NovelToon NovelToon
IBU SUSU PUTRIKU WANITA GILA

IBU SUSU PUTRIKU WANITA GILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Balas Dendam / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Archiemorarty

Davian Meyers ditinggal oleh istrinya kabur yang mana baru saja melahirkan putrinya bernama Cassandra Meyers.

Sayangnya Cassandra kecil justru menolak semua orang, selalu menangis hingga tidak mau meminum susu sama sekali.

Sampai dimana Davian harus bersedih hati karena putri kecilnya masuk rumah sakit dengan diagnosa malnutrisi. Hatinya semakin hancur saat Cassandra kecil tetap menolak untuk menyusu. Lalu di rumah sakit Davian menemukan putrinya dalam gendongan seorang wanita asing. Dan mengejutkannya Cassandra menyusu dengan tenang dari wanita tersebut.

Akan tetapi, wanita tersebut tiba-tiba pergi.

Demi kelangsungan hidup putrinya, Davian mencari keberadaan wanita tersebut lalu menemukannya.

Tapi bagaimana jika wanita yang dicarinya adalah wanita gila yang dikurung oleh keluarganya? Akankah Davian tetap menerima wanita itu sebagai ibu susu putrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5. WANITA GILA?

Udara sore itu terasa berat, seolah kabut kelabu yang turun dari langit tak hanya menutupi jalanan kota, melainkan juga menindih dada siapa pun yang melangkah di bawahnya. Davian Meyers menyalakan rokok yang sejak tadi terjepit di bibirnya, sementara Peter, sepupu sekaligus asistennya, duduk di kursi samping dengan pandangan penuh perhitungan. Mobil hitam yang mereka tumpangi meluncur pelan menuju kediaman keluarga Morgan, salah satu keluarga tua yang namanya sering diperbincangkan dalam kalangan elit, meski di balik nama itu tersembunyi banyak kisah yang jarang diungkapkan.

Davian pernah bertemu dengan sang kepala keluarga dari nama Morgan itu, tapi untuk beberapa tahun terakhir entah kenapa Davian tidak lagi pernah melihat kepala keluarga yang ambisius dalam bidang bisnis itu.

"Jadi kau yakin wanita itu, Olivia Morgan, bisa jadi jawaban untuk Cassandra?" suara Peter pecah dalam keheningan yang tebal.

Davian menghembuskan asap perlahan. "Aku tidak tahu, Peter. Tapi instingku mengatakan iya. Aku butuh seorang wanita yang bisa mengisi peran itu untuk putriku. Cassandra tidak bisa terus seperti ini dan entah kenapa, nama Olivia Morgan berulang kali muncul dalam pikiranku. Cassie hanya tenang dalam gendongan Olivia ini bahkan setelah puluhan wanita aku datangkan untuk merawat Cassie."

Peter hanya mengangguk tipis. Ia tahu, sekalipun Davian terlihat seperti pria dingin yang penuh perhitungan, di balik itu tersimpan hati seorang ayah yang sedang terbelah dua. Cassandra kecil, bayi mungil yang ditinggal pergi ibunya sejak lahir, telah menjadi pusat dunia Davian. Dan demi bayi itu, Davian rela menembus kabut rahasia apa pun.

Ketika mobil berhenti di gerbang megah kediaman Morgan, keduanya terdiam sejenak. Gerbang besi tinggi itu berdiri angkuh, seakan menjadi pembatas antara dunia nyata dan dunia kelam yang tersembunyi di dalamnya. Seorang penjaga membuka pintu gerbang setelah menerima isyarat dari interkom. Mobil hitam itu pun meluncur masuk ke halaman luas yang ditata dengan taman bergaya klasik, patung-patung marmer berdiri kaku seperti saksi bisu.

