NovelToon NovelToon
Second Chance

Second Chance

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami / Pembantu
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Amelia

Adhitama Daniyal Dharmawangsa terpaksa harus menikah dengan Auristela Clara salah satu ART di kediamannya karena sebuah salah paham, bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka kedepannya, apakah berjalan dengan lancar atau berakhir ditengah jalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Tama

Adhitama Daniyal Dharmawangsa laki-laki berusia 25 tahun adalah anak tunggal dari pasangan Ratna dan Doni, Doni Dharmawangsa meninggal 2 tahun lalu karena kecelakaan.

Sebagai anak laki-laki satu-satunya Tama bertanggung jawab mengurus dan mengelola hotel Dharmawangsa yang sudah susah payah dibangun oleh papanya.

Vera Violeta, perempuan pujaan Tama yang selama 3 tahun sudah menjalin hubungan tapi dengan tiba-tiba Vera pergi hilang entah kemana selama 2 tahun terakhir ini.

Dan selama 2 tahun itu juga Tama dan anak buahnya sudah berusaha untuk mencari keberadaan Vera, tetapi sampai saat ini Vera belum ditemukan.

Jam makan malam tiba

Clara sedang menyiapkan beberapa menu makan malam diatas meja.

"Makan malamnya sudah siap Clara?"Tanya Ny.Ratna menarik salah satu kursi dan mendudukinya.

"Sudah Nyonya, silahkan kalau mau makan."Jawab Clara tersenyum.

"Nanti saja, nunggu Tama."Ucap Ny.Ratna, Clara hanya mengangguk.

"Emmm soal tadi siang saya minta maaf ya Nyonya kalau sikap saya tadi tidak sopan."Ucap Clara menatap Ny.Ratna ragu.

"Sudah gapapa, kamu tidak perlu minta maaf."

Clara hanya tersenyum.

Tak lama kemudian Tama datang ke ruang makan dengan pakaian santai, yang mana itu membuatnya terlihat semakin tampan dan cool.Tama menarik kursi yang ada di hadapan Maminya lalu duduk.

"Kalau begitu saya ke belakang dulu Nyonya."Ucap Clara.

"Iya, jangan lupa makan malam ya kamu."

Clara tersenyum dan mengangguk lalu segera pergi dari sana.

Tama dan Ny.Ratna pun makan malam dengan hening.

Tak berselang lama mereka pun sudah selesai makan.

"Aku setuju nikah sama ART itu."Ucap Tama menyandarkan punggungnya di sandaran kursi sambil bersedekap menatap maminya.

"Serius, terima kasih banyak ya Tama kamu sudah mendengarkan ucapan mami."Ucap Ny.Ratna bahagia.

"Tapi aku tidak mau pernikahanku diketahui publik, aku hanya akan mengundang kerabat dekat dan beberapa karyawan yang melihat kejadian tadi siang."

"Kenapa kamu tidak mau publik tahu tentang pernikahan kamu?"Tanya Ny.Ratna.

"Yang pertama aku tidak mau Vera tahu lewat media sosial atau media lainnya kalau aku sudah menikah, yang kedua karena perempuan yang aku nikahi itu seorang ART, bukan anak dari pengusaha apalagi miliader."Jawab Tama santai.

"Sudah 2 tahun Tama, kamu masih dibayang-bayangi sama perempuan yang bernama Vera itu.Dia bukan perempuan yang baik, dia-."

"Kalau mami tidak setuju pernikahanku disembunyikan dari publik lebih baik aku enggak usah nikah sama ART itu."Ucap Tama memotong perkataan maminya dan berdiri dari duduknya hendak melangkah pergi.

"Tunggu, iya mami setuju kalau pernikahan kalian nanti tidak akan dipublik.Yang penting kamu mau menikah dengan Clara sebagai bentuk pertanggung jawaban kamu ke dia."Ucap Ny.Ratna berdiri dari duduknya.

"Baguslah, oh iya 1 lagi Mam, Mami enggak usah ngomongin tentang aku yang harus tanggung jawab sama ART itu.Karena aku ingat dan yakin kalau aku enggak apa-apain dia."Ucap Tama pelan penuh penekanan, Ny.Ratna hanya mengangguk.

Tama pun melangkah pergi menuju kamarnya.

Reza sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik, walaupun Tama tidak mau pernikahannya dipublik tapi gapapa.Yang penting dia mau menikah dengan Clara'Batin Ny.Ratna'

Didalam kamar

Tama kembali berdiri di balkon sambil menatap foto Vera yang dia pegang.

