NovelToon NovelToon
60 Hari Untuk Hamil

60 Hari Untuk Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Lari Saat Hamil / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Disfungsi Ereksi
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ferdi Yasa

“Aku akan membuatmu hamil, tapi kau harus melakukannya dengan caraku dan hanya aku yang akan menentukannya. Setelah kau hamil, kontrak kita selesai dan pergi dari hidupku.”

Itulah syarat Alexander Ace—bosku, pria dingin yang katanya imp0ten—saat aku memohon satu hal yang tak bisa kubeli di tempat lain: seorang anak.

Mereka bilang dia tak bisa bereaksi pada perempuan. Tapi hanya dengan tatapannya, aku bisa merasa tel4njang.

Dia gila. Mendominasi. Tidak berperasaan. Dan terlalu tahu cara membuatku tunduk.

Kupikir aku datang hanya untuk rahim yang bisa berguna. Tapi kini, aku jatuh—bukan hanya ke tempat tidurnya, tapi juga ke dalam permainan berbahaya yang hanya dia yang tahu cara mengakhirinya.

Karena untuk pria seperti Alexander Ace, cinta bukan bagian dari kesepakatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ferdi Yasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Pecat Dia!

Pagi di Ace Corporation tampak biasa saja.

Tapi tidak untuk Eve.

Langkahnya terasa berat saat ia melangkah menuju ruangan sang Presiden Direktur.

Alexander Ace.

Hari ini, dia datang untuk berterima kasih padanya. Sesuai janjinya yang kemarin.

Rayyan yang duduk di luar ruangan menatapnya sekilas. Mata tajamnya menilai Eve dari atas ke bawah sebelum akhirnya ia angkat bicara.

"Dia sedang tidak ada tamu."

Eve mengangguk kecil. "Boleh saya masuk?"

Rayyan hanya menatap sebentar, lalu menekan tombol di interkom.

“Nona Geraldine ingin menemui Anda, Tuan.”

Tak sampai tiga detik, suara Alex terdengar dari dalam.

“Suruh dia masuk.”

Jantung Eve berdebar sekali lagi. Tangannya menyentuh kenop pintu. Ia menarik napas dalam, lalu masuk.

Ruangan itu masih terasa dingin seperti biasa. Jendela-jendela tinggi memperlihatkan panorama kota di pagi hari. Alex berdiri di depan meja, membalik dokumen, namun matanya langsung menoleh padanya—datar, tak terbaca.

Kedua alis tebalnya sedikit terangkat ke dahi, seperti menunggunya bicara.

Eve melangkah mendekat, berdiri beberapa langkah dari mejanya.

“Saya datang untuk berterima kasih pada Anda. Tanpa bantuan Anda, mungkin saya tidak akan ada di sini.” Eve membungkuk lebih rendah.

“Tanpa bantuanku di bar, videomu tak hanya menyebar karena kekerasan, tapi mungkin juga jadi konten dewasa di situs-situs kotor.”

Si4l! Alex kembali mengungkit masalah malam itu. Bukankah dia juga sudah berterima kasih? Wajah Eve jadi kembali memerah sekarang.

Sekali lagi Eve membungkuk. “Benar. Saya berhutang banyak pada Anda.”

“Hanya dengan terima kasih?” Alex menyandar. Matanya mulai menyipit. “Kau tahu kamera itu rusak. Menghembuskan napas saja tidak akan bisa memperbaiknya.”

Lalu apa? Bukankah dia sudah memiliki segalanya? Apalagi yang dia inginkan?

Eve menatapnya polos. Manik matanya bergoyang bingung.

“Itu … ah, saya memang tidak memiliki banyak uang. Tapi Anda bisa memotongnya dari gaji bulanan saya.”

“Kau pikir aku tertarik dengan uang recehan? Apa aku terlihat seperti orang yang kekurangan uang?”

“Tidak, tidak. Maksud saya bukan seperti itu, tapi—“

Ah, sial! Kenapa dia tidak katakan saja apa yang dia inginkan?

Eve menggigit bibir bawahnya, tampak gugup dan bingung.

