Dinding penghalang bukan lagi antara kasta dan takhta, akan tetapi antara sujud dan Atheis.
Min Yoon-gi Diandre, artis ternama yang tidak percaya akan Tuhan tiba-tiba jatuh cinta kepada salah satu gadis muslimah. Gadis yang mampu membuatnya jatuh cinta saat pertama kali bertemu. Di saat semua wanita tergila-gila dan lberhalusinasi menjadi pasangannya, gadis itu malah tidak meliriknya sama sekali.
Mampukah Yoon-gi meluluhkan hati gadis itu? Di saat dinding penghalang yang begitu tinggi telah menjadi jarak di antara mereka.
"Aku tidak ingin kamu mengganut agamaku karena diriku. Tapi jika kau ingin menjadi salah satu dari umat nabiku, maka tetapkanlah hatimu kepadanya, bukan kepadaku." Cheesy Ajhiwinata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 06
Brak!!
Suara pukulan yang begitu kuat membuat seorang pria mengenakan seragam putih abu-abu yang sedang belajar hilang fokus. Dia menatap sumber suara itu dengan tatapan kosong, tangannya yang sedang memegang pena tiba-tiba bergetar dengan hebat, sehingga menciptakan coretan kecil di atas kertas.
Tiga siswa yang berdiri di depan pintu langsung tersenyum sinis, mereka mendekati siswa lugu itu dan merampas kertas yang ada di hadapannya. Melihat sikap ketiga siswa itu, dia hanya bisa menunduk sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Min Yoon-gi! Nama yang bagus untuk ikan buntal sepertimu." Ketiga siswa itu tertawa dengan bahagia.
"Min Yoon-gi! Sepertinya itu tidak cocok untuknya," ucap salah satu siswa itu lagi sambil duduk di atas meja dan meremas pundak Yoon-gi pelan.
"Jadi?"
"Ikan buntal piatu! Atau anak buangan?" tanya salah satu siswa itu lagi sambil tertawa mengejek.
Yoon-gi hanya bisa terdiam dan menahan tangis. Dia hanya bisa menyimpan semua hinaan ketiga teman kelasnya itu tanpa bisa melawan. Bukannya dia tidak mau melawan, akan tetapi dia sangat ingin melakukan itu.
Jika dia bisa, dia ingin sekali mencabik-cabik mulut ketiga orang itu. Namun, dia tidak bisa, jika dia melakukan itu, akan terjadi masalah besar. Ketiga murid itu adalah murid yang istimewa di sekolah dan memiliki orang tua yang selalu mendukung mereka. Sedangkan Yoon-gi, dia hanyalah murid biasa yang mengharapkan beasiswa dari sekolah. Sama sekali tidak sepadan dengan mereka.
Belum puas menghina, mereka juga melakukan kekerasan fisik. Mereka menendang, memukul bahkan meludahi Yoon-gi. Sedangkan Yoon-gi yang malang hanya bisa menahan sakit dengan meringkuk di lantai sambil memegangi kepalanya.
Arrghh!!!!
"Tu.... Tuan! Ada apa?" Tanya Adnan dengan panik sambil menguncang tubuh Yoon-gi yang tertidur meringkuk di atas sofa.
Dia menatap sang tuan dengan tatapan iba, begitu dalam luka yang tersembunyi di balik kesuksesan majikannya itu. Walaupun sekarang Yoon-gi telah di hujani kesuksesan, tetap saja kejadian kelam di masa lalu terus menghantui dirinya.
"Tidak! Aku hanya mimpi buruk." Yoon-gi langsung bangkit dari tidurnya.
Dia menatap tubuhnya yang di penuhi keringat. Mimpi yang terasa sangat nyata, bukan hanya terasa nyata, akan tetapi kembali mengingatkan masa lalu yang begitu kelam.
"Apa Sarah sudah sadar?" Tanya Yoon-gi mengalihkan pembicaraan.
"Belum!"
