NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Mencintainya

Ternyata Aku Mencintainya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: iqueena

Seorang pria tampan yang tidak sengaja bertemu dengan wanita cantik namun jutek , pertemuan pertama mereka membuat si pria sangat penasaran ,sampai pada akhirnya mereka jadi sering bertemu karna sesuatu,kira kira apa yah alasan mereka sering bertemu,dan apa yang terjadi diantara mereka?
yuk ikuti ceritanya ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqueena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 ternyata aku mencintainya

Wilona berlari kecil, membawa serta luka dan kecewa yang menggantung berat di dadanya. Sesampainya di dalam vila, ia segera mengambil tasnya, lalu pergi tanpa sepatah kata pun, meninggalkan semua keramaian yang tak lagi berarti.

Sementara itu, Kelvin yang masih terbakar amarah berjalan cepat menuruni tangga menuju mobilnya. Namun di tengah langkahnya, aroma parfum yang sangat dikenalnya kembali menusuk hidungnya, lembut, familiar, dan hanya dimiliki satu orang.

Ia spontan menoleh ke belakang.

Dan benar, Wilona ada di sana. Langkahnya tergesa dan wajahnya tertunduk, hingga tak sadar kakinya nyaris terpeleset di ujung anak tangga yang cukup tinggi.

Kelvin refleks meraih tangannya dan menariknya ke dalam pelukan singkat, mencegahnya jatuh.

Wilona tertegun, nafasnya tercekat. Matanya bertemu dengan tatapan sedih milik Kelvin.

“Terima kasih…” ucapnya lirih.

Lalu segera melepaskan diri dan kembali melangkah pergi, meninggalkan Kelvin dalam diam.

“Dia benar-benar misterius…” gumam Kelvin pelan, nyaris tak terdengar, seolah berbicara pada dirinya sendiri.

Ia membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam, kemudian melajukan kendaraannya meninggalkan vila itu.

Namun di tengah perjalanan pulang, pandangannya tertumbuk pada seseorang yang duduk sendirian di halte pinggir jalan. Sosok itu mengenakan dress navy—tak salah lagi, itu Wilona. Ia duduk membungkuk, wajahnya tersembunyi, bahunya tampak bergetar menahan tangis.

Kelvin mengerem mendadak, lalu memutar balik mobilnya. Ia berhenti tepat di depan halte, keluar dari mobil dan segera mendekatinya.

“Wilona…” panggilnya pelan, sambil melepas jaketnya.

“Wil, kamu nggak apa-apa?” lanjutnya, menutupi bahu Wilona yang mulai menggigil dengan jaket yang tadi ia kenakan.

Wilona mendongak, terkejut melihat Kelvin berdiri di hadapannya. Air matanya masih mengalir, tapi sorot matanya kini tak lagi sendiri—ada seseorang yang peduli.

Dengan suara bergetar, ia berkata,

“Terima kasih… Vin.”

"Iya, sama-sama. Kamu mau aku antar pulang?", tanya Kelvin pelan sambil menyapu sisa air mata di pipi Wilona. "Gak baik cewek jalan sendirian malam-malam begini."

Wilona menggeleng perlahan. "Gak usah, Vin. Aku naik bus aja… Lagian rumah kita gak searah," jawabnya sembari melepas jaket Kelvin dari bahunya dan menyodorkannya kembali.

Namun, Kelvin menaruh jaket itu kembali di pundaknya dengan lembut.

"Udah, gak apa-apa. Ayo, biar aku yang antar."

Wilona ragu sejenak, menatap wajah Kelvin. "Beneran gak apa-apa, Vin? Kamu harus mutar jauh."

Kelvin tersenyum tipis. "Iya, gak apa-apa. Lagian… ada hal yang mau aku tanyain ke kamu juga."

