NovelToon NovelToon
Cinta Yang Tersurat

Cinta Yang Tersurat

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:41.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lailatus Sakinah

Kisah cinta dua remaja yang membawa mereka pada impian untuk sehidup sesurga.

“Lima tahun lagi aku akan datang melamarmu, tunggu aku” kalimat itu meluncur begitu lantang dari lisan seorang pemuda berseragam putih abu, di hadapannya seorang perempuan berjilbab putih yang menjulur menutupi hampir seluruh tubuhnya tengah tertunduk malu.

“Tak perlu mengikatku dengan janji. Bila aku takdirmu, kita pasti akan bertemu. Untuk sekarang, kita kerjakan bagian kita masing-masing, aku dengan hidupku, kamu dengan hidupmu. Perihal temu, datanglah bila sudah benar-benar siap. Itu juga bila belum ada yang mendahuluimu.” Helaan nafas terdengar menjadi pamungkas dari ucapan gadis itu.

Akankah kisah cinta mereka berakhir bahagia?
Atau justru hadir orang yang mendahului?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Yang Klik

Satu bulan berlalu sejak kabar kembalinya Ariq ke telinga Kamilia, hingga kini masih hanya sebatas kabar angin baginya.

Sampai saat ini Kamilia tak kunjung mendapat kabar perihal laki-laki yang sudah dia tunggu selama lima tahun ini. Dalam hati tentu bertanya-tanya, apakah gerangan yang terjadi dengan kekasih hatinya itu, apakah dia sedang menyiapkan kejutan manis untuk menghalalkannya? Ataukah memang sudah lupa akan janjinya?.

Berbagai spekulasi tumbuh di benak Kamilia, sehingga sadar atau tidak apa yang dipikirkannya beberapa hari ini berpengaruh pada kinerjanya. Semangatnya perlahan menyusut, bukan hanya saat berada di sekolah tetapi saat menjadi guru ngaji Feli pun dia sering kehilangan fokusnya.

Kamilia sudah berusaha untuk bersikap biasa, mengendalikan apa yang bisa dikendalikannya, tapi ketika rasa itu berubah menjadi ketidakpastian tentu saja dirinya tak bisa mengelak dari rasa khawatir.

"Bu Kamilia kenapa? Saya lihat akhir-akhir ini sepertinya kurang bersemangat" tanya Sarah yang memilih duduk di kursi yang berdekatan dengan Kamilia, siang ini mereka sedang berada di kantin khusus guru dan karyawan untuk makan siang.

"Kelihatan ya?" tanya Kamilia dengan senyumnya, berusaha menutupi kegelisahan hatinya.

"Jelas sekali, Ibu sakit? Atau ..."

"Tidak apa-apa Bu Sarah, sepertinya tubuh sedang akan meminta haknya untuk lebih banyak istirahat" Kamilia memotong perkataan Sarah dengan cepat,

"Kalau ngeprivat ngaji masih Bu?" tanya Sarah,

"Alhamdulillah masih, Bu"

"Sepertinya Ibu kelelahan, mungkin aktifitasnya harus ada yang dikurangi" saran Sarah dengan tatapan mata khawatir, dia tahu jika Kamilia menjadi salah satu guru andalan di sekolah. Tidak hanya tugas mengajar yang banyak tapai beberapa kegiatan ekskul juga dipercayakan kepala sekolah padanya.

"Iya, terima kasih atas kekhawatiran dan perhatiannya, Bu Sarah" ucap Kamilia tulus.

"Bukan hanya Bu Sarah lho yang khawatir, saya juga khawatir Bu kalau Bu Kamilia sakit, apalagi seseorang di samping saya, khawatir banget ngelihat Ibu seperti tak ada gairah gitu"

Ternyata obrolan Kamilia dan Sarah sampai ke telinga guru lain yang sama-sama sedang makan siang di sana, keduanya pun menoleh ke arah sumber suara. Tampak dua orang guru laki-laki tengah duduk di meja tepat di belakang mereka.

"Eh Pak Syahril, Pak Feri, makan Pak" sapa Sarah menganggukan kepalanya ke arah mereka, begitu pun dengan Kamilia.

Tidak ada lagi obrolan di antara keduanya, mereka buru-buru menghabiskan makan siangnya karena sebentar lagi jam masuk akan dimulai.

Ting ...

Notifikasi pesan di ponsel Kamilia menghentikan aktifitasnya yang sedang menyiapkan materi untuk sore ini. Hari ini Kamilia pulang lebih awal ke rumah kontrakannya sebelum berangkat ke rumah Feli, hari Jumat jadwal mengajarnya memang tidak terlalu padat, biasanya dia akan berangkat langsung dari sekolah selepas shalat Ashar, tapi untuk hari ini dia memilih pulang dulu untuk sekedar mengistirahatkan tubuhnya.

"Assalamu'alaikum, Bu Kamilia, bagaimana keadaannya? Mau saya antar ke dokter? Kata Bu Sarah tadi Ibu pulang duluan"

"Hufft ..." Kamilia menghembuskan nafasnya, walau pun nomor yang mengiriminya pesan itu tidak disave, tapi dari foto profilnya dia tahu jika itu adalah rekan guru, Pak Syahril.

