NovelToon NovelToon
BUKAN ISTRI PILIHAN

BUKAN ISTRI PILIHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Malica

Elvina Natalia atau sering dipanggil Vina gadis cantik bertubuh tinggi berkulit putih bersih dengan rambut sebahu, harus mengambil keputusan yang sangat urgent dalam hidupnya. Dia harus menentukan pilihan antara pergi dari rumah atau menerima perjodohan orang tuanya. Jika pergi dari rumah dia takut dianggap anak durhaka, tapi jika dia harus memenuhi keinginan orang tuanya,cita cita dan harapan selama ini yang diperjuangkan akan kandas dan hancur tanpa sisa.
Yah… Vina menjalin hubungan secara diam diam dengan teman kecilnya yang bernama Dimas. Dia adalan cinta pertama karena Dimas merupakan teman kecilnya. Vina bingung karena kedua orang tuanya tidak merestui hubungan mereka. Apalagi Dimas masih menjadi tenaga honorer di salah satu yayasan di kotanya. Atas desakan orang tua Vina menerima menerima perjodohan itu. Namun setelah menikah Vina kecewa… sangat kecewa karena laki laki yang di jodohkan jauh dari harapannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Malica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 Keluarga Aneh

BAB 5

Aku duduk manis disamping ibu dan juga beberapa keluarga dekat yang ibu undang dadakan untuk menghadiri acara tersebut. Acara di buka dengan sambutan dari keluarga tamu yang menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan rombongan kemudian dilanjutkan dengan sambutan tuan rumah yang disampaikan oleh ayah.

“Kami menyambut baik kedatangan keluarga bu Aminah, tapi untuk menerima lamaran anaknya kami akan meminta persetujuan dari anak kami Vina, karena dia yang akan menjalaninya.Bagaimana nak, apa kau terima lamaran dari Herman?” tanya Ayah .

Aku bingung harus menjawab apa, karena jujur saja dari perkenalan tadi siang seakan ada sesuatu yang disembunyikan.

“A..aku akan berusaha menerimanya, tapi dengan satu syarat”, jawabku gugup dan gagap.

“Syarat apa, insya allah akan saya penuhi”, jawab Herman Antusias.Aku hanya melirik sekilas kepada cowok yang dengan rasa percaya diri penuh itu melamar ku.

“Syarat apa yang kau ajukan nak, katakan saja?” ucap bapak menatapku tajam

“Aku minta waktu,jika aku setuju akan aku katakan siap, tapi jika pada akhirnya aku tidak setuju maka aku berhak menolaknya”, jawabku lantang. Mendengar jawabanku semua orang berbisik bisik membicarakan keputusanku. Apalagi kulihat keluarga dari Herman tidak suka dengan keputusanku.

Setelah acara ramah tamah dan memberikan perhiasan sebagai pengikat rombongan keluarga Herman pulang, dan aku langsung masuk kamar meninggalkan saudara saudara ibu yang masih bercengkerama di ruang tamu.Tiba tiba pintu kamarku diketuk

Tok…tok…tok.

Aku bergegas membukanya dan ternyata kakakku sudah berada didepan pintu kamar.

“Boleh aku masuk?” tanya Mba Isti anak perempuan tertua di keluarga. Aku mempersilahkan Mba Isti masuk kemudian aku menutup pintu kamar kembali.

“Ada apa mba, tumben nyari aku dikamar?” tanyaku penasaran.Mba ku itu duduk ditepi ranjang kemudian menatap tajam ke arahku.

“Apa alasanmu mengajukan syarat seperti itu?” tanya mba Isti sambil memegang erat tanganku.

“Jujur mba, aku bingung aku tidak tahu siapa dia dan bagaimana keluarganya, jadi aku mau selidiki dulu,aku mendengar desas desus yang kurang baik dari keluarganya.

“Maksud kamu?” tanya mba Isti kaget dan juga penasaran.

“Begini lho mba, dari kabar yang aku dengar, si Herman itu baru baru ini sudah melamar cewek tetangga desanya.Tapi entah mengapa lamaran itu dikembalikan lagi dan itu membuat keluarganya merasa malu. Yang Vina khawatirkan dia cepat cepat melamar aku hanya untuk menutupi Aib yang menimpa dirinya. Dan yang lebih parahnya lagi, dia dan keluarganya bersemangat sekali menjodohkan kami karena menganggap aku perawan kaya pulang dari Batam.parah banget kan mba?” Mendengar ceritaku mba Isti membelalakkan matanya.

“Sampai begitu?, kamu tahu dari mana?” tanya mba Isti tidak percaya.

“Dari siapa sumber berita itu tidak penting, yang penting apa saran mba Isti agar aku bisa menggagalkan perjodohan ini”.

