NovelToon NovelToon
SABDA ARIMBI

SABDA ARIMBI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bagaimana perasaan kamu kalau teman SMAmu melamar di akhir perkuliahan?
Itulah yang dialami Arimbi, selama ini menganggap Sabda hanya teman SMA, teman seperjuangan saat merantau untuk kuliah tiba-tiba Sabda melamarnya.
Dianggap bercanda, namun suatu sore Sabda benar-benar menemui Ibu Arimbi untuk mengutarakan niat baiknya?
Akankah Arimbi menerima Sabda?
Ikuti kisah cinta remaja ini semoga ada pembelajaran untuk kalian dalam menghadapi percintaan yang labil.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PANTAI

Benar dugaan Sabda, ketika suntuk, pikiran penuh masalah yang belum bisa terselesaikan maka solusinya adalah menyatu dengan alam. Begitu masuk ke arah pantai, Arimbi girang setengah mati. Turun dari motor, langsung menarik tangan Sabda untuk segera ke pantai. Suara gemuruh ombak dengan cerahnya cahaya matahari pukul 10 pagi, membuat Arimbi lupa kalau sejak tadi sudah marah-marah. Kini gadis itu dengan mudahnya tertawa bahagia.

"Baju jangan basah, Mbek. Kita gak bawa baju ganti," ucap Sabda mengingatkan. Arimbi mengiyakan sambil melipat celana jeans.

"Foto gue dong, Sap!" pinta Arimbi menyerahkan ponselnya. "Yang bagus, awas saja kalau pencahayaannya gak oke!"

Sabda hanya memberi jempol saja, tak berniat menimpali ocehan gadisnya. Mumpung suasana hatinya lagi baik, turuti saja. Arimbi tak malu dengan berbagai pose yang diabadikan Sabda. Arimbi pun mengajak Sabda selfi namun berjarak. Tampak keduanya menikmati kencan dadakannya ini.

"Seneng?" tanya Sabda sembari menoleh ke Arimbi. Keduanya sekarang duduk di atas pasir putih, memandang bentangan laut yang sangat luas, diringi suara ombak, ramainya pengunjung lain, dan juga panasnya matahari.

"Banget!" jawab Arimbi sambil tersenyum.

"Gampang ya bikin kamu senang, sederhana banget cuma diajak ke pantai!"

"Gue udah lama pengen ke pantai Sap. Ada beberapa tempat yang pengen gue datangi setelah ujian skripsi, sebagai self rewards karena gue udah menyelesaikan sarjana."

"Gue ikut!" balas Sabda kemudian tatapan mereka bertemu.

"Kenapa lo mau ikut?"

"Karena gue pengen menjadi bagian dari hidup lo!" jawab Sabda tegas.

Arimbi tersenyum, masih menatap air laut yang bergerak aktif. Ia siap mengutarakan isi hatinya.

"Sebenarnya gue mau balik ke kos lebih awal karena gue pengen belajar buat ujian skripsi. Tapi nyatanya, otak gue penuh sama lo."

Sabda hanya mendengarkan, tak berniat menimpali. Membiarkan Arimbi berbicara sesantai mungkin. "Gue ingin menolak lo, Sap," ucap Arimbi yang membuat Sabda sedikit kaget.

 "Gak ada dalam kamus gue nikah muda. Lo tahu kan gue adalah cewek yang susah diatur sama orang lain, gue terlalu egois dan idealis. Saat gue mulai menyusun skripsi, gue juga menyusun mimpi dan keinginan yang harus gue wujudkan setelah skripsi. Otak gue berisik bermimpi, tapi tidak ada mimpi untuk menikah."

Sabda masih diam, hatinya pun sudah siap kalau kesimpulan akhir nanti Arimbi menolak lamarannya. "Lo mau tahu mimpi gue apa?" tanya Arimbi sembari menatap Sabda sebentar.

"Apa?" tanya Sabda dengan gejolak hati tak karuan.

"Pertama gue gak pengen menjadi wanita kantoran, atau ikut orang. Gue maunya jadi konten kreator sebagai perempuan muda yang energik dan berani. Otak gue kepikiran untuk traveling dan masak di alam sebagai kontennya. Otomatis gue harus keliling beberapa daerah dong untuk mewujudkan mimpi pertama gue."

"Iya!" sahut Sabda masih anteng mendengarkan Arimbi.

"Kedua, gue pengen umroh. Gue dan Sadewa sudah mendapat jatah warisan dari pesangon tambang dan klaim asuransi kerja Ayah. Saat itu Ayah mendapat kurang lebih 1 Miliyar. Ibu membagikan 300 juta kepada kita, ya buat kuliah dan masa tua istilahnya. Namun sampai saat ini gue belum keturutan untuk umroh dan daftar haji. Makanya setelah skripsi gue mau mewujudkan mimpi itu.

"Ketiga, gue pengen punya bisnis. Keahlian gue tentang boga, bisnis yang aku inginkan adalah frozen food. Gue bakal merintisnya setelah ujian skripsi juga. Kenapa gue mau buka bisnis, karena gue gak mau diatur orang. Maka gue harus berdiri sendiri untuk mewujudkan kehidupan lebih baik nantinya."