"Sungguh Vera, keputusanku menikahi ART itu sangat buruk.Tapi ini demi nama baik keluarga Dharmawangsa, walaupun nanti aku nikah sama ART itu tapi hanya kamu yang ada di hatiku.Aku harap secepatnya kamu kembali ke pelukanku."Gumam Tama.

Keesokan harinya

Clara sedang menyiapkan sarapan dimeja makan sendiri, sementara ART yang lain sedang bersih-bersih rumah.

"Tama belum datang Clara?"Tanya Ny.Ratna menarik sebuah kursi lalu duduk.

"Belum Nyonya."Jawab Clara tersenyum.

Tak lama kemudian Tama datang keruang makan dengan pakaian kerja yang sangat rapi, sungguh sangat tampan manusia satu ini.Tama menarik kursi dihadapan Ny.Ratna lalu duduk.

"Kalau begitu saya permisi dulu."Ucap Clara akan pergi.

"Eh mau kemana Clara?"Tanya Ny.Ratna.

"Mau kebelakang Nyonya."Jawab Clara tidak jadi pergi.

"Sini duduk, kita sarapan bareng."Ajak Ny.Ratna.

"Emmm enggak usah Nyonya."

"Sudah gapapa, sini duduk di samping saya.Kita sarapan bareng."Ucap Ny.Ratna ngeyel.

"Kalau Mami mau sarapan sama dia aku akan pergi."Sahut Tama menatap maminya dengan ekspresi datar.

"Tama, kamu kok gitu sihh."

"Sudah gapapa Nyonya, biar saya ke belakang saja sarapan sama yang lain.Permisi."Sahut Clara dan melangkah pergi.

"Tama, kamu kok gitu sihh sama Clara, dia itu kan calon istri kamu.Kamu tidak boleh dong bersikap seperti itu."Ucap Ny.Ratna.

"Aku tidak peduli, ngapain aku bersikap baik sama ART rendahan seperti dia."

"Tama, kamu tidak boleh memandang orang rendah hanya karena pekerjaannya.Semua orang itu sama derajatnya, hanya orang-orang yang berpikiran sempit yang memandang rendah seseorang hanya karena pekerjaannya."Ucap Ny.Ratna menasehati putranya.

"Aku tidak peduli, kalau aku bilang dia ART rendahan artinya dia memang ART rendahan."Ucap Tama pelan penuh penekanan, dia berdiri dari duduknya dan melangkah pergi dari ruang makan.

"Tama, mau kemana kamu?!"Tanya Ny.Ratna.

Tapi Tama tidak menghiraukannya dan terus melangkah pergi, Ny.Ratna menatap kepergian putranya dengan menggelengkan kepala, akhirnya Ny.Ratna pun sarapan sendiri.

...****************...

Tama sudah sampai di hotel dan sedang berjalan menuju lift khusus, tatapan datar dan dinginnya sudah menjadi ciri khasnya.Sapaan para karyawan hotel tidak Tama gubris, Tama tetap berjalan menuju lift.

Pintu lift terbuka dan Tama pun mauk kedalam.

Ting

Pintu lift terbuka, Tama melangkah keluar dari lift dan berjalan menuju ruangannya.

"Selamat pagi Tuan Tama."Sapa Reza tersenyum lebar dan sedang berdiri didepan ruangannya Tama.

"Kamu kenapa senyum-senyum?"Tanya Tama heran.

"Saya gapapa Tuan, saya cuma merasa sangat bahagia karena Tuan akan segera menikah."Jawab Reza masih dengan bibir yang tersenyum lebar.

"Kata siapa saya akan menikah?"

"Kata Tante Ratna Tuan, Tante Ratna tidak mungkin bohong kan."

Sial, ngapain sih mami bilang ke Reza kalau aku akan nikah.Mana nikahnya sama ART, benar-benar enggak level 'Batin Tama'

"Tuan, benar kan kalau Anda mau menikah?"Tanya Reza saat melihat Tama hanya diam saja.

"Iya, saya akan menikah.Kenapa, kamu ada masalah?"Ucap Tama nyolot.

"Enggak ada Tuan, saya turut senang Anda akan menikah."

"Baguslah, kalau kamu kapan nikah.Keburu tua nanti?"Ucap Tama meledek.

"Saya nanti-nanti saja Tuan nikahnya, umur saya juga masih 24 tahun, walaupun nanti umur saya sudah 40 tahun saya yakin saya masih tetap tampan, gagah dan bersinar.Pokoknya awet muda."Ucap Reza begitu yakin.

"Bersinar, kamu pikir cahaya.Sudah sana pergi."Ucap Tama membuka pintu ruangannya dan masuk ke dalam.

1
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
halo kak aku mampir lagi 🤗
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
Halo kak aku mampir lagi👋
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
si tama maen dorong2 aja
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
halo aku mampir lagi kak🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!