Si Gadis Dingin bernama Zea yang menghadapi banyak masalah didalam keluarganya , menyebabkan dirinya menjadi seorang yang selalu menyendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RANIYAH FAZILA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA PEMBUNUHAN
Saat Zea sedang menangis, Tiba-tiba mama kandung Zea menelpon Zea.
"Assalamu'alaikum" ucap mama Zea.
"waalaikum salam" jawab Zea.
"Kenapa mama menelpon? "
"Mama khawatir sama kamu, kamu baik-baik saja kan? "
"Aku baik-baik saja ko ma... "
"Kamu habis nangis ya, Zea? "
"Cerita saja sama mama"
"Sebenarnya, t-tadi papa... mukul aku maa"jawab Zea.
"Apa?" ucap mama Zea kaget.
"Aku nggak papa ko ma "
"Beneran kamu nggak papa? " tanyanya dengan khawatir.
"Iya ma, nanti aku bisa obatin sendiri ko"
"Iya, kamu jaga diri kamu baik-baik ya! "
"Kakak-kakak kamu juga baik-baik aja kan? " tanya mama Zea.
"Baik-baik aja ko ma" jawab Zea.
"Ya sudah mama tutup dulu telponnya. assalamu'alaikum"
"waalaikum salam".
" Aku nggak boleh sedih terus "gumam Zea.
Zea menyeka air matanya.
Sementara itu...
"Kak, bagaimana dengan Zea? " tanya Leo.
"Zea mengunci dirinya di kamar" jawab Johan.
"Apa yang harus kita lakukan kak? " tanya Roy.
"Biarkan Zea menenangkan dirinya dulu aja, beri Zea waktu sendiri" jawab Johan.
Leo dan Roy mengangguk.
-------------------------------------------
Meri berjalan mondar-mandir di kamarnya.
"Zea..., anak itu harus segera disingkirkan. Anak itu benar-benar berani, kalau begini terus aku bakal gagal nikah sama Riko" ucapnya.
Meri mengambil handphone nya dan mengirim pesan ke seseorang.
*Anggap saja seperti itu 👆🏻
Meri menyewa pembunuh bayaran.
"Dengan begini, tidak akan ada lagi yang menggangguku" ucapnya dengan tertawa.
Besoknya ketika Zea pulang sekolah...
Zea pulang jam tiga sore, kebetulan ada tugas kelompok jadi Zea pulang sangat sore.
Zea tidak lupa mengabari kakak-kakaknya.
"Kak, nanti aku ada tugas kelompok. Mungkin aku bakal pulang sore, rumah temanku lumayan dekat dengan rumah kita. Nanti untuk pulangnya aku pulang sendiri aja" Kata Zea.
"Iya, tapi kamu harus Hati-hati ya!, kalau ada apa-apa chat kakak saja" Ucap Roy.
"Iya kak, pasti dong" kata Zea.
----------------------------Flashback----------------------------
Setelah selesai kerja kelompok, Zea berjalan pulang.
Langit mulai gelap.
Jalanan itu sepi, hanya itu Satu-satunya jalan menuju rumahnya. Walaupun ada jalan lain, tetapi Zea harus putar balik.
Saat Zea berjalan, tiba-tiba ada seseorang yang mengikutinya. Zea mempercepat langkahnya, orang itu tetap mengikutinya.
Zea panik dan berlari. Dan lagi-lagi orang itu tetap mengikutinya.
Zea bersembunyi dibalik pohon besar.
Zea melihat orang itu membawa pisau, orang itu ingin membunuh Zea.
Zea membuka ponselnya dan mengirim pesan ke kakaknya.
*Abaikan saja jamnya
Johan , Leo, dan Roy bergegas menuju lokasi Zea.
Di sisi lain...
'Apakah aku akan mati hari ini' ucapnya dalam hati.
'Sepertinya ada yang berniat jahat kepadaku, tapi siapa? ' pikirnya
Pembunuh itu mulai mendekati pohon besar itu, Zea berkeringat dingin.
Zea tidak sengaja menginjak ranting di bawahnya.
'sial, kenapa harus nginjek ranting sih' katanya dalam hati.
Pembunuh itu mendengar suara ranting, dibalik pohon besar itu .
Pembunuh itu berjalan di balik pohon dan menemukan Zea.
Zea yang baru saja menginjak ranting hendak lari. Pembunuh itu menusukkan pisaunya dan mengenai Zea.
Beruntungnya pisau itu hanya menggores lengan Zea saja.
Zea segera lari.
Namun, karena lari terburu-buru Zea tidak melihat ada batu dijalan.
Zea tersandung dan jatuh.
Zea melihat pembunuh itu memakai topeng mengerikan.
Zea semakin berkeringat dingin.
Saat pembunuh itu hendak menusuk Zea, kakak-kakak Zea datang.
"Berhenti!! " Teriak Leo.
Mereka bertiga membawa pengawalnya.
"Bawa dia! " perintah Johan.
Pembunuh itu dibawa oleh pengawal untuk diinterogasi.
"Zea, kamu nggak papa kan? " tanya Roy khawatir.
"Nggak papa ko kak" jawab Zea.
Zea memegang lengannya yang berdarah tergores pisau.
Johan, Leo, Roy, dan Zea segera pulang dan mengobati luka Zea.
Mau tau kelanjutannya gimana?
tunggu episode selanjutnya ya!