“Waduh gimana ya,ayah pasti akan marah sekali kalau kau menolak lagi. Apalagi belum lama ini keluarga dari pacarnya Vani akan datang ke rumah. Yang bapak khawatirkan kamu tidak bisa melupakan si Dimas dan sibuk dengan karirmu sampai melupakan menikah, jadi menurut mba, kamu selidiki dulu, agar tahu keluarganya dan bagaimana si Herman itu sehingga jika nanti berjodoh dengannya kamu tidak akan kaget, karena sudah tahu medan yang akan kamu hadapi.Mba yakin kamu bisa menaklukkan mereka dan juga mengatasi masalah yang kamu hadapi nanti.” Panjang lebar mba Isti menjelaskan membuat aku paham apa yang tersirat dari ucapannya itu. Setelah ngobrol banyak Mba Isti keluar kamarku dan bergabung lagi dengan saudara yang lain.

Esoknya kami bersiap siap untuk mengirim orang tua Herman, karena memang adat dan tradisinya begitu. Sebenarnya aku malas untuk datang ke rumah orang tua si Herman, tapi mau gimana lagi aku harus menurut pada orang tua agar tidak menjadi anak durhaka. Setelah semua siap aku dan tante Aty menaiki motor matic ke sana. Tante Aty adalah adik dari ibu dan dia yang tahu alamat rumah bu Aminah. Sebenarnya rumah si Herman tidak terlalu jauh hanya di tempuh dalam waktu dua puluh menit saja sudah sampai.Cuma termasuk wilayah kecamatan lain. Aku melajukan motornya dengan kecepatan sedang, agar bawaan kami aman sampai tujuan.

Dari ujung gang aku sudah melihat si Herman sedang duduk duduk santai dengan memakai kaos dan celana pendek. Aku memang sengaja memarkirkan motornya di sana karena rumahnya masuk gang dan gangnya sempit juga belum diaspal jadi sulit untuk dilalui.

“Assalamualaikum”. Melihat kedatangan kami bu Aminah menyambutnya dengan ramah. Kami dipersilahkan masuk, setelah bersalaman dengan anak anaknya kami duduk.

“ Herman mana bu kok ngga kelihatan”, ucap tante Aty sambil celinguk an mencari keberadaan Herman.

“Oh Herman sedang sholat dhuha, dia itu rajin sekali sholatnya, apalagi sholat dhuha ngga pernah ketinggalan katanya agar dimudahkan rejekinya” jawab bu Aminah dengan bangga. Aku hanya tersenyum masam mendengar ucapan bu Aminah. Demikian juga tante Aty. Rasanya ingin tertawa keras keras mendengar penuturan bu Aminah itu, bagaimana tidak wong tadi saya sudah lihat si Herman duduk di teras pakai kaos dan celana pendek sambil merokok.

“Oh iya bu, ini ada titipan makanan untuk ibu dari ibunya Vina mohon diterima”.

“Terima kasih, biasanya kalau adat dan tradisi disini kalau ngirim begini banyak nasi banyak lauk juga komplit dan banyak jadi bisa dibagikan sama tetangga”, kata bu Aminah sambil membawa masuk tiga renteng rantang makanan. Aku kembali berpandangan dengan tante Aty menanggapi omongan bu Aminah. Tak lama kemudian muncul gadis remaja yang membawa nampan berisi minuman dan juga cemilan. Dan yang membuat kami menahan ketawa, Herman berjalan dibelakang gadis itu dengan menggunakan sarung dan baju koko panjang warna putih. Kemudian duduk bersama ibu dan adik adik nya.

‘Duh Gusti, aku harus bisa menjaga kewarasan kalau masuk ke keluarga model begini”, kata batinku. Setelah berbasa basi sebentar kami pamit pulang. Mereka semua mengantar sampai ujung gang. Sebelum aku melajukan motornya Herman mendekati kami.

“Nanti malam ngga ada acara kan, aku mau ajak kamu jalan nanti aku datang jam tujuh” katanya. Sampai di rumah baik tante Aty maupun aku sendiri tidak ada yang bercerita tentang sikap mereka. Keluarga yang aneh dengan orang orang yang aneh pula.

Malamnya Herman datang tepat jam tujuh. Dia sudah berdandan layaknya pemuda umumnya dengan mengendarai motor Pcx yang masih baru. Setelah ijin pada Ayah dan Ibu kami berangkat.

“Mau kemana kita?” tanyaku penasaran.

“Nanti kau juga akan tahu dan pasti kamu akan senang”, mendengar jawaban Herman sudah terbayang di mataku kalau kita akan nonton bioskop layaknya sepasang anak muda pada umumnya. Atau setidaknya makan di restoran yang berkelas. Aku Pun hanya diam dan menuruti kemana dia membawaku. Tiba tiba dia berhenti dan menyuruhku turun karena sudah sampai.

“Lho kok ke sini, ngapain?...

Bersambung

1
Ana Derliana Nababan
bagus banget😍
Ana Derliana Nababan
bagus.. ceritany menarik
Dira Alina
Mantap lah!
seorang penulis: semangat
total 1 replies
sandianto paranggai
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
seorang penulis: keren
total 1 replies
minsook123
Top markotop deh cerita ini, recommend banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!