Karena bosan dengan kehidupan yang dijalani selama ini, Rania gadis cantik berusia 25 tahun yang telah menyelesaikan s2 di luar negeri ingin mencoba hal baru dengan menjadi seorang OB di sebuah perusahaan besar.
Tapi siapa sangka anak dari pemilik perusahaan tersebut justru menginginkan Rania untuk menjadi pengasuhnya.
Sedangkan Raka duda berusia 40 tahun ,CEO sekaligus ayah dari 3 orang anak yang belum move on dari sang mantan istri yang meninggal pasca melahirkan anak ke 3 nya.
Bagaimana perjalanan Rania dalam menghadapi tantangan yang dibuatnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bos Sombong
Setelah mengantarkan Zian ke sekolah Raka langsung menuju ke perusahaan,di dalam mobil dia merenung memikirkan ke tiga putranya, sampai kapan Revan membenci adiknya karena sudah banyak cara untuk menyadarkan putra sulungnya untuk mengikhlaskan kepergian maminya tapi hasilnya nihil.
Tiba-tiba dia teringat tentang Rania "Zidan tolong hubungi office girl bernama Rania untuk menjemput Zian pulang sekolah." perintah Raka.
Zidan kaget lantaran Raka mempercayakan seseorang untuk menjemput putra nya, yang diketahui Zidan Raka sempat trauma karena Zian hampir pernah diculik, penculik itu mengaku orang suruhan Raka dan ternyata itu adalah saingan bisnis Raka. Oleh sebab itu Raka tidak sembarangan memberikan kepercayaan kepada orang lain untuk mengantar jemput Zian dan sekarang dengan percaya nya Raka memerintah Rania yang notebene nya OG baru di perusahaan.
"Baik pak,ada hal lain lagi yang harus saya urus?." tanya Zidan.
" Tidak ada,jam berapa meeting dengan perusahaan tuan Jayden." tanya Raka.
"meeting dilakukan pukul 10.00 tuan." jawab Zidan.
"siapkan berkas-berkas yang akan kita bahas bersama tuan Jayden,ini adalah tander besar jadi maksimal kan kinerja kita, jangan ada kesalahan sedikitpun.!" perintah Raka dengan tegas.
"baik tuan." saut Zidan.
Sesampainya di perusahaan Raka turun dari mobil. Saat akan masuk keruangan nya dia berpapasan dengan Rania yang telah selesai membersihkan ruangannya.
Rania yang merasa dalam ancaman karena bertemu Raka mau tidak mau menyapanya.
"Selamat pagi pak bos." sapa Rania dengan senyuman yang tampak terpaksa.
Raka hanya menanggapi dengan anggukan kepala dan melewati Rania begitu saja
"Sombong amat sih minimal jawab kek, iya selamat lagi tapi bisa aja sih pak bos lagi sariawan." gumam Rania sambil cekikikan.
Tanpa disadari ternyata Raka berada di belakangnya.
"ehem." Raka bedehem mengagetkan Rania.
Rania yang terkejut reflek membalikan badan dan memelototkan matanya.
"Waduh apa pak bos dengar apa yang aku omongin ya." batin Rania.
"Saya dengar apa yang kamu bicarakan." Rania terkejut karena Raka mengetahui isi hatinya.
"jangan jangan pak bos cenayang." batin Rania sambil memasang wajah terkejut nya.
"Saya bukan cenayang yang bisa membaca hati seseorang tapi melihat ekspresi wajah kamu saya jadi tau apa yang ada di dalam pikiran kamu." Ucap Raka sambil memajukan wajahnya ke wajah Rania, Rania pikir Raka akan menciumnya sontak saja dia memejamkan matanya.
Tapi ...
cetak
Raka menyentil dahi nya, Rania langsung membuka mata dan mengusap dahinya yang agak sakit.
"Kenapa kamu menutup mata,kamu fikir saya mau mencium kamu." tuduh Raka yang sama sekali tidak salah.
Rania yang sudah terlanjur malu, langsung berlalu pergi.
"Aduh Rania bodoh banget sih kamu bisa-bisanya mikir kalau pak bos mau nyium mana mungkin." batin Rania sambil memukul-mukul kepalanya.
Saat menunggu lift muncullah Zidan dari dalam.Rania yang melihat Zidan langsung merasa bahagia karena bertemu pujaan hatinya.
Rania melihat Zidan sambil senyum-senyum sampai Zidan terheran dibuatnya.
"Kamu Rania kan.?" Zidan memastikan bahwa didepannya adalah OG yang kemarin ditabraknya dan orang yang dimaksud Raka.
"I-iya pak." Rania gugup jika berdekatan dengan Zidan.
"Saya ingin menyampaikan bahwa pukul 13 30 anda diminta untuk menjemput putra pak Raka di sekolah nya, untuk alamat nya akan Saya kirim melalui pesan." Jelas Raka, Rania yang sudah gr karena Raka mengenalinya langsung dibuat terjun bebas karena dia dikenali atas perintah CEO sombong bin galak itu.
"iya pak, sekalian sama foto anaknya ya pak." jawab Rania.
Zidan hanya membalas ucapan Rania dengan anggukan kepala.