"Semua mimpi benar-benar udah aku list, gue bahkan siap bertempur dan jungkir balik buat mewujudkannya. Tapi ketika kamu melamar, gue merasa kehilangan arah, benar-benar kacau. Di satu sisi gue ingin egois mewujudkan mimpi, tapi di sisi lain gue gak mungkin membiarkan atau menolak lamaran dari lo, yang notabenenya cowok baik, serius dan bertanggung jawab, serta udah kenal gue sejak masih remaja. Sumpah gue galau setengah mati, Sabda."

"Kalau lo jadi gue apa yang harus gue lakuin?"

"Terima lamaran cowok itu."

"Mimpi gue?"

"Karena cowok itu akan berjalan menggenggam tangan lo untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu," ucap Sabda sembari membalas tatapan Arimbi.

"Kalau gue hamil?" Wajar dong Arimbi memikirkan kehamilan. Secara mereka menikah dan pasti melakukan hubungan istri, kemungkinan untuk hamil sangat bisa terjadi. Bayangan Arimbi kalau hamil tentu pergerakan untuk mewujudkan mimpi itu terbatas, ada anak yang sangat butuh perhatiannya. Arimbi tak siap untuk itu.

Sabda paham akan kekhawatiran Arimbi. Ia pun mengelus kepala gadis itu, agar tenang. "Gue gak menuntut lo langsung hamil, Mbek. Kita udah dewasa, pasti paham lah bagaimana cara mengatur kehamilan, kita juga bisa konsultasi ke dokter buat menunda. Toh, bagi gue punya anak juga butuh persiapan mental. Gue pasti tanya persiapan lo juga."

Arimbi menatap Sabda intens, hatinya sedikit tenang dengan jawaban Sabda yang memang terdengar akan mendukungnya. "Lo punya pandangan cewek lain gak selain gue, kalau pada akhirnya gue tolak."

Sabda menggeleng. "Gak ada cewek yang benar-benar bisa menarik hati gue, Mbek selain lo."

"Ini serius kan? Gak gombal agar gue termehek-mehek sama lo?"

"Kalau gue gombal, tentu gue gak melamar lo, Mbek. Gue tembak aja, pacaran sampai tak berujung."

Keduanya diam sebentar. "Kalau lo gimana? Punya cowok incaran?"

"Ada sih!"

Sabda sedikit kaget. Hatinya deg-deg an, sepertinga tak siap kalau mendengar siapa cowok idaman Arimbi. "Tapi kayaknya gak bakal kesampaian."

"Yakin?"

Arimbi mengangguk, sembari melipar bibirnya menahan tawa. "Emang siapa?" pada akhirnya Sabda penasaran juga.

"Dylan Wang, aktor China!" jawab Arimbi sembari tertawa ngakak, puas rasanya membuat Sabda tegang. Spontan Sabda menarik hidung mancung Arimbi. Berani-beraninya gadis di sampingnya ini melempar lelucon yang membuat hati Sabda otw panas.

"Lo kalau mengharap dia cuma diketawain malaikat!"

"Udah dibilang dari dulu gue belum kepikiran nikah muda juga!"

"Sampai sekarang?"

Arimbi diam, menatap Sabda dalam, dan menunggu beberapa detik Arimbi menggeleng. "Gue terima lamaran lo, Sap."

"Ikhlas?"

"Ikhlas."

"Yakin?"

"Yakin."

"Gak boleh mundur?"

"Gak bakal mundur."

"Oke!" ucap Sabda tegas sembari menyodorkan kelingkingnya. Arimbi dengan kesadaran penuh dan tersenyum membalas tautan kelingking laki-laki itu.

"Tapi sebelum nikah gue gak mau ya terus-terusan dekat sama lo. Pokoknya gue mau dekat sama lo, kencan sama lo, ke mana-mana sama lo kalau kita udah nikah. Jangan sampai bermodal tawaran lamaran doang, lo seenaknya melakukan hal di luar batas."

Sabda tertawa keras, mengelus kepala Arimbi untuk kesekian kalinya. "Dengar baik-baik ya, Mbek. Cowok baik tidak akan merusak gadisnya."

1
Yunita Dwi Lestari
lanjut kakak
Yunita Dwi Lestari
suka suka /Kiss//Kiss/
lanjut kak
Sheva Linda
bagus bgt ceritanya, karakter Sabda keren, gentle, baik... paket komplit pokoknya
Yunita Dwi Lestari
/Heart//Heart//Heart//Heart/ lanjutt kak
Yunita Dwi Lestari
/Heart//Heart//Heart//Heart/
gojam Mariput
wkwkwk.....sabda gr tuh
gojam Mariput
seindah itu masa kuliah
gojam Mariput
kangen masa2 itu, udah puluhan tahun berlalu. kk othor bikin aku muda lagi nih
Lel: othornya juga sedang mengenang masa muda
total 1 replies
gojam Mariput
serunya masa remaja
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak/Heart/
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak /Heart/
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak/Heart/
gojam Mariput
suka banget sama karakter sabda yg strong, manly , visioner
Yunita Dwi Lestari
lanjut kaaakkk /Heart//Heart/
Yunita Dwi Lestari
semangat kak
Yunita Dwi Lestari
kereeen kak
semangat terusss ya /Heart/
Yunita Dwi Lestari
bagus kak 😍😍
lanjut ya kak
semangat
Lel: terimakasih
total 1 replies
Yunita Dwi Lestari
bacaan ringan tp menarik. tidak melulu ttg org pemilik perusahaan n CEO.
Yunita Dwi Lestari
lanjut ya kak. cerita nya ringan tp asik bgt. dr segi bahasa jg menarik.
Lel: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!