seorang gadis muda yg tidak sengaja bertemu dengan tuan muda yg seorang mafia. pertemuan yg tidak sengaja, lalu di pertemukan kembali dengan ada nya perjodohan di antara ke dua nya. nikah paksa pun terjadi, namun di antara kalian hanya terjadi seperti sebuah kontrak. bagaimana cerita nya??? ikuti terus cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35 (Nico datang kembali)
"sayang, apa kau dengar!?? " suara nyonya Elena di telfon membuyarkan lamunan Laura
"ouh ibu, aku sedang di jalan menuju kantor. " saut Laura
"baiklah, aku kan menutup telfon nya"
"emm, ibu. apakah ayah di kantor!?? " tanya Laura
"iya sayang, biasa ayah mu akan kembali di tengah malam. bahkan kadang mendekati pagi. ada apa sayang!?? " tanya nyonya Elena
"tidak bu, aku hanya bertanya. baiklah bu, aku tutup dulu. "
"iya sayang... " telfon pun terputus
Laura pun terus malajukan mobil nya hingga sampai di kantor. begitu sampai kantor, Laura pun bergegas naik ke ruangan nya.
"Laura.... " panggil Elif dari arah belakang
"oh, dari mana kau!? " jawab Laura terus berjalan
"ngeprint. tuan Nicole sudah ada di ruangan mu, tadi aku juga sudah menunjukkan beberapa disain. kau temui lah dia, seperti nya ada hal yg lain yg ingin di katakan nya" ucap Elif berhenti di dekat meja nya
Laura pun diam sesaat di depan pintu ruangan nya, dia pun bergegas masuk. "selamat pagi tuan Nicole, kau datang tanpa buat janji. ini bisa di sebut dengan kejutan, karena seminggu yg lalu kita baru bertemu di depan restoran. " sapa Laura menghampiri Nico duduk
"selamat pagi nona Laura. ooh ya, maaf membuat mu harus ke kantor pagi ini. karena seperti nya aku butuh satu set perhiasan dari mu, untuk acara pernikahan adik dari istri ku!! " ucap Nico
"ooh, sudah ketemu model nya!?? " Laura langsung pada inti
"nona, kau tau lah pria sangat sulit memilih. " ucap nya lagi
"baiklah, mari kita lihat. " Laura pun mengambil contoh gambar. mereka pun diskusi untuk barang yg cocok, setelah deal. seperti biasa, Laura pun mulai menulis. saat sedang menulis "nona Laura, datang lah ke pernikahan adik ipar ku!! " ucap Nico memberikan kartu undangan
"ooh aku di undang" ucap Laura melihat Nico dan menerima kartu undangan itu. Laura pun membuka nya dan membaca nya "Rumania!?? " ucap Laura
"benar. aku berharap kedatangan mu!?? " ungkap Nico
Laura pun meletakkan kartu itu "wah, itu berarti istri mu tinggal di sana!?? " Laura mulai memancing nya sembari lanjut menulis
"hemm, tidak istri ku tidak di sana. " sambung Nico meletakkan gelas kopi
Laura pun masih melanjutkan tulisan nya, setelah selesai. dia pun memanggil Elif ke ruangan nya dengan telfon "baiklah tuan Nicole, perhiasan akan siap sebelum acara pernikahan"
"aku akan melunasi nya langsung, bisakah perhiasan itu nanti kau yg mengirim nya" ucap Nico sembari berdiri karena Elif sudah datang
"tentu tuan, seusai permintaan mu. aku akan mengirim nya ke Rumania, kau tinggal memberi alamat lengkap nya pada sekretaris ku" ucap Laura
"tidak. bukan ke Rumania, tapi ke Venesia. " ucapan Nico membuat Laura hanya diam memandang nya "istri ku ada di Venesia, aku seperti nya akan sibuk akhir-akhir ini. jadi aku meminta mu mengirim nya langsung pada istri ku. "
"dapat... " ucap batin Laura "tentu tuan, aku sendiri yg akan mengantarkan perhiasan itu pada istri mu. berikan saja alamat lengkap nya pada sekretaris ku Elif"
"senang bekerja sama dengan mu" Nico mengulurkan tangan nya
Laura pun meraih nya "aku juga tuan... " ucap Laura tersenyum
Nico pun bejalan keluar ruangan Laura, di susul oleh Elif. Laura pun tersenyum puas.
