Dave dikhianati oleh istrinya, dia melihat istrinya sedang bercinta dengan pria lain dengan mata kepalanya sendiri. Ternyata selama ini istrinya tidak mencintai Dave lagi hanya karena wajahnya buruk rupa dan miskin.
Ada luka bakar diwajah Dave membuat dia selalu mendapatkan banyak hinaan.
Malam itu dia sengaja dibunuh oleh selingkuhan istrinya. Sebuah keajaiban datang, Dave hidup kembali dengan memiliki wajah yang sangat tampan membuat banyak wanita tergila-gila padanya.
Ternyata sebuah cincin yang diberikan oleh seorang pengemis padanya telah mengaktifkan sebuah sistem kekayaan.
[Ding!]
[Tuan telah mengaktifkan sistem casanova, sistem akan membantu Tuan untuk menjadi kaya.]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan Malam
Malam ini Dave membeli sebuah handphone agar bisa menghubungi Vina, karena gadis itu telah memberikan nomor ponselnya pada Dave, sebelum misi selesai, dia tidak boleh melepaskan Vina. Karena dia harus menambah daya baterai kekuatan fisiknya dari gadis tersebut.
[Uang 5000.000 telah dikurangi secara otomatis atas pembelian handphone.]
[Nama: Dave Aliando
Usia: 29 tahun
Baterai kekuatan fisik : 30 %
Ketampanan: 85
Pesona: 90
Dana: 194.900.000
Level: 0.]
Dave tidak perlu capek-capek menghitung berapa banyak uang yang dia miliki, karena sistem sendiri yang sudah memberitahunya secara otomatis.
Dave langsung menghubungi gadis cantik tersebut.
(Hai, aku Dave. Ini nomor ponselku. Aku harap kita bisa bertemu lagi.)
Pesannya hanya di read saja oleh Vina, apa mungkin Vina masih kerja?
Dave tidak ingin menganggu kesibukan Vina, walaupun dia harap secepatnya bertemu dengan gadis itu.
Dave menyewa sebuah kamar hotel, dia ingin membersihkan dirinya disana, Dave membasuh seluruh badannya dengan air shower, dia sangat takjub pada badannya sendiri. Dulu dia selalu memimpikan memiliki badan macho seperti itu, kini keinginannya telah tercapai.
Hidupnya kini terasa sangat beruntung, walaupun dia merasa ketergantungan harus mengcharger dirinya dengan wanita-wanita yang menjadi target misi sistem.
"Apa hidup aku harus selalu ketergantungan dengan wanita-wanita yang menjadi target misi sistem?" tanya Dave pada cincinnya.
Walaupun sebenarnya dia tidak akan rugi, karena dia bisa bercinta dengan banyak wanita. Tapi jika dia tidak berhasil mengcharger, dia akan mati jika baterai kekuatan fisiknya 0 %.
[Tidak Tuan, Tuan akan menjadi manusia seutuhnya dan kuat, jika sudah berhasil menyatu dengan semua wanita yang ada di dalam daftar target.]
"Berapa jumlah wanita yang bisa memberikan kekuatan untukku itu?"
[7 wanita, setelah itu Tuan akan menjadi manusia seutuhnya dan kuat, baterai kekuatan fisik tidak berlaku lagi pada tubuh Tuan.]
"Berarti jika aku berhasil melakukannya dengan Vina, tinggal tersisa 6 wanita lagi?"
[Benar sekali, Tuan.]
Dave menelan salivanya, seumur hidup, dia hanya pernah melakukannya bersama Danti saja, dia juga sudah lupa lagi bagaimana rasanya, karena selama 5 tahun Danti tidak ingin disentuh olehnya lagi setelah Dave menjadi korban kebakaran, membuat wajahnya terluka.
Dave sama sekali tidak menyangka, 7 tahun dia hidup bersama Danti, Danti tega mengkhianatinya. Dave benar-benar merasa dirinya bodoh karena terlalu percaya pada istri dan sahabatnya itu.
"Boleh aku tau siapa saja wanita-wanita itu?"
[Masih dalam daftar rahasia, Tuan.]
Dave sudah yakin pasti sistem akan menjawabnya seperti itu. Setelah selesai mandi, Dave memakai pakaian yang baru dia beli. Sehingga uangnya kini tinggal tesisa 192.000.000 lagi, setelah dikurangi biaya kamar hotel yang dia sewa dan pakaian yang dia beli.
Dave beberapa kali menunggu balasan dari Vina, membuatnya harap-harap cemas. Tapi Vina belum juga membalas pesan darinya.
Dave sama sekali gak ahli dalam mendekati wanita, Dave harus mencoba untuk menghubunginya lagi.