"Wa'alaikumsalam. Alhamdulillah baik, tidak perlu Pak, saya baik-baik saja." balas Kamilia seadanya.

"Alhamdulillah kalau begitu, saya tenang mendengarnya. Jaga kesehatan selalu ya, Bu."

Balasan pesan dari guru yang bernama Syahril kembali diterima Kamilia. Dia lalu mengirim emot dua tangan yang saling mengatup sebagai ucapan terima kasih.

Perhatian Syahril ternyata semakin menjadi, setiap ada kesempatan tidak sungkan dia menunjukkan perhatiannya pada Kamilia. Beberapa guru yang kebetulan melihatnya tampak antusias mengompori keduanya agar jadian, tapi respon Kamilia yang hanya menanggapi seperlunya membuat mereka hanya sekedar sambil bercanda mengutarakannya.

"Bu Kamilia, sepertinya Pak Syahril ada rasa sama Ibu" Bu Anggun salah satu rekan guru Kamilia memulai percakapan, dari segi usia dia memang lebih senior daripada Kamilia dan Sarah, dia bahkan sudah berkeluarga dengan dua anak yang sudah cukup besar.

"Ah Ibu bisa aja, jangan suudzon" balas Kamilia dengan kekehan,

"Idih, siapa juga yang su'udzon, justru ini adalah prasangka baik lho. Saya setuju kalau Bu Kamilia dan Pak Syahril jadian, semoga kalian berjodoh, kalian sangat cocok." ucap Bu Anggun dengan antusias,

"Apalagi Pak Syahril juga seorang pengusaha lho Bu, dia hanya ngajar buat sampingan aja, biar gak jenuh katanya" bisik Bu Anggun yang sepertinya sangat tahu tentang Pak Syahril.

Tentu saja Bu Anggun tahu, di sekolah mereka semua orang sangat tahu siapa seorang Syahril. Guru muda yang tampan, mapan dan juga cerdas dan jadi favorit semua murid cewek.

Setelah satu tahun mengajar di sekolah itu sebagai ASN, rekan-rekannya baru tahu jika Syahril juga adalah seorang pengusaha. Beberapa kafe miliknya tersebar di beberapa tempat strategis di kota itu, belum lagi beberapa distro dengan brand yang sudah sangat terkenal di kalangan remaja juga dimilikinya.

"Hhe ...terima kasih informasinya, Ibu" sahut Kamilia dengan wajah nyengirnya, dia hanya tersenyum sembari geleng-geleng kepala kecil mendengar penuturan Bu Anggun.

Berita tentang Pak Syahril yang menyukainya bukan hanya Kamilia dengar dari Bu Anggun maupun Bu Sarah. Terakhir Pak Feri, guru laki-laki yang juga masih single seperti Pak Syahril datang ke meja nya hanya untuk memberitahukan hal itu.

Lagi-lagi Kamilia hanya tersenyum menanggapinya, dia tidak ingin terlalu serius menanggapinya dan menganggap jika itu hanya obrolan bercanda rekan-rekannya.

Tetapi pemikiran Kamilia hari ini terpatahkan. Setelah rapat dinas yang di adakan menjelang kegiatan kesiswaan, Pak Syahril mengiriminya pesan untuk bertemu karena ingin ada yang dibicarakan. Keduanya terlibat jadi panitia pada acara Perkemahan Jumat, Sabtu, Minggu (Perjusami) yang akan diadakan pekan depan.

Dengan dalih karena ada hal yang ingin dibicarakan perihal persiapan Perjusami, Syahril meminta Kamilia untuk bertemu di hari libur.

"Maaf Pak, hari minggu saya ada jadwal privat. Kita bicarakan besok saja di sekolah" pesan balasan Kamilia atas ajakan Syahril pun terkirim.

Tapi entah tahu dari mana alamat kontrakannya, batu saja Kamilia menyimpan ponsel di atas meja yang digunakannya untuk belajar, terdengar suara ketukan pintu.

Kamilia pun merapikan kerudung pashmina nya sebelum membuka pintu. Dan alangkah terkejutnya dia saat membuka pintu ternyata Syahril sudah berdiri di hadapannya.

"Jadwal privatnya sore kan? Jadi kalau pagi ini kita pergi bisa kan?" ucap Syahril setelah mengucapkan salam dan dijawab terbata oleh Kamilia karena masih kaget.

"Maaf Pak Syahril saya ..."

"Kita tidak berdua, di mobil sudah ada Pak Feri, Bu Widia dan Bu Seni. Bu Sarah juga sudah diajak, dia sedang bersiap, tuh sudah dijemput sama Pak Firman" tunjuk Syahril dengan dagunya ke arah teras rumah kontrakan Sarah yang memang bersisian dengan kontrakan Kamilia.

"Ayo Bu, kita let's go ..." teriak Bu Widia dan Bu Seni bersamaan dari dalam mobil yang dikemudikan oleh Pak Feri.

Tidak ada lagi alasan yang bisa diberikan oleh Kamilia, dia akhirnya mengangguk, bersedia ikut ajakan Syahril.

