NovelToon NovelToon
Stuck With Mr Bryan?

Stuck With Mr Bryan?

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: irra

Warning area! banyak yang uwu-uwu dan panas-panas, harap bijak dalam memilih bacaan ya guys

Konflik ngeselin mohon bersabar, gak kuat angkat tangan!!


Karena suatu kejadian kelam Jiana terusir dari tempat tinggalnya. Kebejatan sang pemilik perusahaan tempat ia bekerja menjadi titik balik hancurnya hidup Jiana. Sang most wanted Bryan yang mempunyai wajah malaikat namun berhati iblis, begitulah julukan Jiana. Berimigrasi dan mencoba mencari peruntungan dinegri orang, Jiana meninggalkan semuanya, termasuk Darwin atasan yang ia diam-diam kagumi


Saat hidup Jiana membaik dan ia bisa melupakan semuanya, Takdir membawanya kembali bertemu Bryan


Baca selanjutnya ➡️


Budayakan tinggalkan jejak, like dan vote untuk memberi apresiasi pada penulis 🙊🙊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon irra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi

-

-

" Jiana .. kau hamil."

Jedaaaaarrrrr

Jiana bak tersambar petir disiang bolong. Keduanya matanya membulat sempurna dengan deraian cairan bening luruh kebawah

" Jangan menangis, itu resiko kelakuanmu." teriak salah satu diantara mereka. Kampung tempat Jiana tinggal memang sangat kental dalam keagamaan sehingga kampung itu sangat ketat dalam menjaga para warganya. Itulah sebabnya Jiana tak pandai bergaul seperti semua anak gadis lainnya disana yang sangat menjaga kehormatan mereka

" Jiana siapa ayah bayimu?." suara dokter itu terdengar lirih mengkasihani Jiana yang hanya menggelengkan kepalanya cepat

" Benar-benar murahan! kau bahkan tidak tahu siapa ayah bayimu! memangnya berapa pria yang menjamah tubuhmu." teriak tetangga Jiana

Jiana hanya bisa menangis tersedu, ia bahkan tak mau mengakui Bryan sebagai ayah bayinya. Ia sangat membenci pria itu, dan juga tidak mungkin semua orang akan percaya dengannya! yang ada ia akan jadi bahan tertawaan semua orang dan mengatainya berhalusinasi. Jiana juga sangat polos, ia tak tahu apapun mengenai hubungan sek* sehingga saat Bryan memperkos*nya ia tak melakukan pencegahan kehamilan samasekali

" Menjijikan, kau sangat menjijikan. Kelakuanmu sangat jauh dengan penampilanmu itu. Kau seperti ibumu yang lari bersama pria lain meninggalkan ayahmu." mereka terus menghina Jiana hingga Jiana merasa kupingnya akan pecah, hatinya jangan ditanya lagi sudah hancur berkeping

" Jiana kau tahu kan peraturan dikampung kami?" tanya seorang keamanan di kampung itu

Jiana tak menyahut, ia hanya bisa menangis tersedu meratapi nasibnya yang malang. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitulah Jiana dan semua ini karena seorang pria, seorang bajinga* yang menghancurkan hidup Jiana

" Keluar dari kampung kami Jiana!"

" Iya, kau membuat aib. Kami tidak terima!"

" Disini tidak ada gadis yang hamil tanpa suami sepertimu. Menjijikan! kau akan membuat kampung kami sial!"

" Kami memberimu waktu sampai sore ini. Kau harus pergi secepatnya!" perintah kepala keamanan dengan tegas membuat semua orang perlahan pergi meninggalkan rumah Jiana

" Jiana, katakan padaku? siapa ayah bayimu?" tanya dokter wanita itu mengguncang kedua bahu Jiana

Jiana kembali menggelengkan kepalanya

" Kau akan terus menutupinya?"

" Aku diper*osa!" teriak Jiana, tangisan itu mulai meraung kencang membuat dokter itu iba

" Siapa? katakan padaku agar dia bertanggung jawab."

" Dia bukan orang sembarangan! aku hanya akan malu dan ditertawakan."

" Lalu kau mau pergi begitu saja?"

" Aku tidak mungkin menggugurkannya kan?" tanya Jiana mengangkat wajahnya

" Tidak! dia tidak bersalah sedikitpun." saut Dokter itu kemudian memeluk Jiana. Ia sudah mengenal Jiana belasan tahun, bahkan mereka kuliah dikampus yang sama dan sekolah menengah yang sama. Hanya saja Jiana tak seberuntung dirinya tapi terlepas dari itu Jiana adalah gadis yang baik dan sangat tulus

" Boleh aku meminta tolong padamu?"

