NovelToon NovelToon
BENCI BENCI CEMBURU

BENCI BENCI CEMBURU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Enemy to Lovers
Popularitas:107.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bekerja sebagai tim pengembangan di sekolah SMA swasta membuat Hawa Tanisha bertemu dengan musuh bebuyutannya saat SMA dulu. Yang lebih parah Bimantara Mahesa menjadi pemilik yayasan di sekolah tersebut, apalagi nomor Hawa diblokir Bima sejak SMA semakin memperkeruh hubungan keduanya, sering berdebat dan saling membalas omongan. Bagaimana kelanjutan kisah antara Bima dan Hawa, mungkinkah nomor yang terblokir dibuka karena urusan pekerjaan? ikuti kisah mereka dalam novel ini. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WEDGES MELAYANG

Sesuai dugaan orang-orang, Pak Jayadi memang tak merasa sedih sama sekali setelah kepergiaan sang istri, setelah tujuh hari almarhumah beliau sudah masuk sekolah. Tampilannya seperti biasa kelimis dan raut yang tak menunjukkan kesedihan akan kehilangan belahan jiwa.

Bahkan Hawa saat berpapasan dengan beliau di koridor gedung SMA tak digubris sapaannya, Hawa pun mencibir tak suka, kalau saja bukan guru senior pasti sudah ditegur Hawa saat itu juga. Disapa kok sinis begitu, apa mungkin Pak Jayadi tahu kalau Hawa termasuk saksi saat bercumbu dengan Bu Tera dulu, ah Hawa tak mau ambil pusing, Pak Jayadi sinis padanya juga tak ngaruh.

"Kenapa Miss?" tanya Bu Zakiyah heran dengan wajah datar Hawa saat mampir ke ruang guru, kebetulan dirinya baru selesai menempel poster lomba di mading sekolah, hendak menyerahkan surat tugas pembina Monolog pada Bu Zakiyah.

"Bu Zakiyah, saya bukan apa-apa nih, ya. Pak Jayadi kok semakin hari semakin angkuh kayaknya," bukan mau gosip, hanya memberikan testimoni saja terhadap rekan kerja. Mau bagaimana pun saat kita bekerja dalam satu instansi, hubungan baik antar rekan kerja perlu ditumbuhkan, meski ada batasan-batasan tertentu dalam berkawan.

"Miss Hawa kayak gak tahu Pak Jayadi saja, beliau memang seperti itu. Apalagi setelah mendapat warisan dari istrinya, makin menjadi saja!" nah kalau ini sudah masuk dalam pergosipan, Hawa pun ikut nimbrung, ditambah beberapa bu guru ikut mengerubungi meja Bu Zakiyah yang merupakan tetangga orang tua Bu Jayadi.

"Ramai kemarin di rumah keluarga orang tua Bu Jayadi, kalau kakak Bu Jayadi ingin menyerahkan seluruh bagian milik Bu Jayadi ke anak-anak saja, namun Pak Jayadi tak terima dengan alasan harta bersama."

"Kok Bu Zakiyah sampai mendengar?" tanya Hawa, masalahnya itu urusan keluarga seseorang, tetangga kenapa bisa tahu. Apalagi menyangkut harta warisan, hal yang sensitif untuk dijadikan konsumsi umum.

Bu Zakiyah tersenyum malu, "Suami saya Pak RT Miss Hawa, jadi ikut terlibat sebagai saksi."

Hawa mengangguk paham, cerita Bu Zakiyah kembali berlanjut dengan pertimbangan keluarga besar terutama kasus yang pernah Pak Jayadi lakukan sampai Bu Jayadi stress hingga terkena stroke itu. Sedang asyik menebar fakta pemersatu rekan kerja, datanglah seseorang ibu-ibu dan juga seorang anak muda mungkin berusia 25 tahunan, diantar oleh Pak Satpam menuju ruang guru. Bu Zakiyah yang mengenali tamu itu langsung menyambut dan menanyakan tujuan ke sekolah, apakah menemui Pak Jayadi tapi kok rasanya tak mungkin, ya kali anak Pak Jayadi mencari sang ayah, kan bisa telepon.

"Kita mau bertemu guru yang bernama Tera!" ucap Aida, anak bungsu Pak Jayadi. Semua orang yang ada di ruang guru melongo kaget, Hawa buru-buru menghubungi Amelia.

"Cepet ke ruang guru," ujar Hawa ketika sambungan telepon diangkat Amelia, dan tak lama dia langsung menutup panggilan ponsel, fokus pada tamu yang diminta Bu Zakiyah duduk, sedangkan Bu Kanaya menelepon Bu Tera, karena ada tamu.