Davian dan Peter turun. Sepatu mereka beradu dengan bebatuan koral putih, langkah demi langkah menuju pintu utama. Tak lama, seorang wanita muncul menyambut mereka, anggun, berkelas, dengan senyum yang nyaris tak menyentuh matanya. Dialah Natalie Morgan, istri kedua dari mendiang Mr. Morgan, sekaligus ibu tiri Olivia. Peter telah memasukkan informasi tentang Natalie pada hasil pencarian tentang Olivia kemarin.

"Selamat datang di rumah Morgan," ucap Natalie, suaranya lembut namun menyisakan nuansa dingin. "Tentu tak kusangka dua pria seperti kalian datang mencariku. Atau ... bukan aku yang kalian cari?"

Davian menatapnya lurus. "Kami datang untuk bertemu Olivia Morgan."

Sekilas, mata Natalie berkilat aneh. Senyumnya masih bertahan, namun ada getaran kecil dalam nada suaranya ketika ia menjawab, "Olivia ... oh, gadis malang itu. Apakah kalian yakin ingin bertemu dengannya?"

Peter mencondongkan tubuh sedikit. "Kami harus."

"Apa kalian datang ke sini karena mendengar tentang rumor manis mengenai Olivia ini?" tanya Natalie yang jelas tidak senang ada yang mencari Olivia.

"Kami ada urusan dengannya," jawab Davian.

Natalie terdiam beberapa detik, sebelum akhirnya menghela napas panjang. "Baiklah. Tapi kalian harus tahu dulu Olivia tidak lagi seperti yang kalian dengar dalam cerita manis orang-orang." Ia menundukkan kepalanya, pura-pura bersedih, lalu melangkah masuk. Davian dan Peter pun mengikuti dari belakang.

Rumah itu megah, tapi sepi. Koridor panjang dihiasi lukisan keluarga Morgan dari generasi ke generasi. Semuanya memancarkan kesan aristokrat, tetapi dingin, seakan tak ada tawa yang pernah mengisi ruangan. Suara langkah mereka menggema, hingga Natalie berhenti di depan sebuah pintu kayu besar di lantai dua.

"Olivia ada di dalam kamar ini," katanya dengan suara nyaris berbisik. "Sejak bercerai dari Raymond Holland, hidupnya hancur. Lebih tepatnya, sejak bayi yang baru dilahirkannya dinyatakan meninggal dua bulan lalu. Sejak saat itu ... Olivia menjadi gila."

Davian dan Peter saling berpandangan, tidak tahu akan kabar ini. Ada bayangan keraguan yang melintas di wajah mereka. Namun sebelum salah satu dari mereka bisa bertanya, Natalie sudah memutar kunci pintu dan mendorongnya perlahan.

Pintu terbuka dengan bunyi berderit. Aroma lembap dan debu menyeruak keluar. Pemandangan di dalam kamar membuat keduanya terdiam: dinding penuh coretan tak beraturan, kertas-kertas sobek berserakan di lantai, kain tirai tercabik, dan perabotan terbalik. Di tengah kekacauan itu, duduk seorang wanita dengan rambut kusut tergerai, tatapannya kosong menembus jendela yang tertutup tirai setengah robek.

Itulah Olivia Morgan.

Namun ketika Davian melangkah lebih dekat, wanita itu tiba-tiba menoleh. Matanya merah, wajahnya pucat, tetapi dalam pandangan itu ada sesuatu yang menusuk. Begitu melihat Davian, bibirnya bergetar, lalu wanita itu mengucapkan satu kata dengan suara lirih, penuh getir:

"Bayi ...."

Davian terhenti. Suara itu menusuk dada, seakan Olivia sedang memanggil putrinya yang hilang.

Natalie segera menyela dengan nada getir. "Lihatlah! Dia tidak bisa melupakan anaknya. Sejak bayi itu meninggal, dia berhalusinasi, menyerang siapa saja yang mendekat. Dia gila!"

