NovelToon NovelToon
Cinta Di Ujung Senja

Cinta Di Ujung Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: LaLibra

Di dalam hening dan gelapnya malam, akhirnya Shima mengetahui sebuah rahasia yang akan mengubah seluruh hidupnya bersama Kim

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaLibra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sushi

Kim dan Shima akhirnya duduk di rerumputan. Hal yang Shima tidak habis fikir, sedang apa Kim ada di sana? Cari jangkrik kah? Cari jamur liar kah? Memang ada-ada saja kelakuannya.

"Jadi Mas Kim ini sebenarnya lagi apa.? "

"Saya mau mencoba mendekati mbak Shima, kayaknya mbak Shima cocok jadi ibu-ibu"

"Haah? ".

" Ibu dari anak saya" Kim cengengesan.

Shima tersenyum tapi dalam hatinya membatin

"Aku ini istri orang mas"

Shima dan Kim mengobrol ngalor ngidul membahas tentang Cello sampai akhirnya Shima berpamitan pada Kim.

"Mas, aku masuk dulu ya, udah siang, mau masak buat nanti makan siang"

"Iya mbak, nanti malam saya boleh kesini mbak? "

"Mau apa mas.? "

"Mau kenal lebih dekat sama mbak Shima, biar nanti saya yang ngomong sama mas Cello"

Kim meninggalkan Shima yang melongo, tak percaya jika di dunia ini ada orang yang mau kenal dekat dengan dia. Shima membereskan peralatan tempurnya lalu masuk ke dalam rumah.

Sesampainya di dapur, Shima mendapati Cello duduk di sana sambil menyesap kopi yang dibuatkannya tadi pagi. Cello melirik Shima dan menarik kasar tangan Shima lalu mencengkeram rahangnya dengan keras.

"Baguussss.. Enak ya pacaran sama penghuni kos. Gak usah banyak tingkah Shima, sok cantik. Jangan genit saat kamu masih jadi istriku. Atau jangan-jangan, kamu memang sering mel-a*ur seperti ibumu?"

Shima ingin menangis dan tak sanggup membalas perlakuan Cello padanya. Hatinya sakit bagai dihantam ribuan palu godam. Cello menghempaskan tubuh Shima hingga sikunya terbentur ke sisi meja hingga menimbulkan luka memar nantinya.

"Aawwwsshh.. "

Cello berlalu begitu saja, dan meninggalkan Shima tanpa memperdulikan keadaannya. Setelah mengeluarkan mobilnya dari garasi, Cello pergi entah kemana. Shima menangis tergugu selama beberapa menit hingga sampai pada akhirnya Shima lelah dan memutuskan untuk membersihkan diri.

Hingga pukul 9 malam, Shima resah bolak balik melihat ke luar jendela berharap Cello akan segera pulang. Shima khawatir jika terjadi sesuatu kepada Cello. Hingga Shima mendengar suara ketukan dari luar.

Took toook toookkk

Shima dengan girang membuka pintu berharap Cello yang pulang, tapi ternyata yang datang adalah kurir makanan.

"Atas nama mbak Shima? "

"Iya pak, tapi saya gak pesan makanan pak. "

"Ini kiriman dari bapak Mursyid mbak, sudah di bayar mohon diterima. Dan ini ada titipan surat buat mbak Shima"

"Ooh.. Iya pak. Terima kasih"

Shima menerima paket makanan beserta suratnya. Setelah memastikan pintu terkunci, Shima duduk di ruang tamu dan membuka suratnya.

"Untuk Shima

Maaf, saya gak jadi ngajak makan keluar karena ibunda ratu sedang nge-reog minta ditemani ke pasar malam. Saya kirim makanan kesukaan saya, biar kamu belajar menyukai makanan calon suami kamu, dimakan ya.....

Dari: Mursyid

ShIma entah harus bagaimana, yang jelas Shima bingung. Ada orang yang jelas-jelas mengatakan menyukai Shima, padahal Shima adalah istri Cello.

Shima tidak menyalahkan Kim, karena Kim tidak tahu yang sebenarnya antara Shima dan Cello.

Meski perasaannya pada Cello masih abu-abu, tapi Shima tidak akan menodai pernikahan mereka dengan titik hitam perselingkuhan.

Shima memperhatikan makanan yang dikirimkan Kim. Shima ingin mencoba makanan tersebut tapi Shima juga ragu. Jika ia memakannya, apakah dia sudah termasuk selingkuh dengan Kim? Tapi jika tidak dimakan, sangat sayang sekali melihat penampilan indah makanan tersebut.

"Ooohh, jadi ini yang namanya sushi.?" Shima menggumam

Dan pada akhirnya, Shima mencoba memakan sushi yang dikirimkan Kim. Shima mual dan akhirnya memuntahkan kembali sushi tersebut.

"Dasar Shima lidah kampung. Tapi wajar sih, ikan mentah dimakan. Hiiii.. Mending makan sambal terasi saja" Shima menggumam sendiri dan membersihkan sisa makanannya dan berkumur hingga bersih.

Hingga waktu terus berjalan, Shima terus-terusan memikirkan Cello. Entah kemana perginya, Shima tidak tahu. Tak lama berselang ponsel Shima berdering menampilkan nama si penelepon.