Namun yang membuat mereka penasaran, mengapa harus bertemu Bu Tera, apa mungkin keluarga Pak Jayadi tahu hubungan mereka. Sang anak pun menjelaskan bahwa ayah dan Bu Tera tinggal di rumah milik Bu Jayadi yang menjadi harta warisan sang putri. Selama ini rumah ini dikontrakan, tapi ternyata kata tetangga Pak Jayadi sering ke rumah ini, selepas isya baru pulang. Sontak saja sang anak yang gak pernah tahu harta sang ibu naik pitam, dan langsung mendatangi sekolah untuk bertemu dengan Tera.

Hawa melongo dengan fakta yang ada, ia kesal karena Amelia tak kunjung ke ruang guru. Khawatir terlewat drama rumah tangga yang akan terjadi, kebetulan Bu Tera sudah masuk ke ruang guru. Bu Mita segera menutup pintu ruang guru, waspada akan terjadi pertengkaran agar tidak diketahui oleh siswa. Bu Zakiyah menahan adik dan anak Bu Jayadi untuk tidak emosi. Ini lingkungan kerja yang tak patut dijadikan tempat menyelesaikan masalah keluarga.

“Iya ada apa ya?” tanya Bu Tera bingung, ia tak tahu tamu yang datang siapa. Bu Zakiyah mengajak beberapa guru lain untuk keluar biar diselesaikan bertiga saja, namun saat mereka hendak keluar, adik Bu Jayadi memukul Bu Tera dengan wedges yang dikenakan, spontan. Sampai Bu Tera mengadu, dan darah keluar di kening perempuan itu.

Bu Zakiyah langsung melerai adik Bu Jayadi, dan Bu Tera terduduk lemas langsung dibopong oleh guru lain dibawa ke UKS. Guru lain mencari Pak Jayadi juga. Ruang guru mendadak ricuh di tengah jam pelajaran berlangsung. Hawa langsung lari menuju kantor yayasan, memberi tahu Bima akan kericuhan yang terjadi. “Kenapa, Miss?” tanya Pak Iqbal melihat Hawa berjalan cepat menuju ruangan Bima dengan wajah panik, malah tanpa mengetuk pintu dulu lagi, Bima jelas saja kaget hendak marah, namun Hawa memberi intruksi untuk diam. Ia mengatur nafas dulu sampai Bima berdecak sebal.

“Ada apa? Gak sopan banget masuk ruangan pimpinan tanpa ketuk pintu.”

“Pak, Pak Bima harus ke SMA. Bu Tera… Bu Tera ditabok!” ucap Hawa sembari ngos-ngosan. Bima tak paham apa yang dimaksud Hawa, ia pun menyodorkan botol air mineral untuk Hawa agar nafasnya segera teratur.

“Gimana?” tanya Bima lagi.

“Keluarga Pak Jayadi menyerang Bu Tera, Pak. Bu Tera ditabok wedges, keningnya berdarah!” Bima langsung menghela nafas berat, sepertinya memang dua guru itu harus dirumahkan saja agar tidak menimbulkan masalah lain. Memang terkesan tak professional, tapi melihat kinerja sekaligus attitudenya sudah tidak layak dipertahankan. Bima kemudian keluar ruangannya, kemungkinan akan menuju gedung SMA. Hawa keluar ruangan Bima dengan sedikit tenang, giliran tim di kantor mendekatinya.

“Ada apa?” tanya Bu Dyah. Hawa duduk di kursi kerjanya, minum air lagi, tertawa ngakak melihat wajah serius rekan kerja yang sedang berdiri di depannya.

“Cepetan napa, Wa!” Amelia yang sejak tadi penasaran ikut gergetan karena Hawa tak kunjung cerita, apalagi tadi Amelia tak menggubris panggilan Hawa.

“Tera ditabok wedges oleh adik Bu Jayadi. Fix, Mbak Mel, harapan kamu sudah dilakukan oleh orang lain,” ucap Hawa girang. Berasa jahat, tidak punya empati pada Tera yang terkena musibah. Pak Zul dan Pak Iqbal bingung, kenapa Hawa dan Amelia begitu bahagia mendengar Tera ditabok orang.

“Ada hubungan apa kalian sama Bu Tera?” tanya Pak Iqbal curiga.

“Bu Amelia terutama, Pak. Bukan saya,” ujar Hawa. Tatapan dua bapak itu mengarah ke Amelia, dan dengan senang hati Amelia membongkar tingkah laku Tera di luar sana, termasuk menjadi pelakor di antara hubungannya dengan sang kekasih.

“Buat bapak-bapak nih ya, please gak usah menanggapi si Tera itu, kalau gak mau keluarga Anda hancur. Dia itu perempuan ular, amit-amit deh!” ucap Amelia kesal.

