Dicerai saat jahitan bekas operasi sesar belum kering, Yunda juga mendapat penolakan dari keluarganya karena malu memiliki anak seorang janda.
Yunda pun pergi dari kotanya dan pindah ke kota besar. Berbekal ijasah S1, Yunda pun mencari pekerjaan di kota besar. Yunda pun bertemu dengan Gandhi, pria beristri yang ternyata adalah bos-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DSDKDSO BAB 5
"Aku akan tambahin uang belanja, tapi..." Rio menggantung kata-katanya.
"Tapi apa Mas?" tanya Yunda.
"Tapi kita berhubungan badan." jawab Rio. Padahal dokter sudah memberitahu tentang masa nifas itu, tapi sepertinya Rio tidak peduli yang penting hasratnya bisa tersalurkan. Meski Yunda lahiran sesar, tapi rahim Yunda masih lemah dan belum bisa di pakai untuk berhubungan suami-istri. Jadi mau melahirkan sesar atau normal ibu-ibu pasca melahirkan sama-sama ada di fase nifas dan minimal empat puluh hari tidak dianjurkan berhubungan badan.
"Hah? Tapi aku kan masih nifas Mas." jawab Yunda.
"Nifas itu bagi yang lahiran normal, kalau lahiran sesar apa ngaruhnya! Orang perutnya yang di ro.bek kok! Emangnya ini rudal aku masuk ke perut kamu!" balas Rio.
"Tapi dokter bilang kan-"
"Dokter, dokter!! Yang nafkahin kamu itu siapa hah! Aku atau dokter!" bentak Rio.
Yunda terdiam.
Rio yang sejak tadi masih di tempat tidur pun beranjak dari tempat tidur dan mendekati Yunda.
"Aku melakukan kewajiban aku sebagai suami kamu, bayarin biaya rumah sakit kamu, ngasih kamu uang bulanan buat kamu, bahkan seminggu yang lalu aku juga kirim uang lima ratus ribu ke orangtua kamu, masa kamu gak pernah melakukan kewajiban kamu sebagai istri sih!" bentak Rio tepat di depan muka Yunda.
"Cepetan, buka baju kamu, layani aku, hasrat aku udah di ubun-ubun sekarang!" perintah Rio.
"Tapi Mas-"
"Gak ada tapi-tapian Yunda!!! Kamu mau aku lampiasin hasrat aku ini ke perempuan lain, hah!" potong Rio.
Yunda menggeleng.
"A-aku layanin pake tangan aja yah Mas. Aku mohon Mas, kalau untuk berhubungan badan langsung, aku belum siap, aku takut Mas." Yunda mencoba bernegosiasi.
"Gak mau! Mana enak pake tangan!" tolak Rio.
"Atau pake mulut aja, Mas. Aku mohon Mas, sabar sampe empat puluh hari." mohon Yunda.
"Banyak omong kamu yah!" geram Rio.
Rio yang sudah emosi ditambah lagi hasratnya yang sudah di ubun-ubun langsung menarik Yunda dan melempar Yunda ke tempat tidur.
"Aaakkhh Mas Rio!!!" pekik Yunda.
Rio yang sudah tidak sabaran langsung menindih tubuh Yunda lalu mencium bibir Yunda dengan kasar dan tangannya mere.mas gunung syusyu Yunda.
"Hemph... Hemph..." Yunda berusaha meronta, tapi tenaganya terlalu lemah untuk mendorong tubuh Rio yang sangat bertenaga.
Rio yang sudah tidak sabaran pun berhenti mencium bibir Yunda kemudian menyobek daster Yunda yang bermodel kancing hingga kancing-kancing itu terhambur kemana-mana.
Gunung syusyu Yunda yang tidak di tutupi b.r.a pun langsung terpampang di depan mata Rio.
Dengan rakusnya Rio menyedot gunung syusyu Yunda. Rio sama sekali tidak merasa jijik saat menyedot gunung syusyu yang mengeluarkan lahar susu. Hasratnya sudah di ubun-ubun, ia sudah tidak peduli dengan lahar susu yang keluar saat ia menyedot gunung syusyu.
"Mas jangan Mas, aku mohon Maaf, jangan Mas. Aku masih nifas Mas." mohon Yunda sambil menangis.
Rio sama sekali tidak peduli. Telinganya seolah-olah sudah di tulikan oleh hasrat bi.rahi.
Puas menyedot gunung syusyu, Rio pun menurunkan celananya kemudian menurunkan segitiga berenda Yunda. Yunda berusaha melakukan pertahanan agar Rio tidak berhasil menurunkan segitiga berenda-nya, tapi tetap saja Rio berhasil menurunkan segitiga berenda Yunda.
"Mas... jangan Mas, aku mohon jangan Mas." mohon Yunda saat Rio sedang ancang-ancang memasukkan rudalnya ke dalam lubang Yunda.
Yunda berusaha kabur tapi tidak bisa karena Rio menahan tubuhnya. Bahkan sekarang Rio sudah menindih tubuh Yunda dan mencengkram kedua tangan Yunda dengan satu tangannya lalu di letakkan diatas kepala Yunda. Sedangkan tangan Rio yang lainnya Rio pakai untuk mengarahkan rudalnya masuk ke dalam lubang Yunda.
Dan...
"Aaargh..."
Dengan paksa Rio memasukkan rudalnya kedalam lubang Yunda, padahal lubang Yunda masih dalam keadaan kering. Kebayang kan betapa sakitnya itu.
💋💋💋
Bersambung...
jadi oon terus...
🤦🤦