NovelToon NovelToon
Istri Arjuna (Sebatas Pelampiasan)

Istri Arjuna (Sebatas Pelampiasan)

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:43.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Senjahari_ID24

Blurb

Arjuna Syailendra dan Anggita Jelita, menerima perjodohan demi kepentingan masing-masing. Bersama bukan karena cinta, tetapi hanya sebatas azas manfaat.

Akankah rasa berdebar tak terencana tumbuh di hati mereka? Sementara Arjuna hanya menganggap Anggita sebagai pelampiasan dari cinta tak berbalas di masa lalu.

Ikuti kisah mereka yang akan menguras emosi. Selamat membaca🤗.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjahari_ID24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3b

BAB 3b

"Mas, kenapa baru datang? Aku sudah menunggu dari tadi." Nada bicara Anggi manja mendayu sembari menempelkan tubuh pada raga atletis Juna.

Sejujurnya jantungnya berdegup puluhan kali lipat lebih cepat dari biasanya, khawatir akan reaksi Juna yang mungkin saja malah menepis tangannya sementara citranya sebagai Nyonya Arjuna yang menjadi bahan iri para wanita sedang dipertaruhkan di sini. Walaupun biasanya jika sedang di luaran, Juna selalu bersikap sebagai suami yang seharusnya meski tidak terlalu mesra. Sewajarnya saja.

Juna awalnya sedikit mengerutkan dahi karena Anggi tiba-tiba berulah di luar kebiasaan, hanya saja tatapan manik jernih wanita yang berstatus istrinya itu memohonkan sesuatu, memohon amat sangat.

Setelah melihat wanita berbaju kurang bahan yang berdiri di depannya, Juna mulai memahami situasi. Dia merangkul serta meremas pinggang ramping Anggi dan menariknya agar semakin merapat padanya. Sepertinya bersandiwara mesra meraba tubuh lembut dan hangat Anggi di depan umum cukup menarik, pikirnya.

"Maafkan aku, Sayang. Tadi jalanan macet." Juna menyahut dengan sunggingan senyum tampan yang sangat jarang diulas di depan siapapun. Dia juga mengecup kening Anggi layaknya suami yang mencintai istrinya.

Fania membeliak dengki. Jiwa pelakor dalam dirinya sepertinya sudah mendarah daging. Serupa penyakit selingkuh yang menjangkiti seseorang yang datang kambuhan sewaktu-waktu. Tidak bisa sembuh total.

Mengaitkan rambut ke belakang telinga dan menegakkan tubuh membusungkan dada, Fania mencoba mengeluarkan segala pesona. Bertemu langsung bertatap muka sedekat ini dengan pria tampan menawan dari berbagai aspek yang kini menjadi pimpinan di perusahaan tempatnya bekerja merupakan kesempatan langka.

Kilat irinya pada Anggi terpancar di mata, akan tetapi kepercayaan dirinya terlampau tinggi. Kalau bisa mengulangi kisah seperti beberapa waktu lalu hingga kekasih Anggi terjerat padanya, kenapa sekarang tidak selagi ada kesempatan.

Bisikan setan tentang menaklukkan suami orang pasti lebih menantang sedang ingin dilakoninya. Lagi pula Hendrik kekasih Anggi yang direbutnya itu hanya kepala cabang sebuah bank swasta, ibarat langit dan Bumi jika dibandingkan dengan Arjuna. Tak keberatan untuk mendepak jika yang lebih besar didapat dalam genggaman.

"Senang bisa bertemu dengan Anda. Pak Arjuna. Saya Fania, karyawan Anda di kantor, di bagian divisi pemasaran. Satu divisi dengan Bu Anggi dulu. Baru-baru ini saya juga sedang dipromosikan naik jabatan oleh kepala divisi sebagai wakil beliau, mungkin Anda pernah membaca profil saya."

Fania menyapa semanis mungkin mencoba membangun atmosfer keakraban dibumbui prestasi promosi yang diyakininya mampu menambah daya tarik. Hendak berbangga diri karena sedari dulu selama bekerja dia selalu selangkah di depan Anggi lebih maju yang tentu saja diraih dengan cara-cara menyimpang.

Fania yakin, image cerdas berprestasi juga segi fisiknya yang tak kalah seksi bisa menarik perhatian Arjuna. Baginya semua lelaki sama saja, jika disajikan polesan intelektual serta kaki mulus terbuka pasti akan jatuh juga padanya seperti Hendrik dulu. Sangat kentara ingin mendapat perhatian, mempersembahkan tatapan sayu pasrah meminta dibelai.

"Di divisi pemasaran rupanya." Juna sengaja menyapu mata memindai Fania dari kepala hingga ujung kaki, membuat si empunya salah tingkah juga senang. Merasa Arjuna mulai terpikat pesonanya.

