'Bagai pungguk yang merindukan bulan' atau 'Hanya sebuah mimpi belaka'.
Itu lah kata-kata yang tepat untuk Eriska seorang gadis gendut yang berusia 18 tahun dengan latar belakang seorang yatim piatu miskin yang nekat mencintai pria bertitel seorang tentara.
Bagaimana jalan kehidupan Eriska untuk mendapatkan cinta dari seorang Narendra Hadinata seorang tentara dari keluarga berada yang taat aturan keluarga nya.
"aku mencintaimu Narendra Hadinata".
"bermimpi lah Eriska, kau dan aku bagaikan langit dan bumi".
.
.
.
.
cerita ini hanya fiktif belaka. tidak terlalu ikut dengan kenyataan yang ada.
dan di sini menceritakan perjuangan hidup seseorang yang sudah tersakiti.
.
.
.
bantu like,vote dan komen yang membangun ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HELLO 34. YANG TERPENTING DIA MASIH HIDUP
Perkelahian antara Adrian dan juga Narendra masih berlangsung mereka saling pukul dan juga saling melempar kan kata-kata makian. Narendra yang tidak terima dengan apa yang di ucapkan oleh Adrian sementara Adrian yang geram dengan pria yang hampir membunuh istrinya itu.
Untung saja rumah sakit itu tidak terlalu ramai di karenakan malam hari. Dan juga para pasien yang ada di dalam kamar mereka tak berani untuk melihat perkelahian itu secara terang-terangan. Karena mereka tau siapa Adrian. Siapa yang berani menghentikan perkelahian seorang Adrian Martadinata pria kaya raya yang sedikit gila itu. Bisa-bisa nasib mereka lah yang akan di hancurkan nya.
Kedua mantan anggota militer itu seperti orang kesetanan saling mencekik dan juga saling memukul hingga babak belur namun tidak ada yang mau mengalah.
Keadaan Narendra terlihat lebih banyak darah dari pada dengan Adrian. Tapi pria itu masih belum menyerah juga.
Apalagi dengan kenyataan yang di ucapkan Adrian jika Eriska sudah menikah dengan nya. Narendra tidak terima dengan hal itu.
Sedangkan Aska hanya menonton sejak tadi dan tak ada niat untuk melerai kedua orang itu.
Hingga pintu operasi terbuka dan menampakkan wajah Arfan yang terlihat cukup serius dan lelah.
"jika kalian terus membuat keributan maka kalian menghambat jalan nya operasi ini!!". Ujar Arfan dengan sangat geram pada dua pria yang berkelahi di rumah sakit ini.
Siapa pun orang nya, sebagai dokter Arfan sangat tidak suka dengan keributan di rumah sakit.
Seketika kedua orang itu berhenti melakukan adu jotos. Dan berdiri dengan kesusahan.
"Narendra!!! Pergi lah dari sini. Semua ini adalah ulah adik mu!!. Dia lah yang menjadikan mu kambing hitam dan juga dia lah yang berencana untuk membunuh Eriska. Dia dan teman nya sengaja menukar Eriska dengan orang lain agar kau tidak curiga jika mereka akan membunuh Eriska". Ujar Arfan yang mengetahui semua nya saat dia melihat isi ponsel Meisya sebelum kejadian ini.
"Dan juga apa kau tidak puas dengan apa yang sudah kau lakukan pada Eriska? sekarang Eriska sekarat dan semua itu adalah ulah mu dan keluarga mu. Pergi dari sini atau aku akan menelpon polisi". Sambung Arfan lagi dengan nada tajam dan dingin sarat dengan ancaman yang nyata untuk Narendra.
Arfan tau jika di biarkan maka dua orang ini akan berkelahi sampai salah satu dari mereka mati.
"dan kau ingat Narendra!! Aku tidak akan membiarkan keluarga mu lepas dari semua ini!!". Kini giliran Adrian yang mengancam Narendra dengan sangat serius.
Pria itu akan membalas semua yang di rasa kan Eriska. Semua rasa sakit yang di derita Eriska, Adrian akan membalas nya. Dan kematian adalah hal yang terlalu mudah untuk mereka.
"SIAL!!". Geram Narendra yang segera pergi dari rumah sakit itu dan akan membuat perhitungan pada Meisya dan juga Bella.
Sementara itu Arfan memandang serius Adrian.
"kita harus bicara". Ujar sang adik yang kini di ikuti Adrian menuju suatu tempat yang tak jauh dari ruang operasi.
Sedangkan Aska kini menunggu di depan ruang operasi sang kakak. Dan berharap kakak nya bisa selamat.
