dengannya....
"Eh mungkin sebelumnya aku pernah bertemu dengannya tetapi aku lupa, aku tetap merasa nyaman dengannya, setelah menghabiskan waktu lama berbincang aku merasa kagum padanya karena setia mendengarkan ceritaku."
"Wah bener ini tuan sedang jatuh hati kepadanya tanpa sadar"
"Tanpa sadar apanya aku saja sudha memberitahu kepadamu bahwa aku jatuh cinta padanya. "protes Zavier
"Tuan hebat telah jatuh cinta padanya aku mendukung tuan, karena gadis itu adalah wanita yang begitu sopan santun. Bahkan aku sempat berfikir bahwa dia juga jatuh cinta padamu" ucap Riko
"Bagaimana kau bisa tahu?" Zavier menelisik ke arah Riko
"Tuan, kau lupa jika aku berkata bahwa aku sering datang ke warungnya?" Tanya Riko lalu Zavier menganggukan kepalanya
"Lalu?" Tanya Zavier
"Selama aku bertemu dengannya, banyak sekali yang menggodanya, namun dia tetap datar, bahkan wajahnya tetap tersenyum namun tidak terlihat salah tingkah sedikitpun."
"Saat aku melihatnya tadi, saat tuan menatapnya, baru kali ini aku melihatnya salah tingkah, padahal tuan tidak menggodanya, tuan hanya menatapnya dengan tatapan kosong, tetapi dia sedikit salah tingkah lalu dia menyadarkan kembali hatinya dan mulai mengerjakan apa yang sudah menjadi tugasnya.....
"Aku tidak jatuh cinta padanya kok tuan, jangan cemburu, aku hanya menatapnya karena kasihan, warungnya terbilang cukup ramai tetapi dia harus mengerjakan semuanya sendirian, aku beberapa saat lalu pernah bertanya mengapa tidak bersama dengan ayahnya?"
"Jawaban dia apa memangnya?" Tanya Zavier penasaran
Entah mengapa, Zavier begitu penasaran dengan kehidupan asli Zea