NovelToon NovelToon
GELAP

GELAP

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Romansa / Bad Boy / Gangster / Office Romance / Chicklit
Popularitas:508
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

Masa putih abu-abu mereka bukan tetang pelajaran, tapi tentang luka yang tak pernah sembuh.


Syla tidak pernah meminta untuk menjadi pusat perhatian apa lagi perhatian yang menyakitkan. Di sekolah, ia adalah bayangan. Namun, di mata Anhar, ketua geng yang ditakuti di luar sekolah dan ditakdirkan untuk memimpin, Syla bukan bayangan. Ia adalah pelampiasan, sasaran mainan.


Setiap hari adalah penderitaan. Setiap tatapan Anhar, setiap tawa sahabat-sahabatnya adalah duri yang tertanam dalam. Tapi yang lebih menyakitkan lagi adalah ketika Anhar mulai merasa gelisah saat Syla tak ada. Ada ruang kosong yang tak bisa ia pahami. Dan kebencian itu perlahan berubah bentuk.


Syla ingin bebas. Anhar tak ingin melepaskan.


Ini tentang kisah cinta yang rumit, ini kisah tentang batas antara rasa dan luka, tentang pengakuan yang datang terlambat, tentang persahabatan yang diuji salah satu dari mereka adalah pengkhianat, dan tentang bagaimana gelap bisa tumbuh bahkan dari tempat terang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JAGUAR YANG TERDIAM

HAPPY READING

Jangan lupa follow akun instagram author @rossssss_011

Malam di Bandung jatuh pelan, membela hawa dingin yang menusuk tulang. Di luar, markas The Reapers hanya terlihat seperti rumah tua tak terurus di ujung gang buntu. Cat tembok mengelupas, pintunya berderit kala dibuka, dan jendela kayunya hampir selalu setengah terbuka. Tapi begitu melangkah masuk, atmosfernya berubah total.

Lampu redup berwarna kuning remang menyinari ruang utama. Bau roko bercampur aroma mie instan menyeruak, menandakan sudah ada yang masak seadanya di dapur.

Di sudut ruangan, televisi tua menyala menampilkan game balap motor, sementara dua anggota sedak asyik adu skor, teriak-teriak sambil mengolok-olok kekalahan satu sama lain.

“Nyelip, lo ngapain pepet dia mulu, Yo!” geram Haikal saat Yoyo terus saja kalah oleh Vino.

Yoyo menatap sinis Haikal. “Gue kalah karena lo berisik, bisakan lo nggak usah teriak di kuping gue? Budek gue ntar,” kesalnya.

“Hahah, lo debat sama Haikal, gue menang lagi dari lo.” Vino tak peduli pada kekesalan Yoyo, yang penting dia menang lagi.

“Tuh kan, lo kalah lagi!” kembali Haikal merasa gemas dengan Yoyo yang kalah kesekian kalinya.

Karena terlanjur kesal, dia bangkit dari sana meninggalkan Vino dan Haikal yang menertawakannya. Dia lapar, semakin lapar saat mencium aroma mie dari dapur.

Sofa robek yang disambung dengan lakban menjadi tempat ternyaman Keylo duduk, di sebelahnya ada Haikal yang kembali duduk setelah merecoki Yoyo dan Vino.

“Jaguar sama Anhar mana?” tanya Haikal saat mendapati kedua sahabatnya tak bersama mereka.

“Lantai dua,” jawab Keylo tanpa mengalihkan pandangannya dari buku catatan miliknya.

Haikal mengangguk, kini beralih menatap Yoyo yang kembali dari dapur dengan semangkuk mie instan sembari tersenyum lebar.

“Mie mulu, sayang tuh lambung lo di kasih asupan karbo.”

“Yaelah, Kal. Udah seminggu gue nggak makan mie.”

“Seminggu? Nggak salah ngomong lo? Sebelum lo sakit, lo makan mie ya di warungnya mbok,” timpal Vino ikut duduk lesehan di sebelah Yoyo.

“Suka-suka gue lah! Perut, perut gue yang isi, ngapa lo pada sewot.”

&&&

Jaguar mengisap nikotinnya sekali lagi, lalu membuangnya ke lantai dan menginjaknya dengan sandal jepit hitam hingga padam.