" Katakan, aku akan melakukannya jika aku bisa."

" Tolong bantu aku menjual rumah ini."

" Kau sungguh akan pergi begitu saja dan membiarkan pria itu bebas bersenang-senang diluar sana. "

" Sudah kubilang dia bukan pria biasa yang bisa disentuh dengan wanita miskin sepertiku." teriak Jiana pelan sambil kembali meraung menangis

" Jiana, apa kita akan berpisah?" tanya dokter itu ikut menangis

" Sesekali aku akan menghubungimu."

" Kau akan pergi kemana?"

" Paris, aku akan ke Paris."

Dokter bernama Viona itu mengurai pelukannya dan menatap Jiana dengan lekat

" Kenapa sejauh itu?"

" Karena aku ingin melupakan semuanya. Aku juga tidak mau sampai bertemu pria itu lagi."

" Kau akan membesarkan bayi ini?"

Jiana mengangguk pelan

" Aku harap kau menemukan kebahagiaan Jiana." saut Viona tulus. Sekali lagi ia memeluk Jiana dengan erat

Dibantu Viona, Jiana membereskan semua barangnya. Ia masukan semua kedalam koper termasuk semua foto kenangan bersama keluarganya. Jiana menatapi setiap sudut rumah itu, ia tak menyangka kini ia akan benar-benar pergi dari rumah tempat ia dibesarkan. Begitu banyak kenangan Jiana bersama ayahnya disini

Dua koper telah siap di luar kamar. Jiana kini bersiap-siap untuk pergi. Bersama Viona ia keluar dari rumah. Ia mengunci pintu rumah itu dan memberikannya pada Viona. Sebelum pergi ia kembali menoleh kebelakang, menatapi rumah kecil itu dengan sendu kemudian menggeret kopernya dibantu Viona, wanita itu merasa sedih dengan keadaan Jiana

Sepanjang jalan semua orang dikampung itu menatapi Jiana, tentu pandangan itu merendahkan. Jiana hanya menoleh pada Viona dan memberikan senyuman yang Viona balas dengan usapan pada punggung Jiana

Viona memasukan dua koper Jiana kedalam mobilnya. Meski Jiana menolak tapi wanita itu tetap kekeh ingin mengantar teman sekaligus tetangganya itu ke bandara

Diperjalanan ia hanya terdiam, ia melirik kebawah ke perut lalu jemarinya terulur mengusap perutnya. Lagi seakan tak bosan, airmata luruh membasahi pipi Jiana. Namun entah kenapa kali ini bibirnya tersenyum. Yaa Jiana harus kuat, karena kini ada nyawa yang bersarang ditubuhnya, meskipun ia tak menginginkan semua ini terjadi

" Viona, bisakah kita berhenti sebentar?" tanya Jiana

" Dimana aku harus berhenti?"

Jiana hanya diam namun jarinya menunjuk sebuah rumah sakit besar dikawasan ibu kota membuat Viona segera menghentikan mobilnya dan masuk kedalam parkiran rumah sakit tersebut

Viona hanya mengikuti Jiana membawa langkah kakinya. Ia benar-benar salut pada gadis yang hanya lebih muda beberapa bulan darinya itu. Jiana berhati besar, ia bahkan tak membenci bayi dalam perutnya malah membawa dirinya ke dokter obegyn untuk memeriksakan kandungannya

Setelah menunggu berberapa menit, nama Jiana kini terpanggil. Segera ia masuk kedalam dengan tergesa. Ini pertama kalinya Jiana masuk ke ruangan obegyn, tatapannya mengedar memperhatikan begitu banyak gambar bayi dari sejak sperm* hingga benar-benar terbentuk menjadi bayi. Jiana tersenyum melihat sambil kembali mengusap perutnya

" Silahkan ibu berbaring." perintah dokter muda berparas lumayan tampan. Pikir Jiana sambil membaringkan dirinya pada ranjang menuruti perintah dokter

Jiana sedikit terkejut saat dokter itu menyingkap kaosnya, ia berusaha menutupi perutnya. Entah kenapa ia mulai ketakutan saat seorang pria mulai menyentuhnya

" Ibu jangan ditutupi, bagaimana saya akan memeriksanya?" tanya dokter itu seraya memberikan senyuman manisnya

Terpaksa Jiana menarik kedua tangannya. Ia membiarkan dokter itu berbuat semaunya terlebih ada Viona juga yang menemani jadi ia tidak perlu takut

" Nah kita lihat bayi ibu." ucap dokter itu mengalihkan tatapannya pada layar monitor diikuti Jiana dan Viona

