Kirana perempuan yang di paksa kuat oleh keadaan,dia selalu merasa tidak adil dengan hidupnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azelll, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Di toilet kini aira tengah di hadang oleh saski dan tania dua wanita ini tidak suka dengan aira karena raka dekat dengan dirinya padahal toh raka yang dekat-dekat dengan aira bukan malah sebaliknya begitulah manusia bila di butakan oleh cinta.
"Lo kenapa sih gamau jauhin raka,gaya culun lo kaya gini dekat-dekat sama dia ga level tau."sinis tania,yang di tanya pun hanya diam menatap datar mereka sungguh lelah sekali hidup aira harus di hadapkan dengan segala cobaan dan sekarang harus berurusan dengan dua Nenek sihir di depannya
"Lo kalau di tanya ngejawab dong,kaya gapunya mulut aja lo"Saski menarik rambut aira
"Woy lo apa-apaan main tarik rambut gitu,lepasin ga."luna memukul tangan saski dengan keras
"Pelan-pelan sakit woi."sinis saski
"Bodo amat peduli apa gue,lo aja narik rambut aira ga peduli lo kalau dia kesakitan."bentak luna
"Udah kita ke kelas aja gausah ngeladenin orang gila ah."citra menarik tangan aira dan luna
"WOI MAKSUD LO APAAN GILA,GUE WARAS YA!!!."Teriak saski
Di kelas terlihat sudah ada raka dan teman-temannya menunggu mereka di meja aira
"tu muka lo kenapa dah,perasaan muka lo ga berhenti bonyok deh."ucap gio setengah bercanda
"Gue denger dari bang reyhan katanya lo tadi malem di pukul lagi sama bokap lo?."raka bertanya dengan serius
"Lo semua kepoan deh kek semua hidup gue mau lo tau perasaan."aira menatap malas mereka
"Kita bukan bermaksud gitu ra,kita cuman khawatir sama lo setiap hari perasaan babak belur mulu mulai dari smp sampai sekarang gaperna alpa absen bonyok nya"ucap gio serius
Yang ditanya pun hanya diam,aira malas menanggapi mereka semua rasanya tidak perlu bercerita tentang masalahnya cukup dirinya saja yang tau yang lain biar lah mengurus hidupnya sendiri
Kini di tengah koridor mereka ber enam jalan bersama niatnya aira ingin pergi latihan balet bersama luna tapi raka dan anak-anaknya mau ikut liat latihan,ya mau bagaimana lagi mereka susah di bilang dan di atur jadi terserah mereka saja asal tidak mengnggu selama latihan saja.
"Yaudah gue balik duluan ya,kalian hati-hati oke?."ucap nadya
Mereka berlima hanya mengangguk membalas ucapan Nadya,kini mereka berangkat ke tempat balet.sesampainya di sana aira dan luna langsung latihan rasanya aira tidak bisa untuk latihan karena kaki dan badannya terasa sangat sakit tapi apa boleh buat jika tidak latihan maka dirinya akan di banting
"Kayaknya aira cape deh,liat mukanya kaya nahan sakit terus kaya pucat gitu."ucap arvin
"Ya mau lo datangin kesana buat suruh dia berhenti ya ga akan bisa,percuma dia tu keras kepala susah buat di omongin."Raka menatap aira
"Lo gapernah naro perasaan gitu sama dia ar?."tanya arvin,yang di tanya hanya menggeleng kepalanya.
"Dia tu kaya definisi sempurna tapi sengaja ga di sempurna in,lo ngerti ga sih?."ucap raka
"Gue takjub liat dia bertahan sampai sini,dia wanita gue yang gue lihat selama gue hidup,yang paling banyak gue temuin tu cewe yang banyak menye-menyenya,banyak ngeluh,baru hal sepeleh pun dia ngeluh,lah dia yang masalahnya dari kecil tapi gaperna gue denger ngeluh tentang masalah yang dia hadapi."ucap arvin panjang lebar
"Panjang bener lo mujinya, jangan-jangan..."gio menatap curiga
"Dia tu cuman ngejelasin pendapat dia dodol,dari sudut pandang dia tu aira kaya gitu kan jarang ada cewe kaya dia."menatap malas gio.
jangan lupa like komen dan supportnya ya gays supaya aku semangat terus buat ceritanyaa