Eleanor Madison adalah seorang pengusaha sukses kaya raya nomor satu di negaranya, perusahaan nya sudah memiliki cabang di mana-mana bahkan di negara asing.
Eleanor sedang mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk di kantornya tiba-tiba mata nya terasa mengantuk tidak tertahankan lagi kemudian ia tertidur.
Saat membuka matanya ia sudah berada di dunia lain tidak ia kenali sama sekali tiba tiba terdengar suara di dalam benaknya.
Ting...
(Selamat tuan rumah mendapatkan sistem pertanian)
.
.
.
Selamat membaca...jangan lupa like dan komen ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Tujuh
"Aku membaca buku pelajaran kelas satu, apakah kita sudah siap belajar kak," kata Eleanor sambil menatap Aiden jarak mereka terlalu dekat sehingga Aiden bisa menghirup aroma tubuh Eleanor yang menyenangkan, begitu pula dengan Eleanor juga bisa menghirup aroma tubuh Aiden.
Deg... Jantung mereka berdua berdetak secara bersamaan,.
"Kenapa dia dekat sekali duduknya sih, lebih baik aku pindah saja tidak aman duduk disini" gumam Eleanor dalam hati.
"Eh. Ka...k aku duduk di sana saja saja" kata Eleanor gugup lalu pindah duduk sekarang mereka saling berhadap-hadapan.
"I..ya " kata Aiden juga gugup lalu ia bergumam dalam hati " disana lebih aman"
"Kak bagimana kalau aku membaca semua buku kelas satu hari ini, nanti setelah selesai kak Aiden berikan tugas / latihan buat aku kerjakan" kata Eleanor mengajukan pendapat nya kepada Aiden.
karena ia sudah membaca buku ini sebelumnya kehidupan pertamanya, jadi ia sudah menguasai nya semuanya hanya perlu mengulang sedikit.
Ia kira pelajaran disini berbeda dengan dunia ya dulu ternyata sama saja, dulu ia sudah jenius sekarang tambah jenius lagi sejak mempunyai sistem jadi ia dengan mudah mengingat mata belajar dengan sekali baca.
"Baiklah yang sederetan sebelah kanan mu adalah buku kelas satu, coba kamu baca kalau tidak yang kamu pahami tanyakan padaku" kata Aiden lalu ia keluar dari ruangan itu tidak baik berduaan disini jantung nya mau copot.
"Aku keluar sebentar nanti kamu panggil saja aku di luar jika sudah selesai atau ada kamu tanyakan" kata Aiden.
"Iya kak, nanti aku panggil lagi" kata Eleanor sambil tersenyum manis kepada Aiden, lagi-lagi jantung Aiden berdetak.
"Apa dia sengaja tersenyum seperti itu pada ku" gumam Aiden lalu ia memperhatikan lea sebelum keluar sepertinya lea tidak menyadarinya dengan perbuatannya tersebut sudah membuat jantung seseorang getar-getir, karena itu hanya sikap alaminya saja tidak di buat-buat, itu hanya tanda menghormati gurunya saja, tidak mungkin ia cemberut kepada gurunya.
"Uf, dia masih kecil tidak tau apa-apa" batin Aiden lalu ia keluar dari ruangan belajar.
Saat sampai di luar dia bertemu dengan ella dan juga ibunya yang mengantarkan makanan buat Eleanor juga buat dirinya.
"Kak dimana lea kenapa kamu keluar apa belajar nya sudah selesai" kata ella lalu memperhatikan kakak laki-laki nya itu.
"Kakak kenapa wajahmu memerah apakah kamu demam?" Kata ella lagi,.
"Aiden apakah kamu demam" kata bella cemas saat mendengar anak nya demam.
"Aku tidak apa-apa bu, kalian masuk aja ada lea di dalam sedang belajar, aku kesana dulu mencari udara segar" kata Aiden lalu cepat-cepat pergi dari sana.
Bella melihat anaknya kabur hanya tersenyum bahagia pikirannya sudah menerawang kemana. Sedangkan ella hanya merasa bingung kenapa kakak nya keluar bukankah mereka sedang belajar bersama.
"Aneh, memang disini tidak segar udaranya" gumam bella lalu ia menemui eleanor sambil menenteng makan di tangannya.
