Pernikahan yang ketiga kali nya,kini berakhir dengan perpisahan. Setelah setahun bersama,kini Bagas dirgantara harus menelan lil pahit kembali. Dua pernikahan nya gagal karena mereka yang tidak bisa melahirkan anak,dalam tiga tahun . Bagas harus menikah tiga kali,ini terakhir bagi nya.
Bagas dirgantara, sosok pria sempurna dimata semua orang. Memiliki wajah tampan,tubuh kekar dan pewaris dirgantara group. Semua wanita berlomba-lomba untuk mendekati dan dapat menjadi istri nya,hingga hatinya jatuh pada wanita yang di cintai nya dan dia nikahi.
Bagaimana kisah selanjutnya,apakah Bagas dirgantara mendapatkan keturunan nya ? atau dia hanya akan bermain-main dengan sekertaris nya yang cantik dan seksi?
Yuk....mampir,masih dengan alur cerita yang sama ya say. Bisa buat nangis,kesal dan berdenyut 🤭,semoga pada suka ya....makasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Bagas tidak memperdulikan ucapan Maya,dia melenggang masuk kedalam pintu besi yang terbuka. Dia semakin penasaran dengan sosok Utari,wanita yang baru pertama kali dia lihat disana. Wanita yang bisa menarik perhatian nya begitu saja,dia yang sudah tidak ingin berurusan dengan wanita mana pun kini mulai tertarik dengan sosok Utari.
"Pak....ini berkas yang anda minta" ucap asisten Bagas yang sudah berdiri didepan pintu ruangan nya sedari tadi.
"Terima kasih Ga...." ucap Bagas dengan santai,dia masuk kedalam ruangan yang dia dekorasi sendiri.
Ini pertama kali nya Bagas masuk kedalam ruangan miliknya itu,dia melihat sekeliling nya terlebih dahulu kemudian dia duduk di kursi kebesaran nya dan menatap berkas yang diberikan oleh Saga sang asisten.
Bagas lebih tertarik dengan berkas ditangannya,berkas mengenai data diri Utari sudah dia baca dengan seksama. Kehidupan sebatang kara di dunia ini membuat Utari mandiri dan tidak selalu berharap pada orang lain,membuat nya semakin ingin mengenal lebih dekat dengan wanita itu.
Senyuman dibibir Bagas tertarik,dia melihat foto Utari yang tersampir dibagian atas data pribadi nya . Dia melihat wajah cantik alami dari Utari,berbeda dengan tiga wanita yang pernah hadir dihidup nya. Mereka merupakan modal dan berasal dari keluarga terpandang,selalu memakai riasan bahkan tidur sekali pun.
Tiga tahun Bagas bersama mereka dan dia sangat tau bagaimana sikap dan perilaku istri nya itu,apalagi mereka yang hobi berbelanja dan memakai pakaian bermerek. Memakai riasan sudah tidak bisa lagi dielakan, sehingga wajah asli mereka sama sekali tidak pernah dia lihat dengan jelas.
Sementara di dapur perusahaan,Utari sedang mengerjakan beberapa berkas yang sudah hampir selesai. Laporan keuangan dan perusahaan yang sedang dikerjakan nya dengan serius hingga suara Maya menggelegar disana,Utari terkejut dan menatap ke arah Maya dengan tatapan bingung nya .
"Tari....Maaf kan aku,kau dipanggil oleh Pak Bagas. Beliau sudah mengetahui mengenai kau yang membantu ku mengerjakan tugas-tugas ku,maafkan aku tari. Tapi aku sudah meminta pak Bagas untuk tidak memecat mu,biar aku saja yang dipecat " teriak Maya,dia merasa bersalah pada Utari.
"Pak Bagas? Siapa ?" tanya Utari,dia hanya seorang cleaning service dan tidak begitu tau siapa saja petinggi di perusahaan itu .
"Beliau pemilik perusahaan ini,aku akan yakinkan pak Bagas kalau semua nya aku yang minta jadi kamu ngak usah takut dan semoga saja pak Bagas ngak mecat kita ya " jelas Maya dengan cepat,dia masih merasa takut.
"Tapi....Jika pak Bagas mecat kita,aku akan berusaha mencari pekerjaan lain untuk mu juga. Sekali lagi maafkan aku ya tar" ucap Maya dengan pelan.