Namun tiba-tiba ponselnya bergetar, orang yang dia tunggu kini sedang menelpon dirinya. Dave tersenyum lebar, dia segera mengangkat telepon dari Vina.
"Hallo, Vina."
"Dave, sedang apa kamu sekarang? Apa kamu lagi santai?" tanya Vina dengan malu-malu.
"Memangnya kenapa?"
"Aku ingin mengajak kamu makan malam, sebagai bentuk rasa terimakasih karena sudah menolong aku dua kali, aku sangat berhutang budi padamu."
Dave sangat senang mendengarnya, "Boleh sekali, kita mau makan malam dimana?"
"Dimana saja terserah kamu."
Dave berpikir sejenak, "Sebenarnya aku ingin sekali mencoba masakan kamu, pasti masakan kamu sangat enak."
Vina memang pandai sekali dalam memasak, karena dia hidup sendirian di apartemen. "Ya sudah, kamu datang ke apartemen aku aja. Aku akan masak yang enak untukmu."
Dave sama sekali tidak menyangka akhirnya Vina tidak bersikap dingin lagi padanya, bahkan sekarang dia akan memasak untuknya, dia harus segera pergi menemui Vina ke apartemennya.
...****************...
Dave telah sampai di apartemen Vina, malam itu kebetulan hujan turun begitu deras, sehingga menimbulkan udara yang sangat dingin.
Awalnya mereka begitu canggung, namun setelah lama mengobrol membicarakan tentang jati diri masing-masing, mereka sudah mulai nyaman. Bahkan mereka sekarang sedang masak bersama.
"Kapan kamu akan kembali ke kota A?" tanya Vina pada Dave.
"Secepatnya, aku tidak bisa lebih lama lagi tinggal disini."
Dave memang ingin kembali ke kota asalnya.
"Sayang sekali, kita tidak bisa bertemu lagi dong?"
"Kapan-kapan aku akan datang mengunjungimu."
Dave menjadi penasaran kenapa Vina tidak pernah berkencan sama sekali. "Memangnya kenapa kamu tidak tertarik untuk berkencan?"
"Aku terlalu sibuk untuk bekerja. Sama sekali tidak kepikiran untuk berkencan ataupun menikah." Vina berkata seperti itu sambil mengaduk-aduk adonan terigu.
"Padahal kamu sangat cantik." Dave memuji kecantikan Vina.
Vina tersenyum mendengar pujian dari Dave. Vina ingin bersikap jail pada Dave, dia mencolekan adonan terigu ke pipi Dave. "Kamu semakin tampan kalau pakai itu, Dave."
Dave tidak menyangka ternyata Vina orangnya asik juga, tidak jutek lagi seperti tadi siang. Dia ingin membalas perlakuan Vina, "Wah kamu ingin bercanda denganku."
Dave ingin mencolek adonan terigu ke pipi Vina, Vina tertawa kecil, dia berusaha keras untuk menahan tangan Dave. "Jangan Dave! Nanti wajah aku jerawatan."
Dave terkekeh, dia menggoda Vina. "Wah curang sekali, lalu aku harus membalasmu dengan cara apa?"
Vina lama sekali memandang wajah Dave, pria itu membuat sesuatu dalam dirinya bergejolak, begitu tampan dan mempesona, Vina memberanikan diri untuk mengecup bibir Dave.
Dave membulatkan matanya, begitu Vina menempelkan bibir mereka. Tubuh Dave terasa panas, gairahnya terpancing.
Vina melepaskan kecupan, dia memandangi wajah tampan Dave. "Aku ingin merasakan bagaimana rasanya itu berkencan untuk malam ini saja, hanya denganmu, Dave."
Pesona Dave memang bisa membuat wanita lupa diri. Vina juga tak paham, mengapa dia bisa seperti ini, ketampanan Dave mampu merobohkan hatinya.
Dave mengangkat tubuh Vina ke atas meja, dia berdiri tepat di hadapan Vina, memeluk pinggangnya, mencium bibir gadis itu.
Vina mengalungkan kedua tangannya ke leher Dave, dia menyambut ciuman Dave.
Rencana makan malam ini malah terjeda, karena Dave lebih ingin memakan gadis yang sedang berciuman dengannya.
Dave membuka kancing kemeja Vina, melepasakan kemeja berwarna putih itu dari tubuh Vina, lalu membuka pengait bra, sehingga menyembul dua bongkahan indah di dada gadis cantik itu.
Dave langsung melahapnya.
"Owh Dave!" Vina mencengkram rambut Dave, menahan rasa geli saat lidah Dave bergerilya dengan area puncak yang berwarna merah jambu itu.
Vina semakin di buat gila saat Dave menghisapnya dengan rakus.
kasian jg istrinya jatahnya seminggu cm 1 hr 🤪