“Gue kenapa kayak pernah lihat muka cewek itu?” munolongnya sendiri.

“Tapi di mana?”

Jaguar sebenarnya tak mau ambil pusing, tapi pertemuan kedua mereka saat di sekolah tadi seolah kembali mengingatkannya pada wajah sosok masa lalunya. Namun, sekeras apa pun dia mengingat wajah itu, hasilnya tetap samar.

“Mukanya mirip banget, apa mungkin cuma kebetulan?”

Meraup wajahnya dengan kedua tangannya, menghela napas panjang. Dia sama sekali tak bisa mengusir rasa penasarannya, gadis itu sebenarnya siapa? Murid baru yang dianggapnya kaum rendah karena mendaptkan beasiswa di sekolah elit yang isinya anak-anak orang kaya.

“Sialan,” umpatnya semakin kesal.

“Kenapa?”

Suara berat dan serak basah mengagetkan Jaguar, saat tahu siapa pemilik suara itu dia menghela napas berat. “Kayak jalangkung lo,” umpatnya.

“Kenapa?” tanya Anhar kembali. Ikut duduk di pembatas rooftop markas.

Jaguar menatap bulan yang bersinar terang, sekali lagi dia menghela napas panjang. Napas berat, seperti beban yang tak berhenti dipikulnya.

“Banyak pikiran,” jawabnya dengan cepat.

Anhar tak bertanya lagi, dia bukan tipikal orang yang memaksa untuk berbagi cerita dengannya saat dia pun tak bisa menceritakan masalah yang dihadapinya, lebih baik dia memendamnya.

“Tadi siang.” Jaguar mulai membuka obrolan. “Lo kenapa bebasin murid baru itu?” tanyanya setelah sekian lama ingin dia tanyakan.

Anhar menerawang jauh ke depan. “Dia mainan baru,” tiga deretan kalimat membuat Jaguar paham dengan ucapan Anhar.

“Gue dan yang lainya sempat mikir, lo mungkin udah berubah,” kekehnya di akhir kalimatnya. “Nyatanya, nggak mungkin banget lo berubah kaya cuaca. Kadang mendung, kadang cerah.”

Anhar memainkan lidahnya, murid baru itu sedikit menarik untuk dijadikan mainan di sekolah. Tinggal menunggu waktu mainnya saja, murid beasiswa itu sudah dimasukkan ke dalam list hitamnya.

“Akhir-akhir ini nggak ada pergerakan apa-apa dari dua kelompok itu,” ujarnya pelan.

“Tetap waspada, lo tahu seberapa nekat mereka.” Anhar hanya menatap sekilas Jaguar. Akhir-akhir ini memang damai, tapi siapa yang tahu jika esok ada serangan mendadak.

“Mengenai Ahes, tuh bocah nggak mau balas anak-anak Demon. Katanya biarin aja,” kekehnya, entah apa yang lucu dari ucapanya.

“Nggak masalah.”

&&&

Menjelang tengah malam, satu per satu mulai terkapar di tempat masing-masing. Ada yang tidur di kursi, ada yang menggelar jaket di lantai sebagai alas, bahkan ada yang meraba di dekat pintu. Tak ada ranjang, tak ada kenyamanan berlebih. Tapi di sini, tidak ada yang merasa sendirian.

“Buset, Yoyo nempel banget ke Vino,” lirih Jaguar saat melihat betapah ramainya ruang utama setelah dia tinggal ke lantai atas.

“Balik?” tanya Anhar tanpa menatap Jaguar.

“Gue nginap deh, udah malam banget,” jawabnya sambil menutup beberapa jendela yang masih terbuka, dia cukup perhatian.

Anhar mengangguk, duduk di sofa single tempat biasa dia duduk. Sofa yang bahkan busanya sudah hampir tak ada, solasi bening hingga hitam menjadi saksi jika sofa itu sudah tua.

“Nginap juga?” Tanya Jaguar ikut bergabung di sofa seberang Anhar.

Anhar hanya mengangguk sekilas, menatap sahabat-sahabatnya yang terkapar. Ada Keylo yang tidur di sofa panjang dengan jaket hitam di jadikan selimut, lalu di bawah ada Haikal yang meringkuk seperti bayi. Di atas kepala Haikla, ada Yoyo yang memeluk erat Vino, sepertinya anak itu kedinginan.