"Mbak Santi" Senyum Shima mengembang lalu mengangkat panggilan video dari kakak iparnya tersebut.

"Hallo mbaaak. "

"Hallo Shima, bagaimana kabarmu.? "

"Aku baik mbak, mbak Santi dan kak Devan, sehat juga kan.? "

"Iya Shima, mana Cello. ? "

"Mas Cello sedang keluar mengurus pekerjaan mbak, aku dirumah sendiri sekarang. "

Santi yang menyadari ekspresi Shima langsung mengerti.

"Cello dimana Shima.? " Tanya Santi sekali lagi.

"Beneran mbak, mas Cello keluar tadi ngurus kerjaan"

"Ya sudah kalau kamu gak mau jujur. Mbak matikan dulu sambungannya ya. Kamu jaga diri baik-baik, kalau ada apa-apa hubungi mbak "

"Iya mbak. Sampaikan salamku pada kak Devan ya mbak. Kalian sangat baik"

Santi tersenyum.

Terlihat layar ponsel Shima mulai menggelap. Shima menghela nafas kasar.

Malam mulai merangkak naik, Cello tetap tidak nampak batang hidungnya. Hingga saat hampir dini hari, Cello pulang dalam keadaan mabuk.

Sama seperti kemarin, Cello diantarkan Andre. Tapi kali ini, Shima tidak masuk ke kamar Cello karena teringat pesan Cello pagi tadi saat bangun tidur.

"Apapun yang terjadi, jangan pernah masuk ke kamarku". Suara itu masih terngiang di telinga Shima.

Shima sendiri adalah pribadi orang yang tidak suka dengan orang yang suka mabuk-mabukan, tapi itulah takdir. Benarlah adanya jika Jodoh adalah cerminan diri. Cermin tidak melulu sama dengan apa yang kita kerjakan. Kita angkat tangan kanan, cermin mengangkat tangan kiri dan begitupun sebaliknya. Tapi apakah Cello benar jodoh Shima.? Entahlah. Hanya mbak Author yang tahu.

Saat pagi menjelang. Shima melakukan tugasnya seperti biasa, tapi kali ini Shima tidak memasak karena tidak ada bahan makanan sama sekali. Rupanya Cello belum belanja kemarin.

Shima mengambil dompet baru yang di beli saat belanja dengan kakak iparnya kemarin, melihat di dalamnya hanya sisa uang pecahan lima puluh ribu satu lembar dan uang dua ribu, tiga lembar.

Akhirnya Shima memutuskan untuk membeli bubur ayam saja di depan.

Saat memesan bubur ayam, kebetulan ada Kim sedang sarapan bubur juga disana.

"Shima.? " Kim memanggil Shima yang membelakanginya.

Shima tersenyum ramah dan Kim menghampiri Shima.

"Maaf ya, sekarang aku manggilnya gak pakai mbak. Gimana makanannya tadi malam? Suka nggak.? " Kim menanti jawaban Shima.

Shima menggaruk pelipisnya.

"Ehm.. Enak kok Mas, makasih ya. Tapi lain kali gak usah kirim makanan lagi ya, aku jadi gak enak. "

"Emang kenapa? Kamu takut di pelet lewat makanan? " Kim tertawa renyah.

"Bukan Mas, pokoknya gak usah ya, tapi makasih ya buat makanan tadi malam. " Ucap Shima tulus. Walaupun akhirnya Sushi yang nampak cantik tersebut harus berakhir di tong sampah.

Saat melihat siku Shima, Kim mengernyitkan dahinya.

"Ini kenapa Shima.? "

"Oo.. Ohh ini kemarin abis kepleset di kamar mandi waktu bersih bersih, tapi gak papa, udah aku obatin" Dusta Shima.

"Jangan kira, aku gak tahu kalau kemarin mas Cello habis nyakitin kamu. Dan aku kaget waktu denger, Mas Cello itu suami kamu. Entah siapa yang salah, ku tak tahu. Naah, malah nyanyi kan. Entah ada apa dengan kalian berdua tapi aku akan berpura-pura tidak tahu dan ingin tahu sampai mana kamu tahan untuk tidak jujur tentang kalian " Batin Kim.

Tekad Kim semakin bulat untuk memiliki Shima. Kemarin ia berfikir jika harus meminta restu pada Cello yang ia anggap kakak Shima, tapi sekarang Kim mantap untuk merebut Shima dari lelaki seperti Cello. Karena saat pertama kali melihat Shima, Kim seperti melihat masa depan yang indah. Punya istri yang cantik dan lembut seperti Shima, anak-anak yang lucu yang menggemaskan. Membayangkannya saja, membuat Kim senyum-senyum seperti orang g*la.

Setelah pesanan Shima sudah jadi, Shima meninggalkan Kim yang masih lanjut menghabiskan bubur ayamnya.

"Tunggu saja tanggal mainnya" Bisik Kim dengan senyum smirk khas miliknya.

1
shabiraalea
🌹untukmu kak
LaLibra: terima kasih kakak sayang 🥰
total 1 replies
LaLibra
Bagus, seperti kisah nyata
LaLibra
Hayuk komen yang banyak dong guys!
Blush✨☃️
Jleb!
LaLibra: /Heart/
total 1 replies
Celty Sturluson
Aku jadi pengen jadi tokoh di cerita ini!
LaLibra: 🥰
terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!