Yoon-gi hanya bisa memijit kepalanya pelan. Dia melangkahkan kakinya mendekati ranjang Sarah lalu menatap wajah teduh wanita itu. Sudah dua hari terbaring di atas bangsal rumah sakit, akan tetapi wanita itu tetap belum mau membuka mata dan menatap pria yang selalu ada di sampingnya.
"Tolong jaga dia! Aku mau keluar sebentar." Yoon-gi mengambil jaket dan topi lalu melangkahkan kakinya keluar.
Tujuannya hanya satu, yaitu taman belakang rumah sakit. Dia ingin menenangkan diri dan menjauh dari keramaian. Dia tidak ingin Adnan melihat bagaimana terpuruknya dia saat mengingat kembali masa-masa yang menjijikkan itu.
Dia duduk di bangku taman sambil menatap matahari yang bersinar dengan cerah. Langit biru yang di hiasi awan putih, terlihat begitu indah, akan tetapi tidak dengan pikiran dan juga suasana hatinya saat ini.
Yoon-gi dengan cepat merogoh saku jaketnya lalu menatap sebotol obat yang selalu dia bawa. Dia perlahan menarik napasnya dalam-dalam sambil menatap botol obat itu dengan tatapan kosong.
"Sampai kapan kau harus menemani hidupku? Aku lelah selalu berurusan denganmu." Batin Yoon-gi dengan pikiran kosong.
"Apa yang Anda lakukan di sini?" Suara merdu yang sangat familiar tiba-tiba terdengar di telinganya. Sehingga Yoon-gi langsung mengangkat kepalanya dan menatap bidadari cantik yang tiba-tiba jatuh dari khayalan dan berdiri tepat di hadapannya.
Taman belakang memang taman yang terbengkalai. Sehingga sangat jarang pengunjung ataupun pasien rumah sakit mendatangi taman itu.
"Em! Saya hanya mencari ketenangan saja," ucap Yoon-gi tersenyum kecil. Lalu menyimpan obat yang ada di tangannya ke saku jaket. "Lalu bagaimana dengan Anda?"
Mendengar pertanyaan Yoon-gi, Cheesy hanya tersenyum kecil. Dia membuang napasnya pelan lalu duduk di samping pria itu.
"Sama seperti Anda. Saya kesini juga mencari ketenangan. Di sini sangat sepi, jadi saya bisa berimajinasi dan menulis dengan tenang," ucap Cheesy sambil mengeluarkan buku diary miliknya.
Yoon-gi menatap buku itu dengan tatapan intens. Melihat raut wajah dan juga cara Cheesy memegang buku diary, Yoon-gi sadar jika gadis itu juga memiliki masalah dalam hidup.
"Semua orang memang memiliki masalalu, dan masalalu itu tidak akan pernah bisa di ubah ataupun di ulang kembali." Cheesy menarik napasnya dalam-dalam lalu menatap pria yang ada di hadapannya saat ini. "Akan tetapi, kita memiliki masa depan. Dimana kita bisa memperbaiki masa lalu yang tidak bisa ulang lagi."
Yoon-gi hanya bisa menunduk sambil mengenggam tangannya. Ucapan Cheesy seperti magnet semangat yang begitu kuat, sehingga membuat Yoon-gi kembali semangat untuk melanjutkan hidup.
"Kamu memang gadis yang luar biasa. Tapi, apa boleh aku bertanya?" Tanya Yoon-gi menatap teduh wajah cantik Cheesy.
"Silahkan!"
"Apa Anda tidak mengenalku?"
Mendengar pertanyaan Yoon-gi yang begitu lucu, Cheesy langsung terkekeh kecil. Min Yoon-gi Diandre, siapa yang tidak mengenal pria yang miliki fans lebih dari sejuta umat itu.
"Siapa yang tidak mengenal Anda?"
"Berarti Anda mengenal saya." Yoon-gi tersenyum sambil membuka topinya.
"Tapi saya tidak menyukai Anda!"
Bersambung.....