"Ngak apa-apa,mungkin memang sudah takdir nya saya ngak dapat rejeki disini mbak" ucap Utari.
Awal nya Utari terkejut mendengar ucapan Maya,siapa yang memberitahukan mengenai dirinya pada pemilik perusahaan ini. Padahal selama ini tidak ada yang pernah melaporkan apa pun, karena mereka juga butuh bantuan dari nya .
"Aku temui pak Bagas dulu,nanti kita bicara lagi ya mbak. Aku ngak apa-apa kok kalau harus di pindahkan atau dipecat,jangan khawatir ya" ucap Utari lagi,dia malah merasa kasihan pada Maya yang harus membayar kontrakan dan mengurus ibu juga anak nya .
Utari dan Maya berjalan beriringan ,Maya kembali ke ruangan nya sedangkan Utari menuju ruangan khusus untuk pemilik perusahaan. Dia tau kalau selama ini ruangan itu di buat untuk pemilik perusahaan ,karena dia juga selalu membersihkan ruangan itu dengan rutin.
Tok....tok....tok....
Tidak ada jawaban dari dalam membuat Utari membuka pintu nya sedikit dan mengintip ke arah dalam,dia tidak melihat siapa pun disana. Ruangan itu kosong hingga akhirnya dia merasakan seseorang dibelakang nya sedang menghimpit nya dan melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan saat ini,mengintip dari atas nya .
Bagian belakang milik Utari menempel dengan erat di depan bagian inti milik pria di belakang nya,karena terkejut dan tidak bisa mundur lagi atau berbalik sehingga Utari hanya bisa membuka pintu ruangan itu dengan lebar dan berbalik.
"Ah.....Apa yang anda lakukan ?" bentak Utari dengan jantung yang berdebar tak karuan karena memang baru kali ini dia bersentuhan dengan pria ,apalagi pantat nya dengan bagian inti pria itu yang sudah terasa tegang saat menempel pada nya tadi.
"Harus nya aku yang tanya,kau sedang apa didepan ruangan ku ? Kenapa mengintip seperti itu? Ngak sopan" tanya pria yang sudah berjalan masuk kedalam ruangan itu dengan menenteng sebuah plastik yang entah berisi apa .
Utari terkejut,dia menatap pria yang kini sudah duduk di kursi kebesaran dibalik meja. Dia yakin kalau pria itu merupakan pria yang bernama Bagas karena pria itu yang mengakui nya sendiri,Utari pun menundukan kepala nya karena menunggu perintah dari Bagas.
Bagas terlihat sedang mengeluarkan kotak plastik dan meletakkannya di atas meja,dia membuka kotak kecil yang entah diisi apa dalam nya . Utari dengan perlahan mulai melirik ke arah kotak itu,dia penasaran karena Bagas membawa nya sendiri .
Mata nya membulat sempurna,Utari melihat dua buah kotak yang di keluarkan dari dalam bungkusan plastik itu. Ternyata dua buah salad buah yang terlihat menggoda mata nya,Utari terkejut dan merasakan saliva nya yang sudah mulai menetes melihat isi dalam kotak itu.
"Kau duduk lah,sini. Temani aku makan " ucap Bagas membuat Utari terkejut,dia sangat mau sekali menemani makan pria didepan nya ini karena dia tau kalau salad buah yang di beli oleh Bagas merupakan makanan kesukaan nya .
Bagas memang menyukai salad buah itu juga,saat pertama kali dia mengunjungi perusahaan ini saat proyek pertama kali akan dibangun disini. Saat itu ,Bagas duduk dan makan disana makanya dia tau kalau salad buah disana juga enak.
"kenapa masih berdiri saja? Ayo kesini,temani aku makan" ucap Bagas dengan tatapan yang kini sudah terarah pada Utari .
Tadi nya Bagas tidak ingin melihat wajah Utari karena junior miliknya yang langsung bergesekan pada pantat Utari,membuat nya seketika berdiri. Bagas ingin menenangkan junior nya lebih dulu sebelum dia menatap ke arah Utari,entah kenapa junior nya bisa bereaksi lebih cepat saat bersama dengan Utari karena biasanya dia akan bereaksi jika para mantan istri nya memanjakan nya lebih dulu melalui mulut mereka sampai junior nya berdiri dengan tegak.
bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