Tanpa menunggu jawaban lagi, ia memegang kedua bahu Wilona, mengarahkan langkahnya menuju mobil. Kelvin membukakan pintu penumpang, lalu masuk ke sisi pengemudi. Mobil pun melaju perlahan meninggalkan halte.

Dalam perjalanan, Kelvin sempat melirik ke arah Wilona yang tampak masih menggigil. Ia lalu mengambil penghangat tangan kecil dari dashboard dan meletakkannya di telapak tangan Wilona.

"Terima kasih, Vin," ucap Wilona, memeluk penghangat itu di tangannya.

"Iya, sama-sama."

Sejenak hening, lalu Kelvin menoleh sedikit.

 "Oh iya, Wil… kamu ada hubungan apa sama Gifa?"

Wilona terdiam sesaat, lalu menjawab pelan, matanya masih menatap keluar jendela.

"Dia lagi deketin aku… ya, bisa dibilang PDKT. Viona juga tahu soal itu."

Kelvin mengangguk pelan. "Kamu kerja di perusahaannya juga, ya?"

"Iya… aku resepsionis di kantornya", jawab Wilona. "Aku gak nyangka… ternyata dia main belakang sama sahabatku sendiri."

Kelvin terkejut. "Oh, kamu sahabatan sama Viona? Tapi aku gak pernah lihat kamu pas aku jalan sama dia dan temen-temennya."

Wilona tersenyum pahit dan menoleh ke arah Kelvin. "Aku jarang ikut kumpul. Kebetulan juga kerjaanku sering padat."

Percakapan mereka terhenti saat mobil mulai melambat, dan akhirnya berhenti di depan rumah Wilona.

Kelvin buru-buru keluar dari mobil dan berlari kecil ke sisi penumpang untuk membukakan pintu.

Mata mereka bertemu, lalu tawa kecil pun pecah dari keduanya, menertawakan kepanikan manis Kelvin yang tampak terlalu siap.

“Terima kasih banyak, ya Vin, atas tumpangannya. Oh iya, ini jaket mu,” ucap Wilona sambil menyerahkan jaket yang sempat dipakai.

"Iya, Wil. Sama-sama,” jawab Kelvin, menerima jaket itu sambil tersenyum. “Ya udah, kamu masuk ke dalam, ya. Malam ini dingin banget.”

Wilona mengangguk. “Iya, Vin. Aku masuk dulu, ya… Dah.” Ia melambaikan tangan kecilnya dengan senyum lembut.

“Dah, Wil…” Kelvin membalas dengan senyum yang tak bisa disembunyikan, ikut melambaikan tangan.

Setelah memastikan Wilona sudah benar-benar masuk ke dalam rumah, Kelvin membalikkan badan perlahan.

Namun tiba-tiba, ia bertekuk lutut di depan mobilnya. Satu tangan bertumpu pada kap mobil, dan tangan lainnya menutup mulutnya, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

“Dia senyum? Dia senyum?? Senyumin gue? What…” gumamnya pelan, matanya membelalak kecil.

Ia pun berdiri, tangannya masih menutup mulut, wajahnya berubah merah jambu, dan senyum kecil tak bisa ia tahan.

Kelvin lalu masuk ke mobil dan melanjutkan perjalanan pulang dengan tingkah salting, tertawa sendiri, dan senyum-senyum sepanjang jalan.

Sesampainya di rumah, Kelvin turun dari mobil sambil membawa jaketnya. Ia membuka pintu dan masuk ke dalam rumah dengan langkah ringan.

Di ruang tamu yang luas, sang mamah tampak mondar-mandir. Jelas menunjukkan kegelisahan yang ia pendam sejak tadi.

Tak lama kemudian, Kelvin masuk dan memanggil pelan, “Mamah…”

Sang mamah langsung menghentikan langkahnya dan menoleh. “Kelvin! Ya ampun, Nak… Mamah khawatir banget!” ujarnya sambil segera menghampiri, memeriksa tubuh Kelvin dari kepala sampai kaki.