"Begini, saya ingin menyarankan, bekerja lah dengan tekun menggunakan kemampuan dan kecerdasan akademik untuk kenaikan jenjang karir secara fair. Saya tak segan mendepak siapapun yang menggunakan jalan pintas tidak terpuji hanya demi jabatan tinggi di Royal Textile. Karena Anda terlihat lebih suka membuka paha daripada menggunakan isi kepala guna meraih posisi tinggi juga ambisi," imbuh Juna telak.

Nada bicara Juna ringan namun tegas. Membuat wajah Fania merah padam, marah juga malu disusul tangan terkepal di sisi tubuh.

Anggi ingin terbahak puas lantaran semua ucapan Juna sangat tepat sasaran. Akan tetapi ia menahannya demi mempertahankan raut keangkuhan yang sengaja disombongkannya di depan Fania.

"Mas, pulang yuk. Jangan membuang waktu berlama-lama di sini. Ada hal yang lebih penting yang harus kita lakukan bukan?" ajak Anggi sambil mengkerling genit penuh arti.

"Ah, kamu benar, Sayang. Sebaiknya kita pulang sekarang. Aku sudah tak sabar." Juna mencubit kecil hidung Anggi mempertontonkan layar kemesraan yang makin menghanguskan Fania.

"Aku, duluan. Fania," ucap Anggi sambil lalu. Mengangguk sopan seraya melempar senyum penuh kemenangan. Melenggang pergi sembari berpelukan mesra dengan Juna meninggalkan Fania dalam kekesalan menggunung.

"Awas kamu Anggita! Pasti dia pakai pelet. Tidak mungkin Pak Arjuna yang kaya raya mendadak meminang dan tergila-gila pada gadis kalangan biasa seperti dia kalau bukan ada apa-apanya. Akan kubongkar kedokmu sialan!"

Mobil mewah warna hitam yang ditumpangi Anggi dan Juna melesat meninggalkan parkiran RS Siloam. Dua sejoli itu kini kembali saling terdiam dan duduk berjauhan di kursi penumpang. Memilih menatap keluar jendela, sibuk dengan pikiran masing-masing.

Anggi melirik sungkan pada Juna. Sungguh, yang baru saja terjadi cukup melelahkan dan memacu adrenalin. Walaupun sejujurnya tak menyangka Juna bersedia mengikuti sandiwara dadakannya.

"Terima kasih, Mas," ucapnya pelan lalu kembali menatap ke sisi jendela. Bagaimana pun juga Anggi sungguh berterima kasih, tulus dari lubuk hati.

Jok disebelahnya melesak karena Juna menggeser duduk mendekat padanya. Kini Anggi bahkan bisa merasakan embusan napas hangat yang menerpa sisi wajahnya, disusul hidung mancung Juna berlarian menggesek intim di daun telinga membuat Anggi menelan ludah kelat.

"Untuk yang tadi itu kamu harus membayarnya dua kali lipat dari yang biasa. Tidak ada yang gratis di dunia ini, Istriku," desis Juna sensual menuntut. Menyalurkan rambatan mengancam berbalut desir gairah.

TBC

1
Snow Kim Barbie
AKHIRNYA JUNA BILANG CINTA SAMA ANGGI 😂😊
khaerani suherman
udah baca kesekian kalinya bagus
Runik Runma
semoga bahagia sllu kalian berdua
Runik Runma
gengsi di gedein
Anonymous
ga nggeh...tunangannya gagal 1 th yg lalu...pdhl viona anakny sudah 2...jd?
Runik Runma
mantap
Runik Runma
keren ini ceritanya meresapi bnget ke hati
Snow Kim Barbie
JUNA SEKA TUBUH ANGGI DENGAN TEGANGAN TINGGI YG HARUS DI REDAM, & SELAMA 40 MENIT PULA 😊😊😊
Snow Kim Barbie
JUNA GAK MAU ORANG LAIN YG MENYEKA TUBUH ANGGI, KARENA CEMBURU, WALAUPUN PERAWATNYA CEWEK 😅😊
Anonymous
f
Snow Kim Barbie
JUNA PULANG CEPAT UNTUK BERTEMU DENGAN ANGGI & BERIKAN KEJUTAN, TAPI MALAH DIA YG TERKEJUT KARENA ANGGI MASUK KE RUMAH SAKIT 😱
Snow Kim Barbie
YANG SABAR TINGKAT TINGGI YA PANDU 😓.

JUNA NYEBELIN TINGKAT TINGGI 😡
Fardiana Hamsah
Luar biasa
Eliyanti
Kecewa
Eliyanti
Buruk
Imas deemashayoe Deemashayoe
Luar biasa
Snow Kim Barbie
KASIHANNYA PANDU, DIMARAHIN JUNA TERUS 😅
Siti Aisyah
pembaca baru nih dpt recomend dr pembaca author sebelah, pencarian pertama karya ni yg teratas, oke lanjut baca cuss...
mpoknya oneng
Luar biasa
Zia Alika
good job Thor ✅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!