“Dia juga gak bakal mau sama kita kali Bu Amel, uang kita gak sebanyak Pak Jayadi ataupun mantan pacar Bu Amelia,” ujar Pak Iqbal sadar diri, Hawa ngakak mendengarnya. Hah, memang benar sih, perempuan seperti Tera tentu yang dikejar adalah uang untuk memenuhi gaya hidupnya.

“Yang perlu dikhawatirkan sebenarnya Pak Bima,” ujar Bu Dyah tiba-tiba.

“Untungnya Pak Bima memergoki Bu Tera dan Pak Jayadi ciuman, jadi beliau tahu karakter Bu Tera yang murah begitu,” ujar Hawa keceplosan. Padahal semua orang kecuali Amelia belum tahu pasti kasus yang dilakukan oleh Pak Jayadi dan Bu Tera itu apa.

“Kok kamu tahu Miss Hawa?” tanya Pak Iqbal curiga, Hawa tersadar kalau keceplosan langsung meringis saja.

1
Reni Setia
ngambeknya Bima ini lucu lho,,, kayak pas masa pacaran, dulu kan gak sempat pacaran jadi hubungan mereka ya kayak orang pacaran
Lel: betul sekali
total 1 replies
partini
heh ayang bima ga usah ngambek lah salah dirimu pakai blokir no hawa oto lah punya pacar pacaran nya lama lagi pasti anda happy dan sadnya jadi nikmati aja 😂😂😂
Lel: cemburu banget
total 1 replies
mimief
ih .keren deh othor
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,
Aku baru merilis karya pertamaku, berjudul CINTA YANG TERJEDA

Sebuah kisah tentang wanita yang mengira suaminya tewas, namun kembali lima tahun kemudian dalam keadaan sehat dan HIDUP.

Cerita tentang cinta, ketulusan, saling melepaskan, luka dan rahasia yang terbuka perlahan-perlahan.

Mampir ya, siapa tahu kamu jatuh hati pada perjalanan mereka.

Dukung dengan like ♥ & komentar 🤗, karena setiap dukungan sangat berarti sekali buatku.
Terima kasih ya
total 1 replies
mimief
Tere kah?
mimief
wkwkwkw
salaman doank mah ga bakalan ketularan wa
tapi...mang kita aja perempuan jijik si Ama cewek model begini
mimief: iy..ya🤣🤣
total 4 replies
mimief
kata mamakku juga Ama cowok ga boleh benci banget.benci Ama cinta itu...bedanya tipis 🤣🤣
Lel: iyes bener banget
total 1 replies
mimief
Yap
attitude itu pondasi dari segalanya
dan segalanya itu akan mengikuti
mimief: bahasa othor lah yg keren 😍🤗
total 2 replies
mimief
yah...hidup itu semuanya ttg prioritas bukan?
ankku pun bertanya,kok ibu keluar dari pekerjaan yg sudah lumayanlah?
aku jawab ..semua itu ttg prioritas bang,yg mana akan kau dulukan dalam hidup ini
dan ibu pilih ..anak anak ibu
walaupun pastinya kangen bgt masa masa dulu pas kerja. apalagi pas anak anak udah mulai gede
Lel: sama saya juga memprioritaskan anak dulu
total 1 replies
mimief
iya lah..
cewek model begitu siapa aja bisa mampir
yakin tu anak lu
siapa tau cuman nyari status doank
Lel: betul syekali
total 1 replies
mimief
walaupun..amit amit ya hawa jadi janda
daripada sama lu, mending sama brondong manis🤭
Lel: arham? waduh
total 1 replies
mimief
puas yaaa🤣🤣
mimief
ngintipin penganten baru..tambah cenat cenut yaa🤣🤣🤭
mimief
kan obat patah hati
ketemu hati yg baru🤣🤣
jiaaah
buang tu mantan pada tempatnya
buktiin gw baik baik aja tanpamu
malah makin glow up🤭🤣
mimief
sumpah...aku ngakak
jadi ngebayangin 🤣🤣🤣
Lel: kasihaaann
total 1 replies
mimief
kok rada merinding ya liat Bima mode begini 🤣🤣
Lel: nggilani yaa
total 1 replies
mimief
langsung tikung jalur mertua
eh calon mertua denk🤣
Lel: yuhuuu
total 1 replies
mimief
kebanyakan manuver si tapi ga action action
makan tu....🤣
Lel: sian yaa
total 1 replies
mimief
Bim..Bim
kelamaan lu
Untung rafka sadar diri
coba yg lain
Lel: jaim banget
total 1 replies
mimief
boleh...boleh
tapi ada password nya pak
"mau ga pacaran sama aku"
wkwkwk
mimief: takut Ampe bunuh diri ya Thor..kaya kata dio🤣
total 2 replies
mimief
yah..kalau bisa ngulang juga aku akan berkata gitu
mending jomblo wooy
Lel: hok.oh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!