“Kamu nggak apa-apa, kan? Gak ada perkelahian antara kamu dan Gifa?”

“Gak, Mah... Gak apa-apa kok,” jawab Kelvin sambil tersenyum tenang. “Kelvin cuma... memutuskan hubungan aja sama mereka berdua.”

Mamah mengernyitkan dahi, jelas bingung dengan ekspresi anaknya yang justru tampak bahagia.

“Lho, kok kamu malah senyum-senyum gitu? Mamah ini khawatir loh…”

Kelvin hanya terkekeh kecil. Ia mengacak-acak rambutnya sendiri, lalu mendekat dan memeluk mamahnya.

“Selamat malam, Mah…” ucapnya pelan dan hangat.

“Ya udah… Kelvin naik dulu ya, capek banget. Mau langsung tidur,” lanjutnya sembari melangkah ke arah tangga.

Mamah hanya memandangi punggung anaknya yang makin menjauh, lalu menggeleng pelan.

“Kelakuan… Aneh banget si Kelvin, habis putus malah senyum-senyum…” gumamnya heran dalam hati.

Kelvin menaiki tangga dan menuju lantai dua, langsung ke kamar mandi untuk cuci muka dan membersihkan diri dari lelah hari itu.

Setelah berganti dengan piyama, ia masuk ke kamar dan membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

Namun pikirannya tak dipenuhi oleh amarah atas pengkhianatan Viona dan Gifa. Bukan juga rasa sedih karena kehilangan dua orang sekaligus.

Yang justru memenuhi benaknya, adalah senyum hangat Wilona.

Senyum sederhana itu berhasil membuat dadanya berdebar, dan wajahnya memanas sendiri.

Di malam itu, Kelvin tertidur dengan senyum yang sama seperti yang Wilona berikan, tenang dan tulus.

....

1
Yoona
huaa author jahat bikin aku nangis😭😭😭
IG : @dadan_kusuma89
Aseeek....disimpan nomernya, seneng ya Vin?😁
Deliathis
Ah ga sabar liat kebucinan kelvin lagi. semangat kak jgn gantungkan rasa penasaran ku y 😄
iqueena: Heheh, pantengin terus yah, masih nulis nih 🤭
total 1 replies
Deliathis
takut ah sama mira 😣
Deliathis
Takut baca bab selanjutnya 😭
Deliathis
matamu lama 😏
Deliathis
ah pantes
Deliathis
si buaya ngapain diajak sih😡
iqueena: Sabar-sabar 🤣
total 1 replies
Kutipan Halu
semangat thorr cerita nya bguss
iqueena: Terimakasih sudah mampir kak 🌹
total 1 replies
Dewi Ink
enak jadi willona😅😅
sjulerjn29
kayaknya wilona masih belum move on dari gifa deh
Rezqhi Amalia
aduh, bau bau something nih
Pandandut
jahat si /Sob/
Anyelir
semangat kelvin. semoga hatimu lapang dan tidak gundah gerana
Bulanbintang
Nah kan, nyesel
iqueena: Kelvin nya kelelahan, ternyata Wilona lebih lelah lagi 🥹
total 1 replies
Dewi Payang
Lantes aja mamanya Kelvin gak suka sama Gifa....
Dewi Payang: Aku dari awal dah curiga si pavarnya Kelvin celingkuh kuh....
iqueena: Ternyata ada bakwan di balik batu
total 2 replies
Muffin
Kejar terus vin sampai dapat hihi
IG : @dadan_kusuma89
lampu hijau ini Vin...😁, pas banget
drpiupou
dinner siapa kak kok nungguin/Joyful/
iqueena: Namanya gugup kak, jadi asbun 😆
total 1 replies
Afriyeni Official
pantes mamanya Kelvin gak suka lihat gifa. Mungkin si mama udah tau y viona dan gifa selingkuh
iqueena: Selamat, Kaka benar ✨🥳
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!