Saat itu Alex menarik napas panjang, keluar dari belakang meja dan berdiri tepat di hadapan Eve. Belakang tubuhnya sedikit menyandar ke meja dengan kedua tangannya yang terlipat di dada. Seolah dia menikmati ekspresi Eve, pandangan Alex tidak  berpindah sedikit pun.

Alex mendekat. Matanya menelusuri wajah Eve dengan ketenangan berbahaya.

“Kau masih belum tahu,” gumamnya pelan, “Apa yang bisa kudapat dari perempuan sepertimu.”

Eve nyaris tak bisa bernapas saat pria itu berdiri begitu dekat. Tatapannya tajam, menusuk lurus ke dasar pikirannya. Jantungnya berdegup tak karuan, tapi dia tak bergeming.

Sebelum Eve sempat membuka suara, pintu ruangannya terbuka.

Bersamaan dengan suara hak tinggi yang menggema di lantai marmer, muncul Cristina Whitmore—anggun, rapi, dan sangat sadar akan penampilannya.

Dengan bibir merah menyeringai dan parfum mewah menguar di sekelilingnya, dia melangkah masuk seolah seluruh ruangan miliknya.

“Alex, sayang. Maaf aku datang tanpa kabar. Aku hanya ingin memberikan—” Cristina terhenti.

Matanya langsung menangkap keberadaan Eve, yang berdiri hanya beberapa langkah dari Alex.

Tatapan Cristina menajam. Senyumnya langsung berubah dingin.

“Oh.” Nada suaranya melengkung. “Sekretaris baru, ya? Kurasa kau sangat menikmati pekerjaan barumu.”

Cristina berjalan perlahan ke arah mereka, pandangannya tajam seperti pisau yang dibungkus beludru.

“Lucu sekali. Baru semalam aku melihat berita perceraianmu. Cepat sekali kau memanjat, Nona Geraldine.”

Alex hanya mengamati, tak menyela.

Cristina tahu itu. Dia tahu kapan harus menebar racun, kapan harus berbalik memeluk. Dia mendekat, menyentuh lengan Alex dengan manja.

“Maaf aku tidak bisa datang atas undanganmu kemarin. Kau pasti menungguku, kan? Aku sudah berusaha pulang lebih cepat, tapi mereka tidak mengizinkanku pergi.”

Tidak mengizinkannya pergi?

Rasanya Eve ingin tertawa sekeras mungkin.

Apa Direktur tidak tahu jika dia hanya dibodohi? Lihat kebohongan di matanya itu! Dia benar-benar licik!

Melihat pandangan Alex yang masih tertuju pada Eve, Cistina mencubit dagu pria itu, memaksa untuk melihatnya. “Alex, dengarkan aku!”

Lalu tatapannya kembali tajam ke Eve. “Kau harus memecat wanita ini, Alex! Kelakuannya sangat buruk! Bahkan videonya sudah tersebar ke mana-mana. Dia hampir membunuh wanita hamil kemarin.”

“Nona!” potong Eve tajam. “Anda tidak bisa mengatakan hal sembarangan sebelum tahu yang sebenarnya. Saya tidak—“

“Alah! Kau mau mengelak bagaimana lagi? Jelas-jelas semua orang melihatmu melakukan itu.” Cristina meninggi. “Kau juga harus tahu, Alex! Dia ini j4lang murahan! Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, dia merayu pria tua bangka dengan tidak tahu malu?”

“Apa?!” Mata Eve membelalak.

Kenapa jadi dia?

“Aku tidak—“

Belum sempat Eve melanjutkan ucapannya, suara Alex memotong, “Oh, jadi kau melihat dia dengan mata kepalamu sendiri?”

“Iya!” Cristina mengangguk antusias. “Aku melihat dia masuk ke apartemennya dengan pria tua dan mereka bermesraan! Jika kau tidak segera memecat dia, wanita ini hanya akan menjadi kotoran di perusahaanmu. Dia benar-benar wanita yang sangat tercela!”

“Tapi itu tidak melakukan itu!” sangkal Eve lagi. “Kau yang—“

“Cukup!” Cristina memotong tajam. “Kebohongan dan sikap licikmu sudah merasuk sampai ke tulang! Kebohongan apalagi yang akan kau ciptakan? Wanita keji sepertimu, bahkan untuk membunuh wanita hamil saja tidak akan memiliki keraguan!”