"Eriska sangat sekarat. Dia koma, dan sekarang dia sedang mengandung. Karena benturan keras di perut nya membuat rahim Eriska mengalami sedikit kerusakan. Janin yang ada di perut Eriska pun masih belum berkembang. Jika mengorek nya maka itu akan menimbulkan resiko yang cukup besar". Jelas Arfan tanpa basa basi.
Adrian terdiam mendengar kan penjelasan itu namun tangan nya cukup terkepal kuat.
"jadi kami akan melakukan pengorekan jika janin nya sudah berusia tiga bulan. dan setelah pengorekan itu Eriska tidak akan bisa hamil lagi. Lalu kaki Eriska saat ini mengalami kelumpuhan tapi tenang saja itu tidak lah permanen. Jika Eriska bersemangat untuk melakukan latihan bejalan maka kemungkinan besar dia akan sembuh dalam enam bulan".
Mendengar kenyataan itu membuat Adrian mencoba untuk menenangkan diri nya. Kenyataan pahit ini sungguh menyiksa nya.
Tak sampai di situ ternyata masih ada lagi keadaan serius yang di alami oleh Eriska.
"mata Eriska juga mengalami kebutaan dan juga saraf ingatan di otak nya juga terganggu kemungkinan besar Eriska mungkin akan melupakan semua orang. Jadi aku berharap kau jangan memaksa nya untuk mengingat. Kau hanya perlu berada di samping nya dan melindungi nya. Keadaan pada Eriska pasti akan sembuh jika terus menerus melakukan terapi setelah dia sadar nanti". Jelas Arfan yang saat ini tau jika kakak laki-laki nya ini sudah berada pada titik mental yang hampir hilang.
"kau tidak perlu khawatir.. Eriska pasti akan sembuh total namun mungkin memerlukan waktu yang lama. Yang terpenting kau jangan sampai menyerah".
"kau jangan khawatir. Aku tidak akan pernah menyerah untuk urusan yang bersangkutan dengan Eriska. Yang terpenting Eriska masih bersama ku di dunia yang sama".
Yah tidak ada yang bisa mengalahkan rasa cinta Adrian yang bercampur obsesi pada Eriska. Bagi Adrian Eriska adalah nafas nya dan seluruh isi dunia nya. Jika Eriska buta maka Adrian akan menjadi mata nya. Jika kaki Eriska lumpuh maka Adrian akan menjadi kaki nya.
Adrian bahkan tidak peduli jika dia tidak mempunyai anak bersama Eriska karena dia menikahi Eriska untuk hidup bersama wanita itu bukan hanya untuk berkembang biak. Seorang keturunan hanya lah sebuah bonus jadi jika Eriska tidak bisa hamil maka Adrian tidak akan mempermasalahkan hal itu.
"baiklah... Aku dan juga dokter yang lain nya akan berusaha keras untuk menyembuhkan Eriska jadi tenang saja kau tidak sendirian". Ucap Arfan yang mencoba menguat kan kakak laki-laki nya ini.
Setelah itu mereka kembali ke depan ruang operasi di mana Eriska sedang terbaring bersama beberapa dokter yang kini menangani nya. Keadaan Eriska memang sangat parah namun masih beruntung jika wanita itu masih selamat walaupun dalam keadaan cacat sementara.
Di saat Adrian dan Aska kembali menunggu kini kedua orang tua Adrian dan juga kakek dan nenek Eriska tiba-tiba datang ke rumah sakit tanpa di beri tahu.
"apa yang sebenarnya terjadi Adrian!!!". Suara sang ibu yang sarat akan kekhawatiran memenuhi gendang telinga Adrian saat ini.
"orang suruhan papa memberi tahukan bahwa kau berada di tempat ini. Siapa yang terluka?? Apa Eriska sudah di temukan?". Kini ayah nya yang berbicara dengan nada yang sama dengan ibu nya namun dalam versi yang cukup tenang.
"iya bagaimana dengan cucu ku!!".
Aska kemudian langsung memeluk nenek nya takut-takut sang nenek tidak kuat mendengar tentang keadaan Eriska saat ini.
"Eriska sedang berada di ruang operasi saat ini dan dia di nyatakan koma setelah Narendra menabrak nya tanpa sengaja". Ucap Adrian yang sengaja memberitahukan jika Narendra tidak sengaja karena Adrian ingin menghukum keluarga tersebut tanpa campur tangan pihak hukum.
"dan Adrian mohon untuk mama dan papa juga Oma dan opa untuk tidak melaporkan hal ini pada polisi. Karena penjara hukuman paling mudah untuk mereka".