Belum sempat kata-kata itu sepenuhnya jatuh, Olivia meraih sebuah vas pecah di lantai dan melemparkannya ke arah Natalie dengan teriakan marah. Vas itu menghantam dinding, pecah berkeping-keping, dan Natalie berteriak kecil sambil mundur. Olivia meraung, tubuhnya gemetar, matanya menyalakan bara dendam yang sulit dijelaskan.

Peter spontan menahan Davian agar tidak maju sembarangan. Keduanya hanya bisa menatap, bingung, antara iba dan kengerian.

Namun berbeda dari Davian, mata Peter menyipit. Ia memperhatikan sesuatu dalam tatapan Olivia, sesuatu yang tidak dilihat orang lain. Perlahan, ia mendekatkan wajahnya ke telinga Davian dan berbisik, "Bawa dia. Tidak masalah, percaya padaku."

Davian terdiam. Kata-kata Peter mengakar dalam benaknya. Sementara itu, Olivia masih menatapnya dengan sorot liar, seakan mengenali sesuatu dalam diri Davian yang tak dipahami siapa pun.

Dengan suara tegas, Davian akhirnya berkata, "Aku datang untuk satu urusan, Mrs. Morgan. Aku ingin membawa Olivia bersamaku."

Natalie menatapnya kaget, lalu tertawa getir. "Membawa Olivia? Kau bercanda? Dia bahkan tak bisa mengurus dirinya sendiri, apalagi orang lain. Kau tak tahu betapa berbahayanya dia!"

Davian melangkah maju, tatapannya dingin. "Aku serius. Berapa pun harga yang kau minta, akan kubayar. Bahkan jika harus membelinya darimu."

Mata Natalie melebar mendengar soal harga yang dikatakan oleh Davian, lalu perlahan senyum licik muncul di wajahnya. "Membeli Olivia? Hmm bagaimana mungkin kau bisa membeli anak dari keluarga orang lain?"

Davian dan Peter menatap Natalie, jelas di balik ucapan itu menyiratkan satu hal: Berapa uang yang akan kau keluarkan untuk wanita ini.

Natalie Morgan menatap Davian dengan sorot mata yang sulit ditebak. Ada keterkejutan, ada pula ketamakan yang segera muncul dari balik topeng kesedihan yang semula ia kenakan. Senyum tipisnya mengembang, seolah tawaran Davian telah membuka celah yang sejak lama ia tunggu.

"Kalau kau sungguh berniat membawa Olivia," ujar Natalie perlahan, seakan tengah menimbang, "kau harus tahu bahwa kau sedang mengambil beban besar. Gadis itu bukan hanya gila, dia adalah bencana yang merusak apa pun yang disentuhnya. Tapi jika kau ... benar-benar mau membayar, mungkin aku bisa mengizinkannya. Aku sudah lelah merawat anak ini."

Peter mengamati wajah Natalie, membaca gerak matanya yang penuh kalkulasi. Ia tahu tipe wanita seperti itu, yang hanya menakar segala hal dengan nilai materi. Namun ia tetap diam, membiarkan Davian yang berbicara.

Walau dalam hati Peter sangat membenci kenyataan bahwa ada orang tua yang rela menjual anaknya demi uang dengan alasan sederhana: tidak mah merawatnya lagi.

Tapi mungkin ini justru akan lebih mudah.

