Dera adalah gadis dari keluarga sederhana. Bapak dan ibunya adalah pekerja. Dera mempunyai 2 adik perempuan. Bisa dibilang kehidupan nya lurus bagai jembatan yang kokoh. Dera termasuk anak yang berprestasi. Dia mempunyai perawakan tinggi untuk ukuran wanita asia tenggara, memiliki kulit putih bersih dan wajah yang cantik. Kehidupan Dera dilalui seperti air yang mengalir. Bahkan membosankan untuk sebagian orang. Pertengahan cerita hidupnya dimulai. Saat laki laki bernama Regan mulai masuk dan mengusik kehidupan tenang Dera. Kepribadian Regan yang sangat jauh berbeda dengan Dera muncul bagai hujan petir. Regan adalah sosok laki laki yang ceria, ugal ugalan dan mempunyai banyak sekali teman baik pria maupun wanita.
Ingin tahu bagaimana kisah lengkap mereka? yuk terus baca novel "Menjadi Wanita Impian".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rasendriya Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Jawab Dera
" Tapi , nih ya Dera misalkan Bagus suka kamu dan nembak, gimana?" Tanya Nindi lagi
" Ngga tahu Nindi yang cantik!!" " Aku ruh belum kepikiran. " Jawab Dera
" Ya, Allah Dera,! Kamu ngga ngabari Bagus kalau kita sudah selesai". Seru Nindi
" He,,, he lupa maaf" kata Dera sambil nyengir kuda
" Cepetan kasih tahu dia. Kasihan kali anak orang dianggurin".
" Iya" bawel amat sungut Dera
" Hallo, Assalamualaikum, Bagus ini Dera" . telpon Dera
" Iya Dera, kamu sudah selesai ujian nya?" Tanya Bagus.
" Emmh, sebelumnya sudah selesai dari tadi. Maaf ya lupa telpon.habis ngobrol sama Nindi. Jadi lupa deh". Jawab Dera
" Iya, ngga papa . lagian aku juga baru ketemuan sama temen ku.kok"
"Santai aja". Jawab Bagus.
" Sekarang kamu dimana?" " Aku kesana ya?" Tanya Bagus'.
"Iya, kami ada di taman kampus" jawab Dera.
" Gimana Dera?" Tanya Nindi.
" Bagus otw kesini" . jawab Dera
Tak berapa lama Bagus pun datang.
" Gimana , ujiannya. Sukses?" Tanya Bagus
" Bismillah aja Gus, saingannya banyak" jawab Nindi.
" Kalian sudah makan?" Tanya Bagus'.
"Eeeee,,,,," Dera mau jawab tapi kakinya diinjak Nindi.
" Beluumm" jawab Nindi.
Dan Dera pun melotot ke Nindi dan berbisik.
" Kita makan sendiri aja Nin. Aku ngga enak ngrepoti Bagus".
" Haa,,,haaa!" Ngga paa Dera. ""Yuk kita makan dulu" tawar Bagus.
" Kalian mau makan apa? " Tanya Bagus'
" Oh, ya Dera kamu ingat Bang Mamat tukang bakso dekat sekolah kita" " aku lihat kamu dulu suka makan di situ sama Silvi." Kata Bagus
" Lo kok kamu tah?" Tanya Dera.
"Cie,,,cie jadi stalker ya kamu Bagus " goda Nindi.
" Sudah yuk.mau makan tidak" kata Bagus sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Boleh ' jawab Dera . Sekalian nostalgia.
" Rencana mu apa Gus sekarang?" Tanya Dera
Terjadi pembicaraan didalam mobil. Sambil melihat lihat pemandangan kota pahlawan.
" Aku kangen banget Nin sama kota ini!" Seru Dera.
Bagus pun hanya bisa tersenyum sambil menyetir.
Sedangkan Nindi terus melihat lihat pemandangan.
"Sudah sampai!" Kata Bagus.
" Welcome to Bang Mamat" kata Bagus.
" Ehh, Neng Dera, apa kabar?" Tanya Bang Mamat.