setelah 1 jam, Elif pun masuk ke ruangan Laura. memberikan bukti transaksi bahwa Nico benar telah membayar nya secara lunas. namun, Laura hanya mengambil kartu nama milik istri Nico. "Via Rossi... " Laura membaca nya sembari tersenyum
"ada apa dengan mu, kenapa membaca kartu nama saja seperti dapat harta karun. " tanya Elif
"tidak ada, hanya saja. ya begitu lah" ucap Laura "baiklah, sekarang sudah selesai kan. aku harus pergi ke suatu tempat, kabari saja aku jika barang sudah ready. " Laura pun beranjak pergi meninggalkan Elif di ruangan nya
Laura pergi ke kantor ayah mertua nya, yaitu tuan Marco. saat tiba di sana, Laura pun langsung menuju meja resepsionis. "permisi, aku ingin bertemu dengan tuan Marco" ucap Laura sopan pada resepsionis itu
"ooh apa sudah ada janji nona!? " tanya si resepsionis
"belum, tapi bisa kah kau bantu menghubungi nya. " pinta Laura
"tunggu sebentar ya nona" resepsionis itu pun mulai mengangkat gagang telfon "maaf nona, atas nama siapa!?? "
"Laura.... " jawab nya singkat
resepsionis itu pun menelfon ke ruangan tuan Marco, setelah menutup telfon nya. resepsionis itu pun mempersilahkan dan mengantar Laura sampai ke depan lift. Laura pun naik ke lantai 5 dimana ruangan tuan Marco berada.
Laura pun melangkahkan kaki nya ke dalam ruangan itu setelah sebelum nya telah mengetuk pintu, saat di dalam ternyata tuan Marco tidak sendiri. seorang pria bersama nya, namun begitu Laura masuk. pria itu beranjak bangun dan pergi, tak lupa pria itu menunduk ke arah Laura begitu melewati nya. Laura pun terus berjalan menghampiri ayah mertua nya "maaf ayah, aku tidak tau kalau kau sedang ada tamu. resepsionis itu menyuruh ku langsung naik" ucap Laura merasa tidak enak
"ooh tidak masalah sayang, dia adalah salah satu anak buah ayah. kemari lah, ada hal apa yg membawa mu kemari tanpa memberitahu ayah terlebih dulu. " ucap tuan Marco mempersilahkan Laura duduk
Laura pun duduk tepat di sebelah ayah nya, namun cukup berjarak. "ayah, aku tau. kau pasti sudah tau tentang ku. tapi aku kemari bukan untuk itu, aku hanya ingin bertanya kemana pergi nya Al. kenapa ibu bilang Al akan kembali dalam 3 minggu lagi?? itu berarti selama sebulan dia pergi!?? " tanya Laura langsung pada inti nya
tuan Marco pun memandang Laura "kenapa kau tidak menyelidiki nya Laura. setau ayah, kau juga memiliki peretas komputer!? " tuan Marco tanya balik
"ayah, aku tidak melakukan itu kepada Al karena aku mempercayai nya. dia mengatakan pada ku untuk menunggu. jadi aku tidak akan bertanya, kemana dia pergi. tapi jika Al dalam misi berbahaya, bisakah aku membantu nya. " ucap Laura dengan nada yg sendu
tuan Marco pun membelai kepala Laura "kenapa kau sangat khawatir, bukan kah di antara kalian tidak ada rasa suka. melihat kau khawatir seperti ini, seperti nya aku sudah bisa menebak. " tuan Marco bangun dengan tongkat nya "kau tentu sudah dengar bahwa Vino memiliki seorang kekasih yg bernama Aster. dan wanita itu juga yg menyebabkan kekacauan di markas. ternyata tidak berhenti di situ, salah satu juga mengorek informasi dari wanita itu tentang Vino. jadi, Vino harus mempertanggung jawab kan kesalahan nya itu. aku hanya bisa memberitahu mu, kalau dia memang sedang dalam misi berbahaya. dia sendiri yg meminta untuk di kirim jauh, agar tidak melibatkan mu dalam misi nya. sedang kan kekacauan di sini, aku yg mengurus nya. terutama masalah wanita itu, karena itu adalah pertukaran yg di minta oleh Vino." jelas tuan Marco kepada Laura
Laura hanya diam termangu tidak bergerak. dan tidak merespon