Deg

Deg

Deg

Suara detak jantung dari monitor itu terdengar menyentuh relung hati Jiana hingga ia meneteskan airmatanya, ia menutup mulut menahan tangisannya

" Viona. " lirih Jiana

" Dia masih terlalu kecil Jiana." saut Viona, ia genggam tangan Jiana sambil tak henti menatapi monitor

" Apa jenis kelaminnya dok?" tanya Jiana membuat dokter itu terbahak kencang. Jiana merasa heran ia melirik nama yang tertera pada jas dokternya

" Dokter Arnold" panggil Jiana yang kesal malah ditertawakan

" Emmh sorry, jenis kelamin baru akan terlihat sekitar 22 minggu. " sautnya disela tawa, begitupun Viona ia juga jadi ingin tertawa mendengar ucapan Jiana yang polos

Setelah mendapat vitamin dan memastikan kandungannya baik-baik saja. Jiana dan Viona keluar dari rumah sakit dan melanjutkan perjalanan mereka menuju bandara karena keberangkatan Jiana tinggal 2 jam lagi sejak tadi ia memesan tiket secara online

Kini mereka telah tiba dibandara, Viona kembali sendu dan membawa Jiana kedalam pelukannya

" Semoga ini bukan pelukan terakhir kita Jiana." gumam Viona

" Datanglah ke Paris dan kunjungi aku. Undang aku juga saat kau menikah nanti. "

" Kau juga harus mengundangku saat menikah."

" Aku tidak akan menikah." saut Jiana sendu

" Jiana .. "

" Aku tidak akan menikah Vie, kami hanya akan hidup berdua." saut Jiana lagi memberikan senyumannya

Kemudian mereka berpisah karena Jiana perlaha menggeret dua kopernya menjauh menuju boarding room. Disana ia menunggu beberapa saat sebelum akhirnya Jiana menaiki pesawat

Jiana tersenyum, memandang keluar jendela. Hari ini hari terakhir ia diJakarta dan mungkin ia tidak akan pernah kembali lagi ke tempat dimana ia dilahirkan. Jiana akan meninggalkan semuanya, kenangan pahit dan kehancurannya. Ia akan memulai hidup baru, membesarkan anaknya dan mencoba untuk hidup bahagia

" Selamat tinggal Darwin."

-

-

1
alhusna name
daddy bryan tetep posesisiv klau itu tentang jiana 😉😉😉🥰🥰🥰


iyalah penting kya, kebutuhan batin itu
Anna Anni
semangat kak up nya😘😘😘
Wiwin
aku suka banget cerita nya ga ngebosenin .. semoga nya nulis nya juga ga bosen ya.. semangat ka .. terimakasih udah mau uf lagi.. 🌸😊
Retno
Junooo.... akhirnya kamu yg tergoda duluan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
alhusna name
jiaaaaahhhhh, juno gak tahan juga 🤣🤣🤣🤣🤣
alhusna name
bentar lg juno akan luluh kya
tenang saja🙃🙃😃😃
Retno
Kya polosnya kebangetan, gak tau kalau Juno selalu nahan ketegangan dan menghindarinya karena takut khilaf....
Retno
yaelah Kya baru juga mau tegak berdiri udah lari duluan, sok menggoda padahal takut...
Juna lama2 gak betah dan luntur sudah pertahanan diri kalau Kya terus menggoda iman...
alhusna name
terkam aja jun. gengsi lo kegedean

alasan lu bulan paman bryan tp diri sendiri gk rela kalau kya dng yg lain
itin
good
Windi1 Diwin
ceritanya makin menarik
alhusna name
gengsi di gedein
ntar gk di masakin bingung 😒😒😒
Retno
dasar Juno gengsi di gedein, makan tuh gengsi... nanti kalau ada laki2 yg lebih perhatian ke Kya jangan marah ya....
Retno
haha.. rasain loh, Juno... sok kuat nahan godaan, awas nahan2 terus bikin penyakit loh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rifana Sitorus
Luar biasa
alhusna name
lu nyiksa diri lu sendiri juno...
ad istri yg mencintaimu lu anggurin krn ego lz yg tinggi 😏😏😏

gangguin aja lagi si juno, dora biar kapok dia
Windi1 Diwin
terima kasih Kaka othor buat hari ini,akhirnya aku bisa Olga dengan riang gembira setelah membaca karyamu hari ini☺️
Dewi Ansyari
Alhamdulillah lahiran dengan selamat,dan bahkan punya bayi kembar 3 hebat Jia👍🏻👍🏻👍🏻
Dewi Ansyari
kenapa tadi Deddy bergoyang apa sedang menari🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣Lucu banget pertanyaan Kya
Dewi Ansyari
Apa Mia mati thorr?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!