1
Hasbi Yasin
pasti anaknya olivia sma davian mungkin laki2 asing itu davian
Hasbi Yasin
teka teki molai terkuak
Nor aisyah Fitriani
wahhhh ada bom yang akan siap meledak
Jelita S
mungkinkah ada konspirasi disini???
Casie mungkin anaknya Davian dengan Olivia?,,dan mungkin ini semua permainan Raymond?
Archiemorarty: hehehehe...kita liat nanti
total 1 replies
Jelita S
Akhirnya,,,,Casie cepat satukan mom and Dady mu y😀😀
Archiemorarty: Benar Cassie
total 1 replies
Ir
kau yang mulai kau yang mengakhiri
kau yang berjanji kau yang mengingkari
Archiemorarty: Aku bacanya sambil nyanyi wehhh
total 1 replies
Hasbi Yasin
sadar juga davian takut kehilangan olivia
Archiemorarty: Siapa yang nggak takut kalau pas liat doi sekarat
total 1 replies
Jelita S
sabar y babang Davian
Jelita S
peter kamu Daebak🫰
Archiemorarty: Terbaik emang Abang Peter /CoolGuy/
total 1 replies
Annida Annida
lanjut tor
Archiemorarty: Siap kakak, terima kasih /Determined/
total 1 replies
Hasbi Yasin
hukuman nya kejam banget si davian udah di peringatin sma peter gk mau jdi olivia bunuh diri deh
Archiemorarty: Manusia nggak ada yang sempurna, kadang kalau emosi kan suka gitu, salah ngambil keputusan
total 1 replies
Jelita S
Biarkanlah ini mnjadi tragedi yg menyadarkan Davian untuk lebih peka lgi terhadap Olivia
Archiemorarty: Benar, karena gimana pun Davian juga manusia biasa /Cry/
total 1 replies
Ir
hayoo lhooo pian tanggung jawab luuu
kalo sampe Raymond tau wahh abis citra mu piann, di sebar ke sosial media dengan judul
" PEMBISNIS MUDA DAVIAN MAYER, MENJADI MENYEBABKAN SEORANG WANITA BERNAMA OLIVIA MORGAN BUNUH DIRI " tambah bumbu pelecehan dll wahh habis karir 🤣🤣🤣
Ir: hahahhaa 🤣🤣🤣
total 2 replies
Ir
kan jadi gila beneran ck
bisa diskusi baik² bisa di omongin baik² , suka banget ngambil keputusan saat emosi
Ir
ada dua sudut pandang berbeda secara aku pribadi, kan dari awal emang Olivia ga bilang dia gila, orang² aja yg bilang dia gila termasuk emak tirinya, nah seharusnya pian sama Peter jangan langsung menghakimi setidaknya tanya dulu alasan kepura²an nya itu tujuan nya apa, dan untuk Olivia kenapa ga jujur setelah pian tau kebohongan nya dia, apa aja yg selama ini dia alami di rumah Morgan dan selama menikah dengan Raymond
Archiemorarty: Hahahaha....sabar kawan, Olivia juga udah ngalamin banyak hal buruk. Dia cuman takut nggak bisa bareng Cassie lagi
total 3 replies
Ir
Olivia itu lebih ke trauma, takut, patah hati, kecewa, kehilangan dan semua itu Olivia pendem sendiri ga ada tempat buat di berkeluh kesah ga ada yg menguatkan, mental orang beda² jangan kan Olivia, aku aja sampe sekarang kalo ada tlp di jam 2/3 tiga pagi rasanya masih takut, karna jam itu aku pernah dapet kabar adek ku koma, sedangkan posisi aku lagi kerja di luar kota sampe akhirnya jam 2 siang dapet kabar dia udah ga ada, mungkin keliatan nya cuma hal sepele tapi bagiku itu membuat ku trauma
Archiemorarty: Benar, karena mereka nggak ngerasain rasanya.
total 3 replies
Hasbi Yasin
jadi gila beneran kan biarlah casandra kehilangan olivia biar davian ngrasa bersalah
Archiemorarty: hehehe....apa itu damai buat othor
total 1 replies
Jelita S
aku jga jdi dilema Thor mau mengasihani siapa
Archiemorarty: Drama dikit buat mereka
total 1 replies
Nor aisyah Fitriani
lanjutt terussa
Archiemorarty: Siap kakak
total 1 replies
Jelita S
kasihan Olivia tpi kenyataan harus tetap diterima🔥🔥🔥🔥
Archiemorarty: Benar itu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!