Suami Tukang Sapu Ternyata Miliarder

"Awas saja kamu Celine. Selama ini aku hanya diam disaat kamu menghinaku, tapi disaat yang tepat, kamu akan merasakan bagaimana pembalasan ku" geram Sera yang merasa sangat marah saat ini.

Laura mengusap punggung ibunya, "Mama tenang aja, aku akan membalas semua perbuatan Celine kepada kita. Suami sampahnya itu bisa kita jadikan senjata untuk menghancurkan Celine. Selama ini, dia sangat sombong, tapi nanti kesombongannya itu akan lenyap, dengan membuatnya malu di depan umum," ucap Laura tersenyum licik sembari menenangkan ibunya.

"Maksud kamu?" Tanya Sera dan menatap anaknya tak mengerti.

"Sebentar lagi ulang tahun Papa. Orang-orang besar di perusahaan akan datang kemari untuk merayakan ulang tahun Papa. Disaat itulah kita akan menghancurkan Celine dan suaminya" Jawab Laura menjelaskan.

"Jika semua orang tau Celine menikahi seorang tukang sapu jalanan, semua orang akan menghina Celine dan mereka akan dipermalukan di muka umum. Saat itulah kita tunjukan siapa diri kita yang sebenarnya kepada semua orang" Lanjutnya.

"Celine tidak akan lagi menjadi pewaris keluarga ini. Dia pasti akan di usir dari rumah ini setelah membuat Papa malu di depan semua orang" Tambahnya dengan senyuman liciknya yang tak menghilang dari bibir keduanya.

"Kamu benar anakku. Rencana ini tidak boleh gagal. Kita harus menyingkirkan gadis sombong itu sesegera mungkin dari rumah ini, agar tidak ada lagi yang menghalangi kebahagiaan kita dan semua harta ini harus menjadi milik kita" ujar Sera merasa senang atas rencana anaknya, Laura.

Malam pun tiba. Arjuna dan Celine pergi menuju meja makan.

Disana, William, Sera, Laura dan Bagas sudah berada di tempatnya masing-masing.

Celine duduk dengan manis di kursi sebelah Laura. Sementara Arjuna duduk di kursi sebelah Bagas.

BRUUUAAAKKKK!

Semua orang terkejut. Tiba-tiba Arjuna terjatuh ke lantai disaat ingin menduduki kursinya.

"Bagas! Apa yang kamu lakukan?" Teriak Celine sangat marah. Ia bangun dari duduknya dan membantu Arjuna untuk bangun.

"Kamu baik-baik aja?" Tanya Celine khawatir. Arjuna hanya mengangguk menahan sakit di b0k0ngny4.

"Bagas! Cepat minta maaf sana Arjuna!" Perintah Celine tegas.

"Nggak mau. Dia gak selevel makan bersama kita. Kenapa dia ga disuruh makan di dapur saja. Jangan di meja makan. Aku jijik melihatnya" Jawab Bagas ketus.

"Hik. Kamu.... "

"Celine udah. Aku gak apa-apa jika harus makan di belakang. Kamu lanjutkan saja makan bersama keluarga mu disini" Ucap Arjuna menghentikan Celine.

"Tapi gak bisa gitu" Kekeh Celine yang masih tidak terima.

"Makanan mewah seperti ini, pasti kamu belum pernah mencobanya bukan" Cerca Bagas meremehkan.

"Ini aku sisain buat kamu makan" Lanjutnya dengan menumpahkan satu potong Stik ke lantai.

"Bagas. Keterlaluan kamu.... " Celine merasa tak terima.

"Udah. Nikmatin aja kali kak. Kamu kan yang mau menikahi pria sampah ini. Jadi makan sampah bekas kita juga gak apa-apa" Sahut Laura tertawa kecil menikmati wajah Celine yang sangat kesal.

"Jangan keterlaluan ya kalian.... "

"Celine! Apa kamu tidak puas selalu membuat keributan di rumah ini, hah?" Sentak William kemudian setelah lama terdiam memperhatikan.

"Tapi mereka yang salah" Jawab Celine.

"Salah kamu yang sudah menikahi pria miskin ini. Jadi jangan mengeluh jika dia selalu di remehkan di rumah ini" Sentak William lagi.