Salah satu kafe yang katanya milik Syahril menjadi tempat berkumpulnya mereka, empat guru perempuan dan tiga guru laki-laki yang menjadi panitia inti acara perjusami kini telah berkumpul di ruangan yang khusus disediakan untuk mereka.

Aneka jenis minuman sesuai pesanan telah tersaji di atas meja. Tidak lama kemudian, dia orang waiters datang membawa makanan pesanan mereka.

Obrolan tentang persiapan kegiatan perjusami pun dimulai. Feei sebagai ketua pelaksana memimpin jalannya rapat, dibuka oleh Widia sebagai sekretaris panitia, sementara yang lainnya menyimak termasuk Kamilia yang kebagian tugas menjadi divisi acara pada kegiatan itu masih menyimak pemaparan Feri sebagai ketua pelaksana.

Obrolan santai pun terus berlanjut, semua orang berperan aktif mengeluarkan ide dan pendapatnya. Begitu pun dengan Kamilia, dia mencatat banyak hal sebagai bahan untuk menyusun acara yang akan dilaksakan selama tiga hari itu.

Tibalah waktu makan siang, hidangan makan siang pun telah tersaji. Kamilia memilih pamit terlebih dahulu untuk melaksanakan shalat dzuhur. Hal itu kembali menjadi perhatian Syahril. Dia pun turut berdiri bermaksud untuk menunjukkan kepada Kamilia tempat yang akan digunakan shalat oleh gadis itu.

"Shalatnya di sini saja, Bu. Kalau jam segini Mushala kafe biasanya penuh" alasan Syahril, dia mengarahkan Kamilia agar mengikutinya.

Kamilia tertegun saat di pintu ruangan yang akan dimasukinya bertuliskan ruangan direktur utama.

"Pak ini kan ..."

"Gak apa-apa, Bu, di dalam juga ada tempat shalat tapi kecil, jadi kita bergantian aja ya. Kasihan kalau harus mengantri ya di mushola bawah, jadi di sini saja ya!" seru Syahril yang sengaja memotong ucapan Kamilia yang terlihat sungkan saat akan memasuki ruangan itu.

"Wisssh ...yang pdkt kayaknya makin gencar nih" selepas Kamilia memasuki ruangan itu, Syahril dikejutkan dengan kedatangan Feri dan Widia, keduanya senyum-senyum menatap Syahril yang masih berdiri di depan pintu yang sudah menelan Kamilia.

"Bantu ya, hatiku sepertinya sudah klik banget." jawab Syahril jujur, membuat dua rekannya semakin melebarkan senyumnya.

1
Mukmini Salasiyanti
Nah kan?????
cakraaaaaaaaaa
Yhanie Shalue
ad ap dg cakra,, smg cakra baik2 aj meskipun aku masih berharap milia kembali sm Ariq😁
Biru
Next
Meli Anja
jangan sape.cakra.memderita penyakiy ganas kak..kasian kamilnya mau punya anak tapi suami.sakit...😭😭
dyah EkaPratiwi
Semoga cakra baik2 saja, sabar kamilia
Adiba Shakila Atmarini
sdih sih..sbenrx g rela sih ariq sma amel..
Nie
kamilia ♥️ ariq 🤭
Mukmini Salasiyanti
Ariiqqqqq😭
Jgn move on yaaa...
Hanya krn slh faham..
knp hrs begini????

mana nih, Author??
salah Author niiih....
buat cerita yg Tersurat....
😄🤣🤣🤣😭😭😭
Meli Anja
kamil emang bener ...dia harus tegas ...masa lalu bairlah menjadi masa lalu ...ariq..move on riq...kasian amel..
Biru
Kita sehati El...aku juga gk rela bgt ariq sama Amel
dyah EkaPratiwi
Berharap menemukan kebahagiaan masing-masing. semangat ariq cari bahagiamu
Rupiaah Ismail
Bagus cakra..
Mukmini Salasiyanti
hadehhhhhhh
hancur hatiku..
hancur hatiku..
eh salah deng....
😃🤣🤣
ups! ada Mas Cakra....
kaburrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Yhanie Shalue
itu pasti cakra datang menghampiri mulia yg lg bengong,, oh rasanya bnr2 ga ikhlas kak laila,, pokoknya ariq mauy berjodoh sm milia😭😍
Meli Anja
gpp kamu sudah bahagia kamilia...beneran bisakah ariq moveon dari milia? semoga saja...
Biru
Amel... percaya diri banget gk segampang itu Ferguson mau takluk in hati Ariq,,,Ada yg masih bertahta di hati ariq belum ada yg bisa menggantikan
Mukmini Salasiyanti
aaaaaaaaa baperrrrrrrrr

😔😫😭😭
Biru
Tambah gk bisa move on Yekaaann Riq... gara2 AA nich
Adiba Shakila Atmarini
gmn ya rsax. susah untk d ungkpkn..
Siti Fatimah
boleh enggak sih kalau kamilia punya suami 2 🤭✌️
Yhanie Shalue: 😅jgn dong kak
Lailatus Sakinah: 😅😅😅😅😅😅🙈🙈🙈🙈🙈🙈
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!