Anggota yang lain masing-masing mengambil tempat nyaman untuk tidur, padahal ada kamar utama yang cukup luas untuk mereka. Tapi tetap memilih di ruang utama, tidur pulas dengan nyaman.

“Lo berdua sejak kapan turun?”

Jaguar yang semula fokus memainkan ponselnya, tersentak kaget karena Haikal terbangun tiba-tiba dan sudah duduk dengan kepala yang di letakkan di atas meja.

“Kal, ponsel gue hampir melayang ke muka jelek lo,” cecar Jaguar. “Ngapain sih lo bangun? Tidur lagi sana,” lanjutnya.

Anhar hanya menggeleng melihat itu, dia mencari posisi nyaman lalu memejamkan matanya. Sedangkan Haikal perlahan mengumpulkan kesadarnya, menatap sekitarnya.

“Jam berapa?” tanyanya serak, menguap dengan satu tangan menutup mulutnya.

“Lima belas menit lagi jam dua, sholat malam?” tebak Jaguar, sudah hafal dengan kebiasaan Haikal.

Haikal bangkit, berdiri tegak sambil merenggangkan ototnya yang kaku. “Iya.”

Walau nakal, anak laki-laki itu tak pernah lupa dengan kewajibannya. Lahir dari keluarga agamis, menjadikannya anak yang paham nilai-nilai agama yang ditanamkan orang tuanya sejak kecil. Bahkan tak jarang, dia sering mengingatkan yang lainnya.

“Cuma Haikal yang waras, tapi kadang juga jadi bencana alam,” lirih Jaguar menatap punggung Haikal yang berjalan menuju lantai dua.

&&&

Raka meminum kopinya yang tinggal sedikit, duduk sendirian di teras rumahnya di temani bulan dan bintang yang menghiasi langit malam.

Semakin larut, angin mengembus semakin dingin hingga menusuk ke tulang. Suara jangkrik bersahut dengan katak, menjadi penenang Raka dikala pikirannya penuh dengan beban pekerjaan, serta tanggung jawab sebagai seorang ayah.

“Ayah,” panggil Syla.

Raka menatap putrinya. “Loh, kok kamu bangun? Nggak bisa tidur?” tanyanya penuh nada perhatian.

Syla ikut duduk di kursi kayu sebelah Raka, menatap ayahnya cukup lama. “Ayah sendiri kenapa belum tidur?”

Mana mungkin Raka membagi bebannya kepada putrinya sendiri, rasanya hargi dirinya sebagai kelapa keluarga tak ada artinya lagi. Rasa bersalah kembali muncul ke permukaan dadanya, sesak, dan tak tahu harus melegakannya dengan cara seperti apa.

“Ayah Cuma sesak di dalam, panas,” elaknya, kalimat yang sering digunakan untuk menenangkan anak-anaknya.

Syla mengangguk saja, kontrakan mereka tak memakai AC atau kipas angin. Jika di pasang maka pengeluaran mereka akan semakin banyak, dengan uang pas-pasan untuk kehidupan sehari-hari mereka.

“Bagaimana di sekolah? Punya teman?” tanya Raka, kemarin dia tidak sempat bertanya pada kedua anaknya mengenai hari pertama mereka sekolah.

“Baik kok, lancar juga. Aku udah ada teman, mereka baik sama aku.”

Oke, ayah dan anak mencoba saling menenangkan dengan kalimat penenang. Bulan dan bintang menjadi saksinya, dua orang yang menutupi keadaan hanya untuk membuat yang lainnya tak khawatir.

“Bagus deh,” ucap Raka lega. “Ayah minta maaf, udah bawa kamu hidup susah.”

KAYAK BIASA YA BESTIE😌

KOMENNYA JANGAN LUPA, LIKENYA JANGAN KETINGGALAN JUGA YA, KARENA SEMUA ITU ADALAH SEMANGAT AUTHOR 😁😉😚

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 👣 KALIAN DAN TERIMA KASIH BANYAK KARENA MASIH TETAP BETAH DI SINI😗😗🙂🙂

SEE YOU DI PART SELANJUTNYA👇👇👇

PAPPAYYYYYY👋👋👋👋👋👋👋👋👋👋

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!