" Bang Mamat apa kabar?" Tanya Dera.
" Baik, Neng" , jawab Bang Mamat.
" Seperti biasanya ya Neng?" Tanya Bang Mamat.
" Ya Allah Bang Mamat masih ingat kesukaan saya?" Tanya Dera
" Ingat dong Neng " kata Bang Mamat
" Bahkan Mas Bagus juga sering tanya bakso kesukaan nya Neng Dera" cerocos Bang Mamat , tanpa melihat perubahan wajah Bagus yang merah karena malu.
" Sudah sudah kapan persennya nih " kata Nindi.
" He,,,, he,,!" Maaf Nin.
" Bang ini kenalkan teman saya, namanya Nindi". Kata Dera.
" Eh, temannya Neng Dera ya?" Tanya Bang Mamat.
" Iya Bang".
" Kamu pesen yang gimana Nin?" Tanya Dera.
" Samain kamu aja Dera" kata Nindi.
" Kalau kamu Bagus?" Tanya Dera
" Mas Bagus mah saya tahu Neng" kata Bang Mamat.
"Ohhh""oke".
" Ngomong ngomong Neng Dera habis dari mana?" Tanya Bang Mamat sambil meracik bakso nya.
" Kami dari ujian masuk PTN Bang","doakan lolos ya Bang". Kata Dera.
"Siap,Neng"." Ini Neng baksonya " kata Bang Mamat.
Mereka pun makan dalam diam
" Wah, Bang Mamat memang mantap. Baksonya tetap enak ngga berubah, " puji Dera
" Neng Dera bisa saja " jawab Bang Mamat.
" Beneran Bang Dera ngga bohong!". " Kenapa Bang Mamat ngga buka depot bakso aja ?" Tanya Dera.
" Mau, sih Neng . Tapi belum ada modal". Kata Bang Mamat.
" Bang Mamat butuh modal? " Tanya Bagus.
" Bisa kita joint Bang," kata Bagus.
" Yang Bener Mas,?" Tanya Bang Mamat.
" Iya bang, bener" . Soalnya aku juga lagi pengen buka usaha Bang.
" Nanti bisa kita omongin lebih lanjut Bang" kata Bagus.
" Iya Mas Bagus, siap". Kata Bang Mamat.
" Tuh, Bang ada investor, gaskeun aja" kata Dera dengan semangat.
Setelah semua selesai makan. Mereka pun pamit ke Bang Mamat.
" Habis ini kalian mau kemana?" Tanya Bagus'.
" Ehm, kayaknya kita langsung balik ke stasiun Gus. " Soalnya kereta kita datang jam 4 sore.
" Emmh, tapi sekarang kan masih jam 12 Dera" kata Nindi.
" Memangnya kenapa Nin?" Tanya Dera.
" He,,,he mungkin bisa jalan jalan.mumpung di kota" jawab Nindi.
Sebenar nya itu hanya akal akalan Nindi. Karena Dia tahu Bagus pengen pedekate sama Dera
Karena pada saat di Bang Mamat tadi.pada saat Dera ke kamar mandi
Nindi bertanya kepada Bagus.
" Gus, aku mau nanya,?"
" Boleh? Tanya Nindi.
" Kamu suka Dera?" Tanya Nindi.
" Kenapa?" Tanya Bagus'.
" Kelihatan ya?" Kata Bagus.
" Ya, iyalah," " terus kenapa kamu ngga nembak langsung?" Tanya Nindi lagi.
" Aku bingung Nin , jujur aku ngga mau merusak pertemanan kami. Karena untuk berteman dengan Dera itu bukan hal yang mudah
Karena Dera itu anaknya pendiam dan ngga mudah percaya sama orang.
" Iya sih". " Tapi apa salahnya dicoba'" kata Nindi
"Kamu harus berani Gus"!. "Nanti menyesal Lo." Nindi memberikan semangat kepada Bagus.
apa yang akan dilakukan dera y?
mampir jg dinovelq ya kak
salam satu ketikan