Celine hanya diam dengan tatapan tajam.

"Udah gak apa-apa. Aku makan di belakang saja" Ujar Arjuna lagi menghentikan Celine dari kemarahannya.

"Aku ikut dengan mu. Aku gak sudi makan bersama manusia tidak tahu diri seperti mereka." Ucap Celine penuh kecewa. Kemudian ia dan Arjuna akhirnya pergi meninggalkan meja makan itu.

Dibelakang. Celine membuka semua wadah makanan. Disana tak sedikitpun makanan yang tersisa di dapur.

"Mereka menyuruhmu makan di dapur, tapi tak menyisakan makanan apapun" Gerutu Celine kesal.

"Sekarang kita makan apa malam ini?" Lanjut Celine yang merasa bingung.

Arjuna hanya tersenyum tipis, "Jika gak ada makanan, biar aku saja yang masak makanannya" Ucap Arjuna yang seketika membuat Celine terkejut.

"Kamu bisa masak?" Tanya Celine meyakinkan.

"Tentu saja. Aku akan masak makanan yang paling enak untuk mu. Bagaimana?" Jawab Arjuna dengan penuh antusias.

"Hemmmm" Celine mengangguk senang.

Arjuna pun merasa senang. Ia kemudian melihat sisa sayur dan lauk yang ada di dalam lemari pendingin.

Ia pun mulai memilih lauk dan sayur yang akan dia masak untuk mereka berdua.

Setelah beberapa saat menunggu. Kini Arjuna membawa masakannya kepada Celine.

Celine agak tak percaya, ternyata Arjuna juga bisa memasak stik dan juga capcai ala-ala restoran.

"Kamu masak semua ini?" Tanya Celine masih tak percaya. Arjuna hanya mengangguk dengan senyuman manisnya, menatap reaksi Celine yang menggemaskan.

Celine tanpa ragu langsung memakan masakan yang dihidangkan Arjuna. Sungguh ia benar-benar merasakan citarasa yang sangat sempurna dimasakan Arjuna.

"Ini enak. Bahkan lebih enak dari masakan Cef di rumah ini" Ucap Celine memuji Arjuna.

"Kamu bisa aja. Kebetulan dulu aku sekolah dibagian masakan dan mengolah makanan, jadi aku sedikit bisa memasak" Jawab Arjuna merasa malu.

"Lalu, kenapa kamu tidak bekerja sebagai Cef saja?" Tanya Celine penasaran.

"Aku gak lulus ujian karena terkendala biaya. Jadi walaupun aku bisa memasak, itu tidak akan berguna jika tidak lulus ujian dan memiliki ijazahnya. Itu sebabnya aku hanya menjadi tukang sapu" Jelas Arjuna.

"Hemmm. Jadi begitu,,, " Celine agak sedih mendengarnya.

"Gimana kalau kamu mengikuti kursus memasak. Aku yang akan membiayai semua keperluannya" Lanjut Celine mengusulkan.

Arjuna agak ragu, "Gak usah. Aku gak mau merepotkan kamu lagi. Aku sudah cukup dengan hidupku yang sekarang" Jawab Arjuna menolak halus.

"Baiklah. Aku tidak akan memaksamu. Jika kamu membutuhkan sesuatu untuk masa depan mu, segera bicara kepadaku" Ujar Celine kepada Arjuna.

Arjuna tersenyum, "Iya"

"Eh, ada sesuatu di bibirmu" Arjuna langsung mengusap bibir Celine yang menyisakan nasi disana dengan tangannya.

Celine terdiam dan agak malu.

"Kok jadi tengang gini. Ada apa denganku?" Batin Celine.

"Bayi besar ku bisa makan berantakan juga ya?" Goda Arjuna.

Celine semakin merasa malu, "Apa kamu bilang? Bayi besar? Ihhhh"

Kemudian keduanya pun tertawa bersama dan terlihat sangat akrab.

Sementara itu, di tempat lain yang tidak terlalu jauh, Bagas terlihat menggeram menatap Celine dan Arjuna yang masih tertawa bersama sambil menikmati makanannya.

"Aku sudah bersusah payah membuatnya tidak bisa makan disini, ternyata dia bisa masak makanan juga" Geramnya kesal.

.

.

.

Bersambung.