Perjalanan hidup Tania yang menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya raya karena sebagai penebusan rasa bersalah.
Bukan menjadi enak hidupnya semakin tersiksa dengan mertua nya yang tidak pernah menerimanya karena dirinya berasal dari keluarga miskin
Bagaimanakah kisah selanjutnya apakah Tania akan bertahan? Atau justru memilih menyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Malam harinya
"Tania ayok kita makan malam dulu" ajak Reno
Tania bangun dari posisi tidurnya dan berjalan mengekor di belakang Reno menuju meja makan
Tap.. tap.. tap..
Suara derap langkah kaki mereka berdua berbunyi nyaring saat menuruni anak tangga satu persatu hingga terdengar sampai bawah
"Malam ma pa" sapa Reno
"Malam"
"Malam ma pa" ucap Tania mencoba menyapa kedua mertuanya. Namun hening tak ada sahutan sama sekali
"Duduk kita makan sama sama" ucap Reno dan Tania mengangguk
Wanita itu duduk di samping suaminya dan langsung mendapat tatapan tajam dari Adelia
"Kenapa dia duduk di situ" tanya Adelia ketus
"Ma dia istri aku" ucap Reno mengingatkan
"Oh ya? Tapi itu tempat duduk adik kamu Lina" ucap Adelia
Sedangkan Hendra hanya diam sambil memperhatikan perdebatan antara istri dan anaknya itu
"Ma lagian sekarang Lina berada di luar negeri untuk menempuh pendidikannya dan pasti lama dan juga di sebelah Tania masih ada satu kursi kosong itu bisa untuk Lina" ucap Reno lembut pada mamanya tanpa ingin melukai perasaan sang mama
"Terserah kamu" ucap Adelia ketus dan melanjutkan makannya dengan tenang tanpa banyak bicara lagi
Astaga hanya masalah tempat duduk saat makan saja di permasalahkan apa kehadiranku disini benar benar tidak di teri****ma batin Tania yang merasa sakit hati dengan ucapan mertuanya itu
Mereka semua makan malam bersama hingga makanan di piring masing masing habis tak tersisa. Suasa hening benar benar terpancar saat makan malam pertama sejak kehadiran Tania di rumah itu
"Reno ikut papa ke ruang kerja papa ada beberapa yang harus papa bahas sama kamu" ucap Hendra
"Baik pa" ucap Reno dan mengusap mulutnya menggunakan tisu kemudian mengikuti papa nya masuk ke ruang kerjanya
"Aku ke ruang kerja papa sebentar" ucap Reno dengan mengusap bahu istrinya lembut
Selesai makan, Tania berdiri dari duduknya dan langsung mendapatkan semprotan dari sang mama mertua
"Mau kemana kamu" bentak mama mertuanya itu
"Mau... ke kamar ma" ucap Tania
"Enak aja beresin ini semua sekalian cuci piring kotor jangan cuma ngandelin pelayan" ucap Adelia dengan nada tinggi
Tania hanya mengangguk dan mengikuti apa yang di perintahkan oleh mama mertuanya itu. Wanita itu membereskan semua piring kotor dan membawanya ke dapur
"Aduh biar saya aja yang lakuin nanti tuan Reno marah" ucap salah satu pelayan disana
Tania menatap pelayan itu dan tersenyum lembut. "Gapapa biar saya yang kerjakan" ucap Tania
"Tapi jangan kasih tau tuan ya" ucap pelayan itu takut dan Tania mengangguk
"Tenang aja"
Perlahan tangan putih Tania mencuci semua piring piring kotor itu hingga bersih. Setelah pekerjaannya itu selesai dirinya kembali ke kamar
.
"Baik pa biar proyek itu Reno yang tangani" ucap Reno
Hendra menepuk bahu putranya dengan bangga. "Kau seorang pembisnis yang hebat tetapi bagaimana bisa takdirmu menikah dengan gadis seperti itu" ucap Hendra
"Mau bagaimana lagi semua sudah terlanjur dan Reno hanya bisa menerimanya saja" ucap Reno
"Jika bisa kau ceraikan saja dia banyak para wanita yang mengantri untuk menjadi istrimu Ren" ucap Hendra
"Gak pa pernikahan bukan hal yang main main bagi Reno" ucap Reno
"Aku balik ke kamar dulu" ucap Reno dan keluar dari ruang kerja papanya
Pria tampan itu berjalan menuju kamarnya namun tiba tiba sebuah tangan memegang lengannya
"Mama"
"Mau ngapain kamu" ucap Adelia dingin
"Aku mau ke kamar ma" jawab Reno santai
"Ren" ucap Adelia dengan alis menukik
Reno dengan tersenyum lembut berkata pada mamanya "Ma mau bagaimanapun Reno adalah suami Tania dan Reno harus memenuhi kewajiban Reno ma Reno harap mama ngerti itu" ucap Reno lembut
"Tapi Ren..."
"Mama sama sama perempuan kan kalau mama ada di posisi Tania apa mama mau" tanya Reno lembut
Pria yang memiliki karakter lemah lembut itu berkata dengan begitu halus tanpa ingin mmenyakiti perasaan mamanya yang telah melahirkan dan membesarkannya
Genggaman tangan Adelia mulai melemah dan wanita paruh baya itu terdiam mendengar kata kata yang di ucapkan oleh Reno
Reno tersenyum dan melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamarnya
"Tapi Ren jangan samakan mama sama gadis kampungan itu" ucap Adelia protes namun Reno telah masuk ke dalam kamarnya