Jantung Eve terasa sesak. Ucapan Cristina membakar sekujur tubuhnya menjadi abu. Namun, baru juga dia membuka mulut, Alex kembali memotong ucapannya.

“Oh, aku pikir kemarin kau sedang di rumah keluargamu dan mereka tidak mengizinkanmu pergi.”

“Aku—“ Mendadak pikiran Cristina kosong. Dia sibuk menjatuhkan Eve, membuat wanita itu dipecat dari perusahaan, tapi dia sendiri lupa dengan struktur kebohongannya. “Maksudku, maksudku bukan begitu. Kemarin aku—“

Alex menarik lengannya dari pelukan tangan Cristina, dan gerakannya yang kasar hampir membuat Cristina jatuh.

“Alex ….”

“Pergi dari hadapanku, Cristin! Aku membatalkan pertunangan kita. Mulai sekarang, tidak ada hubungan apa-apa di antara kita.”

Alex mengabaikannya, berputar ke belakang meja, duduk dengan santai seolah tidak terjadi apa pun sekarang.

“Tidak! Kau tidak bisa membatalkan pertunangan kita yang sebentar lagi, Alex!” Cristina merasa kepalanya mendidih, tidak tahu harus mengatakan apa.

“Kau- kau sudah berjanji akan menikahiku!” Cristin memekik putus asa.

Namun Alex hanya mendengus tipis, lalu menekan intercom dan berkata dengan ringan, “Ray, panggil keamanan ke sini dan suruh mereka menyeret wanita ini keluar.”

Wajah Cristina memerah. Dia berteriak dengan lantang, “Kau keterlaluan Alex!”

“Baik, aku akan keluar dari sini dan aku juga tidak sudi memiliki hubungan apa pun denganmu! Memangnya wanita mana yang mau denganmu?! Meskipun kau memiliki segalanya, kau hanya akan tetap menjadi pria imp0ten! Asal kau tahu, aku memiliki seorang pria yang jauh lebih perkasa darimu yang memuaskanku!”

Tawa Eve nyaris menyembur keluar.

Apa itu tadi?

Meskipun Cristina licik, wanita itu barusan menjatuhkan harga diri Alex seperti menginjak kecoa di lantai marmer.

Eve menutup mulutnya, tapi tawanya pecah juga.

Dengan cepat, dia menyeret Amanda ke pantry. Begitu pintu tertutup, dia menampar ringan lengan sahabatnya.

“Astaga, Manda. Kau tidak akan percaya apa yang terjadi barusan!”

Amanda langsung menegakkan tubuh. “Apa? Apa? Ceritakan padaku sekarang juga!”

Eve menahan tawa sambil meniru gaya bicara Cristina dengan dramatis, “…‘Kau imp0ten! Aku punya pria perkasa yang bisa memuaskanku!’”

Amanda melongo, lalu meledak tertawa sampai tubuhnya membungkuk.

“Astaga, jadi … gosip itu beneran? Direktur Ace, pria tampan sempurna itu, tidak bisa menegakkan bendera kebanggaan?!”

“Iya! Cristina bahkan menerikakkannya seperti mantra.”

“Lalu bagaimana respon Direktur?”

“Tentu saja wajahnya menghitam. Memang apa yang bisa dia ucapkan selain menelannya? Mungkin juga dia akan mengambil terapi sebentar lagi.”

Amanda tertawa terpingkal-pingkal, sampai hampir menumpahkan kopi di tangan Eve.

Tiba-tiba sebuah suara berat dan serak muncul di tengah tawa mereka.

“Apa yang kalian tertawakan?”

Eve dan Manda menoleh serempak. Saat mereka melihat wajah Alex dan Rayyan yang entah sejak kapan berada di belakang mereka, wajah Eve memucat. Amanda menelan ludah seperti menelan granat.

“Sudah puas tertawa?” tanya Alex lagi. Rahangnya mengeras, dan sorot matanya menghitam, seperti seekor serigala yang mengintai mangsanya.

Eve merasa darahnya mengalir turun ke telapak kaki. Kopi dalam genggamannya nyaris jatuh, dan tawa yang tadi menggelegar kini hanya menyisakan napas tercekat di tenggorokan.

Habislah mereka ….

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!