Saat sampai di dalam ia melihat Eleanor sedang serius membaca, lalu ia meletakkan di atas meja di samping meja belajar.
"Lea kamu sedang baca apa" kata lea duduk di samping Eleanor, lalu ia menghirup sesuatu.
"Lea parfum mu harum sekali bau menyenangkan tidak terlalu tajam, kamu beli di mana, aku juga ingin beli" kata ella.
"Aku tidak pakai parfum cuma aku sering mandi pakai air bunga waktu kecil, jadi keringatku berbau harum" kata Eleanor santai.
"Masak sich kalau begitu aku akan mencobanya juga aku mandi dengan bunga mawar" kata ella polos.
"Ya cobalah siapa tau kamu berhasil, oh ya kamu mau parfum wanginya bunga mawar, seperti nya ada parfum di rumah tapi aku belum tau wanginya seperti apa karna belum aku coba, kalau kamu mau besok ku bawakan untukmu" kata Eleanor lagi.
"Semenjak aku punya sistem aku sering berbohong ini" gumam Eleanor dalam hati ' tidak usah aku pikirkan ini kebohongan demi kebaikan" gumam nya lagi dalam hati.
"Tentu saja aku mau, nanti saja aku datang ke rumah mu di usah tunggu esok, tidak usah berikan padaku aku membelinya padamu, pasti harga nya mahal aku tidak mau menerima enak saja dari mu" kata ella lagi tidak mau memanfaatkan sahabatnya itu.
"Kalau kamu datang sekarang aku tidak tahu tempatnya , jadi aku cari lebih dulu kalau ketemu aku berikan padamu, oh ya tidak usah bayar kita sahabat sejak kecil jangan sungkan padaku" kata Eleanor lagi.
"Kalau begitu bawa besok ya, tidak apa-apa walupun tidak aroma bunga mawar asal wanginya enak aku tetap suka" kata ella kepada Eleanor dan memeluk Eleanor.
"Terimakasih ya sudah memberikan aku sebuah parfum" kata ella sambil memeluk Eleanor erat.
"Ella jangan erat-erat peluk lea nanti dia sejak nafas" kata bella karena melihat lea kesusahan. Dari tadi dia hanya menyimak dua orang itu berbicara.
"Eh, maaf-maaf lea aku tidak sengaja, aku terlalu bahagia tadi" kata ella lalu melepaskan pelukannya.
"Tidak apa-apa, lebih baik kamu juga baca ini sebentar lagi kak Aiden datang untuk memeriksa hasil yang kita baca hari ini" kata Eleanor sambil memberikan buku kepada ella.
"Baiklah" kata ella mengambil buku tersebut lalu membacanya, sebentar-sebentar dahi nya mengernyit.
"Nak lea sambil membaca kamu ngemil-ngemil aja tidak apa-apa kok, ini bibi buat makanan ke sukaan mu" kata bella.
"Terimakasih bibi, nanti aku makan makannya pasti enak buatan bibi" kata Eleanor.
"Kalau begitu bibi keluar dulu, kalian lanjut saja belajarnya" kata bella lalu ia keluar dari ruangan belajar.
"Iya bibi sekali lagi terimakasih banyak" kata Eleanor lalu ia melanjutkan membaca bukunya.
Beberapa jam sudah berlalu jarum sudah menunjuk di angka 12.00 siang, waktunya lea istirahat ia juga sudah menyelesaikan membaca buku kelas satu semua mata pelajaran sudah ia kuasai hanya tinggal waktu tes dari Aiden.
"Lea kamu sudah selesai membaca semuanya, apakah kamu paham hanya sekilas saja membacanya, aku saja dengan satu buku yang tadi belum selesai aku baca karena aku tidak paham satupun yang ada di dalamnya.
"Sudah, di bagian mana yang tidak kamu paham bawa sini, aku berikan contoh padamu" kata Eleanor lalu ia mencotohkan secara sederhana supaya ella cepat mengerti apa maksud dari pelajaran tersebut.
"Wah kamu hebat sekali lea, otak ku tercerahkan saat mendengar penjelasan darimu, kamu aja jadi guruku ya," kata Ella.
.
.
.
Terimakasih telah membaca novel ku jangan lupa like bila suka dan komentarnya ya_♥️
semoga tidak terjadi apa-apa sama Lea ya 🙏🙏